Ridwan.,SE.,M.Ak
LIABILITAS KURANG SAJI
2. Pengakuan atas gaji dan upah Biaya pajak penghasilan, biaya 1. Tidak mencatat liablitas yang masih
dan liabilitas yang masih harus gaji, macam-macan biaya, Utang harus dibayar.
dibayar lainnya. Gaji, Utang Pajak Penghasilan, 2. Mencatat liabilitas yang masih harus
berbagai liabilitas yang masih dibayar pada periode berikutnya
harus dibayar.
3. Penjualan produk Piutang Dagang, Mencatat pendapatan diterima dimuka
Pendapatan Penjualan, sebagai pendapatan saat ini.
Pendapatan diterima
dimuka
TRANSAKSI-TRANSAKSI TERKAIT LIABILITAS
Transaksi Akun – akun yang menyertai Skema Kecurangan
4.Penjualan jasa, pembayaran Biaya garansi (jasa), Liabilitas 1. Tidak mencatat liabilitas garansi (jasa)
kembali deposit, atau pembelian jasa atau garansi 2. Mencatat liabilitas secara tidak lengkap.
kembali sesuatu pada masa yang 3. Mencatat deposit sebagai pendapatan
akan datang. 4. Tidak mencatat kesepakatan dan
komitmen kembali.
5. Peminjaman Uang Kas, Utang Wesel, Utang Hipotek 1. Meminjam dari pihak-pihak terkait bukan
dll pada transaksi yang wajar.
2. Tidak mencatat liabilitas
3. Meminjamkan dengan jaminan
kepemilikan atas Aset.
4. Menghapuskan liabilitas
5. Mengklaim liabilitas sebagai Utang
pribadi, bukan utang entitas.
6. Pengakuan liabilitas bersyarat. Kerugian atas Kontijensi, 1. Tidak mencatat kemungkianan ada
kerugian atas utang liabilitas.
2. Mencatat liabilitas bersyarat pada jumlah
yang terlalu rendah.
INDIKATOR ANALISIS
Indikator Analisis terkait adanya nilai utang dagang yang kurang saji
biasanya berhubungan dengan saldo-saldo yang dilaporkan, dinilai terlalu
rendah. Termasuk pembelian atau HPP yang dinilai terlalu rendah atau
potongan pembelian atau retur pembelian yang dinilai terlalu tinggi.
Indikator analisis terkait dengan pendapatan diterima di muka di
antaranya gaji dan upah yang dilaporkan, pajak penghasilan, sewa,
bunga, utilitas, atau berbagai liabilitas yang masih harus dibayar lainnya
yang dinilai terlalu rendah. Kadang-kadang laba yang terlalu “stabil” juga
dapat mengindikasikan adanyanya kecuangan.
INDIKATOR ANALISIS
Apakah saldo-saldo ini dinilai “terlalu rendah” ditentukan dengan
membandingkan saldo tersebut dengan ekspektasi independen terhadap
saldo dengan menggunakan saldo periode sebelumnya, hubungannya
dengan akun-akun lainnya, dan perbandingan saldo pada perusahaan
lain industry yang sama. Indikator Analisis biasanya tidak sepenuhnya
membantu dalam menemukan adanya liabilitas bersyarat yang tidak
catat. Akun-akun ini sudah untuk diproyeksikan karena saldo sebelumnya
yang digunakan sebagai pembanding atau cara untuk membangun
ekspektasi pada akun liabilitas bersyarat biasanya tidak ada.
INDIKATOR AKUNTANSI ATAU DOKUMENTASI
Indikator dokumentasi menyatakan hal-hal berikut : faktur dari pemasok
sudah diterima namun tidak ada liabilitas yang dicatat; pembelian dalam
jumlah besar yangdicatat setelah akhir periode namun barang yang
diterima sebelum periode yang bersangkutan berakhir; pembayaran
jumlah besar yang dilakukan pada periode berikutnya, peninggalan
kembali pada periode saat ini, adanya laporan pituang tanpa adanya
liabilitas yang dicatat; jumlah laporan yang tercantum dalam laporan
pemasok tanpa adanya liabilitas yang dicatat; dan kekeliruan (error)
dalam uji pisah batas. Indikator dokumentasi menyediakan kesempatan
terbaik untuk menemukan adanya liablilitas bersyarat yang seharusnya
dicatat.
PENCARIAN PROAKTIF INDIKATOR TERKATI PELAPORAN LIABILITAS YANG TIDAK LENGKAP
Daripada menunggu atas ketidaksengajaan, mencari indikator kecurangan
secara proaktif akan jauh lebih efektif.
1. Berorientasi pada Perubahan-perubahan Saldo tercatat dari Periode ke
Periode .
2. Fokus pada Perubahan Hubungan dari Periode ke Periode
3. Membandingkan Informasi Laporan Keuangan dengan Perusahaan Lain
4. Membandingkan Jumlah yang Ada dalam Laporan Keuangan dengan Aset
yang seharusnya dapat Merepresentasikan atau dengan Faktor-Faktor di
Luar Laporan Keuangan
Jenis-jenis
Aset yang
lebih Saji
Aset yang lebih saji mempunyai ciri khas untuk lebih mudah diidentifikasi
dari kecurangan laporan keuangan karena aset lebih saji dimasukkan
dalam laporan keuangan. Investigator kecurangan dapat memulai proses
pendeteksian mereka dengan aset yang membentuk jumlah yang
dilaporkan, menentukan apakah aset benar – benar ada dan apakah aset
tersebut yang dilaporkan pada jumlah dan periode yang sesuai.
MENGAPITALISASI BIAYA YANG SEHARUSNYA DIBENBANKAN SECARA TIDAK TEPAT
Aset tetap yang lebih saji biasanya berasal dari salah satu dari tiga cara
berikut :
1. Nilai aset yang dicatat digelembungkan pada transaksi pembelian
yang tidak wajar.
2. Nilai aset tidak diturunkan pada nilai yang sesuai karena depresiasi
dicatat secara tidak memadai, adanya aset yang usang atau adanya
aset yang mengalami penurunan nilai.
3. Aset fiktif dicatat dalam akun – akun laporan keuangan.
INDIKATOR ANALITIS
Terdapat 4 jenis analisi yang dapat digunakan untuk menentukan apakah
aset tetap telah dibuat lebih saji, antara lain: analisis horizontal, analisis
laporan arus kas, perbandingan saldo dan akun dari periode ke periode
dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar perubahan nilai aset
tetap. Hubungan – hubungan aset tetap juga dapat diperiksa dengan
menghitung rasio sebagai berikut:
• Total aset tetap/ total asset
• Saldo akun masing – masing aset tetap/ total aset tetap
• Total aset tetap/ untang jangka panjang
• Biaya depresiasi berbagai kategori asset
• Akumulasi depresiasi/ jumlah aset yang bisa didepresiasi
INDIKATOR ANALITIS
Dua rasio pertama memberikan bukti mengenai apakah saldo aset tetap
wajar secararelatif terhadap saldo – saldo aset lainnya. Rasio ketiga
mengidentifikasi hubungan antara utang dan aset tetap, memberikan
ukuran tentang kesanggupan perusahaan untuk membayar seuruh
utangnya dalam jangka panjang. Dua rasio terakhir memeriksa apakah
aset tetap telah didepresiassi secara memadai.
Analisis Vertikal dapat juga digunakan untuk menentukan besarnya
perubahan saldo – saldo laporan keuangan dan hubungan dari waktu ke
waktu. Sebagai contoh, apabila aset tetap meningkat dari 50% dari total
aset menjadi 70% dari total aset, pada saat pendapatan perusahaan
relatif stabil. Karena aset tetap memiliki wujud fisik, kita dapat
membandingkan saldo – saldo yang ada dalam laporan keuangan
dengan aset – aset yang sebenarnya.
INDIKATOR AKUNTANSI ATA INDIKATOR DOKUMENTASI
Aset tetap yang lebih saji diperoleh dengan mencatat aset pada jumlah
yang sudah digelembungkan yang biasanya terjadi transaksi di antara
pihak – pihak yang terkait. Oleh karena itu, menentukan apakah
pembelian aset tetap dalam jumlah besar merupakan transaksi yang
wajar atau apakah pembelian dari pihak – pihak yang terkait merupakan
hal penting.
KAS DAN INVESTASI JANGKA PENDEK YANG LEBIH SAJI (TERMASUK
SEKURITAS BERHARGA)
Pada akhir – akhir ini, laporan tahunan perusahaan telah menjadi sejenis
dokumen hubungan publik yang melaporkan kondisi keuangan dan
kegiatan operasional. Sebagian besar laporan tahunan termasuk
berbagai pernyataan dari manajemen, diantaranya MD&A, grafik kinerja
historis, pengumuman produk baru dan arahkebijakan strategi serta
rencana dan tujuan untuk yang akan datang.
PEGUNGKAPAN CATATAN KAKI YANG MEYESATKAN
Catatan kaki perusahaan diharuskan memberikan pengungkapan yang
relevan yang dibutuhkan untuk membantu kreditur dan investor dalam
memahami laporan keuangan dan membuat keputusan investasi dan
kredit. Terkadang pengungkapan yang yang harus dibuat dalam laporan
keuangan hilang, dan pada saat yang lainnya, pengungkapan yang
dicantumkan dalam laporankeuangan menyesatkan. Sebagian besar
pengungkapan yang menyesatkan akan mempengaruhi saldo keuangan,
namun sebagian lagi tidak. Hal seperti ini tetap akan menjadi kerugian
bagi pihak yang memakai laporan keuangan.
MENDETEKSI KECURANGAN PENGUNGKAPAN YANG TIDAK TERKAIT
Mendeteksi kecurangan tidaklah semudah dengan mendeteksi
kecurangan – kecurangan yang lain. Tanpa adanya informasi atau
pengaduan, sulit untuk mengetahui bahwa kecurangan pengungkapan
sedang terjadi. Indikator – indikator yang dicari juga akan berbeda dalam
hal ini, tergantung dari jenis kecurangan pengungkapan yang sedang
dihadapi. Penting untuk mencari indikator yang terkait dengan sifat dasar
perusahaan dan organisasi manajemennya, dan karakteristik
operasionalnya.
INDIKATOR TERAIT REPRESENTASI YANG SALAH TERHADAP
PERUSAHAAN ATAU ASET PERUSAHAAN SECARA KESELURUHAN
Secara umum, jenis indikator yang dicari untuk menemukan berbagai
kecurangan seperti pada Comparator dan Bre-X mirip dengan indikator
yang dicari ketika penipuan investasi dan skema Ponzi dimana kita harus
memahami situasi keuangan klien, sasaran dan tujuan keuangan dan
toleransi risiko. Kita juga perlu berhati – hati pada perusahaan yang
memiliki historis singkat, termasuk personil manajemen yang tidak
dikenal atau memiliki karakteristik lain yang menjadikan kinerja atau
representasi mereka terlihat mencurigakan.
KECURANGAN PENGUNGKAPAN TERJAIT LAPORAN KEUANGAN DAN
CATATAN KAKI LAPORAN KEUANGAN
Terdapat beberapa teknik pemeriksaan kecurang yang dapat digunakan
untukmendeteksi pengungkapan yang tidak memadai. Pertama, melihat
ketidakkonsistenan antara pengungkapan dan infrmasi lainnya yang ada
dalam laporan keuangan dan informasi lainnya yang tersedia. Kedua,
membuat pertanyaan pada manajemen dan pihak lainnya dalam
perusahaan tersebut berkenaan dengan transaksi – transaksi yang
dilakukan dengan pihak – pihak yang terkait, liabilitas bersyarat, dan
kewajiban kontraktual. Cara lain yaitu dengan melakukan tinjauan
terhdap dokumen dan catatan perusahaan pada SEC dan lembaga
regulasi lainnya mengenai nama – nama pejabat dan direksi yang
menempati posisi manajemen atau direktur pada perussahaan lain.
AKUNTANSI UNTUK TRANSAKSI NONMONETER YANG TIDAK TEPAT
Sebagian besar transaksi bisnis melibatkan baik pertukaran kas atau aset
moneter lainnya maupun timbulya liabilitas atas barang atau jasa. Aset
yang dipertukarkan atau liabilitas yang timbul pada umumnya merupakan
dasar yang objektif untuk mengukur biaya aset nonmoneter atau jasa
yang diterima oleh perusahaan serta keuntungan atau kerugian atas aset
nonmoneter yang ditransfer dari perusahaan. Akuntansi untuk
nonmoneter harus didasarkan pada nilai wajar aset yang terlibat, yaitu
dengan menggunakan basis yang sama seperti yang digunakan dalam
transaksi moneter.
AKUNTANSI UNTUK TRANSAKSI ROUNTRIP YANG TIDAK TEPAT
FPCA disahkan tahun 1977 untuk memerangi praktik bisnis yang korup
seperti penyuapan. Beberapa kasus FPCA juga melibatkan akuntansi
yang tidak tepat oleh perusahaan atas pembayaran kepada pejabat
pemerintah luar negeri. Dalam hal ini perusahaan tersebut melakukan
kecurangan laporan keuangan berkaitan dengan akuntasi kecurangan
laporan keuangan berkaitan dengan akuntansinya dan sekaligus
melakukan pelanggaran undang – undang FPCA.
PENGGUNAAN UKURAN KEUANGAN NON-PABU SECARA TIDAK TEPAT