INFILTRASI EMBEDING
•Ada empat kesalahan infiltrasi diantara nya Beberapa kesalahan yang dijumpai pada fase ini diantaranya
yaiyaitParafin yang digunakan praktikan jumlahnya adalah:
tidak sebanding dengan jumlah organ sehingga hasil •Paraffin yang digunakan ada yang tercampur bahan lain
kurang optimal (parafin sisa)
•Organ yang digunakan sebagai sampel terlalu keras •Peralatan yang digunakan tidak semua temmanfaatkan
sehingga parafin sulit menyusup secara optimal, sehingga sering dijumpai beberapa
•Kurangnya skill mahasiswa dalam mengoperasikan mahasiswa menggunakan alat yang salah
alat laboratorium (oven tidak — dikondisikan pada •Pembuatan balok tidak dilakukan dekat oven atau lampu
suhu yang stabil) Bunsen sehingga lebih cepat, beku susun jaringan tidak
•Kelengahan beberapa mahasiswa dalam melakukan sesuai dengan orientasi yang direncanakan.
langkah infiltrasi sehingga ada yart. terlewati ” •Jaringan tidak diberi label untuk menghindari terjadinya
kesalahan atau bertukar. . Untuk jenis-jenis jaringan yang
halus perlu dikerjakan di bawah lup.
•Dijumpai adanya gelembung udara pada beberapa balok
paraffin yang dibuat terutama dekat jaringan.
4. Affixing
Afoxing adalah proses pelekatan atou penempatan sayatan jaringan pada kaca objek dengan bantuan medio pelekat
tertentu. Tujuan penempelan ini adalah untuk menempelkan pita poraffin yang sudah berisi sayatan joringan pada
kaca objek. Kemudian gelas benda yang beris pita todi diletakkan pada hot plate hingga air menguap. Pada Kegiatan
ini bonyak dijumpai kendala yang mengakibatkan kesalahan selevei dengan trimming diantaranya adalah:
Terlalu banyak mengoleskan albumin meyer sehingga menjadikan pita parafin yang ditempel dan dipanaskan
menjadi gosong dan tidok berbentuk
Air yang diteteskon di object glass terlalu bonyok sehingga pita parafin tersebar tidak beratuaran (tidak rapi)
Keengganan mahasiswa untuk menunggu di mpmng alat hot plate untuk membetu Ikan letak pita dengan Son
de sehin gga pita keluar dari objek gloss dan menempel: hot plate
Suhu hot plate yang sering tidak dikontrol mahosswa menyebobkan hot plate terlalu panas sehingga pita
parofin terlalu cepat meleleh dan kering
5. Staining dan Mounting
Mounting Staining
Mounting adalah proses penutupan object glass oleh cover glass Kegiatan deparafinasi adalah suatu tahap menjelang proses
dengan menggunakan kanada balsam. Preparat yang telah di pewarnaan (Staining) dengan menggunakan xilol untuk
clearing kemudian diberi satu tetes canada balsam, kemudian membersihkan paraffin dari jaringan dan kaca objek. Pengerjaan
diletakkan pada hot plate dan didiamkan selama 3 hari. Proses ini
deparafinasi aserial atau berkelanjutan dengan pengerjaan
memiliki tingkat kesulitan kedua di bawah proses triming dan
afixing. pewarnaan. pewarnaan. Tujuan dari tahap ini untuk
membersihkan jaringan dan kaca objek dari paraffin. Pewarnaan
Beberapa kesalahan proses yang dijumpai pada kegiatan penelitian
merupakan suatu tahap dalam mikroteknik untuk mempertajam
adalah:
• Mahasiswa kurang trampil dalam melakukan proses mounting atau memperjelas berbagai elemen jaringan, terutama sel- selnya,
ditandai dengan: tidak dibersihkannya debris jaringan pada sehingga dapat dibedakan dan ditelaah dengan mikroskop.
object glass dengan menggunakan kertas isap, digunakannya Pelaksanaan tahap staining sudah baik dan hampir dilakukan oleh
xilol bekas untuk menambah kelembaban sehingga setelah semua mahasiswa, namun masih dijumpai kesalahan prosedur
diamati di bawah mikroskop interpretasi mahasiswa menjadi sebagai berikut:
terganggu Proses pengcoveran yang tidak teliti sehingga •Teknik deparafinisasi yang kurang optimal
menimbulkan gelembung udara di sekitar preparat awetan
•Langkah pewarnaan yang salah urutan sehingga hasil tidak
Penggunaan canada balsam yang terlalu berlebihan sehingga
sulit mengering. terbaca.
EVALUASI TERHADAP SEDIAAN
HISTOLOGI YANG SUDAH JADI
Evaluasi kualitas sediaan histologi dilakukan oleh seorang ahli patologi yang
independent dan tidak mengetahui sediaan merupakan kelompok parafin atau beeswax.
Evaluasi sediaan histologi meliputi kejelasan bentuk sel dan inti, pewarnaan sitoplasma
dan nukleus, kromatin, dan intensitas pewarnaan.
Entrosit Berint
Bila dijumpai eritrosit-entrosit berint maka harus dihitung
jumlahnya per 100 leukosit. Dalam hal ini penting untuk mengoreksi
perhitungan jumlah lekosit, karena sel-sel ini tidak rusak oleh asam
cuka 2-3% (larutan pengencer pada perhitungan leukosin) dan dihitung
sebagai lekukosit
2.Evaluasi Leukosit
Terhadap leukosit dilaporkan kesan jumlah, hitung jenis sel dan kelainan morfologi sel. Tiap-tiap perhitungan leukosit
harus dikontrol pemeriksaan hapusan darahnya, penaksiran jumlah leukosit harus dilakukan pada daerah perhitungan
(counting area), yaitu bagian dari hapusan darah tempat eritrosit terletak berdampingan satu dengan lainnya tidak
bertumpukan. Bila didapatkan 20-30 leukosit per lapang pandang ini kira-kira sesuai dengan kira-kira 10000
Eli. 2011. Bahan Ajar Mikroteknik . Semarang : Jurusan Biologi FMIPA UNNES Gunarso, wisnu.
1989. Bahan Pengajaran Mikroteknik. Bogor: DEPDIKBUD Pertanian Bogor.
Lesson C, et al. 1990. Mempersiapkan Mempersiapkan Jaringan Dalam Buku Ajar Histologi .
Edisi V.Jakarta : EGC.
Surtoro, H. 1983. Metode Pewarnaan Histologi dan Histokimia. Bagian Anatomi dan Mikroteknik
Hewan Fakultas Biologi UGM. Jakarta: Bhiratara Karya Aksara
Hasna Dewi , Fairuz Quzwain, dan Nadia Wulansari. 2021. Histology Slide Quality Comparative
Study; Impregnation And Embedding Using Beeswax And Paraffin. JMJ, Special Issues,
JAMHESIC. Hal: 291-298
Dewi, Umi. 2016. Profil Hands On Activity pada Mata Kuliah Mikroteknik di prodi Pendidikan
FRPUNS. Jawa Tengah: Joumaol Sciences Vol .13No1, 476-481.
Tulus Ariyodi, Hadi Suryono. 2077. Kualitas sediaan jaringan kulit metode microwave dan
Conventional histoprocessing pewamaan hemataxyiin eosin. Jumal Labora Medika Vol 1 No1 : 7-
11.
Thank you
for listening