Uji toksisitas sub lethal merupakan bagian dari uji toksisitas kuantitatif yang dilakukan dengan pendedahan larutan bahan kimia/polutan dalam jangka waktu relative lama. Efek sub letal dapat terjadi dalam beberapa hari, minggu sampai beberapa bulan. Parameter yang diamati dari uji toksisitas subletal pada ikan umumnya gejala fisiologis seperti aktifitas gerak (gerak aktif/pasif, gerak renang, gerak operculum/mulut ikan dalam aktifitas respirasi), gejala klinis (produksi lender pada sisik, keadaan insang).
Tujuan dari praktikum uji toksisitas sub lethal ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis respon-respon fisioligis hewan uji (ikan mas) terhadap pemberian bahan toksik (PbO4, CuSO4 dan FeCl2) dalam jangka waktu yang lama, dan sebagai patokannya juga dilakukan penelitian dengan tanpa pemaparan bahan toksik (sebagai KONTROL- nya).
:3 : Fe : 0,39 ppm
Gejala Fisiologis Gejala klinis Mortalitas Survival rate (%) Aktifitas gerak
Gerak operculum
128
+ + + + + + ++ +
+ + + ++ ++ ++ ++ ++
2 1 1 -
4/10 x 100% = 40 %
Tabel di atas menggambarkan gejala fisiologis, gejala klinis,mortalitas dari ikan uji dalam media kontrol(air pada akuarium tidak diberikan bahan toksik) Mortalitas yang mencapai 70% hingga akhir pengamatan dari jumlah ikan awal uji seharusnya tidak terjadi karena bila dilihat dari media air yang digunakan sebagai kontrol
Banyak faktor yang dapat menyebabkan tingkat mortalitas dari perlakuan pengamatan berupa kontrol ini relatif tinggi Merujuk pada gejala fisiologis serta gejala klinis pada saat pengamatan, secara garis besar ikan uji dalam keadaan normal sehingga kemungkinan gejala tidak normal pada ikan hingga akhirnya menyebabkan kematian terjadi ketika pengamatan tidak dilakukan.
Polutan Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jenis Konsentr asi 0.585 0.39 0.195 0.3 0.2 0.1 0.072 0.048 0.024
Gejala Fisiologi GO ratarata 153 AG ratarata + Gejala Klinis + Survival Rate (%) 40 Nilai He (%) 118 134 89 + + ++ + ++ 60 40 60 106 118 + + ++ + 40 80 -
KONTROL FeCl2 FeCl2 FeCl2 CuSO4 CuSO4 CuSO4 PbO4 PbO4 PbO4