Anda di halaman 1dari 36

PERANAN DUNIA

USAHA DALAM
MASYARAKAT

M. Ikhwan Mansyuri, SE., MM


 Unsur yang sangat penting dalam
studi ekonomi manajerial adalah
keterkaitan dunia usaha dengan
masyarakat.
 Ekonomi manajerial ini mampu

menjelaskan peranan penting


dunia usaha dan bisa menunjukan
bagaimana cara maningkatkan
manfaat dunia usaha bagi
masyarakat.
 Bukti bahwa dunia usaha di Indonesia
telah berperan cukup berarti bagi
tingkat kesejahteraan masyarakat di
Indonesia cukup jelas dan
meyakinkan.
 Dunia usaha telah memantapkan
pertumbuhan ekonomi selama lebih
dari dua dasa warsa terakhir ini.
 Para suplaiyer ( pemasok ) modal,

tenaga kerja dan sumber daya lainnya


telah menerima hasil dari
sumbangannya dalam dunia usaha.
 Konsumen memperoleh manfaat
baik dari kuantitas maupun dari
kualitas produk dan jasa yang
mereka konsumsi.
 Pajak dari perusahaan telah
meningkatkan penerimaan
pemerintah yang pada gilirannya
akan meningkatkan pelayanan
pemerintah kepada masyarakat.
 Jika kesejahteraan sosiala dapat
diukur, perusahaan-perusahaan bisnis
dapat diharapkan untuk bekerja
dengan suatu cara yang akan
memaksimumkan indek kesejahteraan
sosial.
 Dalam perekonomian pasar ( market

ariented economy ), sistem produksi


dan alokasi barang dan jasa dilakukan
melalui mekanisme pasar.
 Perusahaan memperkirakan barang
apa saja yang diinginkan konsumen,
mecari sumberdaya yang diperlukan
untuk memproduksi barang tersebut,
kemudian memproduksi dan
mendistribusikannya.
 Pemasok modal, tenaga kerja dan

bahan-bahan baku semuanya harus


diberi imbalan dari perolehan laba dari
pejualan output tersebut.
 Selain itu, perusahaan tersebut bersaing
dengan perusahaan – perusahaan lainnya
hanya untuk mendapatkan uang
konsumen.
 Walaupun proses produksi dan alokasi

barang dan jasa yang dilakukan pasar


tersebut berjalan cukup efisien, namun
masih banyak kendala dalam
perekonomian pasar bebas yang bisa
menghalangi maksimisasi kesejahteraan
sosial.
 Oleh karena itu masyarakat telah
mengembangkan berbagai macam metode
untuk mengurangi masalah-masalah
tersebut melalui sistim politik.
 Masalah tersebut dpt dibagi menjadi 4

yaitu :
1.Adanya kelompok- kelompok tertentu
yang bisa mendapatkan kekuasaan
ekonomi yang berlebihan yang
memungkinkan mereka untuk
mendapatkan pangsa pasar yang sangat
besar dari nilai yang dihasilkan oleh
perusahaan-perusahaan itu.
2. Masalah akan terjadi jika hanya ada sedikit
peruhaan yang melayani pasar atau karena
masalah skala ekonomi. Jika perusahaan
tersebut bersaing satu sama lain maka tidak
akan terjadi eksploitasi. Namun demikian
jika mereka bekerja sama dalam
menetapkan harga ( kolusi ), mereka bisa
saja membatasi jumlah output dan akhirnya
mendapatkan laba yang berlebihan, dan oleh
karenanya akan berdampak pada
menurunnya kesejahteraan sosial.
3. Masalah ketiga adalah bahwa pada
kondisi- kondisi tertentu, para pekerja
bisa dieksploitir.
Oleh karena itu telah dibuatkan Undang-
undang yang menjamin kekuatan tewar-
menawar ( bargaining power ) antara
para usahawan dan para pekerja.
Undang-undang tersebut mengharuskan
perusahaan mengajukan perjanjian
secara kolektif dan menahan diri dari
praktek-praktek yang tidak wajar.
4.Masalah yang keempat adalah
bahwa perusahaan-perusahan bisa
membebankan biaya kapada
masyarakat melalui kegiatan
produksi mereka.
Misalnya perusahaan tersebut
membuang limbah ke udara atau ke
air atau ke permukaan tanah, seperti
perusahaan tambang misalnya.
 Dari semua pembahasan yang telah
dilakukan dimuka; peraturan kelistrikan,
undang-undang anti monopoli, hukum
perburuhan, batas-batas pengendalian
polusi, merupakan contoh tindakan yang
dilakukan pemerintah untuk merubah
tingkah laku dunia usaha dan membuat
perilaku tersebut lebih memperhatikan
tujuan-tujuan yang lebih luas.
 Perusahaan-perushaan bisnis
terutama sekali merupakan
kesatuan ekonomi, dan oleh
karena itu bisa diharapkan untuk
memperhatikan tanggungjawab
sosial dalam konteks model
ekonomi suatu perusahaan.
Manajer sebagai Pengambil
Keputusan
 Para manajer suatu perusahaan
bertanggung-jawab terhadap semua
pengambilan keputusan ekonomi;
macam produk yang dihasilkan, harga,
teknologi produksi yang digunakan, dan
pembiayaan produksi yang pada
akhhirnya akan menghasilkan laba atau
rugi bagi perusahaan yang
dijalankannya.
 Pada perusahaan besar para
pengambil keputusan utama dalam
perusahaan tersebut biasanya
mencakup direktur pelaksana ( chief
executive officer ), Presiden Direktur,
Direktur Penjualan, Direktur
Produksi/Operasi, Direktur Keuangan,
Pengawas, Para Komisaris ( pemegang
saham )
 Para manajer biasanya bertanggung-
jawab secara bersama–sama dalam
pengambilan keputusan.
 Oleh karena itu keberuntungan atau

karir mereka bisa naik atau turun


tergantung kemampuan mereka dalam
menginterpretasikan masalah – masalah
ekonomi dan data serta saran yang
mereka terima dari para konsultan
ekonomi, analisis keuangan, dan
peneliti pasar dari perusahaan tersebut.
 Oleh karena itu para manajer
dituntut untuk dapat memadukan
pengetahuan mereka dalam
pengambilan keputusan ekonomi
dengan perundang – undangan
yang berlaku agar terhindar dari
pengambilan keputusan yang salah
yang dapat merugikan mereka
sendiri maupun orang lain.
Sifat dari Laba
 Untuk memahami dengan baik teori
perilaku perusahaan maupun peranan
perusahaan dalam suatu
perekonomian bebas, terlebih dahulu
kita harus memahami sifat laba.
 Laba merupakan elemen kunci dalam

suatu sistem usaha bebas. Oleh


karena itu kita akan menganalisis
sifat laba tersebut secara lebih
mendalam.
 Laba didefinisikan sebagai selisih
antara penerimaan dengan biaya.
Jika selisih tersebut negatif
disebut rugi.
 Untuk lembaga nirlaba kelebihan

penerimaan atas biaya disebut


surplus, sementara kekurangan
penerimaan atas biaya disebut
difisit.
Laba Bisnis versus
Laba Ekonomi
 Masyarakat awam dan masyarakat bisnis
biasanya mendefinisikan laba adalah sisa
dari pendapatan dikurangi biaya eksplisit
( akuntansi ) dalam menjalankan usaha.
Laba tersebut menunjukan posisi jumlah
kekayaan modal yang tersedia setelah
semua sumberdaya yang digunakan dalam
proses produksi dibayar.
 Definisi laba seperti ini biasanya disebut

laba bisnis ( business profit ) atau laba


usaha.
 Tingkat kembalian normal merupakan
tingkat kembalian modal yang
minimum yang diperlukan untuk
memperoleh hasil dari penggunaannya
dalam suatu kegiatan tertentu.
 Oleh karena itu laba bagi seorang

ekonom adalah kelebihan dari laba


bisnis atas tingkat kembalian normal
dari kekayaan modal yang di
investasikan oleh suatu perusahaan.
Konsep laba seperti ini sering disebut
sebagai laba ekonomis.
Laba Bisnis : adalah sisa dari
pendapatan penjualan dikurangi
biaya eksplisit (akuntansi) dalam
menjalankan usaha/bisnis.
Laba tersebut menunjukan posisi
jumlah kekayaan modal yang
tersedia setelah semua sumberdaya
yang dipergunakan dalam proses
produksi dibayar.
Laba ekonomi : adalah laba bisnis
dikurangi biaya modal yang implisit
dan masukan lain yang disediakan
pemilik dan dipergunakan
perusahaan.
Oleh karena itu, laba bagi seorang
ekonom adalah kelebihan dari laba
bisnis atas tingkat kembalian
normal dari kekayaan modal yang di
investasikan oleh suatu perusahaan.
 Pemahaman terhadap perbedaan
antara konsep laba bisnis dan laba
ekonomis akan bisa membantu kita
untuk mempertajam analisis mengapa
laba bisa terjadi dan apa peranannya
dalam suatu perekonomian bebas.
 Konsep laba ekonomis tersebut
mensyaratkan adanya pembayaran
bagi penggunaan suatu sumber daya (
kekeayaan modal ).
 Oleh karena itu diperlukan suatu
tingkat kembalian normal, atau
laba, untuk merangsang setiap
individu untuk menabung dan
menginvestasikan sebagian dari
dana yang mereka miliki.
 Ada 4 teori yang menjelaskan

mengapa perusahaan menerima


laba ekonomis.
Teori laba Ekonomis
Fraksional
 Laba ekonomis friksional terjadi
akibat ketidak seimbangan jangka
panjang.
 Pasar sering mengalami ketidak
seimbangan karena perubahan
permintaan akan produk atau biaya
yang tidak terduga.
 Dengan kata lain goncangan –
goncangan yang terjadi dalam
perekonomian menyebabkan
keadaan ketidak seimbangan
pasar yang pada akhirnya
menyebabkan perusahaan hanya
menerima laba normal saja.
Teori laba Ekonomis Monopolis
 Teori laba ekonomis monopolis
merupakan perluasan dari laba
Fraksional, teori ini menyatakan
bahwa beberapa perusahaan karena
faktor-faktor seperti skala ekonomis,
kebutuhan – kebutuhan modal, atau
hak paten bisa bertindak sebagai
monopolis yang memungkinkan
mereka untuk mempertahankan laba
di atas normal untuk jangka panjang.
Teori laba ekonomis Inovatif

 Teori laba Inovatif masih


berhubungan dengan teori
fraksional, pada teori ini laba
diatas normal merupakan
kompensasi dari inovasi yang
berhasil.
 Misal perusahaan fotocopy Xerox yang
menerima tingkat kembalian yang
sangat tinggi karena kesuksesannya
mengembangkan dan memasarkan
suatu alat fotocopy yang superior.
 Penerimaan laba super normal ini

akan terus terjadi sampai perusahaan


– perusahaan lain memasuki bidang
tersebut untuk bersaing dengan Xerox
dan membuat laba yang tinggi
tersebut turun sampai tingkat normal.
Teori laba ekonomi
Kompensasi
 Teori laba kompensasi ini
menyatakan bahwa tingkat
penerimaan diatas normal
merupakan suatu imbalan bagi
perusahaan yang berhasil memenuhi
keinginan konsumen,
mempertahankan cara kerja yang
efisien, dst.
 Misal jika perusahaan –
perusahaan yang beroperasi pada
industri yang mempunyai tingkat
efisiensi rata – rata menerima
tingkat pengembalian normal,
adalah wajar jika perusahaan –
perusahaan yang beroperasi pada
tingkat efisiensi yang lebih tinggi
akan menerima tingkat kembalian
diatas normal.
Interaksi antera berbagai teori

 Tentu saja masing – masing teori dimuka


mempunyai unsur kebenaran. Satu teori
dapat diterapkan untuk satu bidang
tertentu, sedangkan teori yang lain untuk
bidang lainnya.
 Laba ekonomis merupakan suatu kunci

penting dalam suatu perekonomian pasar.


 Tingkat laba diatas normal
merupakan petunjuk bagi
suatu perusahaan bahwa
outputnya atau industri
seharusnya ditingkatkan.
Teori mengenai Laba
 Risk Bearing Theory of profit : penerimaan di atas
normal (laba ekonomis) diperlukan oleh perusahaan
karena untuk masuk suatu industri perusahaan
menanggung resiko yg di atas normal pula.
 Frictional Theory of Profit : laba didapatkan sbg hasil
dari friksi/pergesekan dari keseimbangan jangka
panjang
 Monopoly theory of profit : beberapa perusahaan
karena faktor skala ekonomi, persyaratan modal yg
tinggi, paten atau perlindungan import dpt
mengembangkan posisinya yg memungkinkan mereka
utk mempertahankan laba di atas normal untuk tujuan
periode waktu yg lebih panjang
 Innovation Theory of Profit : laba ekonomis
merupakan imbalan bg mereka yang
melakukan inovasi dgn sukses
 Managerial efficiency theory of profits :

tingkat pengembalian yg di atas normal


semata-mata merupakan imbalan bg
perusahaan yg sangat berhasil dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan,
mempertahankan operasi yg efisien dll.

Anda mungkin juga menyukai