Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DAN
GANGGUA
N PADA
TELINGA
Amelia Graciella Tjiptabudy (112019242)
Pembimbing: Dr. dr. Fatah Satya Wibawa, Sp.THT-KL
Daftar Isi
01 Anatomi Telinga 05 Neoplasma
02 Fisiologi 06 Degeneratif
03 Infeksi 07 Kegawat
daruratan
Kelaian
04 Kongenital
Anatomi
Telinga
Telinga Luar
Terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membran timpani
Telinga Tengah
Batas luar : Membran timpani
Batas depan : Tuba eustachius
Batas bawah : Vena jugularis
Batas belakang : aditus ad antrum, kanalis
fasialis pars vertikalis
Batas atas : tegmen timpani
(meningen/otak)
Batas dalam : kanalis semi sirkularis
horizontal, kanalis fasialis, tingkap lonjong (oval
windovl), tingkap bundar (round windowy
dan promontorium.
Telinga Dalam
Terdiri dari koklea (rumah siput)yang berupa dua setengah lingkaran dan vestibuler yang terdiri
dari 3 buah kanalis semisirkularis.
FISIOLOGI
PENDENGARAN
03
Infeksi
AKUT
• Otitis eksterna sircumskripta
EKSTERNA KRONIK
• Lingkungan hangat
• Kelembaban tinggi
• Berenang
Faktor
• Trauma CAE
• Perubahan pH (asam menjadi basa)
• Kondisi dermatologis (psoriasis dan eczema),
Predisposi • Abnormalitas kanal (Exostoses dan kanal yang
sempit)
si • Kondisi sistemik (Diabetes,AIDS),
• Penggunaan alat bantu dengar
Otitis Eksterna
Sircumskripta
• Infeksi pada folikel rambut
• Berawal dari folikulitis dan meluas
hingga membentuk abses kecil
(furunkel)
• Furunkel berbatas tegas pada 1/3 luar
liang telinga
• Biasanya lanjutan dari trauma pada
liang telinga akibat dikorek
Difusa
Infeksi pada kulit Meatus Akustikus Eksternus
• Liang telinga sempit dan berambut
• Adanya eksostosis pada kanal
• Trauma atau benda asing pada kanal
yang disebabkan kuman Pseudomonas (paling • Serumen prop/tidak adanya serumen
sering), Streptokokus, Stafilokokus atau jamur. • Penggunaan alat bantu dengar
• Diabetes/imunocompromise
•Telinga terpapar faktor predisposisi (panas, kelembapan, maserasi, tidak
adanya serumen, pH alkali) → edema stratum corneum dan oklusi
Stadium apopilosebasea
Preinflamas •Gejala: pruritus dan rasa penuh pada telinga
• Tanda: edema ringan
Stadium
• Eritema dan edema ringan kanal
Inflamasi Akut • Sekret jernih pada kanal
(Ringan)
Stadium
Inflamasi Akut •Kanal lebih edema dengan eksudat yang lebih banyak
(Sedang)
• Otalgia
• Otorea
• Pruritus
Gejala • Telinga terasa penuh
• Penurunan pendengaran
• Riwayat telinga kemasukan air
• Riwayat kebiasaan mengorek telinga
Pemeriksaan Penunjang
Kultur (untuk
Laboratorium
kasus
darah
refrakter)
Tatalaksana OED
Liang telinga dibersihkan dengan hati-hati dengan H2O2 3%
Pasang tampon telinga yang telah diolesi dengan antibiotik dan antiseptik secara
berkala tiap 2 hari
Analgetik oral
Penyebab:
Pseudomonas aeroginosa
Patofisiologi:
Pasien DM, chemoterapi, sistem imun turun infeksi meluas letal bila tidak
diobati (mortalitas 20-35%)
Keluhan :
• Sama dengan otitis externa namun lebih berat
• Sekret yang banyak,berbau dan persisten
Pemeriksaan :
• Edema dan sekret yang purulent
• Adanya jaringan granulasi hingga menutup liang
telinga
• Cervical limfadenopati
• Facial palsy
Diagnosis:
• History and physical examination.
• Radio imaging: CT, MRI, Isotope bone scan.
• Microbiology specimens
Tatalaksana OEM
● Kontrol gula darah.
● Bila tidak merespon ab topikal, diberikan ab iv/oral, bisa selama beberapa bulan.
Pemberian obat aminoglikosida dan anti Pseudomonas
● Debridement: Pembersihan jaringan nekrotik secara radikal karena potensi
penjalaran penyakit yang cepat.
● Operasi: Mastoidektomi, reseksi temporal, parotidektomi.
Otomikosis
Infeksi jamur pityrosporum, Aspergilus,Candida, Phycomycetes, Actinomyces
Gejala:
• Rasa penuh dan gatal
• Gangguan pendengaran
• Kadang tidak ada keluhan
Non-Supuratif Supuratif
Penumpukan cairan
ditelinga tengah
Etiologi Faktor Predisposisi
● Penyebab Utama :
● Sering didahului infeksi saluran napas
Bakteri piogenik seperti Streptococcuc
atas.
hemolitikus, Staphylococcus aureus,
Pneumococcus ● >> Bayi dan Anak.
● Penyebab Lainnya :
Bakteri Haemophilus influenza, E.coli,
Proteus vulgaris, Pseudomonas aeruginosa.
Stadium Resolusi
• Antibiotika dianjurkan sampai 3
minggu
Terapi Antibiotik
Terapi Bedah
• Stadium dari penyakit telinga tengah dimana terjadi peradangan kronis dari telinga tengah, mastoid,
dan membran mengalami perforasi serta ditemukannya sekret (otorea) purulen yang hilang timbul
• Istilah kronik digunakan apabila penyakit ini hilang timbul atau menetap selama 2 bulan atau lebih.
Etiologi
FAKTOR PATOGENESIS
• Pneumatisasi mastoid,virulensi kuman,pengobatan Otitis Media yang tidak
adekuat
GEJALA
• Demam, nyeri
DIAGNOSA
• Daun telinga prominen dengan pembengkakan retroaurikula
• Nyeri daerah mastoid
TATA LAKSANA
• Antibiotik : amoxicillin atau ampicillin. Bila bakteri anaerob : kloramfenikol
atau metronidazol
• Mastoidektomi sederhana
MIRINGITIS BULLOSA
Etiologi virus
• Tidak demam
• Nyeri telinga hebat
• Terlihat vesikel pada membran timpani dekat
liang telinga, kadang vesikel yang hemorrhagic
• Self limiting
Terapi
• Analgetik
• Tetes telinga antibiotik utk pencegahan infeksi
• Tidak perlu dipecahkan
Kelainan
Kogenital
FISTULA PREAURIKULA
Definisi
• Kelainan bawaan pada telinga yang sering ditemukan, namun tidak semuanya menimbulkan
keluhan bagi penderitanya, akibat gangguan perkembangan arkus brakial I dan II yang akan
membentuk daun telinga masa pertumbuhan embrional
Etiologi
• Fistula ini sering menjadi infeksi dan bakteri penyebab tersering adalah Staphylococcus
epidermidis (31%), Staphylococcus aureus (31%), Streptococcus viridans (15%), Peptococcus
species (15%), dan Proteus species (8%)
Gejala Klinis
• Kelainan ini sering asimptomatik
• Penderita datang setelah terjadi obstruksi dan infeksi fistel ini baik infeksi yang pertama
ataupun infeksi yang berulang dengan keluhan-keluhan rasa sakit dan bengkak di depan
telinga serta demam.
• Gatal dan keluar secret pada muara fistula, dapat berkembang menjadi abses, pyoderma
atau selulitis fasial
Komplikasi dan
Tatalaksana
Prognosis
• Pencegahan terjadinya infeksi yaitu • Komplikasi yang mungkin terjadi
menghindari manipulasi & adalah perdarahan, infeksi, paralisis
membersihkan muara dari fasialis, pembentukan jaringan
sumbatan dengan alkohol atau fibrotik atau keloid dan rekurensi
cairan antiseptik lainnya secara
rutin. • Umumnya mempunyai prognosis
• Pada kasus infeksi diberikan yang baik. Jika fistula preaurikular
antibiotik dan kompres hangat. kongenital ini ditanggulangi secara
• Pembedahan fistula adalah dengan terampil dan cermat maka hasilnva
diseksi dan eksisi komplit dari akan memuaskan dan kecil
fistula dan salurannya, hanya kemungkinan untuk residif.
dilakukan pada infeksi yang
berulang oleh karena sulitnya
mengeluarkan fistula secara
lengkap.
MIKROTIA
Malformasi daun telinga yang memperlihatkan kelainan bentuk ringan sampai berat, dengan
ukuran kecil sampai tidak terbentuk sama sekali (anotia). Biasanya bilateral dan berhubungan
dengan stenosis atau atresia meatus akustikus eksternus dan mungkin malformasi inkus dan
maleus
NEOPLASMA
Skuamous sel karsinoma
Predileksinya pada heliks
• Muncul sebagai nodul tanpa rasa sakit atau ulkus dengan tepi
yang meninggi dan dasar yang indurasi, metastase ke kelenjar
getah bening regional terjadi sangat lambat.
• Penyakit lebih banyak umum pada pria berusia lima puluhan
yang memiliki kontak yang terlalu lama untuk sinar matahari
langsung. Orang yang berkulit putih lebih rentan.
Tatalaksana
Lesi kecil tanpa metastasis nodul di eksisi secara lokal dengan
1 cm area sehat di sekitarnya.
Lesi lebih besar pada pinna atau yang berada dalam jarak 1
cm dari kanalis auditorius eksternal dan lesi dengan
metastasis nodul mungkin diperlukan amputasi total pinna,
seringkali dengan pengangkatan kelenjar parotis dan kelenjar
getah bening servikal.
Basal Sel Karsinoma
• Predileksi adalah heliks dan tragusnya. Lebih sering terjadi
pada pria > 50 tahun. Muncul sebagai nodul dengan kerak
tengah, apabila diangkat nodul dapat terjadi pendarahan.
Ulkus memiliki tepi terangkat atau manik-manik.
• Lesi sering meluas secara sirkumferensial ke dalam kulit
tetapi dapat menembus lebih dalam, melibatkan tulang
rawan atau tulang.
Tatalaksana
• Lesi superfisial, yang tidak melibatkan tulang rawan, dapat diradiasi dan deformitas kosmetik
dihindari.
• Lesi melibatkan tulang rawan mungkin memerlukan eksisi bedah seperti dalam kasus-kasus
dari karsinoma sel skuamosa
Adenokarsinoma
• Jarang ditemukan
• Bisa muncul dari meatus.
• Gambaran klinis mirip dengan berbagai sel skuamosa. Diagnosis dibuat hanya
pada biopsi.
• Tatalaksana eksisi bedah luas dan radiasi pascaoperasi
Exostose
• Lesi multipel dan bilateral, sering muncul sebagai pembengkakan halus, immobile, di bagian yang
lebih dalam dari meatus dekat membran timpani. Timbul dari tulang kompak.
• Eksostosis sering terlihat pada anak laki-laki yang masuknya air dingin ke dalam meatus seperti
pada
• penyelam dan perenang.
• Laki-laki tiga kali lebih banyak daripada perempuan.
Degeneratif
Presbikusis
Defenisi
• Tuli sensorineural frekuensi tinggi, umumnya terjadi mulai usia 65 tahun, simetris kanan dan kiri
Etiologi
• Merupakan akibat dari proses degenerasi.
• Diduga mempunyai hubungan dengan faktor-faktor herediter, pola makanan, metabolisme,
arteriosklerosis, infeksi, bising, gaya hidup atau bersifat multifaktor.
Patologi
• Proses degenerasi menyebabkan perubahan struktur koklea dan N.Vlll. Pada koklea perubahan
yang mencolok ialah atrofi dandegenerasi sel sel rambut penunjang pada organ Corti. Proses atrofi
disertai dengan perubahan vaskular juga terjadi pada stria vaskularis. Selain itu terdapat pula
perubahan, berupa berkurangnya jumlah dan ukuran sel-sel ganglion dan saraf. Hal yang sama
terjadi juga pada myelin akson saraf.
JENIS PATOLOGI
Sensorik Lesi terbatas pada koklea. Atrofi
organ Corli, jumlah sel-sel rambut
dan sel-sel penunjang berkurang.
Neural Sel-sel neuron pada koklea dan
jaras auditorik berkurang.
Metabolik (Strial presbycusis) Atrofi stria vaskularis. Potensial
mikrofonik menurun.
Fungsi sel dan keseimbangan
bio-kimia/bioelektrik koklea berkurang.
LAKSAN
aid).
• Dikombinasikan dengan latihan
membaca ujaran (speech reading) dan
A latihan mendengar (audiotory training);
therapist)
07
KEGAWATDARU
RATAN PADA
TELINGA
BENDA ASING DI
TELINGA
Gejala Khas:
Merasa ada sesuatu di telinga, Nyeri iritasi dn peradangan, Berdengung, Rasa
penuh di telinga, Gatal, Keluar cairan dan darah, Penurunan pendengaran
Gawat Darurat :
• Perforasi membrane timpani
infeksi
• Benda asing yang kaustik seperti
baterai kerusakan mukosa
termasuk ulserasi dan nekrosis
Pemeriksaan Telinga :
Otoskopi Evaluasi keadaan daun telinga, liang telinga dan membrane timpani
Etiologi
• 71% sulit diketahui (idiopatik) hanya 10% diketahui penyebabnya
• Rata-rata usia 50-60 tahun, Tuli unilateral lebih umum terjadi, bilateral <5%
• Infeksi, Kelainan vascular, rupture membrane intrakoklea, autoimun
Diagnosis
• Anamnesis: hilang pendengaran tiba-tiba pada 1 atau
kedua telinga, dapat disertai tinnitus atau vertigo
• Pemeriksaan Fisik THT otoskopi : tidak ada kelainan
• Audiometri : Jenis tuli sensorineural
• Timpanometri : Tipe A
Tatalaksana
• Sebaiknya dicari etiologi atau presdisposisi yang mungkin
dan segera diterapi
• Tirah baring total
• Kortikosteroid oral dosis tinggi (prednisolone
1mg/kgBB/hari maksimum 60mg/hari) dalam jangka
waktu pendek(10 hari) diikuti dengan dosis tapering off
TRAUMA PADA TELINGA
Trauma Meatus Akustikus Eksternus
Telinga
• Trauma liang telinga biasanya berupa laserasi yang disebabkan oleh
Defenisi tusukan. Kejadian paling banyak terjadi sewaktu usaha membersihkan
telinga.