USAHA DALAM
MASYARAKAT
yaitu :
1.Adanya kelompok- kelompok tertentu
yang bisa mendapatkan kekuasaan
ekonomi yang berlebihan yang
memungkinkan mereka untuk
mendapatkan pangsa pasar yang sangat
besar dari nilai yang dihasilkan oleh
perusahaan-perusahaan itu.
2. Masalah akan terjadi jika hanya ada sedikit
peruhaan yang melayani pasar atau karena
masalah skala ekonomi. Jika perusahaan
tersebut bersaing satu sama lain maka tidak
akan terjadi eksploitasi. Namun demikian
jika mereka bekerja sama dalam
menetapkan harga ( kolusi ), mereka bisa
saja membatasi jumlah output dan akhirnya
mendapatkan laba yang berlebihan, dan oleh
karenanya akan berdampak pada
menurunnya kesejahteraan sosial.
3. Masalah ketiga adalah bahwa pada
kondisi- kondisi tertentu, para pekerja
bisa dieksploitir.
Oleh karena itu telah dibuatkan Undang-
undang yang menjamin kekuatan tewar-
menawar ( bargaining power ) antara
para usahawan dan para pekerja.
Undang-undang tersebut mengharuskan
perusahaan mengajukan perjanjian
secara kolektif dan menahan diri dari
praktek-praktek yang tidak wajar.
4.Masalah yang keempat adalah
bahwa perusahaan-perusahan bisa
membebankan biaya kapada
masyarakat melalui kegiatan
produksi mereka.
Misalnya perusahaan tersebut
membuang limbah ke udara atau ke
air atau ke permukaan tanah, seperti
perusahaan tambang misalnya.
Dari semua pembahasan yang telah
dilakukan dimuka; peraturan kelistrikan,
undang-undang anti monopoli, hukum
perburuhan, batas-batas pengendalian
polusi, merupakan contoh tindakan yang
dilakukan pemerintah untuk merubah
tingkah laku dunia usaha dan membuat
perilaku tersebut lebih memperhatikan
tujuan-tujuan yang lebih luas.
Perusahaan-perushaan bisnis
terutama sekali merupakan
kesatuan ekonomi, dan oleh
karena itu bisa diharapkan untuk
memperhatikan tanggungjawab
sosial dalam konteks model
ekonomi suatu perusahaan.
Manajer sebagai Pengambil
Keputusan
Para manajer suatu perusahaan
bertanggung-jawab terhadap semua
pengambilan keputusan ekonomi;
macam produk yang dihasilkan, harga,
teknologi produksi yang digunakan, dan
pembiayaan produksi yang pada
akhhirnya akan menghasilkan laba atau
rugi bagi perusahaan yang
dijalankannya.
Pada perusahaan besar para
pengambil keputusan utama dalam
perusahaan tersebut biasanya
mencakup direktur pelaksana ( chief
executive officer ), Presiden Direktur,
Direktur Penjualan, Direktur
Produksi/Operasi, Direktur Keuangan,
Pengawas, Para Komisaris ( pemegang
saham )
Para manajer biasanya bertanggung-
jawab secara bersama–sama dalam
pengambilan keputusan.
Oleh karena itu keberuntungan atau