ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN SISTEM RESPIRATORI
DISUSUN OLEH KELOMPOK II:
1. MARDANI PURNAWAN
2. M. HADI IRAWAN
3. NASRULLAH
4. AHMAD DAMANHURI
5. RAHMATULLAH
6. MUHAMMAD GUNTUR
7. ROSDINIATIN
8. BQ. NURHAYANI
9. TEGUH WAHYUDI
10. SAHABUDDIN
TINJAUAN TEORI
Tuberculosis ( Tb
Paru) Asma PPOK Kanker paru
A. Etiologi
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
basil mikrobakterium tuberkulosis tipe humanus, sejenis kuman
yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/mm dan tebal
0,3-0,6/mm. Sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid).
Lipid inilah yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam dan
lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik
Tb Paru
Patofisiologi
Gejala sistemik,
Gejala respiratorik,
meliputi
meliputi:
Batuk Demam
Gejala sistemik
Batuk darah lain
Sesak napas
Nyeri dada
Klasifikasi TB Paru
a. Isoniazid (H)
b. Rifampisin (R)
Click icon to add picture
c. Pirazinamid (Z)
d. Streptomisin (S)
e. Etambutol (E)
Asma
Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit
untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat.
Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang
menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi
dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur
kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan)
merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen
penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan
pengobatan
Patofisiologi asma
Farmakologi dan Diet Ketat
A. Etiologi PPOK
1. Kebiasaan merokok
2. Polusi udara
4. Bersifat genetic
Manifestasi Klinis
7) Penurunan toleransi terhadap gerakan fisik , cepat lelah dan terengah engah.
Patofisiologi PPOK
Saluran napas dan paru berfungsi untuk proses respirasi yaitu
pengambilan oksigen untuk keperluan metabolisme dan pengeluaran
karbondioksida dan air sebagai hasil metabolisme. Proses ini terdiri dari tiga
tahap, yaitu ventilasi, difusi dan perfusi. Ventilasi adalah proses masuk dan
keluarnya udara dari dalam paru. Difusi adalah peristiwa pertukaran gas antara
alveolus dan pembuluh darah, sedangkan perfusi adalah distribusi darah yang
sudah teroksigenasi. Gangguan ventilasi terdiri dari gangguan restriksi yaitu
gangguan pengembangan paru serta gangguan obstruksi berupa perlambatan
aliran udara di saluran napas
PPOK
Penatalaksanaan
A.Etiologi
Stridor lokal dan dispnea ringan yang mungkin disebabkan oleh obstruksi pada bronkus.
2) Gejala umum.
a) Batuk : Kemungkinan akibat iritasi yang disebabkan oleh massa tumor. Batuk mulai sebagai batuk kering tanpa
membentuk sputum, tetapi berkembang sampai titik dimana dibentuk sputum yang kental dan purulen dalam
berespon terhadap infeksi sekunder.
b) Hemoptisis : Sputum bersemu darah karena sputum melalui permukaan tumor yang mengalami
ulserasi.
c) Anoreksia, lelah, berkurangnya berat badan
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM RESPIRATORI
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1st Event 2nd Event 3rd Event 4th Event 5th Event
Bersihan jalan Pola nafas tidak Gangguan Perubahan nutrisi Resiko tinggi
nafas tidak efektif efektif pertukaran gas kurang dari infeksi terhadap
berhubungan berhubungan berhubungan kebutuhan tubuh penyebaran
dengan sekret dengan sekresi dengan penurunan berhubungan berhubungan
kental, kelemahan mukopurulen dan permukaan efek dengan mual, dengan pertahan
upaya batuk buruk kekurangan upaya paru. Kerusakan muntah, anoreksia primer adekuat,
. batuk membran di kerusakan jaringan
alveolar, kapiler, penakanan proses
sekret kevtal dan inflamasi,
tebal malnutrisi.
UNTUK INTERVENSI