Anda di halaman 1dari 17

Unsur Golongan

Halogen
Disusun oleh :
Disusun oleh :
Indri (2109200448201002)
Indri (2109200449201002)
Aulia Mardiah
Aulia (2109200448201003)
Mardiah
(2109200448201003)
Pendahuluan
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada
golongan VII A ditabel periodik. Kelompok ini terdiri dari:
fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At), dan
unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan.
Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam
jika bereaksi dengan logam. Unsur golongan VIIA ini
merupakan unsur nonlogam paling reaktif. Unsur-unsur ini
tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan
dalam bentuk garamnya
Sejarah unsur halogen
Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan
logam. Istilah ini berasal dari istilah ilmiah bahasa Prancis dari abad ke-18 yang
diadaptasi dari bahasa Yunani. Halogen juga merupakan golongan dengan
keelektronegatifan tertinggi, jadi ia juga merupakan golongan paling nonlogam.

Ahli kimia Swedia Baron Jöns Jakob Berzelius mengistilahkan “halogen” yang
dibentuk dari kata-kata Yunani ἅλς (háls), “garam” atau “laut”, dan γεν- (gen-), dari
γίγνομαι (gígnomai), “membentuk” sehingga berarti “unsur yang membentuk garam”.
Halogen akan membentuk garam jika direaksikan dengan logam.

Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul dwiatom (misalnya Cl2).


Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya,
sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion
halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Macam-macam halogen

Florin (Fe) Klorin (Cl)

Bromin (Br) Iodin (I)

Astatin (At)
Sifat fisik dan kimia halogen
Kelimpahan halogen di alam
Kelimpahan di alam pun, hampir semua halogen ditemukan di alam dalam bentuk senyawa garamnya. Florin
dan Clorin merupakan unsur golongan halogen yang memiliki kelimpahan di alam terbanyak. Unsur florin
(F) merupakan unsur yang terdapat pada beberapa mineral di alam seperti floropatit dan mineral flourit.

Unsur clorin (Cl) merupakan unsur yang banyak ditemukan pada garam NaCl di lautan maupun pada deposit
garam. Bromin (Br) memiliki kelimpahan yang kurang, secara umum bromin terdapat dalam bentuk ion Br
yang terdapat pada air laut.

Begitupun, unsur Iodin (I) terdapat di alam dengan kelimpahan yang jumlahnya sedikit. Unsur iodin
ditemukan di alam sebagai garam Natrium Iodida (NaI) yang larut dalam air laut. Selain itu, unsur iodin juga
ditemukan di alam sebagai natrium iodat (NaIO3) dan dalam bentuk garam nitrat.

Unsur astatin (At) merupakan satu-satunya unsur golongan halogen yang tidak terdapat di alam. Unsur astatin
ini memiliki sifat yang berbeda dengan unsur halogen lainnya, astatin bersifat radioaktif yang akan lebih
stabil jika berubah menjadi unsur lain.
Pembuatan unsur halogen
Klor, dapat dibuat dengan metode oksidasi yaitu dengan
memanaskan campuran MnO2, NaCl, dan H2SO4 pekat. Klor
juga dapat dibuat menggunakan metodi elekrolisis, yaitu dengan
meleburkan NaCl menggunakan diafragma yang nantinya
menghasilkan gas Cl2 pada anoda dan NaOH pada katoda.

Brom, dibuat dengan cara oksidasi. Dimana gas Cl2 akan


dialirkan kedalam air laut. Reaksinya: Cl2(g) + 2Br-(aq) -> 2Cl-(aq)
+ Br2(aq)Iodium, dapat dibuat dengan cara reduksi. Dilakukan
dengan cara menambah NaHSO3 kedalam larutan NaIO3.
Reaksinya: 2IO3-(aq) + 5HSO3-(aq) -> 3HSO4-(a) + 2SO42-(aq)
+ H2O(I) + I2 (aq).
Reaksi-reaksi unsur halogen

Reaksi Halogen dengan Logam

Halogen dapat bereaksi dengan logam membentuk senyawa halida atau


dikenal dengan senyawa garam. Logam yang dapat bereaksi dengan
halogen merupakan logam golongan utama (golongan A) dan golongan
transisi (golongan B). Adapun contoh reaksinya adalah sebagai berikut:

K (s) + Cl2 (g) → 2KCl (s)

Fe (s) + Cl2 (g) → FeCl2 (s)


Reaksi Halogen dengan Gas Hidrogen

Halogen dapat bereaksi dengan gas hidrogen membentuk senyawa asam halida. Adapun reaksinya adalah:

F2 (g) + H2 (g) → 2HF

I2 (g) + H2 (g) → 2HCl

Cl2 (g) + H2 (g) → 2HBr

Br2 (g) + H2 (g) → 2HI

Asam halida yang dihasilkan dari reaksi tersebut yaitu asam florida (HF), asam klorida (HCl), asam bromida
(HBr), dan asam iodida (HI). Tingkat kekuatan asam halida berturut-turut adalah HF < HCl < HBr < HI. Urutan
tersebut menunjukkan bahwa HI merupakan asam yang paling kuat diantara asam halida lainnya. Sementara HF
merupakan asam yang paling lemah diantara asam halida lainnya. Sementara itu jika dikaitkan dengan titik didih
asam halida, HF memiliki titik didih yang paling tinggi diantara yang lain. Meskipun HF memiliki massa
molekul yang lebih kecil dibandingkan yang lain, namun adanya ikatan hidrogen menjadikan HF memiliki titik
didih yang paling tinggi. Adapun urutannya adalah : HF > HI > HBr > HCl.
Reaksi Halogen dengan Posfor
Contoh persamaan reaksi antara halogen dengan posfor adalah sebagai berikut:

P4 + 6Cl2 → 4PCl3

P4 + 10Cl2 → 4PCl5

Pada reaksi gas Clorin dengan posfor yang menghasilkan PCl 3, gas Klor yang
digunakan terbatas, sementara pada reaksi yang menghasilkan PCl 5, gas klor
yang digunakan berlebih sehingga Cl yang terikat pada posfor lebih banyak
dibandingkan dengan posfor yang terikat pada reaksi yang gas Klornya terbatas.
Reaksi Halogen dengan Air

Pada reaksi halogen dengan air akan diberikan contoh penjelasan reaksi antara flourin dan Clorin
yang dapat bereaksi dengan air. Adapun reaksinya adalah:

F2 (g) + H2O (l) → 2HF (aq) + ½ O2 (g)

Pada reaksi antara gas flourin dengan air terjadi proses reaksi oksidasi dan reduksi. Pada reaksi
tersebut gas flourin mengoksidasi air menghasilkan gas oksigen.

Cl2 (g) + H2O (l) → 2HCl (aq) + HClO (aq)

Sementara itu jika gas Clorin direaksikan dengan air, maka akan terjadi reaksi disproposionasi.
Dimana gas Clorin akan mengalami kenaikan bilangan oksidasi (oksdiasi) dan mengalami juga
penurunan bilangan oksidasi (reduksi). Pada reaksi tersebut, Cl mengalami perubahan biloks dari
nol menjadi +1 dan -1.
Reaksi Halogen dengan Basa Kuat
Unsur-unsur halogen bisa bereaksi dengan basa kuat menghasilkan suatu reaksi autoredoks yaitu reaksi
disproposionasi. Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

Cl2 + 2NaOH → NaCl + NaClO + H2O

Pada reaksi tersebut dihasilkan garam NaCl dan natrium klorit (NaClO) serta air. Pada persamaan reaksi
tersebut terjadi reaksi disproposionasi yaitu perubahan biloks Cl dari Cl 2 yang bernilai nol menjadi -1
pada NaCl dan +1 pada NaClO.

Begitupun pada reaksi halogen lain seperti Br2 dan I2, reaksi dengan basa kuat akan menghasilkan suatu
reaksi disporoposionasi sebagai berikut:

Br2 + 2OH–  → Br– + BrO– + H2O (reaksi ini terjadi pada suhu rendah)

3I2 + 6OH– → 5I– + IO3– + 3H2O (reaksi ini terjadi pada suhu tinggi)
Reaksi Halogen dengan Halogen

Secara umum reaksi antar halogen dapat dituliskan dengan


persamaan reaksi berikut ini:

X2 + nY2  → 2XYn,

Adapun contoh reaksinya adalah:

3F2 + Cl2 → 2ClF3


7F2 + I2 → 2IF7
Kegunaan unsur halogen
Kerugian unsur halogen
1. Flour
• Adanya komponen fluorin dalam air minum yang melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman
pada gigi.
• Dalam bentuk fluorine, zat ini tidak langsung dihisap tanah tapi langsung masuk ke dalam daun-daun
sehingga menyebabkan daun berwarna kuning kecoklatan. Jika daun tersebut dimakan oleh binatang
maka bisa menyebabkan penyakit gigi rontok.
2. Klorin
• Menurut para ahli, kalau klorin bersenyawa dengan zat organik, seperti air seni atau keringat, maka akan
menghasilkan senyawa sejenis nitrogen triklorin yang dapat mengakibatkan iritasi hebat. Senyawa
organik tersebut selanjutnya dapat bereaksi menjadi gas di kolam tertutup dan membawa dampak
terhadap sel-sel tubuh yang melindungi paru-paru.
• Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dalam wujud cahaya dapat membakar
kulit dan bersifat sangat beracun.
• CFC (Chloro Fluoro Carbon), yang terlepas ke udara dapat menimbulkan kerusakan pada lapisan ozon.
• Kloramina, NH4Cl zat ini sangat beracun terhadap kerang-kerang dan binatang air lainnya.
• Kloroform CHCl3, yang ditemukan dalam air terklorinasi, yang dianggap , mutagenik (dapat menimbulkan
mutasi), tetraogenik (menimbulkan kerusakan pada kelahiran) atau karsiogenik (menimbulkan kangker).
3. Brom
• Dalam bentuk gas, brom bersifat toksik
• Dalam bentuk cairan zat ini bersifat korosif terhadap jaringan sel manusia
dan uapnya menyebabkan iritasi pada mata dan tenggorokan.
• Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih.
Brom mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan
keselamatan kerja harus diperhatikan selama menanganinya.

4. Iodin
• Kristal iodin dapat melukai kulit
• Uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir
• Efek yang sangat dikenal orang akibat kekurangan yodium adalah gondok,
yakni pembesaran kelenjar tiroid di daerah leher.

5. Astatin belum banyak bahaya yang ditemukan akibat Astatin.


Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai