Anda di halaman 1dari 45

BAB 9

KECURANGAN TERKAIT, LIABILITAS, ASET DAN


PENGUNGKAPAN YANG
TIDAK MEMADAI

Ridwan.,SE.,M.Ak
LIABILITAS KURANG SAJI

Kecurangan dalam Liablitas merupakan, kecurangan yang sulit


dideteksi oleh Auditor. Auditor menggunakan prosedur Auditor yang
dapat diprediksi, yang diwajibkan dalam Standar Audit berlaku Umum.
Menggunakan prosedur Audit yang dapat diprediksi memungkinkan
pelaku kecurangan dapat menemukan cara untuk menyembunyikan
skemanya dari Auditor yang berkerja sesuai Standar Audit Berlaku
Umum.
LIABILITAS KURANG SAJI
Pelaku menggunakan beberapa metode untuk menyembunyikan kecurangan Laporan
Keuangan dari Auditor, diantaranya :
• Kolusi dengan pihak dalam dan pihak luar.
• Pemalsuan, dimana untuk ini Auditor keuangan tidak dilatih untuk mendeteksinya.
• Penelusuran Audit yang kompleks yang pada umumnya diungkapkan pada laporan-laporan
internal yang tidak ditinjau sebagai bagian dari audit berdasarkan Standar Audit Berlaku
Umum.
• Kecurangan, yang menyerupai bentuk seperti transaksi umum dalam perusahaan, dengan
kata lain, bukan merupakan sesuatu yang tidak biasa/tidak lazim.
LIABILITAS KURANG SAJI
• Sikap diam dari orang-orang yang mengetahui adanya kecurangan tersebut.
• Sifat kecurangan yang berada diluar pembukuan
• Adanya dokumentasi yang menyesatkan
• Kecurangan yang jumlahnya realtif kecil bila dibandingkan dengan saldo-saldo keuangan
• Tranasksi fiktif ynag menggunakan jumlah normal, tidak dibulatkan.
• Dokumen-dokumen fiktif yang dibuat oleh manajemen untuk mendukung adanya kecurangan.
CARA MANIPULASI LIABILITAS
Kecurangan yang melibatkan Liabilitas biasanya dilakukan dengan cara
yang lebih kompleks. Tidak hanya sekadar mencatat kurang saji atau
menyembunyikan liabilitas. Salah satu caranya adalah restrukturisasi dan
cadangan-cadangan liabilitas lainnya secara tidak sesuai. Mencatat
cadangan pada pembukuan Perusahaan baik dalam hal merger,
restrukturisasi, pembersihan lingkuangan secara tidak tepat, litigasi,dan
alasan-alasan lainnya biasanya melibatkan pengakuan terhadap biaya
dan liabilitas atau kontra asset terkait. Dalam menenetapkan bersarnya
cadangan perusahaan harus mematuhi PABU dengan mencatat
cadangan ketika liablitas itu ada. Pada saat cadangan sudah dibuat,
pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan benar-benar berkaitan
dengan cadangan tersebut, mengimbangi terhadap adanya Cadangan
dan bukan dilaporakan sebagai biaya periode berjalan.
INDENTIFIKASI EKPOSUR KECURANGAN LIABILITAS YANG KURANG SAJI
Cara termudah dalam mengindentifikasi Ekposur kecurangan terkait
Liablilitas adalah dengan melakukan identifikasi terhadap berbagai
transaksi yang melibatkan liabilitas dan yang dapat disajikan terlalu
rendah, sehingga mengakiabtkan adanya kurang saji pada liabilitias.
Dalam mengidentifikasi ini, perlu dipahami dulu tipe organisasinya,karena
setipa perusahaan yang berbeda akan memiliki liabilitas kecurangan dan
ekposur yang berbeda.
TRANSAKSI-TRANSAKSI TERKAIT LIABILITAS
Transaksi Akun – akun yang menyertai Skema Kecurangan
1. Pembelian Persediaan Persediaan utang dagang 1. Mencatat utang dagang pada periode
berikutnya
2. Tidak mencatat retur pembelian
3. Nilai retur pembelian dan potongan
pembelian yang lebih saji
4. Mencatat Pembayaran yang dilakukan
pada periode akhir sebagai pembayaran
yang dilakukan pada periode awal.
5. Kecurangaran pencatatan pembayaran
(mis. Kitting)

2. Pengakuan atas gaji dan upah Biaya pajak penghasilan, biaya 1. Tidak mencatat liablitas yang masih
dan liabilitas yang masih harus gaji, macam-macan biaya, Utang harus dibayar.
dibayar lainnya. Gaji, Utang Pajak Penghasilan, 2. Mencatat liabilitas yang masih harus
berbagai liabilitas yang masih dibayar pada periode berikutnya
harus dibayar.
3. Penjualan produk Piutang Dagang, Mencatat pendapatan diterima dimuka
Pendapatan Penjualan, sebagai pendapatan saat ini.
Pendapatan diterima
dimuka
TRANSAKSI-TRANSAKSI TERKAIT LIABILITAS
Transaksi Akun – akun yang menyertai Skema Kecurangan
4.Penjualan jasa, pembayaran Biaya garansi (jasa), Liabilitas 1. Tidak mencatat liabilitas garansi (jasa)
kembali deposit, atau pembelian jasa atau garansi 2. Mencatat liabilitas secara tidak lengkap.
kembali sesuatu pada masa yang 3. Mencatat deposit sebagai pendapatan
akan datang. 4. Tidak mencatat kesepakatan dan
komitmen kembali.
5. Peminjaman Uang Kas, Utang Wesel, Utang Hipotek 1. Meminjam dari pihak-pihak terkait bukan
dll pada transaksi yang wajar.
2. Tidak mencatat liabilitas
3. Meminjamkan dengan jaminan
kepemilikan atas Aset.
4. Menghapuskan liabilitas
5. Mengklaim liabilitas sebagai Utang
pribadi, bukan utang entitas.
6. Pengakuan liabilitas bersyarat. Kerugian atas Kontijensi, 1. Tidak mencatat kemungkianan ada
kerugian atas utang liabilitas.
2. Mencatat liabilitas bersyarat pada jumlah
yang terlalu rendah.
INDIKATOR ANALISIS
Indikator Analisis terkait adanya nilai utang dagang yang kurang saji
biasanya berhubungan dengan saldo-saldo yang dilaporkan, dinilai terlalu
rendah. Termasuk pembelian atau HPP yang dinilai terlalu rendah atau
potongan pembelian atau retur pembelian yang dinilai terlalu tinggi.
Indikator analisis terkait dengan pendapatan diterima di muka di
antaranya gaji dan upah yang dilaporkan, pajak penghasilan, sewa,
bunga, utilitas, atau berbagai liabilitas yang masih harus dibayar lainnya
yang dinilai terlalu rendah. Kadang-kadang laba yang terlalu “stabil” juga
dapat mengindikasikan adanyanya kecuangan.
INDIKATOR ANALISIS
Apakah saldo-saldo ini dinilai “terlalu rendah” ditentukan dengan
membandingkan saldo tersebut dengan ekspektasi independen terhadap
saldo dengan menggunakan saldo periode sebelumnya, hubungannya
dengan akun-akun lainnya, dan perbandingan saldo pada perusahaan
lain industry yang sama. Indikator Analisis biasanya tidak sepenuhnya
membantu dalam menemukan adanya liabilitas bersyarat yang tidak
catat. Akun-akun ini sudah untuk diproyeksikan karena saldo sebelumnya
yang digunakan sebagai pembanding atau cara untuk membangun
ekspektasi pada akun liabilitas bersyarat biasanya tidak ada.
INDIKATOR AKUNTANSI ATAU DOKUMENTASI
Indikator dokumentasi menyatakan hal-hal berikut : faktur dari pemasok
sudah diterima namun tidak ada liabilitas yang dicatat; pembelian dalam
jumlah besar yangdicatat setelah akhir periode namun barang yang
diterima sebelum periode yang bersangkutan berakhir; pembayaran
jumlah besar yang dilakukan pada periode berikutnya, peninggalan
kembali pada periode saat ini, adanya laporan pituang tanpa adanya
liabilitas yang dicatat; jumlah laporan yang tercantum dalam laporan
pemasok tanpa adanya liabilitas yang dicatat; dan kekeliruan (error)
dalam uji pisah batas. Indikator dokumentasi menyediakan kesempatan
terbaik untuk menemukan adanya liablilitas bersyarat yang seharusnya
dicatat.
PENCARIAN PROAKTIF INDIKATOR TERKATI PELAPORAN LIABILITAS YANG TIDAK LENGKAP
Daripada menunggu atas ketidaksengajaan, mencari indikator kecurangan
secara proaktif akan jauh lebih efektif.
1. Berorientasi pada Perubahan-perubahan Saldo tercatat dari Periode ke
Periode .
2. Fokus pada Perubahan Hubungan dari Periode ke Periode
3. Membandingkan Informasi Laporan Keuangan dengan Perusahaan Lain
4. Membandingkan Jumlah yang Ada dalam Laporan Keuangan dengan Aset
yang seharusnya dapat Merepresentasikan atau dengan Faktor-Faktor di
Luar Laporan Keuangan

5. Mencari Indikator Akuntansi dan Indikator Dokumentasi secara aktif.


KECURANGAN ASET YANG LEBIH SAJI
Kecurangan aset yang lebih saji dapat terjadi dalam berbagai cara.
Sebagian besar aset fisik dinilai berdasarkan harga perolehan, dikurangi
dengan akumulasi depresisasi. Dengan demikian aset dapat didepresiasi
dan diamortisasi secara tidak tepat.
MENGIDENTIFIKASI KECURANGAN ASET YANG LEBIH SAJI

Jenis-jenis
Aset yang
lebih Saji

Aset yang lebi hsaji


Kas, Investasi Jangka melalui merger dan Aset Tidak Berwujud
Pendek, Surat- Surat Piutang dan Akuisisi, atau dengan atau Aset yang
Berharga yang lebih Persediaan Lebih saji Memanipulasi Akun ditangguhkan lebih Aset Tetap yang
saji. atau Transaksi antar saji. Lebih Saji.
Perusahaan.
MENGIDENTIFIKASI KECURANGAN ASET YANG LEBIH SAJI
Bagian menghawatirkan dari Manajemen Laba
• Penggelembungan aset melalui merger dan Akuisisi (Restrukturisasi)
atau dengan memanipulasi akun dana tau Transaksi antar Perusahaan.
• Aset tetap yang lebih saji (property, pabrik dan Peralatan)
• Kecurangan Kas dan Investasi Jangka Pendek
• Piutang Dagang yang lebih saji (tidak terkait dengan pengakuan
pendapatan) atau Persediaan (tidak terkait dengan harga pokok
pejualan)
PENGIDENTIFIKASIAN DAN PENCARIAN SECARA AKTIF INDIKATOR KECURANGAN ASET YANG
LEBIH SAJI

Aset yang lebih saji mempunyai ciri khas untuk lebih mudah diidentifikasi
dari kecurangan laporan keuangan karena aset lebih saji dimasukkan
dalam laporan keuangan. Investigator kecurangan dapat memulai proses
pendeteksian mereka dengan aset yang membentuk jumlah yang
dilaporkan, menentukan apakah aset benar – benar ada dan apakah aset
tersebut yang dilaporkan pada jumlah dan periode yang sesuai.
MENGAPITALISASI BIAYA YANG SEHARUSNYA DIBENBANKAN SECARA TIDAK TEPAT

Dalam mengidentifikasi indikator, hal pertama yang harus ditanyakan dan


diketahui adalah jenis biaya – biaya yang ditangguhkan ini terdapat di
dala laporan posisi keuangan. Ketika hal tersebut muncul, kita harus
mempertimbangkan hal tersebut sebagai upaya untuk melakukan
kecurangan dan percaya bahwa hal tersebut sudah tepat.
INDIKATOR ANALISIS KECURANGAN
Pada beberapa kasus, indikator analitis dengan besarnya ukuran biaya yang
ditangguhkan dalam laporan posisi keuangan relatif terhadap periode
sebelumnya dan perusahaan sejenis lainnya atau apakah jenis aset yang
sama terdapat pada perusahaan lain. Terdapat 4 jenis analisis yangyang
dapat digunakan sebagai indikator analitis kecurangan sebagai berikut:
1. Membandingkan perubahan – perubahan dan trend saldo -saldo akun
dalam laporan keuangan.
2. Membandingkan perubahan – perubahan dan trend dalam hubungannya
dengan laporan keuangan.
3. Membandingkan saldo laporan keuangan dengan informasi nonkeuangan
4. Membandingkan saldo – saldo laporan keuangan dan kebijakan –
kebijakan yang digunakan perusahaan lain yang sejenis
INDIKATOR AKUNTANSI ATAU INDIKATOR DOKUMENTASI
Indikator dokumentasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:
1. Indikator umum yang terkait dengan berbagai skema kecurangan
laporan keuangan.
2. Indikator dokumentasi yang terkait dengan kapitalisasi biaya yang
seharusnya dibebankan secara tidak sesuai pada periode berjalan.
Beberapa indikator umum dari aset yang lebih saji akan disajikan di sini
dan kemudian tidak akan diulang kembali untuk skema aset yang lebih
saji lainnya.
• Transaksi yang terkait dengan asset tidak dicatat secara lengkap, tepat
waktu, atau tidak dicatat secara tepat dari segi jumlah, periode
akuntansi, klasifikassi atau kebijakan entitas.
• Saldo – saldo yang terkait dengan aset tidak didukung atau diotorisasi
INDIKATOR AKUNTANSI ATAU INDIKATOR DOKUMENTASI
• Penyesuaian aset pada menit – menit terakhir dapat secara signifikan
meningkatkan hasil – hasil keuangan.
• Hilangnya dokumen – dokumen yang terkait dengan aset.
• Tidak tersedianya salinan dokumen – dokumen yang terkait dengan
aset, ketikadokumen yang asl yang seharusnya ada.
• Saldo buku besar yang terkait aset tidak seimbang
• Ketidaksesuaian yang tidak biasa di antara catatan yang terkaitkan
dengan aset dari suatu entitas dengan bukti atau penjelasan
manajemen yang menguatkan
ASET YANG LEBIH SAJI MELALUI MERGER, AKUISISI, ATAU RESTRUKTURISASI
ATAU MANIPULASI AKUN ATAU TRANSAKSI ANTARPERUSAHAAN
Memahami konteks umum dari merger atau transaksi antarperusahaan
barangkali menjadi hal yang utama dalam menentukan unsur
kecurangandaripada untuk mengidentifikasi indikator analitis dan
indikator dokumen secara khusus.
INDIKATOR ANALITIS KECURANGAN

Indikator analitis kecurangan biasanya tidak terlalu membantu dalam


menentukan adanya aset yang lebih saji terkait merger atau
restrukturisasi. Dengan menggunakan indikator analitis, kita dapat
membandingkan adanya tren – trend dan perubahan – perubahan. Ketika
merger atau perubahan lain dalam pembentukan suatu entitas bisnis
terjadi kita dapat mendapati suatu entitas baru tanpa adanya historis
sebelumnya.
INDIKATOR AKUNTANSI DAN INDIKATOR DOKUMENTASI

Penentuan metode – metode akuntansi secara tepat dan sesuai standar


akuntansi merupakan langkah awal yang harus dipastikan. Setelah itu,
kita dapat memeriksa transaksi merger atau transaksi antar perusahaan
untuk memastikan bahwa transaksi dan nilai transaksi yang terjadi masuk
akal.
ASET TETAP ANG LEBIH SAJI (PROPERTI, PABRIK, DAN PERALATAN)

Aset tetap yang lebih saji biasanya berasal dari salah satu dari tiga cara
berikut :
1. Nilai aset yang dicatat digelembungkan pada transaksi pembelian
yang tidak wajar.
2. Nilai aset tidak diturunkan pada nilai yang sesuai karena depresiasi
dicatat secara tidak memadai, adanya aset yang usang atau adanya
aset yang mengalami penurunan nilai.
3. Aset fiktif dicatat dalam akun – akun laporan keuangan.
INDIKATOR ANALITIS
Terdapat 4 jenis analisi yang dapat digunakan untuk menentukan apakah
aset tetap telah dibuat lebih saji, antara lain: analisis horizontal, analisis
laporan arus kas, perbandingan saldo dan akun dari periode ke periode
dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar perubahan nilai aset
tetap. Hubungan – hubungan aset tetap juga dapat diperiksa dengan
menghitung rasio sebagai berikut:
• Total aset tetap/ total asset
• Saldo akun masing – masing aset tetap/ total aset tetap
• Total aset tetap/ untang jangka panjang
• Biaya depresiasi berbagai kategori asset
• Akumulasi depresiasi/ jumlah aset yang bisa didepresiasi
INDIKATOR ANALITIS
Dua rasio pertama memberikan bukti mengenai apakah saldo aset tetap
wajar secararelatif terhadap saldo – saldo aset lainnya. Rasio ketiga
mengidentifikasi hubungan antara utang dan aset tetap, memberikan
ukuran tentang kesanggupan perusahaan untuk membayar seuruh
utangnya dalam jangka panjang. Dua rasio terakhir memeriksa apakah
aset tetap telah didepresiassi secara memadai.
Analisis Vertikal dapat juga digunakan untuk menentukan besarnya
perubahan saldo – saldo laporan keuangan dan hubungan dari waktu ke
waktu. Sebagai contoh, apabila aset tetap meningkat dari 50% dari total
aset menjadi 70% dari total aset, pada saat pendapatan perusahaan
relatif stabil. Karena aset tetap memiliki wujud fisik, kita dapat
membandingkan saldo – saldo yang ada dalam laporan keuangan
dengan aset – aset yang sebenarnya.
INDIKATOR AKUNTANSI ATA INDIKATOR DOKUMENTASI
Aset tetap yang lebih saji diperoleh dengan mencatat aset pada jumlah
yang sudah digelembungkan yang biasanya terjadi transaksi di antara
pihak – pihak yang terkait. Oleh karena itu, menentukan apakah
pembelian aset tetap dalam jumlah besar merupakan transaksi yang
wajar atau apakah pembelian dari pihak – pihak yang terkait merupakan
hal penting.
KAS DAN INVESTASI JANGKA PENDEK YANG LEBIH SAJI (TERMASUK
SEKURITAS BERHARGA)

Pada umumnya, jarang sekali perusahaan yang secara signifikan


membuat nilai kas yang lebih saji yang kemudian pada akhirnya
membuat laporan keuangan yang dihasilkan menjadi salah saji secara
material. Ada 2 alasan untuk hal ini, pertama memverifikasi saldo kas
tercatat biasanya dapat dilakukan dengan mudah melalui konfirmasi dari
lembaga keuangan. Jika kecurangan kas disembunyikan dari laporan
konfirmasi bank, maka biasanya akan diperlukan upaya kolusi dengan
pihak di luar perusahaan, dimana hal ini cukup jarang terjadi.
INDIKATOR ANALITIS
Baik untuk kas maupun sekuritas berharga, indicator analitis biasnya membantu
melakukan empat jenis analisis. Jumlah tercatat dari masing – masing kategori
kas dan sekuritas berharga dapat diperiksa dari waktu ke waktu untuk
mendeteksi perubahan – perubahan yang tidak realistis. Rasio – rasio ini dapat
membantu kita memahami apakah hubungan antara kas dan sekuritas berharga
wajar dalam kaitannya dengan asset lancar atau total asset.
• Current ratio : aset lancar/ liabilitas lancar.
• Quick ratio: Aset lancar kecuali persediaan dan macam – macam biaya yang
dibayar dimuka/ liabilitas lancer
• Aset lancar/ total asset
• Sekuritas berharga
• Kas/ aset lancar
INDIKATOR AKUNTANSI ATAU INDIKATOR DOKUMENTASI
Indikator akuntansi terbaik untuk menentukan kas dan sekuritas berharga
yang salah saji biasanya dari perbedaan antara jumlah tercatat dan
jumlah yang dikonfirmasi oleh pihak bank, pialang dan pihak – pihak
independen lainnya. Indikator ini umum digunakan untuk mendapatkan
laporan secara langsung dari lembaga keuangan pada tanggal yang
sesuai dengan tanggal yang menarik untuk kita.
PIUTANG DAGANG DAN/ ATAU PERSEDIAAN YANG LEBIH SAJI (TIDAK
TERKAIT PENDAPATAN ATAU HARGA POKOK PENJUALAN)

Ketika piutang dagang yang lebih saji, hampir selalu dipastikan


pendapatan juga akan menjadi lebih saji. Demikian pula, ketika
persediaan yang lebih saji, harga pokok penjualan biasanya akan
menjadi kurang saji nilainya. Namun, sesekali persediaan atau piutang
dagang dibuat menjadi lebih saji dalam upaya untuk menyembunyikan
pencurian kas atau aset lainnya dalam jumlah besar.
KECURANGAN PENGUNGKAPAN YANG TIDAK MEMADAI
Laporan keuangan terdiri atas berbagai akun yang menjadi karakteristik
dari laporan keuangan itu sendiri dan pengungkapan pada catatan kaki
atau dokumen – dokumen yang terkait dengan laporan keuangan.
Kecurangan pengungkapan yang tidak memadai termasuk penerbitan
laporan keuangan yang mengandung kecurangan atau pernyataan yang
menyesatkan dalam pengungkapannya, yaitu pada suatu di tempat
laporan tahunan atau melalui siaran pers atau media lainnya, manajemen
membuat pernyataan yang salah namun tidak berpengaruh pada angka –
angka atau akun – akun yang ada di dalam laporan keuangan. Dalam hal
ini kecurangan pengungapan yang tidak memadai tidak berdampak pada
laporan keuangan maka indikator anaistis tidak akan muncul, namun
indikator dokumentasi mungkin akan ada, tergantung jenis sajinya.
JENIS – JENIS KECURANGAN PENGUNGKAPAN
Kecurangan pengungkapa dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok:
1. Representasi yang salah terkait sifat dasar atau pokok perusahaan
2. Representasi yang salah atau penghilangan dalam MD&A
3. Representasi yang salah satu penghilangan dalam catatan kaki
laporan keuangan
REPRESENTASI YANG SALAH TERKAIT SIFAT DASAR ATAU PRODUK PERUSAHAAN
Perusahaan yang melakukan representasi yang salah terhadap produk
atau kegiatan operasionanya tentu tidak bekerja sendiri. Sebagian besar
mengklaim sesuatu yang bukan milik mereka. Representasi yang salah
ini merupakan jenis terburuk dari kecurangan pengungkapan, karena
mereka adalah penipu.
REPRESENTASI YANG SALAH DALAM MD&A DAN INFORMASI LAIN YANG BERSIFAT
NONKEUANGAN DALAM LAPORAN KEUANGAN

Pada akhir – akhir ini, laporan tahunan perusahaan telah menjadi sejenis
dokumen hubungan publik yang melaporkan kondisi keuangan dan
kegiatan operasional. Sebagian besar laporan tahunan termasuk
berbagai pernyataan dari manajemen, diantaranya MD&A, grafik kinerja
historis, pengumuman produk baru dan arahkebijakan strategi serta
rencana dan tujuan untuk yang akan datang.
PEGUNGKAPAN CATATAN KAKI YANG MEYESATKAN
Catatan kaki perusahaan diharuskan memberikan pengungkapan yang
relevan yang dibutuhkan untuk membantu kreditur dan investor dalam
memahami laporan keuangan dan membuat keputusan investasi dan
kredit. Terkadang pengungkapan yang yang harus dibuat dalam laporan
keuangan hilang, dan pada saat yang lainnya, pengungkapan yang
dicantumkan dalam laporankeuangan menyesatkan. Sebagian besar
pengungkapan yang menyesatkan akan mempengaruhi saldo keuangan,
namun sebagian lagi tidak. Hal seperti ini tetap akan menjadi kerugian
bagi pihak yang memakai laporan keuangan.
MENDETEKSI KECURANGAN PENGUNGKAPAN YANG TIDAK TERKAIT
Mendeteksi kecurangan tidaklah semudah dengan mendeteksi
kecurangan – kecurangan yang lain. Tanpa adanya informasi atau
pengaduan, sulit untuk mengetahui bahwa kecurangan pengungkapan
sedang terjadi. Indikator – indikator yang dicari juga akan berbeda dalam
hal ini, tergantung dari jenis kecurangan pengungkapan yang sedang
dihadapi. Penting untuk mencari indikator yang terkait dengan sifat dasar
perusahaan dan organisasi manajemennya, dan karakteristik
operasionalnya.
INDIKATOR TERAIT REPRESENTASI YANG SALAH TERHADAP
PERUSAHAAN ATAU ASET PERUSAHAAN SECARA KESELURUHAN
Secara umum, jenis indikator yang dicari untuk menemukan berbagai
kecurangan seperti pada Comparator dan Bre-X mirip dengan indikator
yang dicari ketika penipuan investasi dan skema Ponzi dimana kita harus
memahami situasi keuangan klien, sasaran dan tujuan keuangan dan
toleransi risiko. Kita juga perlu berhati – hati pada perusahaan yang
memiliki historis singkat, termasuk personil manajemen yang tidak
dikenal atau memiliki karakteristik lain yang menjadikan kinerja atau
representasi mereka terlihat mencurigakan.
KECURANGAN PENGUNGKAPAN TERJAIT LAPORAN KEUANGAN DAN
CATATAN KAKI LAPORAN KEUANGAN
Terdapat beberapa teknik pemeriksaan kecurang yang dapat digunakan
untukmendeteksi pengungkapan yang tidak memadai. Pertama, melihat
ketidakkonsistenan antara pengungkapan dan infrmasi lainnya yang ada
dalam laporan keuangan dan informasi lainnya yang tersedia. Kedua,
membuat pertanyaan pada manajemen dan pihak lainnya dalam
perusahaan tersebut berkenaan dengan transaksi – transaksi yang
dilakukan dengan pihak – pihak yang terkait, liabilitas bersyarat, dan
kewajiban kontraktual. Cara lain yaitu dengan melakukan tinjauan
terhdap dokumen dan catatan perusahaan pada SEC dan lembaga
regulasi lainnya mengenai nama – nama pejabat dan direksi yang
menempati posisi manajemen atau direktur pada perussahaan lain.
AKUNTANSI UNTUK TRANSAKSI NONMONETER YANG TIDAK TEPAT

Sebagian besar transaksi bisnis melibatkan baik pertukaran kas atau aset
moneter lainnya maupun timbulya liabilitas atas barang atau jasa. Aset
yang dipertukarkan atau liabilitas yang timbul pada umumnya merupakan
dasar yang objektif untuk mengukur biaya aset nonmoneter atau jasa
yang diterima oleh perusahaan serta keuntungan atau kerugian atas aset
nonmoneter yang ditransfer dari perusahaan. Akuntansi untuk
nonmoneter harus didasarkan pada nilai wajar aset yang terlibat, yaitu
dengan menggunakan basis yang sama seperti yang digunakan dalam
transaksi moneter.
AKUNTANSI UNTUK TRANSAKSI ROUNTRIP YANG TIDAK TEPAT

Transaksi rountrip melibatkan penjualan yang telah diatur sebelumnya


dan pembelian kembali sejumlah barang, sering kali produk yang sama,
untuk membuat kesan yang salah terhadap aktiivitas bisnis dan
pendapatan yang diperoleh perusahaan.
AKUNTANSI UNTUK PEMBAYARAN DI LUAR NEGERI YANG TIDAK
TEPAT ATAS PELANGGARAN TERHADAP FOREIGN CORRUPT
PRACTICES ACT (FPCA)

FPCA disahkan tahun 1977 untuk memerangi praktik bisnis yang korup
seperti penyuapan. Beberapa kasus FPCA juga melibatkan akuntansi
yang tidak tepat oleh perusahaan atas pembayaran kepada pejabat
pemerintah luar negeri. Dalam hal ini perusahaan tersebut melakukan
kecurangan laporan keuangan berkaitan dengan akuntasi kecurangan
laporan keuangan berkaitan dengan akuntansinya dan sekaligus
melakukan pelanggaran undang – undang FPCA.
PENGGUNAAN UKURAN KEUANGAN NON-PABU SECARA TIDAK TEPAT

Ketika digunakan tidak tepat, ukuran keuangan non-PABU yang


menyertakan atau mengecualikan biaya atau keuntungan yang tidak
biasa dapat memberikan gambaran keuangan yang menyesatkan.
Ukuran – ukuran ini pada umumnya dijadikan sebagai acuan “laba
peforma”.
PENGGUNAKAN PENGATURAN AKUN DI LUAR LAPORAN POSISI
KEUANGAN YANG TIDAK TEPAT
Penggunaan akun di luar laporan posisi keuangan, sering digunakan
untuk memberikan pendanaan, likuiditas, pasar, atau dukungan risiko
kredit, atau untuk melakukan sewa guna usaha, lindung nilai atau jasa
penelitian dan pengembangan. Penggunaan pengaturan akun di luar
laporan posisi keuangan yang umum adalah untuk mengalokasikan risiko
diantara pihak – pihak ketiga. Pengaturan akun di luar laporanposisi
keuangan dapat menyertakan penggunaan struktur – struktur yang
kompleks, termasuk pendanaan yang terstruktur atau entitas bertujuan
khusus untuk memfasilitasi transfer atau akses pada aset perusahaan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai