Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 3

ANGGOTA
1. ELFI ULINNUHA
2. MOHAMMAD NUR RIJAL SUPRIADI
Judul Kasus
Saya adalah seorang guru SD Kelas 3 di SDN Senggowar 1 No. 614. dalam
menyampaikan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan materi pokok :
Jenis-jenis pekerjaan. Waktu itu saya hanya menggunakan metode ceramah
saja, mengapa demikian ? karena waktunya sangat terbatas ditentukan oleh
proses yang sudah dibuat oleh KKG untuk itu saya harus memburu waktu
menyesuaikan dengan waktu yang terdapat pada promes yang ada. Saya takut
kalau menggunakan metode yang lain, waktu terlalu lama bisa juga ketinggalan
meteri dan dianggap telah menyimpang dari ketentuan kurikulum.
Sebelum memulai pelajaran saya telah menyiapkan alat peraga berupa gambar dokter, guru,
pemangkas rambut/salon, pengrajin, sopir, kuli pasar dan kuli batu, sebelum anak-anak
menggolongkan pekerjaan dari ini, Saya menyampaikan bahwa pelajaran hari ini adalah Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) tentang jenis-jenis pekerjaan, lalu saya menjelaskan apa itu
pekerjaan dan penggolongannya, setelah selesai menjelaskan saya menyuruh siswanya
untuk mengerjakan (LKS) Lembar Kerja Siswa. Saya menganggap siswanya sudah paham
terhadap apa yang sudah dijelaskannya barusan, setelah siswa selesai mengerjakan LKS
saya mengajak siswanya untuk siswanya untuk membahas jawaban bersama-sama. Saya
tidak menyangka ternyata hasilnya sangat mengecewakan dari 18 siswa hanya 11 siswa
yang mendapat nilai baik, sedangkan 7 siswa mendapatkan nilai di bawah standar kurang
dari 60.
Informasi Kata Kunci
• Dari ilustrasi pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru SD kelas 3 di SDN Senggowar 1
pada pembelajaran IPS tersebut dapat diketahui beberapa informasi penting, diantaranya:
• Guru menggunakan metode ceramah saja, karena waktu sangat terbatas sehingga harus
memburu waktu menyesuaikan dengan waktu yang terdapat pada promes yang ada.
• Guru telah menyiapkan alat peraga berupa gambar dokter, guru pemangkas rambut/salon,
pengrajin, sopir, kuli pasar, dan kuli batu.
• Guru menjelaskan apa itu pekerjaan dan penggolongannya, setelah itu siswa disuruh
mengerjakan LKS.
• Guru menganggap siswa sudah paham dengan materi yang disampaikan.
• Guru merasa sangat kecewa Ketika mengetahui bahwa dari 18 siswa hanya 11 siswa yang
mendapat nilai baik, sedangkan 7 siswa mendapatkan nilai dibawah standar kurang dari 60.
Perumusan Masalah
• Mengapa guru tidak melibatkan siswa dalam pembelajaran di kelasnya dan
juga tidak menggunakan metode pembelajaran yang beragam?
• Mengapa guru memulai pembelajaran di kelas 3 langsung ke bagaian inti
saja?
• Bagaimana bisa guru menganggap bahwa siswa memahami materi jenis-jenis
pekerjaan secara mudah setelah selesai dijelaskan?
Penyebab Masalah
• Guru tidak melibatkan siswa secara langsung serta tidak menggunakan
metode beragam Ketika pembelajaran.
• Guru tidak melakukan kegiatan pendahuluan sebelum memulai kegiatan
pembelajaran di kelasnya.
• Anggapan tidak dapat memberikan kebenaran tentang gambaran pemahaman
siswa terhadap materi yang disampaikan.
• Penggunaan metode yang kurang bervariasi
• Pemanfaatan media yang kurang maksimal
Alternatif Pemecahan Masalah
• Sebelum pembelajaran inti dimulai, guru hendaknya melakukan kegiatan awal
untuk membangkitkan semangat belajar siswa.
• Penggunaan metode pembelajaran yang lebih bervariatif, misalnya
penggunaan metode diskusi, tanya jawab dan demonstrasi
• Pembelajaran berfokus pada siswa (student centered).
• Model pemmbelajaran yang bisa dipakai problem based learning. Siswa diminta
untuk mengamati/ menganalisis benda-benda yang ada di lingkungan sekitar.
• Penggunaan model pembelajaran role playing. Siswa diminta untuk bermain
peran sehingga pembelajaran akan menjadi lebih bermakna.
Kelebihan dan
Kelemahan Alternatif
Kelebihan
• Siswa akan lebih mudah dalam memahami materi karena dilibatkan secara
langsung
• Proses pembelajaran lebih bervariasi dan dapat menarik perhatian siswa
• Dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa dengan lebih baik. Karena
dalam problem based learning, siswa diajak untuk berpikir untuk
menyelesaikan suatu masalah
• Pembelajaran dengan model role playing akan memberikan kesan dan
menambah pengalaman siswa.
Kelemahan
• Pembelajaran dengan menggunakan berbagai model dan metode tentunya
membutuhkan banyak waktu
• Dalam PBL (problem based learning) manakala siswa tidak memiliki niat atau
tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk
dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencobanya.
• Dalam role playing siswa sering mengalami kesulitan dalam memerankan
sebuah peran dengan baik. Metode ini tidak akan berjalan baik jika suasana
kelas tidak mendukung.
RPP Perbaikan
Kegiatan Pendahuluan
• Guru mengucapkan salam
• Guru menanyakan kehadiran siswa
• Guru meminta salah satu siswa memimpin doa
• Guru menjelaskan tentang materi dan tujuan pembelajaran
• Guru memberikan apersepsi
a. Pernahkah kalian pergi ke pusat kota?
b. Pekerjaan apa saja yang kalian lihat disana?
Kegiatan Inti
• Guru menunjukkan video tentang jenis-jenis pekerjaan
• Guru meminta siswa untuk mengamati dan menyebutkan berbagai macam pekerjaan yang terdapat dalam
video
• Beberapa siswa diminta menuliskan hasil pengamatan ke papan tulis
• Guru menjelaskan secara singkat materi tentang jenis-jenis pekerjaan
• Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya
• Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok
• Guru bersama siswa menentukan pokok permaslahan yang akan dibahas dalam kegiatan kelompok
• Siswa melakukan diskusi kelompok
• Siswa menuangkan hasil diskusi kelompok ke dalam lembar kerja kelompok
• Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kedepan kelas
• Guru memberikan penguatan tentang materi
• Guru membagikan lembar kerja siswa
Kegiatan Penutup
• Guru Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
• Guru melakukan refleksi pembelajaran
• Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari
dalam pertemuan berikutnya
• Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam

Anda mungkin juga menyukai