Pembimbing:
Eko Setijanto dr. Msi.Med.SpAn.KIC
Dr. Purwoko, dr., Sp.An. KAKV. KAO
2
TRAUMATIC BRAIN INJURY (CIDERA OTAK)
Cidera otak masih menjadi salah satu
masalah kesehatan dunia yang sering
berakhir dengan cidera sekunder
• Insidensi: 1299/100.000 orang
• Laki-laki>perempuan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Profil Kesehatan Indonesia 2010. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Ganetzky B & Wassarman DA. 2016. Non-mammalian Animal Models Offer New Perspectives on the Treatment of TBI. Current Physical Medicine and Rehabilitation Reports, Vol. 4, p.1– 3
BCL-2 DAN MGSO4
BCL-2 MGSO4
• Protein Bcl-2 memiliki • Hipomagnesemia umum terjadi pada
sifat antiapoptosis. pasien dengan cidera otak.
• Peningkatan kadar Bcl-2 • Pemberian magnesium
dapat mengurangi menyebabkan:
terjadinya cidera otak 1. pengurangan pembentukan
sekunder. edema pasca cedera
2. ↓protein proapoptosis p53
3. perbaikan kognitif, motorik, dan
psikologis
efek neuroprotektif
Benarroch EE. 2015. Brain-derived neurotrophic factor: Regulation, effects, and potential clinical relevance. Neurology. Vol. 84. No. 16. p.1693-1704
Li, W., Bai, Y. A., Li, Y. J., Liu, K. G., Wang, M. D., Xu, G. Z., ... & Li, Y. F. (2015). Magnesium sulfate for acute traumatic brain injury. Journal of Craniofacial Surgery, 26(2), 393-398. 4
Meskipun begitu, sampai saat
ini masih belum ada penelitian
mengenai pengaruh
pemberian MgSO4 dengan
cara menilai kadar Bcl-2
pada tikus dengan cidera
otak
5
RUMUSAN MASALAH
8
02 TINJAUAN
PUSTAKA
9
CIDERA OTAK TRAUMATIK
Merupakan dampak penetrasi / pergerakan cepat dari otak yang berada dalam
tengkorak dan berpotensi menyebabkan perubahan kondisi mental.
Cidera otak dibagi menjadi 2:
Primary Injury
• Terjadi dalam beberapa detik pertama
• Disebabkan oleh efek biomekanik.
• Dapat terjadi: laserasi kulit kepala, hematoma, dan
kontusio.
Secondary injury
• Terjadi dalam beberapa menit, jam atau hari
• Dapat terjadi: hipoksia, hipotensi, hiper/hipoglikemia dan
↑TIK
Dawodu ST. 2018. Traumatic Brain Injury (TBI): Definition, Epidemiology, Pathophysiology. https://emedicine.medscape.com/article/326510-overview, diakses 30 Juni 2020
Kass IS, Cottrell JE, Abramowicz AE, Hou JY & Lei B. 2017. Brain Metabolism, the Pathophysiology of Brain Injury, and Potential Beneficial Agents and Techniques. hlm.1-15. dalam
Cottrell JE & Patel P (Edt), Neuroanesthesia. 10
KLASIFIKASI DERAJAT KEPARAHAN CIDERA OTAK
Ket:
• GCS: Glasgow Coma Scale
• LOC: Loss of consciousness
• PTA: Post traumatic amnesia.
Dash HH & Chavali S. 2018. Management of traumatic brain injury patients. Korean Journal of Anesthesiology. 2018 Feb; 71(1): 12–21. 11
PATOFISIOLOGI CIDERA OTAK
01 02 03
Kerusakan jaringan, Tampak pola “ischaemia- peningkatan permeabilitas
regulasi vaskular, dan like” adanya asam laktat pembuluh darah oedem
metabolisme di otak akibat glikolisis anaerob
04 05 06
kegagalan pompa ion di influks kalsium dan degradasi membran
membran sel dan pelepasan natrium proses self- vaskuler dan struktur seluler
neurotransmitter eksitatori digesting intraseluler apoptosis
yang berlebih
Guerriero RM, Giza CC & Rotenberg A. 2015. Glutamate and GABA imbalance following traumatic brain injury. Current Neurology and Neuroscience Reports, 15(5), 27.
Kass IS, Cottrell JE, Abramowicz AE, Hou JY & Lei B. 2017. Brain Metabolism, the Pathophysiology of Brain Injury, and Potential Beneficial Agents and Techniques. hlm.1-15. dalam
Cottrell JE & Patel P (Edt), Neuroanesthesia. 12
APOPTOSIS
Adalah proses dimana sel memainkan peranan aktif terhadap proses kematian dirinya
sendiri dan dikode secara genetika melalui jalur tertentu
Proses apoptosis memiliki 4
mekanisme penting dalam proses
berlangsungnya:
a) Tahap penginduksi apoptosis
baik bersifat fisiologis,
biologis, kimia, dan fisik
b) Tahap integrasi/pengaturan
c) Tahap pelaksanaan apoptosis
d) Tahap fagositosis
Peixoto PM, Lue JK, Ryu SY, Wroble BN, Sible JC & Kinnally KW. 2011. Mitochondrial apoptosis-induced channel (MAC) function triggers a Bax/Bak-dependent bystander effect.
The American Journal of Pathology, 178(1), 48-54.
14
AUTOFAGI
1. Definisi: proses konservatif degradative sel dalam menghadapi
berbagai stress. Autofagi sering dikaitkan dengan mekanisme non
apoptosis.
2. Setelah induksi autofagi, terjadi nukleasi dan perluasan fagofor
menjadi autofagosom yang dimediasi oleh Beclin-1.
Chen SD, Wu CL, Hwang WC & Yang DI. 2017. More Insight into BDNF against Neurodegeneration: Anti-Apoptosis, Anti-Oxidation, and Suppression of Autophagy. International
Journal of Molecular Science. Vol.18, No.3, p.545 15
MGSO4
Mekanisme Aksi:
• antagonis ion Ca dan antagonis reseptor NMDA
• Mempengaruhi pergerakan Na, K, Ca
Farmakokinetik:
Distribusi 99% intraseluler,
1% ekstraseluler
Goarya, Ashish M. 2014. Comparative Study On Effect Of IV Magnesium Sulfate And Fentanyl Citrate On Hemodynamic Changes During General Anaesthesia. JEMDS ; 3 (70) : 14890-14896
Herroede, Marianne, Stefan G, Markus W. 2011. Magnesium-Essentials for Anesthesiologists. the American Society of Anesthesiologists, Inc. Lippincott Williams & Wilkins. Anesthesiology ;
114 : 971–93
16
MGSO4
Farmakodinamik:
• ↓aktivasi pompa Na-K ATPase,
• Antagonisme kompetitif Ca channel
• Memblokir asetilkolin presinaptik
• ↑ambang potensial aksi postsinaptik
Penggunaan Klinis: • Menghalangi pelepasan katekolamin
• pengobatan nyeri • ↓pelepasan sitokin & ↓agregasi trombosit
perioperatif
• menurunkan refleks
somatik, otonom dan MgSO4 memiliki efek samping yang
endokrin yang distimulasi minim dan merupakan obat yang
pada saat tindakan. hemat biaya dan mudah didapat
Goarya, Ashish M. 2014. Comparative Study On Effect Of IV Magnesium Sulfate And Fentanyl Citrate On Hemodynamic Changes During General Anaesthesia. JEMDS ; 3 (70) : 14890-14896
Herroede, Marianne, Stefan G, Markus W. 2011. Magnesium-Essentials for Anesthesiologists. the American Society of Anesthesiologists, Inc. Lippincott Williams & Wilkins. Anesthesiology ;
114 : 971–93
17
KERANGK
A
TEORI
Bcl-2
18
KERANGK
A
KONSEP
Bcl-2
19
HIPOTESIS
20
METODOLOGI
PENELITIAN 03
21
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
True experimental design di laboratorium
secara in vivo dengan randomized post test
only controlled group design
22
METODE PENELITIAN
POPULASI SAMPEL
23
METODE PENELITIAN
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
1. Tikus wistar keturunan 1. Tikus wistar sakit dan
murni sehat gerakan tidak aktif selama
2. Berjenis kelamin jantan masa adaptasi 7 hari
3. Umur 8-10 minggu 2. Tikus mati selama perlakuan
4. Berat badan 200 – 300 g berlangsung
5. Tikus normotensi 3. Pernah digunakan untuk
penelitian
24
BESAR SAMPEL
25
DEFINISI OPERASIONAL
26
ALUR
PENELITIAN
27
ANALISIS DATA
Apabila
Uji statistik Distribusi tidak
Uji menggunakan normal
normalitas One-Way digunakan
dengan ANOVA uji Kruskal Wallis,
Shapiro- Post Hoc dilanjutkan
Wilk Multiple Mann-Whitney
Comparisons. jika ada
perbedaan
28
JADWAL PENELITIAN
Pengambilan data
Pengolahan dan
analisis data
Penyusunan laporan
penelitian
Presentasi hasil
penelitian
29
TERIMAKASIH
30