Anda di halaman 1dari 15

PENGUKURAN

KINERJA
Oleh Kelompok 11 :
1. Ahmad Khoirurrozikin ( 200502110126 )
2. Azhar Saaidin Syihab ( 200502110127 )
Konsep Dasar

1. Pengertian
2. Tujuan
3. Indikator
4. Model
5. Proses
6. Keterbatasan
01. Pengertian
Pengukuran kinerja adalah tindakan pengukuran
yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam
rantai nilai yang ada pada perusahaan. Hasil
pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai
umpan balik dalam bentuk tindakan yang efektif
dan efisien dan akan memberikan informasi tentang
prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik dimana
perusahaan memerlukan penyesuaian-penyesuaian
atas aktivitas perencanaan dan pengendalian.
02. Tujuan
Pengukuran kinerja bertujuan untuk memotivasi
karyawan agar dapat mencapai sasaran organisasi
dan mematuhi standar perilaku yang telah
ditetapkan sebelumnya, agar menghasilkan
tindakan yang diinginkan oleh organisasi.
Menurut Mahmudi ( 2005 ), tujuan pengukuran kinerja adalah sebagai berikut :

1 2 3
Mengetahui tingkat Menyediakan sarana Memperbaiki kinerja
ketercapaian tujuan pembelajaran pegawai periode-periode
organisasi berikutnya

4 5 6
Memberikan pertimbangan Memotivasi pegawai Menciptakan
yang sistematik dalam akuntabilitas publik
pembuatan keputusan,
pemberian penghargaan dan
hukuman
03. Indikator Pengukuran Kinerja

Government Accounting Standard Board (GASB),


dalam Concept Statements No. 2, membagi
pengukuran kinerja dalam tiga kategori indikator,
yaitu : Indikator Pengukuran Service Efforts,
Indikator Pengukuran Service Accomplishment,
dan Indikator Yang Menghubungkan Antara Efforts
Dengan Accomplishment
Indikator Yang
Indikator Pengukuran Menghubungkan Antara
Service Efforts Efforts Dengan
Indikator Pengukuran Accomplishment
Service
Service efforts berarti Accomplishment
bagaimana sumber daya
digunakan untuk Pengukuran-pengukuran ini
melaksanakan berbagai Service accomplishment melaporkan jasa apa saja
program atau pelayanan diartikan sebagai prestasi yang disediakan oleh
jasa yang beragam dari program tertentu. Di pemerintah, apakah jasa
samping itu perlu tersebut sudah memenuhi
disampaikan juga tujuan yang ditentukan dan
penjelasan tertentu apakah efek yang
berkaitan dengan pelaporan ditimbulkan terhadap
kinerja ini (explanatory penerima layanan/jasa
information ) tersebut
04. Model-model Sistem
Pengukuran Kinerja

Sebuah sistem pengukuran kinerja yang baik


adalah serangkaian ukuran kinerja, sebuah proses
pengambilan keputusan dan metode belajar timbal
balik yang membantu untuk mengelola,
mengontrol, merencanakan dan melakukan
berbagai aktivitas yang dilakukan di dalam
perusahaan. Dalam merancang suatu sistem
pengukuran kinerja dibutuhkan model yang mampu
memotret kinerja secara keseluruhan dalam sebuah
organisasi.
Terdapat beberapa model sistem pengukuran kinerja yang telah
dibuat oleh akademisi maupun praktisi. Menurut Vanany
( 2003 ), model-model sistem pengukuran kinerja antara lain
adalah sebagai berikut :

● Balance Scorecard ( BSC )


● Sustainability Balance Scorecard ( SBSC )
● Cambridge Model
● Integrated Performance Measurement System ( IPMS )
● Integrated Environment Performance Measurenment
System ( IEPMS )
05. Proses Pengukuran Kinerja

Menurut Mutia (2009), terdapat beberapa langkah


yang dilakukan dalam proses pengukuran kinerja,
yaitu :

1) Mendefinisikan misi, penetapan tujuan,


sasaran dan strategi perusahaan
2) Penetapan dan pengembangan indicator
3) Pengukuran kinerja dan penilaian hasil
pengukuran
4) Pelaporan hasil-hasil secara formal
06. Keterbatasan Pelaporan
Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja bukan merupakan satu-satunya


alat yang dipakai untuk menilai akuntabilitas
pemerintahan. Seperti halnya dengan keterbatasan
pelaporan pengukuran kinerja lainnya, ada
beberapa keterbatasan yang perlu dipahami oleh
para pengguna pelaporan pengukuran kinerja ini
agar informasi yang diperoleh dapat digunakan
sebaik-baiknya. Keterbatasan-keterbatasan itu
antara lain :
1

Pemakaian satu ukuran tertentu tidak disarankan mengingat satu


ukuran yang dipakai tidak dapat menggambarkan secara lengkap
hasil yang dicapai oleh pemerintah. Pengguna laporan pengukuran
kinerja diharapkan menggunakan juga lebih dari satu ukuran.
2

Informasi mengenai kinerja ini tidak menjelaskan alasan yang


membuat pemerintah hanya mencapai prestasi tertentu, bagaimana
meningkatkannya dan sejauh mana pengaruh faktor-faktor lain
dalam pencapaian kinerja tersebut. Misalnya kemampuan
akademik seorang siswa tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh sistem
pendidikan tetapi juga sesering apakah siswa tersebut berlatih
bersama orang tua atau siswa yang lain
3

Proses dan strategi yang dipakai untuk menyediakan jasa


seringkali tidak disampaikan dalam pelaporan ini walaupun hal
tersebut merupakan informasi penting untuk memahami mengapa
pemerintah hanya mencapai prestasi tertentu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai