Anda di halaman 1dari 14

KROMIUM

KARAKTERISTIK UNSUR TRANSISI

Kromium merupakan unsur


yang berwarna perak atau
abu-abu baja, berkilau,
rapuh, sangat tahan terhadap
reagen korosif biasa, masif
(utuh, tidak berongga) dan
keras.
Semua senyawa kromium dapat dikatakan beracun.
Meskipun kromium berbahaya, tetapi kromium banyak
digunakan dalam berbagai bidang. Misalnya :
 bidang biologi metabolisme glukosa
 bidang kimia sebagai katalis
 industri tekstil sebagai mordants
 Kromium memiliki beberapa istop yang berguna.

Di alam kromium tidak ditemukan sebagai logam bebas. Selain


ditemukan dalam bijih kromit, kromium juga dapat ditemukan dalam
PbCrO4, yang merupakan mineral kromium. Selain itu, kromium juga
dapat ditemukan di matahari, meteorit, kerak batu dan air laut.
Sifat Fisik Kromium

Massa Jenis 7,15 g/cm3 (250C)

Titik Lebur 2180 K, 19070C, 3465 ° F

Titik Didih 2944 K, 26710C, 4840 ° F

Entalpi Peleburan 20,5 kJ mol -1

Panas Penguapan 339 kJ mol -1

Entalpi Atomisasi 397 kJ mol -1

Kapasitas Kalor (250C) 23,25 J/mol.K

Konduktivitas Termal 94 W m -1 K -1

Koefisien ekspansi termal linier 4,9 x 10 -6 K -1

Kepadatan 7,140 kg m -3

Volum Molar 7,23 cm 3

Sifat Resistivitas listrik 12,7 10 -8 Ω m


Sifat Kimia Kromium

Nomor Atom 24

Massa Atom 51,9961 g/mol

Golongan, periode, blok VI B, 4, d

Konfigurasi elektron [Ar] 3d5 4s1

Jumlah elektron tiap kulit 2, 8,13, 1

Afinitas electron 64,3 kJ / mol -1

Ikatan energi dalam gas 142,9 ± 5,4 kJ / mol -1.

Panjang Ikatan Cr-Cr 249 pm

Senyawa beracun dan mudah terbakar


ISOLASI LOGAM DARI BIJI
MINERALNYA

Isolasi adalah suatu usaha bagaimana caranya memisahkan


senyawa yang bercampur sehingga kita dapat menghasilkan
senyawa tunggal yang murni.

FeCr2O4 + 2 Na2CO3O2  2CO2 + 2Na2CrO4 + Fe

2Na2CrO4 + H2O  Na2Cr2O7 + 2NaOH

Na2Cr2O7 + 2C  Cr2O3 + Na2CO3 + CO

Cr2O3 + 2Al  Al2O3 + 2Cr

2Cr2O3 + 3Si  SiO3 + 4Cr


SISTESIS SENYAWA KOMPLEKS

Sisntesis adalah pembentukan molekul yang lebih besar


dari molekul yang kecil. Sintesis kompleks dapat
dilakukan dengan menggunakan berbagai cara antara lain
dengan pencampuran larutan pada berbagai
perbandingan mol logam

Kromium memiliki bilangan oksidasi yang paling stabil dan


penting yaitu +2 dan +3. Dalam senyawa kompleks kromium
banyak terdapat sebagai Cr(III), membentuk kompleks dengan
bilangan koor- dinasi 3, 4, 5 dan 6. Pada umumya kompleks
Cr(III) memiliki bilangan koordinasi 6 dengan geometri
oktahedral
Sintesis kompleks Cr(C26N4H26)(NO3)3 dilakukan dengan

menambahkan C26N4H26 dalam larutan etanol yang mengandung


garam Cr(III), kemudian campuran direfluks selama beberapa
jam pada suhu 75–85ºC (Kumar and Singh, 2006: 77–87) dan
kompleks trans-[Cr([16]aneN4)(CN)2]PF6 disintesis dengan

mencampurkan trans-[Cr([16]aneN4)(Cl)2]PF6 dalam pelarut


DMSO, campuran dipanaskan pada suhu 62 oC dan setelah
terjadi dissolusi (pemutusan) pada kompleks, kemudian
ditambahkan NaCN. Campuran tersebut dipanaskan dan diaduk
selama 75 menit.
Kompleks Cr(III) dengan ligan makrosiklik 1,5-diaza-8,12-
dioxa-6,7: 13,14-dibenzocyclo tetradodecane memiliki
bilangan koordinasi 6 dengan struktur oktahedral
MANFAAT KROMIUM

• Digunakan untuk mengeraskan baja, untuk pembuatan stainless


steel, dan untuk membentuk paduan
• Digunakan dalam plating
• Digunakan untuk memberi warna hijau pada kaca.
• Digunakan sebagai katalis
• Merupakan suatu pigmen, khususnya krom kuning
• Dibidang biologi kromium memiliki peran penting dalam
metabolisme glukosa
• Digunakan untuk aplikasi medis
• Digunakan sebagai pigmen merah untuk cat minyak.
• Digunakan dalam pembuatan batu permata yang
berwarna.
• Bahan baku dalam pembuatan kembang api.
• Digunakan dalam industri tekstil sebagai mordants
• Industri yang tahan panas menggunakan kromit untuk
membentuk batu bata.
BAHAYA KROMIUM

TERHADAP KESEHATAN

• Kulit ruam
• Sakit perut dan bisul
• Masalah pernapasan
• Sistem kekebalan yang lemah
• Ginjal dan kerusakan hati
• Perubahan materi genetik
• Kanker paru-paru
• Kematian
TERHADAP LINGKUNGAN

Kromium memasuki udara, air dan tanah


di krom (III) dan kromium (VI) bentuk
melalui proses-proses alam dan aktivitas
manusia. Kegiatan utama manusia yang
meningkatkan kromium (VI) konsentrasi
kimia, kulit dan manufaktur tekstil,
elektro lukisan dan kromium (VI)
aplikasi dalam industri. Ini akan
meningkatkan konsentrasi kromium
dalam air.
Melalui kromium pembakaran batubara juga akan berakhir di
udara dan melalui pembuangan limbah kromium akan berakhir
di tanah. Sehingga dapat mencemarkan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai