Konsulen :
Dr. Ade Asyari, Sp.THT-KL(K), FICS
DEFINISI
Pemeriksaan esofagus secara langsung dengan menggunakan alat
esofagoskop
Sumber ?? 2
Anatomi Esofagus
Esofagus adalah suatu tabung otot yang
menghubungkan hipofaring sampai
gaster
ADD A FOOTER 3
Ukuran esofagus
ADD A FOOTER 4
Penyempitan Esofagus
1) Penyempitan krikofaring C VI : Sfingter
krikofaringeal serta Akibat penekanan otot
cricopharynx dan cartilago cricoid Click icon to add picture
ADD A FOOTER 5
Jenis esofagoskopi
ADD A FOOTER 6
Indikasi Esofagoskopi rigid
Diagnostik Terapeutik
• Tumor daerah esofagus atau • Mengeluarkan benda asing
setiap penderita yang mempunyai
keluhan kelainan menelan atau • Pendarahan saluran cerna atas
merasa ada kelainan di daerah • Divertikel
esofagus, hipofaring, dan laring
• Trachea esophageal puncture
• Abnormalitas esofagus pada bayi
• Kegagalan atau kontra indikasi • Memasukkan NGT
fiberskopi • Skleroterapi pada varises
• Esofagitis
• Konfirmasi pada kelainan
radiologis
ADD A FOOTER 7
Kontra Indikasi
1. Aneurisma aorta
2. Kifosis dan scoliosis vertebra.
3. Berhubung dengan pemberian anestesi yaitu bayi
premature, usia lanjut dan kelainan jantung
ADD A FOOTER 8
Persiapan Penderita
1. Informed consent
- Tindakan operasi
- Risiko komplikasi
- Tanda tangan persetujuan
2. Laboratorium : Darah rutin, kimia klinik, fungsi hati, fungsi ginjal, elektrolit, faktor
pembekuan
3. Radiologi : Ro Schaedel Ap-Lat, Ro, servikal Ap-Lat, Ro. Thoraks PA
4. .Pemeriksaan tambahan > 40 th : EKG
5. Konsul Paru atau Interna untuk screening Covid
6. Konsul Anestesi : GA
7. Puasa minimal 6 jam sebelum efasofagoskopi
ADD A FOOTER 9
Persiapan Ruangan
ADD A FOOTER 10
Persiapan Alat
1. Esofagoskop
• Standar (Chevalier Jackson) piunya lumen dan saluran untuk cahaya
ADD A FOOTER 11
Persiapan Alat
• Ukuran Esofagoskop
ADD A FOOTER 12
Persiapan alat
2. Forsep
ADD A FOOTER 13
Persiapan alat
3. Suction
ADD A FOOTER 14
Persiapan alat
ADD A FOOTER 15
Posisi Kepala
ADD A FOOTER 16
Teknik Insersi Esofagoskop
• jari tengah dan jari manis tangan kanan membuka bibir atas dan mengait gigi
insisivus
• jari telunjuk dan ibu jari tangan kanan memegang bagian distal esofagoskop serta
menarik bibir agar tidak terjepit di antara pipa esofagoskop dengan gigi
• esofagoskop didorong tangan kiri seperti memegang pena pada leher pegangan
ADD A FOOTER 17
Teknik Pemeriksaan (1)
• Esofagoskop dimasukkan secara vertikal ke dalam mulut melalui ujung kanan mulut,
pada saat ini kepala penderita diangkat sedikit sampai verteks berada kira-kira 1 cm dari
meja.
• Identifikasi Valekula, epiglotis, plika faringo-epiglotik dan laring
• Memasuki sinus piriformis kanan. Esofagoskop disusupkan di sisi kanan lidah sampai
dinding posterior faring. Suatu gerakan ringan ibu jari tangan kiri diberikan pada ujung
esofagoskop sehingga menuju aritenoid kanan yang merupakan penunjuk ke sinus
piriformis. Bibir esofagoskop harus tetap di anterior dan pipa harus selalu berada di
medial. Pipa kemudian akan menyusup melalui sinus piriformis kanan sampai 2 – 3 cm
dan pada dasar sinus terhenti. Lumen tidak tampak (buntu), hal ini disebabkan karena
m.kriko-faringeal selalu dalam keadaan kontraksi kecuali kalau menelan.
ADD A FOOTER 18
Teknik Pemeriksaan (2)
• Melewati penyempitan krikofaringeal. Dengan ibu jari tangan kiri, ujung distal
esofagoskop diangkat dan digerakkan ke depan (jangan dengan kekuatan) ke arah fosa
suprasternalis sambil menunggu lumen yang berbentuk bulan sabit tampak di sebelah
anterior (saat relaksasi m.krikofaringeal).
• Perhatikan posisi penderita apakah kepala cukup tinggi sementara bahu tidak boleh
terangkat dari meja. Selanjutnya ujung esofagoskop akan masuk ke dalam pembukaan
lumen dan tergelincir dari daerah krikofaringeal masuk ke esofagus segmen servikalis.
Selama pemeriksaan esofagus segmen servikalis ini instrumen membentuk sudut 45
derajat.
ADD A FOOTER 19
Teknik Pemeriksaan (3)
ADD A FOOTER 20
Teknik Pemeriksaan (4)
• Melalui penyempitan pada hiatus diafragma. Di sini kepala penderita direndahkan lagi,
kemudian leher dan kepala digeser agak ke kanan untuk menjaga agar sumbu pipa
sesuai dengan sumbu sepertiga bagian bawah esofagus. Operator membidik
esofagoskop ke arah spina iliaka anterior superior kiri. Hiatus esofagus dapat dilihat
seperti celah yang miring antara jam 10 dan jam 4 seperti bintang. Fleksi tungkai
penderita sangat membantu relaksasi penyempitan ini. Setelah melewati diafragma
kepala penderita harus diturunkan sejauh mungkin sehingga arah esofagoskop dari
bawah dan dari kanan ke kiri. Dengan demikian operator memasukkan esofagoskop
dengan cara “high-low”.
ADD A FOOTER 21
Teknik Pemeriksaan (5)
ADD A FOOTER 22
Pasca Tindakan
ADD A FOOTER 24
Komplikasi (1)
ADD A FOOTER 25
Komplikasi (2)
ADD A FOOTER 26
Video
ADD A FOOTER 27
TERIMA KASIH
ADD A FOOTER 28