Ekologi
Ekologi
Dosen: Prof. Dr. Drs H. A. Kartiwa, SH, MS Dr. Drs. H. Heryanto Bekti, M.Si R. Ahmad Buchari, S.IP, M.Si Imanudin Kudus, S.IP
Definisi Ekologi
Ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan lingkungan macam-macam ekologi antara lain; ekologi manusia, ekologi pembangunan, ekologi negara dan sebagainya.
Ekologi Manusia
Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik aktivitas manusia/masyarakat dengan lingkungan alamiahnya.
Human Ecology dalam AN mengandung pengertian bahwa segala bentuk kegiatan administrasi di suatu negara sangat berkaitan erat dengan perilakudominan manusia yang berada di suatu negara tersebut. Contohnya menjunjung tinggi profesionalitas dan kebiasaan masyarakat Jepang memilki dedikasi dan disiplin yang tinggi ditempatnya bekerja.
Contoh di Indonesia yaitu ekologi manusianya terbentuk oleh sikap dan prilaku pemimpin dan masyarakat terbiasa dengan sikap feodal(paternalistik), praktik KKN, sikap pragmatisme( jalan pintas mendapatkan untung).Perilaku administrasi negara itu adalah pencerminan perilaku masyarakat Indonesia akhir-akhir ini, bagaimana mendapakan hasil dan proses itu dapat dikemas dengan aturan administrasi yang formal baik meskipun sebenarnya fiktif.
Kita belum punya code of conduct yang kuat yang memberlakukan bagi aparat de semua lini dengan disertai sangsi yang tegas dan adil.
Menurut Heady, lingkungan birokrasi dapat divisualiaskan sebagai serangkaian lingkaran konsentrik, dengan birokrasi sebagai pusatnya. Lingkaran yang paling kecil umumnya memiliki pengaruh yang sangat menentukan, sedangkan lingkaran yang lebih besar memperlihatkan tingkat pengaruh yang relatif kecil. Kita dapat memvisualisasikan lingkaran yang paling besar sebagai menggambarkan seluruh masyarakat atau sistem umum. Lingkaran berkutnya menggambarkan sistem ekonomi atau aspek ekonomi dari stem sosial. Lingkaran yang lebih dalam adalah sistem politik, tercakup disini subsistem administrasi dengan birokrasi sebagai salah satu elemennya.
3. Kecenderungan ketiga adalah birokrasibirokrasi di negara berkembang memilki penekanan orientasi yang lain dari production-directed. Dalam hal ini, kebanyakan aktivitas birokrasi bukan disalurkan ke arah realisasi tujuan program.
4. Diskrepansi yang lebar antara yang formal dan realitas merupakan karakteristik lain. Riggs menyebut fenomena ini sebagai formalisme. Kesenjangan antara harapan dan kenyataan ini ditutupi dengan menbuat hukum-hukum yang sulit ditegakkan, mengadopsi peraturanperauran kepegawaian dengan sedikit penyiiimpangan. Mencanangka keterbukaan administrasi.