Anda di halaman 1dari 28

BADAN LAYANAN UMUM (BLU)

1
Pengertian BLU

 Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) menurut pasal


324 Permendagri No. 13 /2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, jo PP No. 23/2005
tentang Pengelolaan Keuangan BLUD adalah
instansi di lingkungan pemerintah/daerah yang
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau
jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya
didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
BLUD
 BULD ini merupakan kekayaan daerah yang
tidak dipisahkan serta dikelola dan
dimanfaatkan sepenuhnya untuk
menyelenggarakan kegiatan BLUD , seperti
rumah sakit, penyelenggara pendidikan,
penerbit lisensi dan dokumen, penyelenggara
jasa penyiaran publik, penyedia jasa
penelitian dan pengujian, serta instansi
layanan umum lainnya
BLUD
 Dalam memberikan layanan kepada
masyarakat, BLUD dapat memungut biaya/
imbalan atas layanan atau jasa yang
diberikan.
 Imbalan yang dipungut harus berdasarkan

mempertimbangkan kualitas layanan,


pemerataan dan kesetaraan layanan, biaya
serta kemudahan untuk mendapatkan
layanan.
BLU
 Lebihjauh imbalan atau tarip juga harus
mempertimbangkan:
1. Kontinuitas dan pengembangan layanan;
2. Daya beli masyarakat;
3. Asas keadilan dan kepatutan; dan
4. Kompetisi yang sehat
Penanggung jawab
 Secaraumum berdasarkan pasal 1 ayat 7 PP
23/2005, Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD), adalah instansi pemerintah daerah
yang merupakan bagian dari pemerintah
daerah yang bertanggungjawab atas bidang
tugas yang diemban oleh suatu BLU
Pembimbing teknis dan supervisi
 Secarakhusus pembinaan keuangan BLUD,
menurut Permendagri 13/2006 seperti
pemberian pedoman, bimbingan,supervisi,
pendidikan dan pelatihan dilakukan oleh
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)
sementara pembinaan teknis dilakukan oleh
kepala Satuan Kerja Pemerintahan Daerah
(SKPD)
Pembimbing teknis dan supervisi
 Pedoman Teknis BLUD berdasarkan pasal 329
Permendagri 13/2006, jo pasal 150 PP 58/
2005 akan diatur lebih lanjut oleh Menteri
Dalam Negeri setelah memperoleh
pertimbangan Menteri Keuangan
Pengelola BLUD
 Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (PPK-BLU) adalah pola pengelolaan
keuangan yang memberikan fleksibilitas
berupa keleluasaan untuk menerapkan
praktek-praktek bisnis yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
dalam rangka memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa
Pengelola BLUD
 Suatu satuan kerja instansi pemerintah dapat
diizinkan mengelola keuangan dengan PPK-
BLU apabila memenuhi persyaratan
substantif, teknis, dan administratif, yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan/gubernur/
bupati/ walikota, seperti penyediaan barang
dan/atau jasa layanan umum
Pengelola BLUD
 Pemberian izin ini dapat diberikan secara
penuh atau bertahap.
 BLUD yang mendapat izin secara penuh

dapat terus beroperasi sampai ada


pemberitahuan lebih lanjut sementara yang
mendapat izin bertahap hanya boleh
beroperasi maksimal 3 (tiga) tahun.
Pengelola BLUD
 Satuan kerja instansi pemerintah ini dapat
menunjuk pejabat mengelola BLU
bertanggung jawab atas pelaksanaan
kegiatan pemberian layanan umum, terdiri
dari :
1. Pemimpin
2. Pejabat keuangan, dan
3. Pejabat teknis
PEMIMPIN
 Pemimpin bertugas menyiapkan rencana
strategis bisnis BLU; menyiapkan Rencana
Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan;
mengusulkan calon pejabat keuangan dan
pejabat teknis sesuai dengan ketentuan yang
berlaku; dan menyampaikan
pertanggungjawaban kinerja operasional dan
keuangan BLU
PEJABAT KEUANGAN
 Pejabat keuangan bertugas mengkoordinasikan
penyusunan RBA
1. menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran BLU
2. melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja
3. menyelenggarakan pengelolaan kas
4. melakukan pengelolaan utang-piutang
5. menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap,
dan investasi
6. menyelenggarakan sistem informasi manajemen
keuangan
7. menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan
laporan keuangan
PEJABAT TEKNIS
 Pejabat teknis bertugas menyusun
perencanaan kegiatan teknis di bidangnya:
melaksanakan kegiatan teknis sesuai
menurut RBA dan
 mempertanggung jawabkan kinerja
operasional di bidangnya.
PENGELOLAAN KEUANGAN

Pengelolaan keuangan BLUD meliputi :


1.perencanaan dan penganggaran,
2.pendapatan dan belanja,
3.pengelolaan kas,
4.pengelolaan piutang dan utang,
5.investasi,
6. pengelolaan barang dan
7. penyelesaian kerugian
Perencanaan dan Penganggaran
 Perencanaan dan penganggaran BLUD diawali
dengan pembuatan Rencana Bisnis dan Anggaran
(RBA) BLUD.
 RBA-BLUD ini disusun berdasarkan basis kinerja dan

perhitungan akuntansi biaya menurut jenis


layanannya dan kebutuhan, dan kemampuan
pendapatan yang diperkirakan akan diterima
masyarakat, badan lain, dan APBN/APBD.
 Kemudian RBA-BULD diajukan oleh kepala BLUD

kepada menteri/pimpinan lembaga/kepala SKPD


untuk dibahas, yang kemudian diajukan ke Menteri
Keuangan untuk dimintakan persetujuan
Pendapatan dan Belanja
 Dalam pengelolaan pendapatan dan
belanja, BLUD mencatat penerimaan
dari APBN/APBD sebagai pendapatan.
 Penerimaan dari jasa atau layanan

yang diberikan kepada masyarakat


dan hibah yang tidak terikat,
dibukukan sebagai penerimaan
operasional.
Pendapatan dan Belanja
 Dalam belanja, BLUD melakukan pengeluaran
sesuai dengan item-item belanja yang
tertuang dalam RBA-BLUD.
 Namun bila ada rencana pengeluaran yang

melebihi ambang batas yang ditetapkan


dalam RBA, maka hal itu harus mendapat
persetujuan dari Menteri Keuangan
Pengelolaan Kas
 Pengelolaan Kas BLUD dilakukan berdasarkan praktek-
praktek bisnis yang sehat hal ini dilakukan dengan:
merencanakan penerimaan dan pengeluaran kas;
 melakukan pemungutan pendapatan atau tagihan;

menyimpan kas
 mengelola rekening bank; melakukan pembayaran;

 mendapatkan sumber dana untuk menutup defisit jangka

pendek;
 memanfaatkan surplus kas jangka pendek untuk

memperoleh pendapatan tambahan


 Penarikan dana yang bersumber dari APBN/APBD

dilakukan dengan menerbitkan Surat Perintah Membayar


(SPM)
Pengelolaan Piutang, Utang
dan Investasi
 Piutang terjadi di BLUD dalam hal BLUD
menyerahkan atau menjual barang dan jasa
secara kredit.
 Piutang ini dikelola secara tertib, efisien,

ekonomis dan transparan.


 Piutang ini, seandainya macet, dapat

dihapuskan berjenjang dan harus mendapat


persetujuan dari Menteri Keuangan
Pengelolaan Piutang, Utang
dan Investasi
 BilaBLUD memperoleh barang dan jasa dari
pihak ke tiga, dapat saja dilakukan secara
kredit atau dengan utang.
 Utang ini sama halnya dengan piutang,

dikelola secara profesional sesuai dengan


praktek-praktek bisnis yang sehat.
 Pemanfaatan utang jangka pendek digunakan

untuk operasional, sementara utang jangka


panjang untuk belanja barang modal
Pengelolaan Piutang, Utang
dan Investasi
 Ataspersetujuan Menteri Keuangan
/gubernur/bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya, BLUD dapat melakukan
investasi yang keuntungannya merupakan
pendapatan BLUD
Pengelolaan Barang dan Penyelesaian
Kerugian
 Pengadaan barang/jasa oleh BLU dilakukan
berdasarkan prinsip efisiensi dan ekonomis,
sesuai dengan praktek bisnis yang sehat dan
diselenggarakan berdasarkan jenjang nilai
yang diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan /gubernur/bupati/walikota
Pengelolaan Barang dan Penyelesaian
Kerugian
 Barang dan jasa yang telah dimiliki BLUD
dapat dialihkan/dijual atau dihapus
berdasarkan pertimbangan ekonomis.
 Pengalihan dan penghapusan barang/jasa ini,

setelah dilaporkan kepada menteri/pimpinan


lembaga/kepala SKPD terkait, harus
mendapat persetujuan dari pejabat
berwenang berdasarkan jenjang nilai dan
jenis barang
Pengelolaan Barang dan Penyelesaian
Kerugian
 Setiapkerugian negara/daerah pada BLU
yang disebabkan oleh tindakan melanggar
hukum atau kelalaian seseorang diselesaikan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai penyelesaian
kerugian negara/daerah
Akuntansi, Pelaporan dan
Pertanggungjawaban Keuangan
 BLU menerapkan sistem informasi manajemen
keuangan sesuai dengan kebutuhan dan praktek
bisnis yang sehat.
 Selain itu, akuntansi, laporan dan transaksi ekonomi

harus dibukukan secara tertib dan diselenggarakan


sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dan
Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh asosiasi
profesi akuntansi Indonesia.
 Laporan keuangan BLU setidak-tidaknya meliputi

laporan realisasi anggaran/laporan operasional,


neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan, disertai laporan mengenai kinerja
TERIMA KASIH

Kontak:
Gedung KPPN II Lt. 3
Jln Wahidin II No. 3 Jakarta Pusat 10710
Telp. (021)352- 4022; Fax (021)352-
4022

28

Anda mungkin juga menyukai