Anda di halaman 1dari 20

SITUASI DAN KONDISI KERAJAAN-KERAJAAN

ISLAM MASA DATANGNYA bangsa barat


KUIS
• Bagaimana situasi dan kondisi di Malaka?
• Kerajaan Islam di Aceh?
• Kerajaan Islam di Jawa?
• Kerajaan Islam di Sulawesi?
• Kerajaan Islam di Maluku?
Pengantar
• Menjelang kedatangan bangsa Barat di
Indonesia pada abad ke-16 dan awal abad ke-
17 keadaan kerajaan-kerajaan Islam di
Indonesia tidaklah sama.
• Perbedaan keadaan tersebut berkenaan
dengan kemajuan politik, juga dalam proses
pengembangan Islam di kerajaan-kerajaan
tersebut
MALAKA
• Malaka merupakan pintu gerbang Nusantara
yg berperan sbg jalur lalu lintas pedagang-
pedagang asing yg mau masuk ke Indonesia.
• Pada akhir abad 15, Malaka dikunjungi
pedagang dari Arab, India, Asia Tenggara
termasuk Indonesia karena termasuk pusat
perdagangan di Asia. Letaknya strategis di
jalan silang antara Asia Timur dan Asia Barat.
lanjutan
• Malaka berpengaruh di daerah Sumatra dengan
memanfaatkan sungai Kampar untuk mengawasi daerah
pengaruhnya di Minangkabau.
• Siak juga menjadi daerah pengaruh Malaka shg bisa
mempengaruhi perdagangan emas di sana.
• Malaka menjalin hubungan baik dengan Jawa guna
memenuhi bahan makanan.
• Malaka maju di bidang ekonomi dan keagamaan shg
banyak ulama datang untuk ikut mengembangkan agama,
walaupun penguasanya belum Islam tetapi memberikan
hak istimewa kepada umat Islam
Di Sumatra
• Setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis, percaturan politik di
kawasan Selat Malaka merupakan perjuangan segitiga: Aceh,
Portugis, dan Johor yang merupakan kelanjutan dari kerajaan
Malaka Islam
• Pada abad ke-16, Aceh lebih dominan, karena para pedagang
Muslim menghindar dari Malaka dan memilih Aceh sebagai
pelabuhan transit. Aceh berusaha menarik perdagangan
internasional dan antar kepulauan nusantara. Bahkan, sultan
Iskandar Muda mencoba menguasai pelabuhan-pelabuhan
pengekspor lada. Kemenangan Aceh atas Johor, membuat
kerajaan Johor pada tahun 1564 M menjadi daerah vasal dari
Aceh
lanjutan
• Kemajuan Aceh dilanjutkan oleh menantu Iskandar Muda,
Iskandar Tsani (Iskandar II). Ia dapat mengembangkan
Aceh dalam beberapa tahun ke depan. Iskandar Tsani
mendorong perkembangan agama dan melarang
pengadilan dengan penyiksaan fisik. Pada masa ini,
pengetahuan keagamaan juga maju pesat.
• Kematian Iskandar Tsani diikuti oleh masa-masa bencana
tatkala beberapa sultan perempuan menduduki
singgasana pada 1641-1699 M, menjadikan Aceh lemah.
Banyak wilayah taklukannya melepaskan diri dan
kesultanan pun terpecah-pecah
lanjutan
• Aceh kemudian mulai mengalami penurunan
disebabkan banyaknya peperangan dan krisis
ekonomi.
• Peperangan yang terus-menerus melawan
Barat menyebabkan penderitaan yang sangat
berat bagi Aceh yang akhirnya, negeri ini jatuh
ke tangan Belanda pada tahun 1322 H/ 1904
M
DI JAWA
• Demak berupaya membendung kekuasaan
Portugis dengan mengirim pasukan ke Malaka
dipimpin Pati Unus (1513) dan mengirim
pasukan ke Jawa Barat (1522 dan 1526) dipimpin
Fatahillah.
• Kerajaan Pajajaran berusaha menjalin kerjasama
dengan Portugis (1522) dalam rangka menangkis
islamisasi dari Demak tetapi tidak berhasil; Sunda
Kelapa, Banten, Cirebon berhasil dikuasai Demak.
lanjutan
• Di Jawa, pusat kerajaan Islam pindah dari pesisir ke
pedalaman, yaitu dari Demak ke Pajang kemudian ke
Mataram.
• Berpindahnya pusat pemerintahan itu membawa
pengaruh besar yang sangat menentukan
perkembangan sejarah Islam di Jawa, yaitu:
1. Kekuasaan dan sistem politik didasarkan atas basis
agraris.
2. Peranan daerah pesisir dalam perdagangan dan
pelayaran mundur, demikian juga peranan pedagang
dan pelayar Jawa.
3. Terjadinya pergeseran pusat-pusat perdagangan
dalam abad ke-17 dengan segala akibatnya
lanjutan
Seluruh Jawa Timur praktis sudah di dalam kekuasaan
Mataram, di bawah Sultan Agung.
Pada masa pemerintahan Sultan Agung ini kontak-kontak
bersenjata antara kerajaan Mataram dan VOC mulai
terjadi.
Meskipun ekspansi Mataram telah menghancurkan kota-
kota pesisir dan mengakibatkan perdagangan
setengahnya menjadi lumpuh, namun sebagai penghasil
dan pengekspor beras, posisi Mataram dalam jaringan
perdaganagan di Nusantara masih berpengaruh
lanjutan
• Di Banten, dengan dikuasainya Malaka oleh Portugis
menjadikan Banten semakin berkembang karena
pedagang-pedagang dari Persia, India, Cina dll yang
biasanya bertemu di Malaka mulai mencari jalan lain
ke Selat sunda.
• Banten terletak di tengah perjalanan dari dan ke
Maluku. Di sini mereka membeli bekal dan sebagai
tempat perdagangan.
• Ketika itu wilayah pengaruh Banten : Jakarta dan
Lampung.
lanjutan
• Di pantai Jawa Barat, Banten muncul sebagai simpul penting
perdagangan karena menjadi tempat penampungan pelarian
dari pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur.
• Merosotnya peran pelabuhan Jawa Timur akibat politik
Mataram dan munculnya Makasar sebagai pusat perdagangan
membuat jaringan perdagangan dan rute pelayaran dagang di
Indonesia bergeser.Kalau di awal abad ke-16 rute yang
ditempuh ialah Maluku – Jawa – Selat Malaka, maka di akhir
abad itu menjadi Maluku - Makassar - Selat Sunda.
• Sehubungan dengan perubahan itu Banten dan Sunda Kelapa
bertambah strategis.
Di Sulawesi
• Di Sulawesi, pada akhir abad ke-16, pelabuhan
Makassar berkembang dengan pesat.
• Letaknya strategis, yaitu tempat persinggahan
ke Maluku, Filipina, Cina, Patani, Kepulauan
Nusa Tenggara dan kepulauan Indonesia
bagian barat.
lanjutan
• Sebagai pelabuhan transito terbesar di
Indonesia kala itu, pedagang-pedagang dari
Jawa, Bugis dan Melayu membawa barang
dagangannya ke Makasar ini untuk ditukar
rempah-rempah shg tidak usah sampai
Maluku.
• Rajanya yang bijak : tidak membedakan agama
menyebabkan kerajaan ini disinggahi bangsa
asing dari Asia maupun Eropa.
Faktor-faktor yang mempercepat perkembangan Makasar

1. Pendudukan Malaka oleh Portugis mengakibatkan


terjadinya migrasi pedagang Melayu, antara lain ke
Makassar.
2. Arus migrasi Melayu bertambah besar setelah Aceh
mengadakan ekspedisi terus menerus ke Johor dan
pelabuhan-pelabuhan ke Semenanjung Melayu.
3. Blokade Belanda terhadap Malaka dihindari oeh
pedagang-pedagang, baik Indonesia maupun India,
Asia Barat dan Asia Timur.
lanjutan
4. Merosotnya pelabuhan Jawa Timur
mengakibatkan fungsinya diambil alih oleh
pelabuhan Makassar.
5. Usaha Belanda memonopoli perdagangan
rempah-rempah di Maluku membuat Makassar
mempunyai kedudukan sentral bagi perdagangan
antara Malaka dan Maluku. Itu semua membuat
pasar berbagai macam barang berkembang di
sana.
MALUKU
• Kerajaan-kerajaan di Maluku: Ternate, Tidore, Bacan
dan Jailolo saling berebut hegemoni.
• Ternate dan Tidore adalah dua kerajaan yang lebih
unggul, mereka saling bersaing untuk saling
mengungguli yang lain di bidang politik dan ekonomi.
• Kedatangan Portugis diterima oleh Ternate dg harapan
bisa memajukan perdagangannya, Spanyol diterima
Tidore.
• Konflik terjadi dan diakhiri dengan perjanjian Saragosa
tahun 1529.
lanjutan
• Maluku, Banda, Seram, dan Ambon sebagai
pangkal atau ujung perdagangan rempah-
rempah menjadi sasaran pedagang Barat yang
ingin menguasainya dengan politik
monopolinya.
• Ternate dan Tidore dapat terus dan berhasil
mengelakkan dominasi total dari Portugis dan
Spanyol, namun ia mendapat ancaman dari
Belanda yang datang ke sana
lanjutan
• Bangsa Belanda dan Inggris pada akhir abad ke-16 dan
awal abad ke- 17 datang ke Indonesia.
• Portugis yang menerapkan politik monopoli
selanjutnya diikuti bangsa Belanda yang juga
menerapkan politik monopoli perdagangan.
• Bangsa Inggris hanya membuntuti bangsa Belanda;
bila Belanda mendirikan kantor dagang di suatu
tempat maka Inggris mengikutinya, bila timbul
ketegangan antara Belanda dengan pribumi, maka
Inggris bersikap memihak pribumi.

Anda mungkin juga menyukai