Anda di halaman 1dari 23

CBL

BAGIAN ILMU NEUROLOGI


AGUSTUS 2021
PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Cassion Dease

KASMA
111 2020 2087
Pembimbing:
dr. Moch. Erwin Rachman,Sp.S,M.KES
Identitas Pasien

Nama : Tn.SS
Umur : 53 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Dokter Ahli Bedah
Status : Sudah menikah
Alamat : Milan, Italia
ANAMNESIS

Keluhan Utama

Nyeri otot setelah menyelam

Riwayat Penyakit Sekarang

Keluhan dirasakan sesaat setelah naik ke permukaan air, nyeri seperi terasa berat
dan pegal terutama pada bahu kanan dan kiri. Pasien juga mengeluh gatal pada
perut, terasa perih seperti terbakar. Pasien tidak merasakan sesak, kelemahan pada
anggota gerak, ataupun pusing serta nyeri kepala.

Riwayat kebiasaan : Menyelam dengan kedalaman ± 40 meter 8 hari tearkhir


ANAMNESIS

Riwayat penyakit dahulu

Belum pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya, tidak ada riwayat
hipertensi dan diabetes.

Riwayat penyakit keluarga

Tidak ada anggota keluarga dengan keluhan yang sama


PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Status gizi : Kesan baik
Kesadaran : Compos mentis (GCS
E4M6V5)
Tanda Vital
ff
Tekanan darah : 150/80 mmHg
Nadi : 80x/menit regular
Pernapasan : 18x/menit
Suhu : 36˚C
A. Kepala : bentuk normosefal, wajah simetris, deformitas (-)
1. Mata : Ptosis (-/-), eksoftalmus (-/-), endoftalmus (-/-), xanthelasma (-/-), pupil isokor,
reflex cahaya langsung (+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
2. Hidung: Perdarahan (-), sekret (-), deviasi septum (-), pernapasan , cuping hidung (-)
3. Mulut: Bibir pucat (-),lidah bersih, perdarahan gusi (-), tonsil T1/T1 tenang, hiperemis (-),
gigi lengkap
4. Telinga: Pendengaran kesan normal, tophi (-/-), deformitas (-/-), serumen (-/-), nyeri tekan
di processus mastoideus (-/-)
B. Leher: Pembesaran KGB (-), Struma (-)
C. Dada
Paru
Inspeksi : Bentuk dada normal, pergerakan dada simetris , pola pernapasan normal, pelebaran sela iga
(-),jaringan parut (-)
Palpasi : Tidak ada pergeseran trakea, nyeri tekan (-), fremitus raba simetris kanan dan kiri
Perkusi : Paru kiri dan Kanan = sonor, batas bawah paru belakang kanan setinggi torakal IX,
dan paru belakang kiri setinggi torakal X
Auskultasi : Bunyi pernapasan vesikuler, bunyi tambahan rhonki dan wheezing (-) pada seluruh
lapangan paru
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Pinggang jantung di ICS III dekstra, batas kanan jantung pada linea sternalis
dekstra, dan batas kiri jantung pada linea midklavikula sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I ,II murni regular, murmur (-), gallop (-)
D. Abdomen
Inspeksi : Datar, supel, purpura (-), icterus (-), makula eritema (+), berbatas tegas, jaringan
parut (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepatomegaly (-), splenomegaly (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
E. Punggung
Inspeksi : Skoliosis (-), lordosis (-), kifosis (-), massa (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-/-)
Nyeri ketok : Costo Vertebral Angle (-/-)
Auskultasi : Vesikuler
Gerakan : Simetris kanan kiri
F. Alat Genitalia : Tidak diperiksa
G. Anus dan rectum : Tidak diperiksa
H. Ekstremitas : Edema (-/-), akral hangat, sianosis (-/-), atrofi otot (-/-),
deformitas (-)
 
Resume
Pasien datang dengan keluhan nyeri otot setelah menyelam dirasakan
sesaat setelah naik ke permukaan air, nyeri seperi terasa berat dan pegal
terutama pada bahu kanan dan kiri. Pasien juga mengeluh gatal pada perut,
terasa perih seperti terbakar. Pasien tidak merasakan sesak, kelemahan
pada anggota gerak, ataupun pusing serta nyeri kepala.

Keadaan umum : Tampak sakit sedang


Status gizi : Kesan baik
Kesadaran : Compos mentis (GCS E4M6V5)
Tanda Vital
Tekanan darah : 150/80 mmHg
Nadi : 80x/menit regular
Pernapasan : 18x/menit
Suhu : 36˚C
DIAGNOSIS

Penyakit Dekompresi Tipe I


TATALASKANA
-Loratadine tab 10 mg 2x1
-Metilpredisolon tab 4mg 2x1
-Neurodex (Vitamin B1 mononitrate
100mg, B6 HCl 200mg, B12 200 mg)
tab 1x1
pembahasa
n
DEFINISI

Caisson disease (CD) atau decompression sickness adalah


suatu penyakit atau kelainan-kelainan yang diakibatkan oleh
penurunan tekanan dengan cepat disekitarnya sehingga
memicu pelepasan dan pengembangan gelembung-gelembung
gas dari fase larut dalam darah atau jaringan.
ETIOLOGI

Penyakit dekompresi biasanya diakibatkan oleh pembentukan gelembung


gas, yang dapat menyebar ke seluruh tubuh, yang menyebabkan berbagai
macam gangguan.Suatu gelembung gas yang terbentuk di punggung atau
persendian dapat menyebabkan nyeri terlokalisir (the bends).Gelembung
gas pada jaringan medulla spinalis atau pada nervus perifer dapat
menyebabkan paraestesia, neuropraxia, atau paralisis.
PATOFISIOLOGI
Berdasarkan hukum Henry, ketika tekanan gas pada cairan
berkurang maka gas yang terlarut dalam cairan tersebut juga
berkurang. Sedangkan apabila tekanan gas pada cairan
meningkat, maka gas yang terlarut dalam cairan juga meningkat.
Peningkatan tekanan yang terjadi saat menyelam menyebabkan
jumlah nitrogen yang terlarut dalam cairan dan
jaringan tubuh juga meningkat. Saat penyelam naik ke permukaan
terlalu cepat, hal tersebut
menyebabkan nitrogen yang terlarut kembali ke dalam bentuk gas
saat masih berada di
cairan dan jaringan tubuh yang menimbulkan terbentuknya
gelembung udara.
KLASIFIKASI
 Tipe I penyakit dekompresi biasanya menyebabkan nyeri semakin
memburuk pada sendi (biasanya siku dan bahu), punggung, dan otot-otot,
rasa sakit termasuk manifestasi lain limfadenopati, bintik-bintik kulit, gatal ,
dan ruam.
 Tipe penyakit dekompresi II cenderung menyebabkan gejala neurologis
dan kadang-kadang pernapasan. Ini biasanya memanifestasikan dengan
paresis, mati rasa dan kesemutan, kesulitan buang air kecil, dan
kehilangan kontrol kandung kemih atau usus. Sakit kepala dan kelelahan
mungkin ada tapi tidak spesifik. Pening, tinnitus, dan gangguan
pendengaran dapat terjadi jika telinga bagian dipengaruhi.
 Gejala yang parah termasuk kejang, bicara cadel, kehilangan penglihatan,
kebingungan, dan koma. Kematian dapat terjadi. Tersedak (penyakit dekompresi
pernapasan) merupakan manifestasi yang jarang namun serius termasuk gejala
sesak napas, nyeri dada, dan batuk. Gelembung embolisasi besar dari pohon
pembuluh darah paru bisa mengakibatkan peredaran darah yang cepat dan
kematian
MANIFESTASI
KLINIS
Gejala berat dapat bermanifestasi dalam beberapa menit dari permukaan, tetapi pada
kebanyakan pasien, gejala dimulai secara bertahap, kadang-kadang dengan prodrome
dari malaise, kelelahan, anoreksia, dan sakit kepala. Gejala terjadi dalam 1 jam dari
permukaan di sekitar 50% dari pasien dan oleh 6 jam dalam 90%.
TATALAKSANA
Walaupun kasus-kasus yang ringan dapat diobati dengan menghirup oksigen 100% pada
tekanan permukaan, namun pengobatan terpenting ialah rekompresi dan oksigen.
Tindakan dini
Untuk penatalaksanaan pada pasien Caisson Disease, pertama-tama yang harus dilakukan
adalah mempertahankan jalan napas dengan menjamin ventilasi dan mencapai sirkulasi. Pasien
harus ditempatkan dalam posisi terlentang , pemberian oksigen 100% 15 liter / menit dengan
menggunakan masker reservoir.
Rekompresi
Tujuan rekompresi adalah untuk memperkecil gelembung-gelembung gas, gejala menghilang
saat dekompresi sampai ke permukaan dan gelembung-gelembung gas larut dengan
rekompresi yang diikuti dekompresi secara perlahan-lahan
THANK
YOU!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai