Anda di halaman 1dari 8

PENYULUHAN HUKUM TENTANG

PINJOL (PINJAMAN ONLINE)


OLEH : JOSEF PURWADI SETIODJATI, SH,
S.Pd.K, M.Hum
PENYULUHAN HUKUM TENTANG PINJOL(PINJAMAN
ONLINE)
 ​Otoritas Jasa Keuangan melalui Satgas Waspada Investasi telah mengambil langkah
cepat dan tegas bersama dengan Kepolisian Republik Indonesia dan Kementerian
Komunikasi dan Informatika menindak pinjaman  online illegal/rentenir online yang
berpotensi melanggar hukum. Tindakan tegas dilakukan dengan melakukan cyber
patrol dan sejak 2018 telah memblokir/menutup 3.516 aplikasi/website pinjaman
online (pinjol) ilegal. Otoritas Jasa Keuangan meminta masyarakat waspada
pinjaman online melalui SMS/WhatsApp karena penawaran tersebut merupakan
pinjol ilegal. OJK menghimbau masyarakat hanya menggunakan pinjaman online
resmi terdaftar/berizin OJK serta selalu untuk cek legalitas pinjol ke Kontak 157/
WhatsApp 081157157157. OJK akan menindak tegas perusahaan pinjaman online
legal yang melakukan tindakan penagihan ( debt collector) secara tidak beretika.
Untuk memberantas pinjol ilegal, OJK bersama Bank Indonesia, Polri, Kominfo, dan
Kemenkop UKM telah melakukan pernyataan komitmen bersama pada tanggal 20
Agustus 2021. Pernyataan komitmen bersama ini ditujukan untuk meningkatkan
tindakan nyata dari masing-masing kementerian dan lembaga dalam memberantas
pinjaman online ilegal sesuai kewenangannya untuk melindungi masyarakat.
Komitmen bersama ini lingkupnya meliputi pencegahan, penanganan pengaduan
masyarakat dan penegakan hukum.
Tindakan Pencegahan
 Tindakan pencegahan bersama yang dilakukan antara lain
memperkuat literasi keuangan dan melakukan program
komunikasi secara aktif dan menyeluruh untuk meningkatkan
kewaspadaan masyarakat atas penawaran pinjol illegal;
memperkuat program edukasi kepada masyarakat untuk
meningkatkan kehati-hatian dalam melakukan pinjol dan menjaga
data pribadi; memperkuat kerja sama antar otoritas dan
pengembang aplikasi untuk mencegah penyebaran pinjol ilegal
melalui aplikasi dan penyedia jasa telepon seluler untuk
menyebarkan informasi kewaspadaan masyarakat atas penawaran
pinjol ilegal; dan melarang Perbankan, Penyedia Jasa Pembayaran
(PJP) Nonbank, Aggregator, dan Koperasi bekerja sama atau
memfasilitasi pinjaman online ilegal, dan wajib mematuhi prinsip
mengenali pengguna jasa (Know Your Customer) sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
Tindakan Penanganan
 Tindakan penanganan pengaduan masyarakat dilakukan
dengan cara membuka akses pengaduan masyarakat
serta melakukan tindak lanjut atas pengaduan
masyarakat sesuai dengan kewenangan masing-masing
Kementerian/ Lembaga dan/ atau melaporkan kepada
Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk dilakukan
proses hukum. Sementara itu tindakan penegakan
hokum yang dilakukan antara lain melakukan proses
hukum terhadap pelaku pinjol ilegal sesuai kewenangan
masing-masing Kementerian/ Lembaga serta
melakukan kerja sama internasional dalam rangka
pemberantasan operasional pinjol ilegal lintas negara
Pemberantasan Pinjol Ilegal
 Ke depan, masing-masing lembaga akan menjalankan langkah-langkah
yang terkoordinasi dalam SWI untuk memberantas pinjol ilegal. Upaya
yang akan dilakukan juga memerlukan peran serta masyarakat dalam
membantu memutus mata rantai jebakan pinjol ilegal dan hanya
menggunakan fintech lending yang terdaftar di OJK.
 Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyampaikan OJK

selama ini telah melakukan berbagai kebijakan untuk memberantas


pinjaman online ilegal melalui Satgas Waspada Investasi (SWI), termasuk
menjalankan berbagai program edukasi kepada masyarakat untuk
menggunakan fintech lending yang terdaftar atau berizin di OJK dan
mencegah masyarakat memanfaatkan pinjaman online ilegal. OJK juga
mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan oleh anggota SWI
lainnya, di antaranya melakukan cyber patrol, melakukan pemblokiran
rutin situs dan aplikasi pinjol ilegal, menertibkan koperasi simpan
pinjam yang menawarkan pinjaman online, melakukan pelarangan
payment gateway, dan melakukan proses hukum terhadap pinjol ilegal.
Cara-cara agar terhindar dari
pinjaman online ilegal
 Beberapa tips dapat dilakukan masyarakat agar terhindar dari pinjaman online ilegal
antara lain tidak mengklik tautan/menghubungi kontak yang ada pada SMS/WA
penawaran pinjol illegal, jangan tergoda penawaran pinjol ilegal melalui SMS/WA
yang menawarkan pinjaman cepat tanpa agunan, jika menerima SMS/WA penawaran
pinjol ilegal segera langsung di hapus dan blokir nomor tersebut, cek legalitas
perusahaan pemberi pinjaman sebelum mengajukan pinjaman dan pinjamlah sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan untuk melunasi pinjaman
 Berbagai cara dapat masyarakat lakukan dalam melakukan pengecekan legalitas
perusahaan pinjaman online antara lain dengan cara Kontak OJK 157, WhatsApp di
081157157157, cek Website OJK (www.ojk.go.id) dan e-mail di konsumen@ojk.go.id
.
 Jika masyarakat menemukan pinjol illegal, masyarakat dapat melaporkan atau
mengadukan kasus pinjol ilegal ke Kepolisian untuk proses hukum ke
https://patrolisiber.id/ dan info@cyber.polri.go.id. Selain itu, masyarakat dapat
melaporkan pada Satgas Waspada Investasi untuk pemblokiran ke
waspadainvestasi@ojk.go.id. Selain itu masyarakat juga dapat mengadukan konten
ke Kominfo melalui aduankonten.id,  aduankonten@kominfo.go.id atau
menghubungi 08119224545
Cara-cara melakukan pinjaman
online yang benar
1. Calon Peminjam (calon debitur) memastikan terlebih dahulu apakah fintech
lending/layanan pinjaman online yang ingin dipinjam tersebut benar termasuk dalam
pinjaman online yang legal. Untuk itu, maka kiranya calon peminjam (calon debitur) harus
memastikan status legal/tidak legalnya tersebut melalui situs resmi Otoritas Jasa
Keuangan (OJK).
2. Untuk memastikannya tersebut, calon peminjam (calon debitur) dapat memeriksa melalui
https://bit.ly/3riE2Jk. Pastikan disana bahwa fintech lending/layanan pinjaman online
yang hendak dituju terdaftar sebagai yang legal.
3. Jika sudah terverifikasi bahwa pinjaman online tersebut legal, maka calon peminjam
(calon debitur) dapat melakukan pinjaman online tersebut dengan melengkapi syarat-
syarat yang dibutuhkan untuk melakukan pinjaman online.
4. Calon peminjam (calon debitur) harus membaca Syarat & Ketentuan penggunaan aplikasi
ataupun penggunaan layanan pinjaman online tersebut. 
5. Calon peminjam (calon debitur) memperhatikan tanggal jatuh tempo dari peminjaman
online tersebut. Perhatikan pula berapa bunga serta biaya denda yang akan dikenakan
jika telat melakukan pembayaran pinjaman online tersebut. Hal ini kiranya penting, agar
calon peminjam (calon debitur) bisa memperkirakan dan mempersiapkan keuangan untuk
mengembalikan dana yang sudah dipinjam. Hal ini juga tergolong penting karena agar
jangan sampai terjadi gali lobang, tutup lobang akibat gagal bayar. Yang mana, karena
gagal membayar, peminjam (debitur) melakukan peminjaman kembali ke fintech lending
yang lain untuk menutupi kredit yang sebelumnya. 
6. Calon peminjam (calon debitur) harus memperhatikan pasal-pasal ataupun klausul-
klausul yang terdapat dalam perjanjian tersebut.
Cara cek pinjol legal atau ilegal
1. Website OJK
2. Whatsapp OJK
3. Telepon 157 atau email

Cara melaporkan Pinjol Ilegal


4. Kepolisian
5. OJK
6. Kemenkominfo

Anda mungkin juga menyukai