Anda di halaman 1dari 26

NEOPLASMA DARI JARINGAN

MUSCULOSKELETAL

dr. M. HENDRO MUSTAQIM , SpB, FinaCS


Leiomioma
• Merupakan suatu neoplasma otot polos jinak
yang secara tipikal berasal dari miometrium.
• Istilah lain dari adalah mioma uterus.
• Insidennya mencapai 20-25%.
• Lesi ini tidak menimbulkan keluhan berarti
pada seorang wanita (tergantung pada jumlah,
ukuran dan lokasinya dalam uterus).
Anatomi
• Makroskopik, tampak massa berbentuk bulat,
berwarna putih mutiara, tegas, dan elastis.
• Uterus yang mengalami leiomioma, bisa
terdapat 6-7 tumor dengan berbagai ukuran.
• Leiomioma ini memiliki jaringan ikat tipis di
bagian luarnya, mudah dilepaskan saat
pembedahan.
• Leiomioma tidak memiliki aktivitas mitosis
yang aktif.
• Degenerasi terjadi cukup sering pada
leiomioma karena tumor ini hanya memiliki
suplai darah yang sedikit.
• Leiomioma dapat juga ditemukan pada
struktur seperti ovarium atau indung telur,
tuba falopi, ligamen, vagina dan vulva.
Sebagian kecil juga ada yang berkembang ke
arah serviks.
Menurut lokasi dan arah pertumbuhan
• Leiomioma subserosa: Miosit yang dekat dengan lapisan serosa
uterus. Pertumbuhannya ke arah luar.
• Leiomioma bertangkai: Menempel melalui sebuah tangkai
pada miometrium.
• Leiomioma parasitik: Menempel juga ke struktur pelvis di
sekitarnya untuk mendapatkan dukungan vaskular. Sebagian
ada yang kemudian terlepas dari miometrium, sebagian lagi
tidak. Juga merupakan salah satu jenis dari leiomioma
subserosa.
• Leiomioma intramural: Disebut intramural karena tumbuh
memusat di dalam dinding uterus.
• Leiomioma submukosa: Lebih dekat pada endometrium dan
tumbuh ke bagian dalam pada rongga endometrium.
Gejala Klinis
• Umumnya, leiomioma bersifat asimptomatik.
• Semakin besar , semakin berat gejalanya.
• Gejala-gejala yang dapat muncul antara lain:
a. Perdarahan
b. Dismenoria
c. Infertilitas dan Keguguran
Penatalaksanaan
• Observasi
• Medikamentosa
• Minimal Invasif
• Pembedahan
OsteoSarcoma
• Banyak dijumpai pada anak – anak atau dewasa muda.
• Berasal dari sel – sel pembentuk tulang yang primitif.
• Lokalisasi pada : - Distal femur
- Proximal tibia
- Proximal Humerus
• Tumor tumbuh mulai dari metaphysis, merusak
jaringan tulang dan sering infiltrasi kejaringan
sekitarnya, jarang melampaui epiphyseal plate.
• Metastasis dini melalui pembuluh darah ke paru - paru
Gambaran klinis :

• Pembengkakan, nyeri (pain) setempat yang


semakin lama makin bertambah.
• Tumor tender, diffuse pada ujung tulang dekat
sendi. Kulit sekitarnya hangat (Warm)
• Dijumpai dilatasi vena – vena superficial.
Radiologis :

• Destruksi irreguler dari metaphysis


• Cortex ditembus ( burst open ) pada satu atau
beberapa tempat, tetapi masih tampak sisa dari
cortex.
• Pembentukan tulang baru dibawah periost yang
terangkat pada pojok – pojok ( Codman’s triangle
).
• Gambaran yang jelas membentuk radiasi dari sel
– sel baru ( Sun – ray appearance )
Diagnosa : selalu memerlukan biopsi untuk menegakkan
diagnosa pasti.

Prognosa : Kematian pada umumnya karena pulmonary


metastasis

Therapi: Amputasi
• Beberpa ahli menentang amputasi dengan alasan dan argumentasi :
1. Metastasis sudah terdapat di paru – paru, pada saat diagnosa
dibuat
2. Tindakan amputasi yang dilakukan adalah tindakan yang sudah
terlambat
3. Dengan radio therapi voltage tinggi dan adjuvant chemotherapy,
tumor dapat “dijinakkan” untuk berbulan – bulan, kadang – kadang
menyembuh.
• Mereka menganjurkan radiasi high voltage pada stadium
dini dan observasi. Bila sudah ada benih – benih
metastasis pada paru – paru maka akan manifest dalam 6
– 12 bulan. Maka amputasi tidak ada manfaatnya
(psikologis juga)
• Sebaliknya bila dalam observasi 6 – 12 bulan tidak tampak
metastasis di paru – paru, maka tindakan amputasi ada
manfaatnya, malah pada masa kini penekanan akan Limb
Salvage prosedure memberi harapan untuk tidak
dilakukan amputasi. (Juvara prosedur untuk tungkai
bawah)
FibroSarcoma
• Sarkoma jaringan lunak adalah tumor ganas yang berasal dari
jaringan mesenchym yang terdapat pada kerangka tubuh,
kepala, leher dan ekstremitas.
• Dan, tidak termasuk tulang, kartilago, sumsum, kartilago
hidung, mamae dan jaringan lunak dalam organ.
• Insidennya di Indonesia diperkirakan 1 : 100.000 penduduk
• 60% sarkoma jaringan lunak mengenai ekstremitas,
ekstremitas bawah 3X lebih sering daripada ekstremitas atas.
• 30% mengenai badan dan 10% mengenai kepala dan leher.
• Faktor predisposisi sarkoma jaringa lunak adalah genetika,
radiasi, virus, iatrogenik (mis. Radiasi), dan imunologi.
Klasifikasi Histopatologi
No. Jaringan Asal Bentuk Maligna
1. Fibrous Fibrosarcoma
2. Fibrohistiocytic Malignant fibrous histiocytoma
3. Lipomatous Liposarcoma
4. Smooth muscle Leomyosarcoma
5. Skeletal muscle Rhabdomyosarconia
6. Blood vessel Angiosarcoma
7. Lymph vessel Lymphangiosarcoma
8. Perivascular Malignant hemangio pericytoma
9. Synovial Synovial sarcoma
10. Paraganglionic Malignant paraganglioma
11. Mesothelial Malignant schwannoma
12. Extra skeletal cartilaginous and Extraskeletal chondrosarcoma
  Osseous Extraskeletal osteosarcoma
13. Pluripotential mesenchymal Malignant mesenchymoma
14. Neural - Neuroblastoma
    - Extraskeletal Ewing's sarcoma
15. Miscellaneous - Alveolar soft part sarcoma
    - Epithelioid sarcoma
    - Malignant extra renal rhabdoid tumor
    - Desmoplastic samll cell tumor
Stadium Klinik (UICC dan AJCC 2002)
• Stage IA Low grade Tla N0 M0
Low grade Tlb N0 M0
• Stage IB Low grade T2a N0 M0
Low grade T2b N0 M0
• Stage IIA High grade Tla N0 M0
High grade Tlb N0 M0
• Stage IIB High grade T2a N0 M0
• Stage III High grade T2b N0 M0
• Stage IV Any Any T N1 M0
Any AnyT AnyNM1
Pemeriksaan Klinis
Anamnesa
Umumnya adanya benjolan yang tidak nyeri
jika di daerah gastrointestinal : bisa adanya
gejala obstruksi dan perdarahan
Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan status generalis untuk menilai keadaan umum dan
tanda-tanda metastasis pada paru , hati dan tulang.
b. Pemeriksaan status lokalis meliputi
Tumor primer :
Lokasi tumor dan Ukuran tumor
Batas tumor, tegas atau tidak
Konsistensi dan mobilitas
Tanda-tanda inliltrasi, sehingga perlu diperiksa fungsi motorik/
sensorik dan tanda-tanda bendungan pembuluh darah, obstruksi
usus, dan lain-lain sesuai dengan lokasi lesi.
Metastasis regional :
Perlu diperiksa ada atau tidak pembesaran kgb regional.
Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan Penunjang
• Foto polos untuk menilai ada tidaknya inliltrasi pada tulang.
• MRI / CT-scan untuk menilai infiltrasi pada jaringan sekitarnya
• Angiografi
• Foto thoraks untuk menilai metastasis paru
• USG hepar / sidik tulang atas indikasi untuk menilai metastasis
• Untuk SJL retroperitoneal perlu diperiksa fungsi ginjal.
• Biopsi
Tidak dianjurkan pemeriksaan FNAB (sitologi)
Sebaiknya dilakukan "core biopsy" atau "tru cut biopsy“
Lebih dianjurkan untuk dilakukan biopsi terbuka
• Bila meragukan dilakukan pemeriksaan imunohistokimia
Penatalaksanaan
Dibedakan atas lokasi :
• Ekstremitas
• Visceral/ retroperitoneal
• Bagian tubuh lain
• Dengan metastasis jauh
Penatalaksanaan
Prosedur Terapi:
• Operasi
• Operasi + Kemoterapi
LipoSarcoma
• Adalah keganasan sel lemak (lipid).
• Masuk kedalam golongan Soft Tissue Sarcoma.
• Dapat berasal dari benign lipoma, dan
bermutasi menjadi Keganasan.
• Sering pada usia belasan tahun (dewasa
muda)
Gambaran klinis :
• Sering disadari ketika ukuran sudah besar.
• Jarang dijumpai : Painless, non ulcerated.
• Lokasi tersering didaerah ujung ekstrimitas,
lutut dan retroperitoneum, dengan ukuran
yang besar.

Morfologi :
• Unencapsulated, menginfiltrasi, soft, fish-flesh
masses, mudah berdarah.
Diagnosa : selalu memerlukan biopsi untuk
menegakkan diagnosa pasti.

Prognosa : Tergantung tipe dari liposarcoma

Tipe :
• Well-differentiated liposarcoma
• Myxoid and/or round cell
• Pleomorphic
• Mixed type

Therapi : Operasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai