Anda di halaman 1dari 14

MASALAH KEMISKINAN

KEL 2
ANITA NURUL MEIDINA 193401018
SAFITRIYANI 193401016
SITI PARINA 193401017
LATAR BELAKANG
Fenomena kemiskinan di Indonesia menunjukkan angka yang tinggi. Kemiskinan  merupakan
permasalahan yang kompleks yang terjadi di Indonesia sehingga menjadi prioritas  pembangunan. Dalam
Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 disebutkan bahwa pemerintah  Indonesia berkewajiban untuk
menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Kemiskinan masih menjadi permasalahan besar di negara
sedang berkembang seperti Indonesia. Salah satu daerah yang memiliki sumbangsih cukup besar terhadap
kemiskinan di Indonesia adalah Provinsi Jawa Barat. Jawa Barat menempati urutan ketiga dengan
penduduk termiskin terbanyak di Indonesia dengan sumbangsih mencapai 13,79 persen, hanya di bawah
Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kemiskinan adalah masalah kompleks yang butuh perhatian lebih terhadap
penanganannya. Diperlukan suatu kajian yang cukup mendalam untuk mengetahui apa saja yang harus
menjadi prioritas dalam mengatasi kemiskinan. Penelitian ini mengkaji variabel dari faktor sosial ekonomi
apa saja yang memengaruhi
PEMBAHASAN
Kemiskinan
Kemiskinan adalah suatu kondisi ketidakmampuan secara ekonomi untuk memenuhi  standar hidup rata-
rata masyarakat di suatu daerah. Kondisi ketidakmampuan ini ditandai dengan  rendahnya kemampuan
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok baik berupa pangan,  sandang, maupun papan. Kemampuan
pendapatan yang rendah ini juga akan berdampak  berkurangnya kemampuan untuk memenuhi standar
hidup rata-rata seperti standar kesehatan  masyarakat dan standar pendidikan. Secara umum, kemiskinan
diartikan sebagai kondisi ketidakmampuan pendapatan dalam  mencukupi kebutuhan pokok sehingga
kurang mampu untuk menjamin kelangsungan hidup (Suryawati,  2004: 122).
Penyebab Kemiskinan
Penyebab kemiskinan adalah persoalan aksesibilitas. Akibat keterbatasan dan ketersediaan akses maka
manusia menghadapi keterbatasan (bahkan tidak ada) pilihan untuk mengembangkan hidupnya, kecuali
menjalankan apa yang dapat dilakukan (bukan apa yang seharusnya dilakukan). Saat ini dengan demikian
manusia mempunyai keterbatasan dalam melakukan pilihan, akibatnya potensi manusia untuk
mengembangkan hidupnya menajdi terhambat.
Faktor penyebab kemiskinan antara lain:
1. Rendahnya kualitas sumberdaya manusia 
2. Motivasi yang rendah 
3. Pandangan dalam hubungan kekeluargaan 
4. Terbatasnya pilihan lapangan kerja yang memadai 
5. tidak kreatif 
6. secara mikro kemiskinan muncul karena ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya
sehingga distribusi pendapatan timpangan
7. kemiskinan akibat perbedaan dalam kualitas sumber daya manusia
8. kemiskinan akibat meningkatnya derajat penduduk pendapatan rendah
Jenis-jenis Kemiskinan
Faktor penyebab yang ada mengakibatkan berbagai jenis kemiskinan. Secara umum, terdapat 6 jenis
kemiskinan,yaitu;
1. Kemiskinan subjektif
Kemiskinan subjektif merupakan persepsi individu bahwa ia tidak mampu memenuhi kebutuhannya. Individu
dengan persepsi seperti ini sebenarnya berkecukupan, hanya saja ia merasa tidak puas dengan pendapatannya.
2. Kemiskinan mutlak
Kemiskinan jenis ini merupakan bentuk kemiskinan di mana pendapatan individu atau keluarga berada di
bawah persyaratan kelayakan atau di bawah garis kemiskinan. Pendapatan tersebut tidak dapat memenuhi
kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan dan kesehatan.
3. Kemiskinan relatif
Kemiskinan jenis ini merupakan bentuk kemiskinan yang diakibatkan oleh dampak kebijakan pembangunan
yang belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Kebijakan tersebut menyebabkan ketimpangan
pendapatan, misalnya banyaknya pengangguran karena kurangnya pekerjaan.
4. Kemiskinan alamiah
Kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang disebabkan oleh kurangnya sumber daya alam. Hal ini
menyebabkan turunnya produktivitas masyarakat.
5. Kemiskinan kultural
Kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang dihasilkan dari kebiasaan dan sikap orang-orang dengan
budaya santai yang tidak ingin meningkatkan taraf hidup mereka seperti masyarakat modern.
6. Kemiskinan struktural
Kemiskinan ini muncul karena struktur sosial tidak mampu menghubungkan masyarakat dengan sumber
daya yang tersedia. Setelah memahami pengertian, penyebab, dan jenis kemiskinan, siswa diharapkan
dapat berpikir kritis terkait masalah sosial ini.
Strategi penanggulangan kemiskinan
Pemerintah menggunakan dua strategi utama penanggulangan kemiskinan.Pertama,mengurangi beban
pengeluaran kelompok miskin dan rentan melalui program perlindungan social dan
subsidi.Kedua,melakukan pemberdayaan dalam rangka peningkatan produktivitas.
Ukuran Kemiskinan
Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengukur kemiskinan menggunakan konsep kemampuan dari
seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasarnya atau yang disebut bacis need approach. Dengan
pendekatan ini kemiskinan jika pengukurannya dari segi pengeluaran didefinisikan sebagai
ketidakmampuan seseorang dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasarnya yang meliputi
sandang, pangan serta papan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penduduk yang memiliki rata-rata
pengeluaran per kapita per bulan berada di bawah garis kemiskinan (GK). Jadi perhitungan penduduk
miskin dilakukan pada daerah perdesaan dan daerah perkotaan.
Presentase Penduduk Miskin Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2021
Kota Tasikmalaya merupakan kabupaten/kota dengan angka kemiskinan tertinggi di Jawa Barat, yakni
mencapai 13,13% pada Maret 2021. Angka tersebut meningkat 16 basis points (bps) dibanding posisi
September 2020. Terjadinya pandemi Covid-19 telah berdampak terhadap meningkatnya persentase
penduduk miskin di kota tersebut. Kabupaten/kota dengan persentase penduduk miskin terbesar berikutnya
adalah Kabupaten Kuningan, yaitu sebesar 13,1%. Diikuti Indramayu dengan angka kemiskinan 13,04%,
berikutnya Majalengka dengan kemiskinan 12,33% dan Cirebon 12,3%.
Kemudian, Kabupaten Bandung Barat memiliki angka kemiskinan sebesar 11,3%. Setelahnya ada
Kabupaten Cianjur dengan penduduk miskin sebesar 11,18%, Kabupaten Tasikmalaya sebesaer 11,15%,
serta Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut dengan angka
kemiskinan masing-masing sebesar 10,71% dan 10,65%. Dari 10 kabupaten/kota dengan angka
kemiskinan tertinggi di Jawa Barat tersebut, peningkatan terbesar terjadi di Kabupaten Cirebon, yakni
mencapai 106 bps pada Maret 2021 dibanding posisi September 2021. Sedangkan penambahan jumlah
penduduk miskin terbanyak terdapat di Kabupaten Cianjur, yakni sebanyak 25,25 ribu jiwa.
KESIMPULAN
Kemiskinan merupakan masalah serius bagi setiap negara, termasuk di Indonesia. Kemiskinan
dipengaruhi oleh banyak faktor di antaranya produktivitas untuk bekerja, pertumbuhan ekonomi,
pendapatan per kapita, ketimpangan pendapatan, fasilitas dan pelayanan kesehatan, gizi dan wabah
penyakit, tingkat kematian bayi, serta fasilitas pendidikan dan kurikulum yang kurang relevan (Todaro &
Smith, 2003). Kemiskinan sebagai ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar untuk kehidupan yang
layak, berupa kebutuhan dasar makanan maupun kebutuhan dasar bukan makanan.(Badan Pusat
Statistik,2008). Kemiskinan adalah ketidaksamaan untuk mengakumulasi basis kekuasaan sosial.
.
SARAN
1. Pemerintah perlu memperbanyak program-program pemberdayaan masyarakat pesisir semacam PEMP
secara lebih luas, karena berpengaruh nyata pada peningkatan perekonomian secara makro sekaligus
memberi dampak terhadap penurunan kemiskinan.
2. Perlu adanya koordinasi kebijakan pengentasan kemiskinan antara pusat dan daerah serta lebih
dititikberatkan pada kawasan timur, mengingat masih tingginya tingkat pengangguran dan kemiskinan di
wilayah pesisir kawasan timur Indonesia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai