Anda di halaman 1dari 48

CURICULUM VITAE

Dr. Jdrdracky Munilson,


Dr. Wahyu Triana, SpTHT-KL
SpTHT-KL
Riwayat Pendidikan

•Program Pendidikan Dokter Spesialis THT-KL Fakultas


Kedokteran Universitas Andalas Padang (2010 - 2015)
•Program Pendidikan Dokter (dr) Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas Padang (1995 - 2002)
•Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Padang (1995)
•Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 26 Padang (1992)
•Sekolah Dasar (SD) Negeri Kodya Padang (1989)
CURICULUM VITAE

Riwayat Pekerjaan

•Dokter Spesialis THT di RSUD Dr. Rasidin Padang


(2015 - sekarang)
•Dokter Umum (PNS) di Puskesmas Air Tawar Padang
(2006 - 2010)
•Dokter Umum (PTT) di Puskesmas Andalas Padang
(2002 - 2005)
Diagnosis & Tatalaksana
Kasus Tersering
DIAGNOSIS Pada THT
DAN TATALAKSANA
KASUS TERSERING DI THT
PENDAHULUAN
Daftar Diagnosa Klinis Yang Harus Selesai di Faskes
Primer Berdasarkan PMK no 5 :
1.Laringitis 10. Serumen Prop
2.Rhinitis Akut 11. Otitis Eksterna (OE)
3.Faringitis 12. Rhinitis Vasomotor
4.Otitis Media Akut (OMA) 13. Rhinitis Alergika
5.Tonsilitis 14. Herpes Zoster
6.Bells' Palsy
7.Vertigo (BPPV)
8.Epistaksis
9.Benda Asing di Hidung
Kenyataan di Faskes Primer Keterbatasan

•Keterbatasan Peralatan
•Keterbatasan Waktu
•Keterbatasan Tenaga Medis
•Keterbatasan Obat-obatan
•Keterbatasan Keterampilan
SERUMEN

• Hasil produksi kelenjar serumenosa, kelenjer sebaseus


(minyak), sisa deskuamasi epitel dan kotoran

• Komposisi: keratin (60%), asam lemak (12-20%), squalene


(asam lemak jenuh), kolesterol (6-9%) menentukan bentuk
dan konsistensi serumen

• Secara umum dibagi:


– Tipe basah
– Tipe kering
lebih erat menempel di liang telinga --> sulit dikeluarkan
Penumpukan Serumen
FUNGSI SERUMEN
• Pembersih:
membran timpani setiap hari menghasilkan epitel mati,
serumen membantu pengeluaran epitel tersebut dengan
bantuan gerakan rahang/ mulut (self cleansing)

• Lubrikasi/ pelicin:
mencegah terjadinya desikasi/ kekeringan, rasa panas dalam
telinga

• Antibakteri dan antijamur:


karena serumen bersifat asam, mengandung enzim lysozyme
Produksi Serumen dipengaruhi:

• Genetik/ ras
• Lingkungan (faktor kelembaban udara)
• Stres fisik dan psikis
• Pembersihan yang terlalu sering --> merangsang produksi
lebih banyak, mendorong serumen ke arah medial

Bila produksinya berlebihan --> serumen akan menumpuk


dan menyumbat liang telinga gangguan pendengaran,
tinitus (berdenging), batuk kronik
 Pengeluaran serumen
Pengeluaran/ Pembersihan Serumen
•Prinsip:
- Dapat divisualisasi langsung
- Gunakan instrumen yang sesuai
- Hindari rasa sakit
- Hati-hati refleks Vagal

•Jika serumen keras:


- Gunakan obat tetes telinga seruminolitik (3x/hari selama
3-5 hari) spt : karbogliserin, H2O2 3%
- Dapat dibersihkan dengan irigasi atau dihisap/suction

•Jika keratosis obturan atau kolesteatoma eksterna  rujuk


Kolesteatom Eksterna Keratosis Obturan
Cara Pembersihan Serumen
Suction
Irigasi
Ekstraksi dengan Hook
BENDA ASING di LIANG TELINGA

Benda asing hidup Benda asing mati


•Organik/

•Anorganik
GEJALA

• Terasa ada benda yang masuk/ riw. memasukkan BA ke


telinga
• Nyeri
• Telinga terasa penuh / tersumbat
• Berdarah, sekret
• Penurunan pendengaran
• BA anorganik akan menunjukkan gejala dalam waktu yang
lama
EKSTRAKSI BENDA ASING
• Harus mengenal anatomi telinga:
– dua tempat penyempitan (batas tulang- kartilago, isthmus)
– lapisan kulit pada bag. tulang tipis nyeri
• Kooperatif
• Harus dengan visualisasi yang baik
• Menggunakan instrumen yang sesuai (hook, forcep, suction, irigasi) --> tergantung pada jenis benda asingnya
• BA hidup ( dimatikan), BA organik (hindari air), Baterai (emergensi)
• Jika sudah keluar, evaluasi komplikasi, kemungkinan BA yang lain
CARA EKSTRAKSI BA

Ekstraksi dengan menggunakan hook Irigasi liang telinga

Ekstraksi menggunakan superglue


KOMPLIKASI

• Laserasi liang telinga


• Perforasi membran timpani
• Kerusakan tulang-tulang pendengaran
• Tuli saraf
• Vertigo
• Wajah mencong
• Meningitis
Benda Asing Hidung
• Sering pada anak balita
• Terdiri dari :
– BA hidup --> lintah, serangga
Organik --> kacang
– BA mati Erosif --> batrai jam
Non organik
Non Erosif --> mainan
plastik
Gejala
• Riwayat memasukkan BA --> ada / tidak
• Hidung tersumbat biasanya satu sisi
• Pilek tidak kering
• Hidung berbau busuk --> bila terinfeksi
• Kadang disertai hidung berdarah
• BA hidup --> ada yang bergerak-gerak di hidung
• BA mati --> bila cukup lama terbentuk nidus --> rhinolith
Penatalaksanaan
• Kooperatif --> dengan anestesi /tidak
• Instrumen : lampu kepala, spekulum hidung, corpus
alienum hook, forcep aligator, suction
• Atur posisi pasien
• BA harus dapat divisuaisasi
• Jangan mendorong BA ke belakang
• BA erosif --> segera mungkin di rujuk karena perlu
debridemant untuk mencegah perforasi septum nasi
Ekstraksi BA
OTITIS EKSTERNA

• Otitis eksterna adalah semua proses peradangan yang


mengenai kulit liang telinga luar

• Etiologi : infeksi bakteri, jamur dan virus

• Predisposisi :
- perubahan PH liang telinga normal asam
- trauma waktu mengorek telinga
- udara lembab  jamur tumbuh
- imunokompromise
KLASIFIKASI

• Akut: Sirkumskripta
Difusa

• Kronik (>6 mg)

• Necrotizing / maligna

• Otomikosis
GEJALA

• Otalgia: ringan sampai berat


• Rasa penuh/ tertekan
• Penurunan pendengaran, tinitus
• Gatal (jamur/ kronik)
• Nyeri yang sangat hebat (OE maligna)
• Demam
• Keluar sekret ( encer-kental)
• Riwayat aktifitas di air ( berenang/ surfing)
• Riwayat trauma (mengorek)
• Bilateral (jarang)
TANDA

• Nyeri tekan tragus


• Nyeri tarik daun telinga
• LT edema, sempit, hiperemis, sekret
• Selulitis meluas ke muka atau leher
• Limfadenopati colli (ipsilateral)
PERBEDAAN
Sirkumskripta Difusa
• Infeksi berbatas tegas • Infeksi mengenai 2/3
pada 1/3 luar liang telinga dalam liang telinga

• bermula sebagai infeksi • Menyebabkan bengkak


folikel rambut (folikulitis)  pada stratum korneum kulit
furunkel • Cuaca panas, lembab dan
• Diawali trauma akibat berenang
dikorek
• Kuman : Ps. aeruginosa,
• Kuman : Stafilokokus Basillus piosianius dan
Staf. aureus
OE Sirkumskripta OE Difusa
PENATALAKSANAAN

Sirkumskripta
Difusa
• Manajemen nyeri • Manajemen nyeri
• Ear toilet
• Ear toilet
• Tampon telinga dengan AB dan
• Tampon telinga  kassa kortikosteroid
dioles krim steroid dan
antibiotika, dibuka • Antibiotik oral jika ada gejala
sistemik
setelah dua hari.
• Insisi abses jika tidak • Hindari faktor presisposisi
pecah dalam 2 hari
lokal anastesi tampon
• Hindari faktor predisposisi
OTITIS MEDIA AKUT

• Peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga


tengah yang terjadi kurang dari 3 mgg

• Disebabkan oleh bakteri, virus atau organisme lain


STADIUM

• Stadium oklusi tuba


• Stadium hiperemis
• Stadium supurasi
• Stadium perforasi
• Stadium resolusi
GEJALA KLINIS
Pada anak besar :
 Rasa nyeri
 Gangguan pendengaran
 Telinga rasa penuh

Pada bayi:
 Suhu tubuh tinggi
 Gelisah
 Memegang telinga yang sakit
 Sukar tidur
 Kejang
 Diare
PENATALAKSANAAN
• Stadium Oklusi
AB dan tetes hidung dekongestan(efedrin Hcl)
• Stadium Presupurasi (Hiperemis)
Analgetik, AB, obat dekongestan (oral /topikal)
• Stadium Presupurasi
AB, analgetik, obat simptomatik
• Stadium Perforasi
AB (oral dan topikal), obat cuci telinga
• Stadium Resolusi
atasi sumber infeksi
OTITIS MEDIA SUPURATIVA KRONIK

Definisi :
infeksi kronis telinga tengah yang ditandai dgn
perforasi membran timpani dan sekret yang keluar
dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul
dalam waktu >2 bulan

Klasifikasi:
•Tipe aman (tanpa kolesteatoma)
•Tipe bahaya (dengan kolesteatoma)
OMSK Tipe Aman

• Proses peradangan terbatas pada mukosa, tidak


mengenai tulang.
• Tidak terdapat kolesteatoma
• Perforasi terletak di sentral
• Jarang menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
• Terdiri atas fase tenang (kering) dan fase aktif (sekret)
PENATALAKSANAAN

1. Konservatif
Topikal : H2O2 3 % + AB tetes telinga
Antibiotik oral
2. Operatif
Tujuan : - menghentikan infeksi secara permanen
- memperbaiki MT yang perforasi
- mencegah komplikasi
- memperbaiki pendengaran
OMSK Tipe Bahaya
• Proses peradangan sampai ke tulang
• Terdapat Kolesteatoma
• Perforasi: atik, marginal, total
• Sekret: bau kolesteatoma
• Jaringan patologis (granulasi, polip)
• Gejala komplikasi
PENATALAKSANAAN

• Operasi
Tujuan : - menghentikan infeksi secara permanen
- mencegah komplikasi
- memperbaiki MT yang perforasi
- memperbaiki pendengaran
Canal wall up, Canal wall down, Radikal mastoidektomi
• Medikamentosa: persiapan menjelang operasi
H2O2 3%, AB tetes telinga dan oral
• Awasi tanda-tanda komplikasi terapi sesuai dengan
komplikasi
KOMPLIKASI

• Intratempoal • Intrakranial
– Mastoiditis  – Abses ekstradura
abses – Abses subdura
subperiosteal, – Tromboflebitis
abses bezold sinus lateral
– Paresis fasialis – Meningitis
– Labirinitis
– Abses otak
– Petrositis – Meningitis otikus
OMSK tipe bahaya dengan komplikasi

A. Abses dan fistula retroaurikuler.


B. Abses bezold
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai