Kedatangan agama Islam pertama kali di Sumatra melalui Barus sebuah daerah yang terletak di Pantai Barat Sumatera pada abad ke-7 yang pada waktu itu di Sumatera telah berdiri Kerajaan Sriwijaya yang bercorak Buddha. Selanjutnya dikembangkan ke wilayah Aceh dan menyebar ke seluruh wilayah Sumatera. • Agama Islam dikembangkan melalui wilayah Aceh dan menyebar ke seluruh wilayah Indoneisa. Islam sendiri dibawa oleh para pedagang dari Gujarat ke Indonesia dan juga orang-orang Persia, yang kemudian dilanjutkan oleh orang orang Arab. Perkembangan Islam saat itu terjadi sangat pesat. Sehingga meninggalkan banyak peninggalan peninggalan sejarah dalam pengaruh Islam. • Selain melalui perdagangan, masuknya Islam ke daerah Sumatera juga melalui kerajaan kerjaan yang ada di Sumatera dan dakwah dakwah dari wali atau ulama yang ada pada saat itu. Dari Kesultanan Aceh inilah kemudian pengaruh Islam menyebar keseluruh Nusantara. Bukti- bukti penyebaran ini masih bisa kita jumpai, diantaranya adalah masjid dan makam-makam. 2. Perkembangan Islam di Kalimantan, Maluku dan Papua
• Masuknya Islam ke Kalimantan yakni pada awal abad ke-
16 Islam masuk ke Kalimantan Selatan, yaitu di kerajaan Daha atau Banjar yang beragama Hindu. Berkat bantuan Sultan Kerajaan Demak, Sultan • Trenggono (1521 – 1546 M, Raja Daha dan rakyatnya masuk Islam, sehingga berdirilah Kerajaan Islam Banjar dengan raja pertamanya Pangeran Samudera yang diberi gelar Pangeran Suryanullah atau Suriansah. • Jalur pertama yang membawa Islam masuk ke tanah Borneo adalah jalur Malaka yang dikenal sebagai Kerajaan Islam setelah Perlak dan Pasai. Jatuhnya Malaka ke tangan penjajah Portugis kian membuat dakwah semakin menyebar. Para mubaligh-mubaligh dan komunitas Islam kebanyakan mendiami pesisir Barat Kalimantan. • Jalur lain yang digunakan menyebarkan dakwah Islam adalah para mubaligh yang dikirim dari Tanah Jawa. Ekspedisi dakwah ke Kalimantan ini menemui puncaknya saat Kerajaan Demak berdiri. • Masuknya Islam ke Maluku – Pada abad ke-10 dan ke-11, di Maluku sudah ramai perniagaan rempah-rempah, terutama cengkeh dan pala yang dilakukan oleh para pedagang Arab dan Persia. Tentunya pada saat itu telah terjadi sentuhan pedagang muslim dengan rakyat Maluku yang membentuk komunitas Islam. • Perkembangan agama Islam di papua berjalan agak lambat dari daerah Kalimantan dan Maluku. Islam masuk ke Irian terutama karena pengaruh raja-raja Maluku, para pedagang yang beragama Islam dan ulama atau mubaligh dari Maluku. Daerah-daerah yang mula-mula dimasuki Islam di papua adalah Misol, Salawati, Pulau Waigeo, dan Pulau Gebi. 3. Perkembangan Islam di Sulawesi
• Agama Islam masuk ke Sulawesi sejak abad ke-16, sejak
masa kekuasaan Sombayya Ri Gowa I Mangngarrangi Daeng Mangrabia Karaeng Lakiung Sultan Alauddin Awalul Islam raja Gowa ke-14. tetapi baru mengalami perkembangan pesat pada abad ke-17 setelah raja-raja Gowa dan Tallo menyatakan diri masuk Islam. • Dakwah Islamiyah di Sulawesi berkembang terus sampai ke daerah kerajaan Bugis, Wajo, Sopeng, Sindenreng, dan lain-lain. Suku Bugis yang terkenal berani, jujur dan suka berterus terang, semula sulit menerima agama Islam. Namun berkat kesungguhan dan keuletan para mubaligh, secara berangsur-angsur mereka menjadi penganut Islam yang setia. 4. Perkembangan Islam di Nusa Tenggara
• Diperkirakan sejak abad ke-16 Islam hadir di daerah
Nusa Tenggara (Lombok). Islam di lombok diperkenalkan oleh Sunan Perapen (putra Sunan Giri). Kemungkinan masuknya Islam ke Sumbawa ini dengan melalui Sulawesi, yaitu melalui dakwah para mubalig dari Makasar antara tahun 1540-1550. Kemudian berkembang kerajaan Islam di Lombok, salah satunya adalah Kerajaan Selaparang. 5. Perkembangan Islam di Pulau Jawa
• Di jawa, Islam masuk melalui pesisir Pulau Jawa
ditandai dengan ditemukannya makam Fatimah binti Maimun bin Hibatullah yang wafat pada tahun 475 hijriah atau 1082 masehi di Desa Leran, Kec.Manyar, Gresik. Di samping itu, di gresik juga di temukan makam Maulana Malik Ibrahim dari Kasyan (satu tempat di Persia) yang meninggal pada tahun 822 H atau 1419 M. Di perkirakan makam-makam ini ialah makan keluarga istana Majapahit. • Penyebaran agama Islam di pulau Jawa dilakukan oleh walisanga. saat itu Hindhu-Buddha sedang mengalami kemunduran, namun walisongo tidak berusaha memaksa masyarakat untuk memeluk Islam. Mereka melakukan dakwah melalui kesenian, yang sudah menjadi kebudayaan Hindhu-Buddha dan sangat digemari oleh masyarakat saat itu, namun kebudayaan tersebut disesuaikan dengan ajaran Islam.Pada intinya, Islam disebarkan dengan cara damai. e. Kerajaan Islam
1. Samudera Pasai
• Samudera Pasai adalah kerajaan Islam yang terletak di pesisir
pantai utara sumatera, kurang lebih di sekitar Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, Provinsi Aceh, Indonesia. Kerajaan Samudera Pasai muncul pada abad 13 setelah kehancuran Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Malik As saleh yang berkuasa kurang lebih 29 tahun (1297-1326 m). Kerajaan ini merupakan gabungan dari Kerajaan Pase dan Peurlak. 2. Kerajaan Aceh
• Kesultanan Aceh didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada
tahun 1514. Pada awalnya kerajaan ini sering melakukan upacara menerbangkan babi untuk menyembah dewa semut yang di berdiri atas wilayah Kerajaan Lamuri, kemudian menundukan dan menyatukan beberapa wilayah kerajaan sekitarnya mencakup Daya, Pesir, Lodie, fakur. Selanjutnya pada tahun 1524 wilayah Pasai sudah menjadi bagian dari kedaulatan Kesultanan Aceh diikuti dengan Aru. Pada tahun 1528, Ali Mughayat Syah digantikan oleh putera sulungnya yang bernama Salahuddin, yang kemudian berkuasa hingga tahun 1537. Kemudian Salahuddin digantikan oleh Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahar yang berkuasa hingga tahun 1571. 3. Demak
• Kerajaan Islam Demak pertama kali didirikan oleh
Raden Patah pada tahun 1475-1518 M. Raden Patah mendirikan kerajaan tanpa ikatan dengan kerajaan Majapahit karena pada saat itu kerajaan majapahit sedang mengalami kemunduran. Para Wali Songo mendukung penuh berdirinya Kerajaan Demak dan dalam waktu singkat Demak berhasil menjadi kerajaan yang sangat besar dan disegani oleh kerajaan dinusantara. 4. Pajang
• Kerajaan Pajang merupakan kerajaan yang berpusat di Jawa
Tengah. Kerajaan ini pertama kali berdiri pada tahun 1548 setelah Hadiwijaya berhasil mengalahkan Arya Penangsang. Tercatat kerajaan ini hanya mampu bertahan dalam kurun waktu yang singkat yaitu dari 1548 hingga 1586. Kerajaa ini mengalami kemunduran karena tidak ada penerus tahta kerajaan yang membuat Kerajaan Pajang mengalami kekosongan kekuasaan dan akhirnya digabungkan dengan Mataram Islam dibawah kepemimpinan Sutawijaya. 5. Mataram Islam
• Kesultanan Mataram Islam merupakan kerajaan Islam
di Jawa yang di mana pada awalnya wilayah kerajaan ini merupakan sebuah hadiah bagi Ki Ageng Pemanahan karena berhasil mengalahkan Arya Penangsang. Masa kejayaan Kesultanan Mataram terjadi dibawah kepemimpinan Sultan Agung. Sultan Agung terkenal karena kepemimpinannya, karya, serta penemuanya yang diantaranya adalah menggabungkan tahun Masehi dengan tahun Saka. 6. Cirebon
• Kerajaan Cirebon adalah sebuah kerajaan Islam
ternama di Jawa Barat dan merupakan pangkalan penting dalam jalur perdagangan dan pelayaran antar pulau. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-15 dan 16 Masehi Saat pemerintahan Pakungwati diserahkan kepada Syarif Hidayatullah, beliau memerintah Pakungwati dan mengembangkan daerah Cirebon menjadi kerajaan dan melepaskan diri dari Kerajaan Pajajaran. 7. Banten
• Kesultanan Banten atau Kerajaan Banten merupakan
kerajaan Islam di pulau Jawa tepatnya di Pasundan, Banten pada tahun 1526. Sultan pertama yang memimpin kerajaan ini adalah Sultan Maulana Hasanudin dan pemimpin terakhir dari Kasultanan Banten sebelum dipaksa bubar oleh kolonial Inggris adalah Sultan Maulana Muhammad Syafiudin. 8. Makassar
Pada abad ke-16 M berdiri beberapa kerajaan di
Sulawesi Selatan, antara lain Goa dan Tallo . Kerajaan Gowa dan Tallo membentuk persekutuan pada tahun 1528, sehingga melahirkan suatu kerajaan yang lebih dikenal dengan sebutan kerajaan Makasar. 9. Ternate dan Tidore
• Kesultanan Ternate merupakan salah satu dari 4
kerajaan Islam terbesar di tanah Maluku. Kesultanan Ternate pertama kali berdiri pada tahun 1257 dan didirikan oleh Baab Mashur Malamo. Sejak awal berdirinya kerajaan ini telah banyak berpengaruh di kawasan timur Nusantara. Masa kejayaan Kesultanan Ternate terjadi sekitar abad ke 16 di mana kerajaan ini memiliki kekayaan hasil dari rempah-rempah dan juga kekuatan pasukan militernya. • Kesultanan Tidore merupakan salah satu kerajaan Islam di tanah Maluku. Kesultanan Tidore berdiri sejak tahun 1081 oleh Muhammad Naqil yang dinobatkan sebagai Sultan pertama kerajaan Tidore. Kesultanan Tidore mengalami masa kejayaan sejak abad ke 16 hingga abad ke 18 yang di mana tercatat sudah puluhan kali pergantian kepemimpinan di kerajaan ini. Masa kejayaan Kesultanan Tidore mulai goyah sejak diadu domba oleh pihak imperialisme barat yang datang ke Nusantara dengan Kesultanan Ternate. F. Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia
• 1. Gerakan Pendidikan dan Sosial
• A. Sekolah Thawalib • B. Jamiat Khair • C. Al-Irsyad • D. Persyarikatan Ulama • E. Nahlatul Ulama (NU) • F. Muhammadiyah • G. Persatuan Islam (Persis) 2. Gerakan Politik
• Islam tidak dapat menerima penjajahan dalam segala bentuk.
Perjuangan umat Islam dalam mengusir penjajah sebelum abad dua puluh dilakukan dengan kekuatan senjata dan bersifat kedaerahan. • Pada awal abad dua puluh perjuangan itu dilakukan dengan mendirikan organisasi modern yang bersifat nasional, baik ormas (organisasi sosial kemasyarakatan), maupun orsospol (organisasi sosial politik). Melalui pendidikan, ormas memperjuangkan kecerdasan bangsa agar sadar tentang hak dan kewajiban dalam memperjuangkan kemerdekaan. Dengan orsospol, kaum muslimin memperjuangkan kepentingan golongan Islam melalui saluran politik yang diakui pemerintah penjajah. Mereka misalnya berjuang melalui parlemen Belanda yang disebut Volksraad. • Di antara partai politik Islam yang tumbuh sebelum zaman kemerdekaan adalah Persaudaraan Muslimin Indonesia (Permi), Sarikat Islam (SI), dan Partai Islam Indonesia (PII). SI didirikan di Solo pada tanggal 11 November 1911 sebagai kelanjutan dari Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh Haji Samanhudi pada tanggal 16 Oktober 1905.
• SI kemudian berubah menjadi Partai Sarikat Islam
Indonesia (PSII). Partai Islam Masyumi pada awal berdirinya merupakan satu-satunya partai politik Islam yang diharapkan dapat memperjuangkan kepentingan seluruh golongan umat Islam dalam negara modern yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Masyumi merupakan partai federasi yang menampung semua golongan tradisional.