Anda di halaman 1dari 35

BAB 3

Penyelenggaraan Upaya Kesehatan


Perseorangan dan Penunjang
(UKPP)
• Nama : Dr. Yael Esthi Nurfitri Kuncoro,
SpKK

– Pekerjaan:
• Surveior UKP FKTP
• Kepala Bidang Penunjang Medis RS Ken Saras
• Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS Ken Saras
• Ketua Sub Komite Mutu Profesi Komite Medik RS Ken Saras
– Pendidikan:
• FK : FK. Universitas Diponegoro Semarang : (2001 – 2007)
• Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK Univ. Diponegoro Semarang : (2008 – 2012)

• No Telp : 081229099921
• Email : LA_BELLEE@yahoo.com
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan dan
Penunjang
3.6 Pemulangan
3.2 Pengkajian,
Rencana
3.4 Pelayanan
anastesi (UKPP) dan tindak
lanjut pasien
3.8
Penyelengga
3.10 Penyelenggaraan
Pelayanan
Asuhan, dan lokal dan raan Rekam kefarmasian
dilakukan
Pemberian tindakan di Medis dilaksanakan sesuai
sesuai
Asuhan Puskesmas dengan ketentuan
dengan
dilaksanakan dilaksanakan peraturan
prosedur
secara sesuai perundang-
yang
paripurna. standar. undangan.
ditetapkan

3.1 3.3 3.5 3.6 3.8 3.10

3.2 3.4 3.7 3.9


3.1 Penyelenggaraan 3.3 Pelayanan 3.5 Terapi gizi 3.7 Rujukan 3.9 Penyelenggaraan
pelayanan klinis gawat dilakukan Pelayanan
mulai dari proses darurat sesuai dengan laboratorium
penerimaan pasien dilaksanakan kebutuhan dilaksanakan
sampai dengan dengan pasien dan sesuai dengan
pemulangan segera ketentuan ketentuan
dilaksanakan dengan sebagai peraturan peraturan
memperhatikan prioritas perundang- perundang-
kebutuhan mutu pelayanan. undangan undangan.
pelayanan.
Continuity of care is concerned with quality of care over time. It is
the process by which the patient and his/her physician-led care
team are cooperatively involved in ongoing health care management
toward the shared goal of high quality, cost-effective medical care.
(AAFP: American Academy of Family Physicians)

Continuity Kesinambungan pelayanan memperhatikan mutu layanan sepanjang


waktu kegiatan asuhan. Merupakan proses pasien dan dokter
dan/atau tim kesehatan bekerjasama dalam tata kelola pelayanan

of care kesehatan secara berkesinambungan untuk mencapai tujuan


pelayanan yang bermutu tinggi dan efisien (cost-effective)

Sumber: https://www.aafp.org/about/policies/all/continuity-of-
care-definition.html
Perlu diperhatikan
• Proses kesinambungan pelayanan yang berjalan
dengan baik (seamless: tanpa kendala):mulai dari
datang, diperiksa, ditetapkan diagnosis, pelayanan
asuhan, transfer, operan, rujukan)
• Kesinambungan asuhan: antar petugas kesehatan
• Kesinambungan pemberian obat: antar dokter
yang satu dengan yang lain
• Kesinambungan ketika membutuhkan perawatan
di rumah
• Kesinambungan selama proses rawat inap, sampai
pemulangan, dan tindak lanjut setelah rawat inap
3.1
Penyelenggaraan pelayanan klinis
mulai dari proses penerimaan
pasien sampai dengan pemulangan
dilaksanakan dengan
memperhatikan kebutuhan pasien
dan mutu pelayanan.
Permasalahan dalam
pelayanan UKP
• Apakah kita memperlakukan pasien
dengan bermartabat, kasih sayang dan
menghormati ?
• Apakah kita memperlakukan pasien
lebih focus pada penyakit dan gejala,
tetapi kurang memperhatikan
kebutuhan emosi, social dan kebutuhan
sehari-hari
• Apakah kita memelihara
ketergantungan pasien pada pemberi
pelayanan dan kurang mendorong
mereka untuk mandiri dalam asuhan ?
Pengertian:Patient Centered Care
• Suatu cara pandang dan bertindak yang
memperlakukan seseorang yang
memanfaatkan pelayanan kesehatan dan sosial
sebagai mitra sejajar dalam merencanakan,
mengembangkan, dan memonitor asuhan
untuk memastikan tercapainya kebutuhan.
(Health innovation network, London)
“ Pelayanan Kesehatan yang menetapkan kemitraan
antara praktisi, pasien, dan keluarga mereka (jika
sesuai) untuk memastikan bahwa pembuatan keputusan
pelayanan kesehatan, menghormati keinginan,
kebutuhan dan preferensi pasien. Serta pasien
memiliki pendidikan dan dukungan yang mereka
butuhkan untuk membuat keputusan dan
berpartisipasi dalam pelayanan mereka sendiri. "

Institute of Medicine, Crossing the Quality


Chasm (2001)
Patient Centered Care

• Menghormati nilai2, pilihan dan kebutuhan yg


• diutarakan oleh pasien
• Koordinasi dan integrasi asuhan
• Informasi, komunikasi dan edukasi
• Kenyamanan fisik
• Dukungan emosional dan penurunan rasa takut
dan kecemasan
• Keterlibatan keluarga dan teman2
• Asuhan yg berkelanjutan dan transisi yg lancar
• Akses thd pelayanan.
PERBEDAAN MODEL TRADISIONAL DENGAN PATIENT-
CENTERED CARE
Pada model tradisional dalam pelayanan kesehatan, dokter
merupakan unit sentral atau pusat dalam
model
pelayanan kesehatan (Sodomka, 2006).
pasien faske
s
Patient Increase
engagemen d
t revenue
Health Employee
outcome morale

Patient Patient
experience satisfaction
Standar 3.1

Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari proses penerimaan pasien sampai dengan
pemulangan dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pasien dan mutu pelayanan.
3.1.1 Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari penerimaan dilaksanakan dengan efektif
dan efisien sesuai dengan kebutuhan pasien, serta mempertimbangkan hak dan
kewajiban pasien dan keluarga.
Puskesmas wajib meminta persetujuan umum (general consent) kepada pengguna layanan
atau keluarganya yang berisi panggilan yang diinginkan, persetujuan terhadap tindakan
yang berisiko rendah, prosedur diagnostik, pengobatan medis lainnya, batas-batas yang
telah ditetapkan, dan persetujuan lainnya, termasuk peraturan tata tertib dan penjelasan
tentang hak dan kewajiban pengguna layanan
Standar 3.1

Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari proses penerimaan pasien sampai dengan
pemulangan dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pasien dan mutu pelayanan.
3.1.1 Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari penerimaan dilaksanakan dengan efektif
dan efisien sesuai dengan kebutuhan pasien, serta mempertimbangkan hak dan
kewajiban pasien dan keluarga.

Persetujuan umum tersebut diminta pada saat pengguna layanan datang pertama kali
untuk
rawat jalan dan setiap rawat inap.
Proses penerimaan pasien rawat inap didahului dengan mengisi formular tambahan general
consent yang berisi penyimpanan barang pribadi, penggunaan jenis pakaian yang
diinginkan, pilihan makanan dan minuman, aktivitas, minat, privasi dan pengunjung.
Standar 3.1

Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari proses penerimaan pasien sampai dengan
pemulangan dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pasien dan mutu pelayanan.
3.1.1 Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari penerimaan dilaksanakan dengan efektif
dan efisien sesuai dengan kebutuhan pasien, serta mempertimbangkan hak dan
kewajiban pasien dan keluarga.

Penerimaan pasien meliputi: pendaftaran pasien rawat jalan, pendaftaran pasien rawat
inap, dan menahan pasien untuk observasi atau stabilitasi.
Standar 3.1

Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari proses penerimaan pasien sampai dengan
pemulangan dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pasien dan mutu pelayanan.
3.1.1 Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari penerimaan dilaksanakan dengan efektif
dan efisien sesuai dengan kebutuhan pasien, serta mempertimbangkan hak dan
kewajiban pasien dan keluarga.
Pasien dan masyarakat dapat memperoleh informasi tentang sarana pelayanan, antara lain:
tarif, jenis pelayanan, alur dan proses pendaftaran, alur dan proses pelayanan, rujukan,
dan ketersediaan tempat tidur untuk Puskesmas perawatan/rawat inap.
Informasi tersebut tersedia di tempat pendaftaran maupun menggunakan cara komunikasi
massa lainnya dengan jelas, mudah diakses, dan dipahami oleh pasien dan masyarakat.
Standar 3.1

Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari proses penerimaan pasien sampai dengan
pemulangan dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pasien dan mutu pelayanan.
3.1.1 Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari penerimaan dilaksanakan dengan efektif
dan efisien sesuai dengan kebutuhan pasien, serta mempertimbangkan hak dan
kewajiban pasien dan keluarga.
Untuk melindungi secara efektif dan mengedepankan hak pasien, Kepala Puskesmas dan
penanggung jawab pelayanan klinis bekerja sama dan berusaha memahami tanggung
jawab mereka dalam hubungannya dengan komunitas yang dilayani.
Informasi tentang rujukan harus tersedia di pendaftaran termasuk ketersediaan
Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan FKRTL yang memuat jenis pelayanan yang
disediakan.
Alur pendaftaran 1.1.2

1.2.2 Hak & Kewajiban Pasien

Pendaftaran

Cara & Bahasa


dipahami
• Jenis pelayanan dan tarif
5.3.1
• Jadwal pelayanan Identifikasi
1.1.1 • Proses-alur Pendaftaran Pasien
1.1.2 • Proses-alur Pelayanan (SKP 1) min 2 ( nama
• Sarana yang tersedia legkap, tg lahir, no
• Kerjasama rujukan RM)
• Hak dan kewajiban pasien
3.1.1 Elemen Penilaian:
1. Puskesmas menyediakan informasi yang jelas,
mudah diphamai dan mudah diakses tentang tarif,
jenis pelayanan, alur dan proses pendaftaran, alur
dan proses pelayanan, rujukan, dan ketersediaan
tempat tidur untuk Puskesmas perawatan/rawat
inap (D,W).
2. Pendaftaran dilakukan sesuai dengan kebijakan,
pedoman, protokol kesehatan dan prosedur yang
ditetapkan dengan menginformasikan hak dan
kewajiban serta memperhatikan keselamatan
pasien (R, O, W, S)
3. Persetujuan umum diminta saat pertama kali
pasien masuk rawat jalan dan setiap kali masuk
rawat inap (D,W)
3.1.1 Elemen Penilaian:
4. Pasien/keluarga pasien memperoleh informasi
mengenai tindakan medis/pengobatan tertentu
yang berisiko yang akan dilakukan sebelum
memberikan persetujuan atau penolakan
(informed consent), termasuk konsekuensi dari
keputusan penolakan tersebut. (D)
5. Tersedia kebijakan dan prosedur yang mangatur
identifikasi dan pemenuhan kebutuhan pasien
dengan risiko, kendala dan kebutuhan khusus
3.1.1 Elemen Penilaian:
1. Puskesmas menyediakan informasi yang jelas,
mudah diphamai dan mudah diakses tentang tarif,
jenis pelayanan, alur dan proses pendaftaran, alur
dan proses pelayanan, rujukan, dan ketersediaan
tempat tidur untuk Puskesmas perawatan/rawat
inap (D,W).
2. Pendaftaran dilakukan sesuai dengan kebijakan,
pedoman, protokol kesehatan dan prosedur yang
ditetapkan dengan menginformasikan hak dan
kewajiban serta memperhatikan keselamatan
pasien (R, O, W, S)
3. Persetujuan umum diminta saat pertama kali
pasien masuk rawat jalan dan setiap kali masuk
rawat inap (D,W)
EP 1 Puskesmas menyediakan informasi yang jelas, mudah diphamai dan mudah diakses tentang tarif, jenis
pelayanan, alur dan proses pendaftaran, alur dan proses pelayanan, rujukan, dan ketersediaan tempat tidur
untuk Puskesmas perawatan/rawat inap (D,W).
Alur pendaftaran
3.1.1 Elemen Penilaian:
1. Puskesmas menyediakan informasi yang jelas,
mudah diphamai dan mudah diakses tentang tarif,
jenis pelayanan, alur dan proses pendaftaran, alur
dan proses pelayanan, rujukan, dan ketersediaan
tempat tidur untuk Puskesmas perawatan/rawat
inap (D,W).
2. Pendaftaran dilakukan sesuai dengan kebijakan,
pedoman, protokol kesehatan dan prosedur yang
ditetapkan dengan menginformasikan hak dan
kewajiban serta memperhatikan keselamatan
pasien (R, O, W, S)
3. Persetujuan umum diminta saat pertama kali
pasien masuk rawat jalan dan setiap kali masuk
rawat inap (D,W)
Ep. 2. Pendaftaran dilakukan sesuai dengan kebijakan, pedoman dan

R prosedur yang ditetapkan dengan menginformasikan hak dan


kewajiban serta memperhatikan keselamatan pasien (R, O, W, S)
1.2.2
EP 3 Persetujuan umum diminta saat
pertama kali pasien masuk rawat jalan
dan setiap kali masuk rawat inap (D,W)
Standar 3.1

Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari proses penerimaan pasien sampai dengan
pemulangan dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan mutu pelayanan.
3.1.1 Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari penerimaan dilaksanakan dengan efektif
dan efisien sesuai dengan kebutuhan pasien, serta mempertimbangkan hak dan
kewajiban pasien dan keluarga.
Salah satu cara melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan tentang pelayanan yang
diterimanya adalah dengan cara memberikan informed consent. lnformed consent dapat diperoleh
pada berbagai titik waktu dalam proses pelayanan. Misalnya, informed consent diperoleh ketika
pasien masuk rawat inap dan sebelum suatu tindakan atau pengobatan tertentu yang berisiko.
Informasi dan penjelasan tentang infomed consent di berikan oleh dokter yang bertanggung jawab
yang akan melakukan tindakan atau dokter lain apabila dokter yang bersangkutan berhalangan
namun tetap dengan sepengetahuan dokter yang bertangjawab tersebut
Standar 3.1

Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari proses penerimaan pasien sampai dengan
pemulangan dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan mutu pelayanan.
3.1.1 Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari penerimaan dilaksanakan dengan efektif
dan efisien sesuai dengan kebutuhan pasien, serta mempertimbangkan hak dan
kewajiban pasien dan keluarga.
Pasien dan keluarga dijelaskan oleh petugas yang berwenang memberikan
penjelasan: tentang tes/tindakan, prosedur, dan pengobatan mana yang memerlukan
persetujuan dan bagaimana mereka dapat memberikan persetujuan (misalnya,
diberikan secara lisan, dengan menandatangani formulir persetujuan, atau dengan
cara lain). Pasien dan keluarga memahami isi penjelasan dan siapa yang berhak
untuk memberikan persetujuan selain pasien.
Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari proses penerimaan pasien sampai dengan
pemulangan dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan mutu pelayanan.
3.1.1 Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari penerimaan dilaksanakan dengan efektif
dan efisien sesuai dengan kebutuhan pasien, serta mempertimbangkan hak dan
kewajiban pasien dan keluarga.

Pemberi pelayanan wajib memberitahukan pasien dan keluarganya tentang hak


mereka untuk membuat keputusan, potensi hasil dari keputusan tersebut dan
tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut.

Jika pasien atau keluarga menolak, maka pasien atau keluarga diberitahu tentang
alternatif pelayanan dan pengobatan, yaitu alternatif tindakan pelayanan atau
pengobatan, misalnya pasien diare menolak diinfus maka pasien diedukasi agar
minum air dan oralit sesuai kondisi tubuh pasien.
INFORMED
CONSENT Menolak

Konsekuensi
Hak untuk menolak Tanggung
jawab
Alternatif
Dokumentasi

PELAKSANAAN DAN
Tindakan yang memerlukan
DOKUMENTASI
Informed consent Setuju INFORMED CONSENT
3.1.1 Elemen Penilaian:
4. Pasien/keluarga pasien memperoleh informasi
mengenai tindakan medis/pengobatan tertentu
yang berisiko yang akan dilakukan sebelum
memberikan persetujuan atau penolakan
(informed consent), termasuk konsekuensi dari
keputusan penolakan tersebut. (D)
5. Tersedia kebijakan dan prosedur yang mangatur
identifikasi dan pemenuhan kebutuhan pasien
dengan risiko, kendala dan kebutuhan khusus
D
Ep. 4. Informed Consent yang umum diFKTP, sudah memenuhi standar?
Diagnosis dan tata cara

Tujuan

Alternatif

Risiko dan komplikasi

prognosis

Perkiraan biaya
Persetujuan tindakan kedokteran
• Lisan vs tertulis

Gawat darurat?
• Tidak perlu persetujuan, penjelasan sesegera mungkin

Penjelasan?
• Anak/tidak sadar?

Kompeten memberikan persetujuan?


• Dewasa 21 tahun/menikah
• 18 tahun bukan anak
• Berdasarkan kesadaran
• Berdasarkan kesehatan mental
Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari proses penerimaan pasien sampai dengan
pemulangan dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan mutu pelayanan.
3.1.1 Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari penerimaan dilaksanakan dengan efektif
dan efisien sesuai dengan kebutuhan pasien, serta mempertimbangkan hak dan
kewajiban pasien dan keluarga.
Puskesmas melayani berbagai populasi masyarakat, termasuk diantaranya pasien
dengan kendala dan/ atau berkebutuhan khusus, antara lain: balita, ibu hamil,
disabilitas, lanjut usia, kendala bahasa, budaya, atau kendala lain yang dapat
berakibat terjadinya hambatan atau tidak optimalnya proses asesmen maupun
pemberian asuhan klinis.
Untuk itu perlu dilakukan identifikasi pasien dengan risiko, kendala dan kebutuhan
khusus serta diupayakan kebutuhannya.
EP 5. Tersedia kebijakan dan prosedur yang mengatur identifikasi dan pemenuhan
kebutuhan pasien dengan risiko, kendala dan kebutuhan khusus (R)

Anda mungkin juga menyukai