Andi Nurhayati
31119515
Jalan Tol Layang A.P Pettarani Makassar
Pengertian AMDAL
Jalan Tol
Layang A.P. Pettarani yang
dibangun sejak April 2018
tersebut dilakukan tanpa
adanya pembebasan lahan
dan menggunakan teknologi
mutakhirbidang konstruksi
serta inovasi perencanaan
dan pelaksanaan. Jalan Tol
Layang A.P. Pettarani
Bernilai Rp2,24 Triliun
Proyek jalan tol
layang AP Pettarani ini
dioperasikan oleh PT
Bosowa Marga Nusantara,
dengan kontraktor
pelaksana konstruksi
adalah PT Wijaya Karya
Beton.
(https://sulawesi.bisnis.com/rea
d/20180516/539/.)
Dampak
Proyek Jalan Tol Layang A.P Pettarani
Dampak Positif
1. Mengurangi Kemacetan : Tujuan utama dalam pembangunan jalan tol adalah untuk mengurangi
kemacetan. Pembangunan jalan tol tentu saja dapat membuat pengendara lebih mengefisienkan
waktunya saat sedang dalam perjalanan.
2. Meningkatkan Perekonomian : Pada saat kendaraan atau pengguna jalan tol
melewati/menggunakan jalan tol pastinya akan dipungut biaya. Dan juga kegiatan ekonomi di
daerah yang dilalui jalan tol sebagai pendorong meningkatnya Pendapatan Domestik Regional
Bruto (PDRB) dan memperlancar kegiatan ekspor.
3. Meningkatkan Pertumbuhan Sosial : Dampak sosialnya lainnya adalah dengan dibuatkannya
jalan arteri bagi penduduk di tepi jalan tol, harga tanah pun menjadi tinggi, dan masyarakat
mempunyai lebih banyak peluang ekonomi dan usaha di lingkungannya.
4. Memajukan Daerah Berkembang : Untuk daerah berkembang, memiliki daya tarik tersendiri
bagi masyarakat serta para pendatang untuk ikut serta memajukan. Bahkan memanjakan diri ke
daerah berkembang tersebut, maka dari itulah pemerintah memilih jalan tol untuk dijadikan solusi
bagi perjalanan yang mampu mengangkat laju kemajuan di daerah berkembang.
Dampak
Proyek Jalan Tol Layang A.P Pettarani
Dampak Negatif
1. Berkurangnya kesejukan : Pada saat pembangunan jalan tol, pastinya juga dilakukan penebangan
pohon di media jalan, jadi menerutu warga sekitar/pengguna jalan hal tersebut dapat mengurangi
kesejukan dan menambah polusi. (https://journal.unismuh.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/2620/2116)
2. Tarif Tol Dianggap Terlalu Mahal : Menurut sebagian orang, terutama para supir-supir truk tarif tol
saat ini dianggap terlampau mahal dan memberatkan bagi pengendara. Sekalipun Badan Pengatur
Jalan Tol (BPJT) telah berupaya semaksimal mungkin agar tarif tol menjadi lebih terjangkau namun
pada faktanya, hingga saat ini masih ada saja keluhan dari masyarakat mengenai biaya restribusi harus
mereka bayarkan. Tarif yang terlalu mahal secara otomatis membuat pendapatan warga menjadi
berkurang. (https://journal.unismuh.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/2620/2116)
3. Menimbulkan Ketimpangan Sosial : Jalan tol dapat menimbulkan ketimpangan sosial antara
masyarakat yang mempunyai roda empat dan yang hanya mempunyai roda dua. Memang jalan tol
dibangun agar bisa digunakan oleh siapa saja. Tak peduli masyarakat miskin maupun kaya. Namun,
jika dipikir-pikir logikanya jika tol hanya boleh dilalui oleh kendaraan roda empat maka kemungkinan
besar bahwa pengendara tersebut adalah orang kaya, meskipun di zaman sekarang orang yang
kekurangan pun bisa saja memiliki mobil. Tentu hal ini menimbulkan ketimpangan sosial dan saling
iri antara masyarakat. Masyarakat yang tidak memiliki mobil. Menganggap jika jalan tol hanya
berguna untuk kaum urban, sama sekali tak berguna untuk mereka yang belum tentu bisa merasakan
jalan tol yang sudah dibangun. (https://journal.unismuh.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/2620/2116)
Rona Lingkungan
Proyek Jalan Tol Layang A.P Pettarani
(https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/2018/02/e010d_PENYUSUNAN_DOKUMEN_AMDAL.pdf)
Sesi QnA dan Diskusi
• Solusi apa yang dapat diberikan untuk memperkecil Dampak negatif
yang ditimbulkan dari proyek Jalan Tol A.P Pettarani Makassar?
• Bagaimana keadaan Iklim, fisiologi, hidrologi, ruang lahan dan tanah
yang ditimbulkan sebelum dan setelah pembangunan Jalan Tol A.P
Pettarani Makassar?