Anda di halaman 1dari 27

Hardwater Shortage

1. PA Babat shutdown
• - Start BP Kandangan
• - Start EWS
• - Apabila stock nas HW masih turun menyentuh 90.000
m3, cut rate 50% pemakaian ke PJA, KIG, Petrocentral
.
• - Jika stock nas masih turun, menyentuh 70.000 m3,
stop pemakaian ke PON , PNK , PWD , Smelting
2. PA Gunung Sari shutdown
• Start BP Lamongan
• Start EWS
• Apabila stock nas HW masih turun menyentuh 90.000 m3,
cut rate 50% pemakaian ke PJA, KIG, Petrocentral .
• Jika stock nas masih turun, menyentuh 70.000 m3, stop
pemakaian ke PON , PNK , PWD , Smelting
3. Uprating Shudown
- Buka Drain GRP di Kayaku
- Tutup BV inlet GRP di Kayaku
- Apabila level air di TK 954 trend turun , Start Mp 307
dengan langkah berikut :
a. Tutup Inlet GRP ke TK 953 & TK 951
b. Buka BV outlet (discharge MP 307) yang ke arah 1B
c. Start MP 307 sesuai flow yang diinginkan
Start Up LSU
SOP START UP LIME SOFTENING UNIT

• Bahan - bahan kimia telah tersedia dengan larutan yang tepat dan
homogen di dalam tanki injeksi :
• Konsentrasi kapur cukup
• Konsentrasi Polyelectrolite cukup
• Jalankan Compressor udara C-2201A/B
• Yakinkan semua valve blow down tertutup, untuk blow down automatic
pastikan selang karet terhubung dan masuk ke sludge pit
• Yakinkan telah terdapat endapan sludge pada bottom sirkulator Clarifier
R-2210 , R-2220 dan R-2230
• Lakukan running test pompa - pompa injeksi dan yakinkan tidak ada
kebocoran
Pelaksanaan
• Start / jalankan P-2201 A/B/C/D dengan laju alir masuk R-
2210/2220/2230 masing - masing 200 m3/jam
• Jalankan pompa injeksi P-2203 A/B/C/D untuk kapur dan P-2205
A/B/C/D untuk Polyelectrolite
• Periksa apa terjadi sirkulasi sludge pada reaction zone , bila tidak
bisa dibantu dengan pengadukan manual agar sludge pada
bottom sirkulator R-2210 / R-2220 / R-2230 dapat terhisap ke
dalam reaction zone
• Analisa produk R-2210 / R-2220 / R-2230 sebelum masuk filter :
- pH : 9 - 10
- TH : 80 max
• Operasikan aquazur T.filter F-2210 s/d F-2280 untuk
menyaring partikel - partikel kecil yang lolos dari Cirkulator
R-2210 / R-2220 / R-2230 sebelum masuk basin R-2201
• Aktifkan Chronocontact ;
- Lama injeksi bahan kimia tiap flow 2.5 m3/j,
selama 40 detik
- Selang waktu antara tiap blow down 30 menit
- Lama blow down 10 detik
• Jalankan P-2206 A/B/C /D untuk transfer produk ke Tk-10
dan Tk-1201
KAPUR (LIME)
• Kapur merupakan chemical yang dipakai sebagai proses
bantu penjernihan di Lime Softening Unit.
• Adapun fungsi dari Kapur adalah untuk mengubah sifat air
menjadi basa dan mengatur PH agar optimum disamping
untuk mengikat garam garam Ca , Mg yang terlarut dalam
hard water
• Kapur didatangkan dari para pemasok binaan Petrokimia.
• Kebutuhan kapur 25-35 pail per shift.
• Kadar yang diharapkan CaO aktif = 70 % (min)
IM = 2 % ( Max )
Mesh = 90 % (min )
POLYELECTROLITE
• Polyelectrolite membantu terbentuknya
flok-flok . Flok ini akan memperbesar ukuran
partikel sehingga mudah mengendap.
Sludge yang terbentuk akan di blow down
bila mencapai 10% padatan . Pada operasi
normal jumlah padatan dijaga 6 – 8 % dan
diblow down secara otomatis setiap 30
menit selama 10 detik .
SISTEM BACKWASH
• Adalah suatu proses pembersihan Sand Filter (F2210-F2280) yang sudah dalam
kondisi jenuh,backwash dilakukan dengan tujuan untuk memperbesar flow air.
• Tahapan tahapan Backwash :
Blowing (Penghembusan Udara) :
Udara masuk melalui kompresor C-2202
Rinsing (Pembilasan) :
Udara masuk melalui kompresor C-2202 ditambah air dari Basin Tank
yang dipompa melalui pompa P-2202 AB
Washing (Pencucian) :
Air dari Basin Tank yang dipompa melalui pompa P-2202 AB
Online ( Beroperasi Normal)
Backwash dilakukan apabila:
1. Flow output F2210-F2280 menurun
2. Permukaan air pada filter tinggi
3. Level basin R2201 turun
DEMIN WATER SHORTAGE
• Memaksimalkan Flow Demin Plant 1 & 2
• Meminta Bantuan Demin Water dari Utilitas 1B
• Meminta unit lain (NH3 & Urea) untuk mengurangi
opening Vent Steam dan mengurangi Blowdown
Demin Water.
• Menunda permintaan pembelian Demin water
• Meminilisasi terjadinya kegagalan Regenerasi.
• Memasukkan Steam Condensat ke TK 2213
Usulan Improvement
• Mengubah TK 192 (tanki penampung solar) menjadi
tanki Demin water
• Memodifikasi Suction MP 1213 bisa langsung dari
TK 1101
INTERLOCK SYSTEM
B1102
LAHH 61
LALL 61
DRUM LEVEL LOW LOW 10 %
FALL 660 DRUM LEVEL HIGH HIGH 97 %

COMB AIR FLOW LOW LOW 13.650 Nm³

PALL 64 LNG BNR MAIN LINE PRES LOW LOW 2,5 Kg/cm² PV640B CLOSE
FV640 CLOSE
PAHH 64 LNG BNR MAIN LINE PRES HIGH HIGH 3 Kg/cm² XV641 CLOSE
XV642 CLOSE
PAHH 61 DRUM PRES HIGH HIGH 58,5 Kg/cm² XV643 OPEN
XV644 CLOSE
PAHH 66 FURNACE PRES HIGH HIGH 580 mmH2O XV 645 CLOSE
XV 645 OPEN
PALL 665 IA PRESSURE LOW LOW 2,5 Kg/cm²

ALL BNR FLAME FAILUR


EMERGENCY STOP
LOSS OF ALL FUEL
FORCED DRAFT FAN STOP STATUS
Optimalisasi Kinerja Lamela Clarifier pada
Plant Uprating Pengolahan Air Gunungsari
• Sungai Surabaya ( bahan baku )
• Intake Sungai Surabaya
• Accumulation pit (Pengendapan
awal)
Pengolahan • Chemical injection system
• Flocculation Stream A & B
Air • Clarifier Stream A & B (Lamella)
• Filtration
Gunungsari • Fitered Water Basin (Storage)
• Filtered Water Pump
• Sludge pit (Handling Limbah Sludge)
• Filtrate pit (Return to proses)
Clarifier Stream
A/B
Proses flow dan control sedimentasi
merupakan unit sedimentasi yang terdiri atas 12
hopper yang sudah ada valve line blowdown yang
bekerja secara auto untuk mengurangi sludge yang
berada di area clarifier stream A/B dan 24 row
lamela untuk keluarnya air . Bertujuan memisahkan
secara fisik material tersuspensi air dengan gaya
gravitasi untuk memaksimalkan unit selanjutnya
yaitu unit filtrasi
Kapasitas total flow clarifier 3000
m3/jam

Flow yang tercapai hanya 1400


m3/jam
Permasalahan :
• Banyanknya kerak pada lamella
Lamella pada clarifier telah memiliki banyak kerak dari lumut-lumut yang mengering. kerak
tersebut tentunya akan mengganggu kinerja lamella dikarenakan akan menambah kecilnya
ukuran lubang inlet dan outlet lamella yang memang dari awal sudah kecil sehingga
membuat aliran air keluar-masuk menjadi lebih sulit.

• Sulitnya pembersihan bagian dalam clarifier


Clarifier yang memiliki hopper dibagian bawahnya akan membuat kesulitan dalam
membersihkan bagian dalam clarifier yang membuat jarangnya pembersihan yang dilakukan
pada bagian dalam clarifier sehingga clarifier sering dalam keadaan kotor

• Return to proses dari filtrate pit menuju ke Clarifier


air dari filtrate pit masuk kembali ke dalam proses. Air filtrate pit memiliki banyak lumut dari
hasil proses backwash dan tidak ikut mengendap dikarenakan densitas yang tidak lebih
besar daripada air itu sendiri.
Solusi :
• Melakukan cleaning dan gedruk lamella
Pencucian bagian atas lamella dengan menggunakan air dan
menggedruk lamella. Peluang hasil: lamella lebih bersih dari
lumutlumut yang mengering di permukaan lamella
• Tidak mengembalikan air filtrate ke dalam proses
Air hasil backwash yang dialirkan ke dalam filtrate pit tidak dialirkan
kembali ke dalam proses melainkan ke dalam sludge pit. Peluang hasil:
tidak ada lumut dari filter yang kembali ke proses dan frekuensi
backwash filter berkurang.
Melakukan cleaning dan gedruk lamella
• Lamella memiliki banyak kerak sehingga mengganggu jalannya air
• Dilakukan pencucian menggunakan air dan gedruk bagian atas lamella
secara berkala tiap awal shift

Pencucian menggunakan air dapat membersihkan lumut-lumut yang berkerak pada bagian
atas lamella dan juga penggedrukan membantu melepaskan lumut-lumut yang ada di
permukaan lamella bagian dalam sehingga dapat keluar dari lamella. Pencucian dan
pengedrukan ini berhasil dalam mencegah terjadinya luber pada flocculation tank
Sebelum : Sesudah :
Hasil
:
• Flow rate tiap stream telah sesuai dengan desain awal
1500 m3/jam
• Floculation tank tidak overflow / luber
TINGGINYA DEPOSIT ALUM PADA WTP UTILITAS 1B

PERMASALAHAN SOLUSI HASIL

Frekuensi penggantian Melakukan evaluasi Frekuensi penggantian


cartridge cleaning CIP injeksi bahan kimia cartridge cleaning CIP
pada utilitas IB tinggi alum cair pada utilitas IB menurun

Menurunkan ratio
Produk hard water pemakaian bahan
dari plant pengolahan penolong (alum cair)
air gunungsari
dicurigai over
injection alumunium
sulphate
Bulan
Ratio Tawas Cair
PA GS 2022
RASIO TAWAS CAIR PA GUNUNGSARI
TAHUN 2022
Januari 0,057
0.060 0.057 0.054 0.053
Februari 0,049
0.049 0.051
Maret 0,051 0.050 0.043
0.040 0.036
April 0,054 RATIO
Mei 0,053 0.030 0.024
Juni 0,043 0.020
Juli 0,036 0.010
Agustus 0,024 -
JanuariFebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus

Anda mungkin juga menyukai