Anda di halaman 1dari 30

PENGARUH MGSO4 SEBAGAI

NEUROPROTEKTOR DENGAN KADAR BCL 2


PADA TIKUS WISTAR DENGAN CEDERA OTAK
Proposal Tesis
Andreas Aditya Christianto
(NIM. S981908001)

Pembimbing:
Eko Setijanto dr. Msi.Med.SpAn.KIC
Dr. Purwoko, dr., Sp.An. KAKV. KAO

Program Pendidikan Dokter Spesialis Anastesiologi dan Terapi Intensif


Universitas Sebelas Maret Surakarta
01
PENDAHULUAN

2
TRAUMATIC BRAIN INJURY (CIDERA OTAK)
Cidera otak masih menjadi salah satu
masalah kesehatan dunia yang sering
berakhir dengan cidera sekunder
• Insidensi: 1299/100.000 orang
• Laki-laki>perempuan

Pada cidera sekunder, terdapat:


inflamasi, edema vasogenik, sitotoksik,
peningkatan influks Ca++ dan
eksitotoksisitas glutamate
 menyebabkan apoptosis

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Profil Kesehatan Indonesia 2010. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Ganetzky B & Wassarman DA. 2016. Non-mammalian Animal Models Offer New Perspectives on the Treatment of TBI. Current Physical Medicine and Rehabilitation Reports, Vol. 4, p.1– 3
BCL-2 DAN MGSO4
BCL-2 MGSO4
• Protein Bcl-2 memiliki • Hipomagnesemia umum terjadi pada
sifat antiapoptosis. pasien dengan cidera otak.
• Peningkatan kadar Bcl-2 • Pemberian magnesium
dapat mengurangi menyebabkan:
terjadinya cidera otak 1. pengurangan pembentukan
sekunder. edema pasca cedera
2. ↓protein proapoptosis p53
3. perbaikan kognitif, motorik, dan
psikologis

efek neuroprotektif
Benarroch EE. 2015. Brain-derived neurotrophic factor: Regulation, effects, and potential clinical relevance. Neurology. Vol. 84. No. 16. p.1693-1704
Li, W., Bai, Y. A., Li, Y. J., Liu, K. G., Wang, M. D., Xu, G. Z., ... & Li, Y. F. (2015). Magnesium sulfate for acute traumatic brain injury. Journal of Craniofacial Surgery, 26(2), 393-398. 4
Meskipun begitu, sampai saat
ini masih belum ada penelitian
mengenai pengaruh
pemberian MgSO4 dengan
cara menilai kadar Bcl-2
pada tikus dengan cidera
otak

5
RUMUSAN MASALAH

Apakah pemberian MgSO4 berpengaruh terhadap


neuron
pada tikus dengan cidera otak?
TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Umum Tujuan Khusus


Menganalisis pengaruh
Menganalisis pengaruh
Magnesium sulfate terhadap
efek neuroprotektor pada pemberian Magnesium sulfate
tikus dengan cidera otak
terhadap efek plastisitas dan
apoptosis neuron melalui
ekspresi Bcl-2 pada tikus
dengan cidera otak.
7
MANFAAT PENELITIAN

Akademika Pelayanan Masyarakat Penelitian

Analisis kemampuan • Pilihan pencegahan Data dan informasi


MgSO4 untuk terjadinya cidera otak ilmiah untuk
meningkatkan kadar sekunder paska trauma. penelitian
Bcl-2 dan dapat • ↓biaya selanjutnya
mencegah terjadinya • ↑kualitas pelayanan anestesi
cidera otak sekunder • Data tambahan mengenai
paska trauma kemampuan MgSO4 dalam
pemberian balanced
anesthesia pada hewan uji
model traumatik

8
02 TINJAUAN
PUSTAKA

9
CIDERA OTAK TRAUMATIK
Merupakan dampak penetrasi / pergerakan cepat dari otak yang berada dalam
tengkorak dan berpotensi menyebabkan perubahan kondisi mental.
Cidera otak dibagi menjadi 2:
Primary Injury
• Terjadi dalam beberapa detik pertama
• Disebabkan oleh efek biomekanik.
• Dapat terjadi: laserasi kulit kepala, hematoma, dan
kontusio.
Secondary injury
• Terjadi dalam beberapa menit, jam atau hari
• Dapat terjadi: hipoksia, hipotensi, hiper/hipoglikemia dan
↑TIK
Dawodu ST. 2018. Traumatic Brain Injury (TBI): Definition, Epidemiology, Pathophysiology. https://emedicine.medscape.com/article/326510-overview, diakses 30 Juni 2020
Kass IS, Cottrell JE, Abramowicz AE, Hou JY & Lei B. 2017. Brain Metabolism, the Pathophysiology of Brain Injury, and Potential Beneficial Agents and Techniques. hlm.1-15. dalam
Cottrell JE & Patel P (Edt), Neuroanesthesia. 10
KLASIFIKASI DERAJAT KEPARAHAN CIDERA OTAK

  GCS LOC PTA


Ringan 13-15 <20 menit–1 jam <24 jam
Sedang 9-12 1-24 jam >24 jam - <7 hari
Berat 3-8 >24 jam >7 hari

Ket:
• GCS: Glasgow Coma Scale
• LOC: Loss of consciousness
• PTA: Post traumatic amnesia.

Dash HH & Chavali S. 2018. Management of traumatic brain injury patients. Korean Journal of Anesthesiology. 2018 Feb; 71(1): 12–21. 11
PATOFISIOLOGI CIDERA OTAK
01 02 03
Kerusakan jaringan, Tampak pola “ischaemia- peningkatan permeabilitas
regulasi vaskular, dan like” adanya asam laktat pembuluh darah  oedem
metabolisme di otak akibat glikolisis anaerob

04 05 06
kegagalan pompa ion di influks kalsium dan degradasi membran
membran sel dan pelepasan natrium  proses self- vaskuler dan struktur seluler
neurotransmitter eksitatori digesting intraseluler  apoptosis
yang berlebih
Guerriero RM, Giza CC & Rotenberg A. 2015. Glutamate and GABA imbalance following traumatic brain injury. Current Neurology and Neuroscience Reports, 15(5), 27.
Kass IS, Cottrell JE, Abramowicz AE, Hou JY & Lei B. 2017. Brain Metabolism, the Pathophysiology of Brain Injury, and Potential Beneficial Agents and Techniques. hlm.1-15. dalam
Cottrell JE & Patel P (Edt), Neuroanesthesia. 12
APOPTOSIS
Adalah proses dimana sel memainkan peranan aktif terhadap proses kematian dirinya
sendiri dan dikode secara genetika melalui jalur tertentu
Proses apoptosis memiliki 4
mekanisme penting dalam proses
berlangsungnya:
a) Tahap penginduksi apoptosis
baik bersifat fisiologis,
biologis, kimia, dan fisik
b) Tahap integrasi/pengaturan
c) Tahap pelaksanaan apoptosis
d) Tahap fagositosis

Gambar: Perbedaan apoptosis dan nekrosis


Goldberg M. 2018. Morphologic and Biochemical Criteria of Cell Death: Apoptosis and Necrosis. Journal of Cancer Science Treatment. Vol. 1. No. 1. p.17-24
13
BCL-2
Protein Bcl-2 merupakan regulator penting dari apoptosis
 mengatur pembentukan MAC sebagai kanal pelepas sitokrom c.
• Penelitian yang menginduksi apoptosis mitokondria dengan mikroinjeksi sitokrom c
menyebabkan efek pada embrio Xenopus laevis yang menunjukkan bahwa apoptosis
ditekan pada sel yang mengekspresikan Bcl-2 secara berlebihan
• Namun, efikasi perlindungan berkurang bila komunikasi interseluler gap junction
terjadi dengan sel sekitar yang tidak mengekspresikan Bcl-2.

Peixoto PM, Lue JK, Ryu SY, Wroble BN, Sible JC & Kinnally KW. 2011. Mitochondrial apoptosis-induced channel (MAC) function triggers a Bax/Bak-dependent bystander effect.
The American Journal of Pathology, 178(1), 48-54.
14
AUTOFAGI
1. Definisi: proses konservatif degradative sel dalam menghadapi
berbagai stress. Autofagi sering dikaitkan dengan mekanisme non
apoptosis.
2. Setelah induksi autofagi, terjadi nukleasi dan perluasan fagofor
menjadi autofagosom yang dimediasi oleh Beclin-1.

Autofagi dan apoptosis akan overlapping ketika BH3 yang merupakan


bagian dari beclin 1 autophagy protein berinteraksi dengan antiapoptosis
protein dari Bcl2.

Chen SD, Wu CL, Hwang WC & Yang DI. 2017. More Insight into BDNF against Neurodegeneration: Anti-Apoptosis, Anti-Oxidation, and Suppression of Autophagy. International
Journal of Molecular Science. Vol.18, No.3, p.545 15
MGSO4
Mekanisme Aksi:
• antagonis ion Ca dan antagonis reseptor NMDA
• Mempengaruhi pergerakan Na, K, Ca

Farmakokinetik:
Distribusi 99% intraseluler,
1% ekstraseluler

Goarya, Ashish M. 2014. Comparative Study On Effect Of IV Magnesium Sulfate And Fentanyl Citrate On Hemodynamic Changes During General Anaesthesia. JEMDS ; 3 (70) : 14890-14896
Herroede, Marianne, Stefan G, Markus W. 2011. Magnesium-Essentials for Anesthesiologists. the American Society of Anesthesiologists, Inc. Lippincott Williams & Wilkins. Anesthesiology ;
114 : 971–93
16
MGSO4
Farmakodinamik:
• ↓aktivasi pompa Na-K ATPase,
• Antagonisme kompetitif Ca channel
• Memblokir asetilkolin presinaptik
• ↑ambang potensial aksi postsinaptik
Penggunaan Klinis: • Menghalangi pelepasan katekolamin
• pengobatan nyeri • ↓pelepasan sitokin & ↓agregasi trombosit
perioperatif
• menurunkan refleks
somatik, otonom dan MgSO4 memiliki efek samping yang
endokrin yang distimulasi minim dan merupakan obat yang
pada saat tindakan. hemat biaya dan mudah didapat

Goarya, Ashish M. 2014. Comparative Study On Effect Of IV Magnesium Sulfate And Fentanyl Citrate On Hemodynamic Changes During General Anaesthesia. JEMDS ; 3 (70) : 14890-14896
Herroede, Marianne, Stefan G, Markus W. 2011. Magnesium-Essentials for Anesthesiologists. the American Society of Anesthesiologists, Inc. Lippincott Williams & Wilkins. Anesthesiology ;
114 : 971–93
17
KERANGK
A
TEORI
Bcl-2

18
KERANGK
A
KONSEP

Bcl-2

19
HIPOTESIS

Pemberian magnesium sulfate


meningkatkan kadar Bcl-2 pada tikus
dengan cidera otak

20
METODOLOGI
PENELITIAN 03
21
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
True experimental design di laboratorium
secara in vivo dengan randomized post test
only controlled group design

Tempat dan Waktu


Laboratorium Gizi Pusat Antar Universitas
(PAU) Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta selama 30 hari

22
METODE PENELITIAN

POPULASI SAMPEL

Tikus wistar Tikus wistar yang sudah


dilakukan masa adaptasi
7 hari

23
METODE PENELITIAN
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
1. Tikus wistar keturunan 1. Tikus wistar sakit dan
murni sehat gerakan tidak aktif selama
2. Berjenis kelamin jantan masa adaptasi 7 hari
3. Umur 8-10 minggu 2. Tikus mati selama perlakuan
4. Berat badan 200 – 300 g berlangsung
5. Tikus normotensi 3. Pernah digunakan untuk
penelitian

24
BESAR SAMPEL

Dalam penelitian ini, sampel diambil dari


populasi tersebut dan dibagi menjadi
3 kelompok secara acak. Besar
sampel tiap kelompok ditentukan
berdasarkan rumus dari Charan, 2013,
yaitu: E = “Total number of animals –
Total number of groups” sehingga
diperoleh 20 tikus apabila sampel 6
tikus per kelompok dan 12 tikus
apabila sampel 4 tikus per kelompok

25
DEFINISI OPERASIONAL

Variabel Bebas Variabel Tergantung


Pemberian MgSO4 Kadar nilai Bcl-2

26
ALUR
PENELITIAN

27
ANALISIS DATA

Apabila
Uji statistik Distribusi tidak
Uji menggunakan normal
normalitas One-Way digunakan
dengan ANOVA  uji Kruskal Wallis,
Shapiro- Post Hoc dilanjutkan
Wilk Multiple Mann-Whitney
Comparisons. jika ada
perbedaan

28
JADWAL PENELITIAN

Bulan (2022) Oktober November Desember Februari

Pengambilan data

Pengolahan dan
analisis data

Penyusunan laporan
penelitian

Presentasi hasil
penelitian

29
TERIMAKASIH

30

Anda mungkin juga menyukai