Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN SISTEM RESPIRATORI
DISUSUN OLEH KELOMPOK II:
1. MARDANI PURNAWAN
2. M. HADI IRAWAN
3. NASRULLAH
4. AHMAD DAMANHURI
5. RAHMATULLAH
6. MUHAMMAD GUNTUR
7. ROSDINIATIN
8. BQ. NURHAYANI
9. TEGUH WAHYUDI
10. SAHABUDDIN
 
TINJAUAN TEORI

Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang


digunakan untuk pertukaran gas” (Wikipedia, 2016). Rab
(2010:29) menyatakan bahwa fungsi pernapasan dapat dibagi
menjadi 2, yaitu pertukaran gas dan pengaturan keseimbangan
asam basa.

Fungsi pernapasan adalah untuk mengambil oksigen (O2) dari


atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan untuk mentranspor karbon
dioksida (CO2) yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke atmosfer
Gangguan Pada Sistem Respiratori

Gangguan pernapasan mengacu pada berbagai jenis penyakit


atau gangguan yang menghambat fungsi paru-paru. Penyakit
ini dapat memengaruhi kemampuan untuk bernapas.
Penyebabnya bisa datang dari mana saja, meliputi infeksi,
paparan zat berbahaya seperti asap rokok, atau kelainan pada
sistem pernapasan itu sendiri
Contoh penyakit akibat gangguan system respirasi
1st Event 2nd Event 3rd Event 4th Event

Tuberculosis ( Tb
Paru) Asma PPOK Kanker paru

Tuberkulosis adalah inflamasi akut/kronik penyakit Kanker paru-paru


penyakit infeksi yang saluran napas yang paru-paru yang adalah pertumbuhan
disebabkan basil disebabkan oleh ditandai dengan sel kanker yang tidak
Mycobacterium reaksi hiperresponsif penyumbatan pada terkendali dalm
Tuberculosa, atau sel imun tubuh seperti aliran udara dari jaringan paru-paru
basil tuberkel, yang mast sel, eosinophils, paru-paru.Penyakit ini dapat disebabkan
tahan asam. dan T-lymphocytes merupakan penyakit oleh sejumlah
terhadap stimuli yang mengancam karsinogen,
tertentu dan kehidupan dan lingkungan, terutama
menimbulkan gejala mengganggu asap rokok.( Suryo,
dyspnea, whizzing, pernafasan normal 2010)
(WHO, 2016)
Tuberculosis ( Tb Paru)

A. Etiologi
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
basil mikrobakterium tuberkulosis tipe humanus, sejenis kuman
yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/mm dan tebal
0,3-0,6/mm. Sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid).
Lipid inilah yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam dan
lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik
Tb Paru
Patofisiologi

Penularan TB Paru terjadi karena kuman


Partikel dapat masuk ke dalam alveolar, bila Kuman yang bersarang ke jaringan paru
mycobacterium tuberculosis. dibatukkan
ukuran vartikel kurang dari 5 mikrometer. akan berbentuk sarang tuberkulosis
atau dibersinkan keluar menjadi droplet
Kuman akan dihadapi terlebih dulu oleh pneumonia kecil dan disebut sarang primer
nuclei dalam udara. Partikel infeksi ini dapat
neutropil, kemudian baru oleh makrofag. atau efek primer atau sarang ghon (fokus).
hidup dalam udara bebas selama kurang
Kebanyakan partikel ini akan dibersihkan
lebih 1-2 jam, tergantung pada tidaknya
oleh makrofag keluar dari cabang trakea
sinar ultraviolet, ventilasi yang buruk dan
bronkhial bersama gerakan sillia dengan
kelembaban
sekretnya.
Manifesatasi Klinis TB Paru
1st Event 2nd Event

Gejala sistemik,
Gejala respiratorik,
meliputi
meliputi:

Batuk Demam
Gejala sistemik
Batuk darah lain
Sesak napas
Nyeri dada
Klasifikasi TB Paru

1) Lokasi atau organ tubuh yang sakit: paru atau ekstra


paru;
2) Bakteriologi (hasil pemeriksaan dahak secara mikroskopis):
BTA positif atau BTA negatif;
3) Tingkat keparahan penyakit: ringan atau berat.
4) Riwayat pengobatan TB sebelumnya: baru atau sudah
pernah diobati.
Click icon to add picture
Penatalaksanaan medis

Jenis dan Dosis Obat Anti Tuberkulosis (OAT)

a. Isoniazid (H)

b. Rifampisin (R)
Click icon to add picture
c. Pirazinamid (Z)

d. Streptomisin (S)

e. Etambutol (E)
Asma
Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit
untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat.
Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang
menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi
dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur
kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan)
merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen
penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan
pengobatan
Patofisiologi asma
Farmakologi dan Diet Ketat

1) Pengobatan asma secara cepat/jangka pendek yaitu dengan


menggunakan obat pelega saluran pernafasan seperti
inhaler dan nebulizer yang berfungsi menghentikan
serangan asma. Pengobatan jangka panjang yang berfungsi
untuk mencegah terjadinya serangan asma adalah dengan
menggunakan obat-obatan seperti steroid berfungsi untuk
tetap membuat saluran pernafasan terbuka dan mengurangi
pembengkakan (Abidin & Angela M  2002).
PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis)

A. Etiologi PPOK

Faktor yang menyebabkan timbulnya Penyakit Paru Obstuktif Kronis


(PPOK) ada 4 menurut (Mansjoer, 2001

1. Kebiasaan merokok

2. Polusi udara

3. Riwayat infeksi saluran pernafasan

4. Bersifat genetic
Manifestasi Klinis

Sedangkan gejala pada eksaserbasi akut adalah :

1) Peningkatan volume sputum.

2) Perburukan pernafasan secara akut.

3) Dada terasa berat.

4) Peningkatan purulensi sputum

5) Peningkatan kebutuhan bronkodilator

6) Lelah dan lesu

7) Penurunan toleransi terhadap gerakan fisik , cepat lelah dan terengah engah.
Patofisiologi PPOK
Saluran napas dan paru berfungsi untuk proses respirasi yaitu
pengambilan oksigen untuk keperluan metabolisme dan pengeluaran
karbondioksida dan air sebagai hasil metabolisme. Proses ini terdiri dari tiga
tahap, yaitu ventilasi, difusi dan perfusi. Ventilasi adalah proses masuk dan
keluarnya udara dari dalam paru. Difusi adalah peristiwa pertukaran gas antara
alveolus dan pembuluh darah, sedangkan perfusi adalah distribusi darah yang
sudah teroksigenasi. Gangguan ventilasi terdiri dari gangguan restriksi yaitu
gangguan pengembangan paru serta gangguan obstruksi berupa perlambatan
aliran udara di saluran napas
PPOK
Penatalaksanaan

Antibiotik Terapi oksigen Bronkodilator).


Kanker paru

A.Etiologi

Seperti umumnya kanker yang lain, penyebab


yang pasti dari kanker paru belum diketahui, tapi
paparan atau inhalasi berkepanjangan suatu zat
yang bersifat karsinogenik merupakan faktor
penyebab utama disamping adanya faktor lain
seperti kekebalan tubuh, genetik, dan lain-lain
(Amin, 2006).
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Gejala-gejala kanker paru yaitu:
1) Gejala awal.

Stridor lokal dan dispnea ringan yang mungkin disebabkan oleh obstruksi pada bronkus.

 
2) Gejala umum.

a) Batuk : Kemungkinan akibat iritasi yang disebabkan oleh massa tumor. Batuk mulai sebagai batuk kering tanpa
membentuk sputum, tetapi berkembang sampai titik dimana dibentuk sputum yang kental dan purulen dalam
berespon terhadap infeksi sekunder.
b) Hemoptisis : Sputum bersemu darah karena sputum melalui permukaan tumor yang mengalami
ulserasi.
c) Anoreksia, lelah, berkurangnya berat badan
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM RESPIRATORI
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1st Event 2nd Event 3rd Event 4th Event 5th Event

Bersihan jalan Pola nafas tidak Gangguan Perubahan nutrisi Resiko tinggi
nafas tidak efektif efektif pertukaran gas kurang dari infeksi terhadap
berhubungan berhubungan berhubungan kebutuhan tubuh penyebaran
dengan sekret dengan sekresi dengan penurunan berhubungan berhubungan
kental, kelemahan mukopurulen dan permukaan efek dengan mual, dengan pertahan
upaya batuk buruk kekurangan upaya paru. Kerusakan muntah, anoreksia primer adekuat,
. batuk membran di kerusakan jaringan
alveolar, kapiler, penakanan proses
sekret kevtal dan inflamasi,
tebal malnutrisi.
UNTUK INTERVENSI

TAMPILKAN FILE PDF/WORD


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai