Infeksi Umum
* Tampak sakit dan lemah, temp > 39C
* Nadi , RR , tekanan darah dapat
* Keadaan gelisah sampai koma
* Gangguan involusi uterus
* Lokia berbau dan bernanah
Pengobatan Infeksi Puerperalis
* Perbaikan keadaan umum
* Tranfusi, Infus cairan, vitamin, penurun panas
* Terapi Infeksi
* Antibiotika (amoksilin, dll single treatment)
* Utero tonika
* Untuk mengeluarkan isi kavum uteri
* Rujukan
* Kuretase / histerektomi
Early mobilization
* Melancarkan pengeluaran lokia, mengurangi risiko infeksi
* Mempercepat involusi kandungan
* Melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan traktus urinarius
* Meningkatkan kelancaran peredaran darah
* Mempercepat fungsi produksi ASI dan pengeluaran sisa metabolisme
KEADAAN ABNORMAL LAIN
PADA RAHIM
* Subinvolusi uteri
* Perdarahan kala nifas sekunder
* Flemasia alba dolens
PADA PAYUDARA
* Bendungan ASI
* Mastitis / Abses
PENANGANAN UMUM
* Antisipasi setiap faktor kondisi (faktor predisposisi).
* Pengobatan yang rasional dan efektif.
* Lanjutkan pengamatan dan pengobatan masalah / infeksi ulang
dikenali pada saat kehamilan / persalinan.
* Jangan pulangkan penderita bila masa kritis belum terlampaui.
* Catatan atau instruksi tertulis untuk asuhan mandiri di rumah.
* Lakukan tindakan dan perawatan yang sesuai bagi bayi baru lahir.
* Berikan hidrasi oral / IV secukupnya.
Pemberian cairan
* Suhu Basal kebutuhan cairan 2000 ml /24 jam
* Tambahan 500 ml untuk setiap peningkatan suhu 1 C
METRITIS
* Metritis adalah infeksi uterus setelah persalinan, merupakan salah
satu penyebab terbesar kematian ibu.
* Dapat menjadi abses pelviks, peritonitis, syok septik, thrombosis
vena yang dalam, emboli pulmonal, infeksi pelvik yang menahun,
dispareunia, penyumbatan tuba dan infertilitas.
* Bila ditemukan di faskes 1, harus dirujuk
Penanganan
1. Berikan transfusi bila dibutuhkan (Packed Red Cell).
2. Berikan antibiotika spektrum luas dosis tinggi.
Ampisilin 2 g IV, kemudian 1 g setiap 6 jam
Gentamisin 5 mg/kg BB IV dosis tunggal/hari
Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam. Lanjutkan antibiotika ini sampai ibu
tidak panas selama 24 jam.
3. Pertimbangkan pemberian antitetanus profilaksis.
4. Bila dicurigai adanya sisa plasenta, lakukan pengeluaran (digital atau
dengan kuret tumpul besar).
5. Bila ada pus lakukan drainase (kalau perlu kolpotomi), ibu dalam posisi
Fowler.
6. Bila tak ada perbaikan dengan pengobatan konservatif dan ada tanda
peritonitis generalisata lakukan laparotomi dan keluarkan pus.
7. Bila pada evaluasi uterus nekrotik dan septik lakukan histerektomi
subtotal.
BENDUNGAN PAYUDARA
* Peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara dalam rangka
mempersiapkan diri untuk laktasi.
* Bukan disebabkan overdistensi dari saluran sistem laktasi
Mastitis
Payudara tegang / indurasi dan kemerahan
Kloksasilin 500 mg / 6 jam selama 10 hari.
Sangga payudara.
Kompres dingin.
Bila diperlukan Parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam.
Ibu harus dimotivasi untuk tetap menyusui bayinya .
Ikuti perkembangan 3 hari setelah pemberian pengobatan.
Abses payudara
Terdapat masa padat, mengeras di bawah kulit yang kemerahan.
Diperlukan anestesi umum (ketamin).
Insisi radial dari tengah dekat pinggir aerola, ke pinggir supaya tidak
memotong saluran ASI.
Pecahkan kantung pus dengan klem jaringan (pean) atau jari tangan.
Pasang tampon dan drain, diangkat setelah 24 jam.
Berikan Kloksasilin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari.
Sangga payudara.
Kompres dingin.
Berikan Parasetamol 500 mg setiap 4 jam sekali bila diperlukan.
Ibu dianjurkan tetap memberikan ASI walau ada pus.
Lakukan follow up setelah pemberian pengobatan selama 3 hari.
Abses pelvis
1. Bila pelviks abses ada tanda cairan fluktuasi pada daerah cul-de-
sac, lakukan kolpotomi atau dengan laparotomi. Ibu posisi Fowler.
2. Antibiotika spektrum luas dalam dosis yang tinggi
Ampisilin 2 g IV kemudian 1 g setiap 6 jam, ditambah Gentamisin 5
mg/kg berat badan IV dosis tunggal/hari dan Metronidazol 500 mg IV
setiap 8 jam. Lanjutkan antibiotika ini sampai ibu tidak panas selama 24
jam.
PERITONITIS
1. Lakukan pemasangan selang nasogastrik bila perut kembung akibat
ileus.
2. Berikan infus (NaCL atau Ringer laktat) sebanyak 3000 ml.
3. Berikan antibiotika sehingga bebas panas selama 24 jam:
* Ampisilin 2 g IV, kemudian 1 g setiap 6 jam,
* Gentamisin 5 mg/kg BB IV dosis tunggal/hari
* Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam.
4. Laparotomi diperlukan untuk pembersihan perut (peritoneal lavage)
bila terdapat kantong abses.
INFEKSI LUKA PERINEAL DAN LUKA ABDOMINAL
Disebabkan keadaan yang kurang bersih dan tindakan pencegahan infeksi yang kurang
baik.
Wound abcess, wound seroma dan wound hematoma pengerasan yang tidak biasa
dengan mengeluarkan cairan serous atau kemerahan dan tidak ada/sedikit erithema
sekitar luka insisi.
Wound cellulitis didapatkan erithema dan edema meluas mulai dari tempat insisi.
Bila didapat pus dan cairan pada luka, buka jahitan dan lakukan pengeluaran serta
kompres antiseptik.
Daerah jahitan yang terinfeksi dihilangkan dan lakukan debridemen.
Bila infeksi sedikit tidak perlu antibiotika.
Bila infeksi relatif superfisial, berikan Ampisilin 500 mg per oral selama 6 jam dan
Metronidazol 500 mg per oral 3 kali/hari selama 5 hari.
Bila infeksi dalam dan melibatkan otot dan menyebabkan nekrosis, beri Penisilin G 2
juta U IV setiap 4 jam (atau Ampisilin inj 1 g 4 x/hari) ditambah dengan Gentamisin 5
mg/kg berat badan per hari IV sekali ditambah dengan Metronidazol 500 mg IV setiap 8
jam, sampai bebas panas selama 24 jam. Bila ada jaringan nekrotik harus dibuang.
Lakukan jahitan sekunder 2 – 4 minggu setelah infeksi membaik. Berikan nasehat
kebersihan dan pemakaian pembalut yang bersih dan sering ganti
TROMBOFLEBITIS