Anda di halaman 1dari 15

PAGT PADA

KOMPLIKASI KEHAMILAN
(HIPERKEMESIS, PREEKLAMSI,
EKSLAMSI, DAN DM GESTASIONAL)
ANGGOTA :
Fazira Emiliana
Hasni Diana
Liwaul Hamdi
Irhamna
Rizka Amanda
Rona Nur Aulia
Pada dasarnya siklus kehidupan wanita mengalami suatu
proses yang dinamakan kehamilan, persalinan, nifas dan
memiliki anak atau bayi baru lahir yang akan menjadi suatu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam keluarga.

Kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir merupakan


suatu keadaan yang fisiologis namun dalam prosesnya terdapat
kemungkinan suatu keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu
dan bayi bahkan dapat menyebabkan kematian sehingga
komplikasi-komplikasi tersebut tidak hanya berhenti pada saat
kehamilan namun juga dapat berdampak pada meningkatkan
resiko pada persalinan, bayi baru lahir dan masa nifas ibu.
PENGERTIAN

Komplikasi kehamilan adalah gangguan kesehatan


yang terjadi selama masa kehamilan. Hal itu bisa
melibatkan kesehatan ibu, kesehatan bayi atau
keduanya. Beberapa wanita hamil memiliki masalah
kesehatan yang muncul semaka kehamilan, sedangkan
ada juga beberapa wanita yang memiliki masalah
kesehatan sebelum hamil yang bisa berujung pada
komplikasi selama kehamilan.
PENYEBAB KOMPLIKASI KEHAMILAN

Komplikasi kehamilan dapat disebabkan oleh berbagai faktor; mulai


dari gen wanita sampai lingkungan. Semua faktor tersebut dapat
membahayakan kesehatan fisik dan mental wanita.
Komplikasi kehamilan yang paling umum adalah tekanan darah
tinggi, pre-eklamsia, kelahiran prematur, keguguran, diabetes
gestasional, anemia, dan infeksi saluran kemih.

Ada beberapa macam komplikasi di saat hamil yaitu:


• Hiperkemesis
• Preeklamsi
• Ekslamsi
• DM Gestasional
HIPEREMESIS
Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah yang berat pada kehamilan
yang sukar dikendalikan. Kondisi ini menyebabkan komplikasi pada janin
yaitu berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan abortus.
Komplikasi Hiperemesis Gravidarum bukan hanya terjadi pada janin
namun juga pada ibu menyebabkan penurunan berat badan, dehidrasi,
dan kekurangan gizi.

PENYEBAB HIPEREMESIS
Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti, namun
kondisi ini sering kali dikaitkan dengan tingginya kadar hormon Human
Chorionic Gonadotropin (HCG) dalam darah. Hormon ini dihasilkan oleh
ari-ari (plasenta) sejak trimester pertama kehamilan dan kadarnya terus
meningkat sepanjang masa kehamilan.
GEJALA HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Gejala utama Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah saat
hamil, yang bisa terjadi hingga lebih dari 3-4 kali sehari. Kondisi ini bisa
sampai mengakibatkan hilangnya nafsu makan dan penurunan berat
badan.

Selain mual dan muntah secara berlebihan, penderita Hiperemesis


Gravidarum juga dapat mengalami gejala tambahan berupa:

• Sakit kepala
• Sangat sensitif terhadap bau
• Produksi air liur berlebihan
SYARAT DIET PADA IBU HAMIL DENGAN
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Diet hiperemesis gravidarum memiliki beberapa syarat, diantaranyan
adalah:
a) Karbohidrat tinggi
b) Lemak rendah
c) Protein sedang
d) Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan
disesuaikan dengan keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari)
e) Makanan mudah cerna,tidak merangsang saluran pencernaan, dan
diberikan sering dalam porsi kecil
f) Bila makan pagi dan siang sulit diterima, pemberian dioptimalkan
pada makan malam dan selingan malam
g) Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi
sesuai dengan keadaan dan kebutuhan gizi pasien
PREEKLAMSIA
Preeklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan yang ditandai
dengan adanya disfungsi plasenta dan respon maternal terhadap adanya
inflamasi sistemik dengan aktivasi endotel dan koagulasi. Diagnosis
preeklampsia ditegakkan berdasarkan adanya hipertensi spesifik yang
disebabkan kehamilan disertai dengan gangguan sistem organ lainnya pada
usia kehamilan diatas 20 minggu.

GEJALA PREEKLAMSIA
• Tekanan darah tinggi (hipertensi)
• Proteinuria (ditemukannya protein di dalam urin)
• Sakit kepala berat atau terus-menerus
EKSLAMSIA
Eklampsia adalah hipertensi dalam kehamilan yang terjadi pada usia
kehamilan di atas 20 minggu disertai kejang pada wanita hamil yang
sebelumnya telah mengalami gejala preeklampsia. Kejadian ini sering
terjadi dan berpotensi mengalami perburukan klinis, diagnosis dini dan
penatalaksanaan yang tepat sangat penting.

Faktor-faktor lain yang diduga dapat meningkatkan risiko preeklamsia


dan eklamsia pada ibu hamil adalah:
• Memiliki riwayat menderita preeklamsia pada kehamilan sebelumnya
• Sedang menjalani kehamilan pertama atau memiliki jarak antar
kehamilan yang terlalu dekat (kurang dari 2 tahun)
• Memiliki riwayat hipertensi kronis atau hipertensi dalam kehamilan
• Hamil pada usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 ahun
MACAM-MACAM DIET
PREEKLAMSIA
1. DIET PREEKLAMSIA 1
a) Diberikan kepada pasien dengan preeklampsia berat
b) Makanan diberikan dalam bentuk cair, yang terdiri dari
susu dan sari buah
c) Jumlah cairan diberikan paling sedikit 1500ml sehari
per oral dan kekurangannya diberikan secara parental
d) Makanan ini kurang energi dan zat gizi karena itu
hanya diberikan 1 – 2 hari
2. DIET PREEKLAMSIA 2
a) Sebagai makanan perpindahan dari diet preeklampsia I atau kepada
pasien preeklampsia yang penyakitnya tdk begitu besar
b) Makanan berbentuk saring atau lunak
c) Diberikan sebagai diet rendah garam 1
d) Makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya

3. DIET PREEKLAMSIA 3
a) Sebagai makanan perpidahan dari diet preeklampsia II atau kepada
pasien dengan preeklamsia ringan
b) Makanan ini mengandung protein tinggi dan rendah garam
c) Diberikan dalam bentuk lunak atau biasa
d) Jumlah energi harus disesuaikan dengan kenaikan berat badan yang
boleh lebih dari 1 kg per bulan
DM GESTASIONAL
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) merupakan suatu
gangguan toleransi karbohidrat yang terjadi pada saat
kehamilan. DMG terjadi saat 24 minggu usia kehamilan dan
sebagian penderita kembali normal setelah melahirkan.
Diabetes Mellitus Gestasional terjadi 7% pada kehamilan
setiap tahunnya namun pada ibu hamil dengan riwayat
keluarga Diabetes Mellitus, prevalensi Diabetes Gestasional
sebesar 5,1%. Diabetes Mellitus Gestasional menjadi masalah
kesehatan masyarakat karena penyakit ini berdampak
langsung pada kesehatan ibu dan janin.
Pada masa kehamilan, plasenta akan memproduksi
lebih banyak hormon, seperti hormon estrogen, HPL
(Human Placental Lactogen), termasuk hormon yang
membuat tubuh kebal terhadap insulin, yaitu hormon
yang menurunkan kadar gula darah. Akibatnya, kadar
gula darah meningkat dan menyebabkan Diabetes
Gestasional.
DIET PADA IBU HAMIL DENGAN
DIABETES GESTASIONAL

1. Sumber karbohidrat komplek


2. Mengandung banyak lemak
3. Sumber protein rendah lemak
4. Bahan makanan yang tidak dianjurkan
Mengandung banyak gula
5. Sumber lemak dalam jumlah terbatas
6. Mengandung banyak natrium
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai