Anda di halaman 1dari 9

TINDAK PIDANA KORUPSI

YANG DILAKUKANOLEH IMAN


NAHRAWI MENGENAI DANA
HIBAH KONI

OLEH
NORMAYANTI
PBD:22045
berasal dari kata latin “corruptio” atau “corruptus” yang berarti kerusakan, keburukan,
kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, dan tidak bermoral kesucian. dalam bahasa Inggris dan
Perancis “Corruption” yang berarti menyalahgunakan wewenangnya, untuk menguntungkan
dirinya sendiri.

UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korups

. UU No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme
Penyebab korupsi
Penyeba korupsi

• Sifat serakah/tamak/rakus manusia. ...


• Gaya hidup konsumtif. ...
• Moral yang lemah.
Dampak
korupsi

Dampak ekonomi Dampak terhadap Dampak


Lesunya ekonomi politik & pertahanan &
dan infestasi demokrasi keamanan
Munculnya Lemahnya garis
kepemimpinan batas negara
korup
Dampak sosial
Mahalnya harga
jasa dan pelayanan
Dampak terhadap
public
penegakan hukum Dampak
Hilangnya kerusakan
kepercayaan lingkungan
Runtuhnya otoritas
masyarakat Menurunnya
pemerintah
terhadap lembaga kualitas
Matinya etika
negara lingkungan
sosial politik
Upaya pemberantasan tindak pidana korupsi

• Upaya pencegahan (preventif


• Upaya penidakan (kuratif)
• Upaya edukasi masyarakat/mahasiswa.
• Upaya edukasi LSM (Lembaga Swadaya
Masyarakat).
Tindak pidana korupsi yang dilakukan Imam
Nahrawi

• ditetapkan sebagai tersangka pada 18 September 2019. KPK menduga Imam


terlibat kasus dugaan suap penyaluran dana hibah dari Kemenpora kepada KONI
(Komite Olahraga Nasional Indonesia) tahun anggaran 2018. Selain itu, Imam juga
diduga menerima gratifikasi terkait dengan jabatannya sebagai Ketua Dewan
Pengarah Satlak Prima dan penerimaan lain terkait jabatannya selaku Menpora.
LANJUT
• Imam bersama Ulum diduga menerima suap dan gratifikasi yang nilainya
mencapai Rp 26,5 M.Kasus ini merupakan pengembangan dari OTT yang
dilakukan KPK terhadap dua pejabat KONI. Dari pengembangan kasus
tersebut, KPK menemukan dugaan keterlibatan Imam.Terkait dengan kasusnya
itu, Imam mengundurkan diri sebagai Menpora pada 19 September. KPK
bergeming. Lembaga antikorupsi menegaskan penetapan tersangka Imam sah.
Mereka juga telah memberikan Imam ruang klarifikasi dengan tiga kali
panggilan yakni pada 31 Juli, 2 Agustus, dan 21 Agustus 2019, namun Imam
selalu mangkir.Gugat Praperadilan,Imam tak begitu saja terima dijerat sebagai
tersangka oleh KPK. Politikus PKB itu mengajukan gugatan praperadilan ke
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.Imam beserta tim penasihat hukum
meminta majelis hakim memerintahkan KPK menghentikan seluruh proses
penyidikan yang sedang berjalan.Namun, hakim tunggal Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan Elfian menolak seluruh permohonan dalam gugatan
praperadilan tersebut. KPK terus mengusut perkara Imam. juru bicara KPK
saat itu, mengatakan pihaknya menduga Imam menerima suap dan gratifikasi
terkait anggaran fasilitasi bantuan administrasi KONI dalam mendukung
persiapan Asian Games 2018
Lanjut

• majelis menyebut Imam tak mendukung program


pemerintah yang sedang gencar-gencarnya dalam
pemberantasan korupsi dan mencoba menutupi perbuatan
dengan tidak mengakui apa yang sudah
dilakukannya.Meskipun demikian, mejelis menganggap Imam
berlaku sopan di persidangan, sebagai kepala keluarga yang
masih memiliki anak kecil, dan belum pernah dihukum
sebelumnya.Selain pidana 7 tahun, majelis juga menjatuhkan
pidana tambahan berupa pembayaran uang pengganti
sebesar Rp18,1 miliar. Majelis juga mencabut hak untuk
dipilih menempati jabatan publik selama 4 tahun setelah
selesai menjalani hukuman pidana.Vonis tersebut lebih ringan
dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menuntut
Imam dengan hukuman 10 tahun penjara dan denda Rp500
juta subsider 6 bulan kurungan tas vonis tersebut.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai