Osteoporosis Primer
Osteoporosis primer adalah kehilangan massa tulang
yang terjadi sesuai dengan proses penuaan
Osteoporosis Sekunder
osteoporisis sekunder didefinisikan sebagai kehilangan
massa tulang akibat hal hal tertentu. Osteoporosis
sekunder disebabkan oleh penyakit atau sebab lain diluar
tulang. Osteoporisissekunder mungkin berhubungan
dengan kelainan patologis tertentu termasuk kelainan
endokrin, epeksamping obat obatan, immobilisasi.
ETIOLOGI
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengurangan
massa tulang pada usia lanjut:
1. Determinan Massa Tulang
a. Faktor genetic
b. Faktor mekanis
c. Faktor makanan dan hormone
2. Determinan penurunan Massa Tulang
a. Faktor genetic
b. faktor Mekanism
c. kalsium
d. protein
e. Estrogen
f. Rokok dan Kopi
g. alkohol
Beberapa penyebab osteoporosis dalam
(Junaidi, 2007)
1. Osteoporosis pascamenopause
terjadi karena kurngnya hormon estrogen (hormon
utama padawanita), yang membantu mengatur
pengangkutan kalsium kedalam tulang. Biasanya
gejala timbul padaperempuan yang berusia antara
51-75 tahun, tetapi dapat muncul lebih cepat atau
lebih lambat.Hormon estrogen produksinya menurun
2-3 tahun sebelum menopause dan terus berlangsung
3-4tahun setelah menopause. Hal ini berakibat
menurunnya massa tulang sebanyak 1-3% dalam
waktu 5-7tahun pertama setelah menopause.
2. . Osteoporosis Senilis
kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan
kalsium yang berhubungandengan usia dan ketidak
seimbangan antara kecepatan hancurnya tulang
(osteoklas) dan pembentukantulang baru (osteoblast).
Senilis berati bahwa keadaan ini hanya terjadi pada
usia lanjut. Penyakit inibiasanya terjadi pada orang-
orang berusia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering
wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis
senilis dan pasca menopause.
3.Kurang dari 5%Penderita osteoporosis juga mengalami
osteoporosis sekunder yang disebakan oleh keadaan
medis lain atau obat-obatan. Penyakit ini bisa
disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan
kelainanhormonal (terutama tiroid, paratiroid, dan
adrenal) serta obat-obatan (mislnya
kortikosteroid,barbiturat, anti kejang, dan hormon
tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang
berlebihan dapatmemperburuk keadaan ini
4. Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis
osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal
ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang
memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar
vitamin yang normal, dan tidak memiliki penyebab
yang jelas dari rapuhnya tulang.
PATOFISIOLOGI
Osteoporosis terjadi karena adanya interaksi yang menahun
antara faktor genetic dan faktorlingkungan. Faktor genetic
meliputi, usia, jenis kelamin, ras keluarga, bentuk tubuh, tidak
pernah melahirkan. Faktor mekanis meliputi, merokok, alkohol,
kopi, defisiensi vitamin dan gizi, gaya hidup,mobilitas, anoreksia
nervosa dan pemakaian obat-obatan. Kedua faktor diatas akan
menyebabkanmelemahnya daya serap sel terhadap kalsium dari
darah ke tulang, peningkatan pengeluaran kalsiumbersama urin,
tidak tercapainya masa tulang yang maksimal dengan resobsi
tulang menjadi lebih cepatyang selanjutnya menimbulkan
penyerapan tulang lebih banyak dari pada pembentukan tulang
barusehingga terjadi penurunan massa tulang total yang disebut
osteoporosis
Dalam massa pertumbuhan tulang, sesudah terjadi penutupan
epifisis, pertumbuhan tulangakan sampai pada periode yang
disebut dengan peride konsolidasi. Pada periode ini terjadi
prosespenambahan kepadatan tulang atau penurunan porositas
tulang pada bagian korteks. Proses konsolidasisecara maksimal
akan dicapai pada usia kuarang lebih antara 30-45 tahun untuk
tulang bagian korteksdan mungkin keadaan serupa akan terjadi
lebih dini pada tulang bagian trabekula.Sesudah manusia
mencapai umur antara 45-50 tahun, baik wanita maupun pria
akan mengalamiproses penipisan tulang bagian korteks sebesar
0,3-0,5% setiap tahun, sedangkan tulang bagiantrabekula akan
mengalami proses serupa pada usia lebih muda
Pada wanita, proses berkurangnyamassa tulang tersebut pada
awalnya sama dengan pria, akan tetapi pada wanita sesudah
menopause,proses ini akan berlangsung lebiuh cepat. Pada pria
seusia wanita menopause massa tulang akanmenurun berkisar
antara 20-30%, sedang pada wanita penurunan massa tulang
berkisar antara 40-50%.Pengurangan massa tulang ini berbagai
bagian tubuh ternyata tidak sama.Dengan teknik pemeriksaan
tertentu dapat dibuktikan bahwa penurunan massa tulang
tersebutlebih cepat terjadi pada bagian-bagian tubuh seperti
berikut: metacarpal, kolum femoris serta korpusvertebra, sedang
pada bagian tubuh yang lain, misalnya : tulang paha bagian
tengah, tibia dan panggul,mengalami proses tersebut secara
lambat.
MANIFESTASI KLINIS
a.Kadar Ca, P, Fosfatase alkali tidak menunjukkan kelainan y
ang nyata
b. Kadar HPT (pada pascamenoupouse kadar HPT meningkat
) dan Ct (terapi ekstrogen merangsangpembentukkan Ct)
c. Kadar 1,25-(OH)
PENATALAKSANAAN
Pengkajian
Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan
membantu dalam menentukan statuskesehatan dan
pola pertahanan penderita, mengidentifikasikan,
kekuatan dan kebutuhan penderitayang dapat diperoleh
melalui anamnese, pemeriksaan fisik dan riwayat
psikososial.
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan dampak sekunder dari fraktur v
ertebra spasme otot, deformitas tulang.
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan disfungsi se
kunder akibat perubahan skeletal(kifosis), nyeri sekunder
atau fraktur baru.
3. Risiko cedera berhubungan dengan dampak sekunder perub
ahan skeletal dan ketidakseimbangan tubuh.
4. Kurang pengetahuan mengenai proses osteoporosis dan pro
gram terapi yang berhubungan dengankurang informasi,
salah persepsi.
Intervensi
DX 1 Nyeri
Pantau tingkat nyeri pada punggung,
Ajarkan pada klien tentang alternative lain untuk
mengatasi dan mengurangi rasanyerinya.·
Kaji obat-obatan untuk mengatasi nyeri
.Rencanakan pada klien tentang periode istirahat
adekuat dengan berbaring dalam posisi telentang
selama kurang lebih 15 menit
DX 2
Kaji tingkat kemampuan klien yangmasih ada
Rencanakan tentang pemberianprogram latihan
Ajarkan klien tentang aktivitas hidup seharihari yang
dapat dikerjakan
Bantu kebutuhan untuk beradaptasi dan melakukan
aktivitas hidup sehari hari
Dx 3
Ciptakan lingkungan yang nyaman
Tempatkan klien pada ruangan yangtertutup dan mudah
untuk diobservasi
Berikan dukungan ambulasi sesuaidengan kebutuhan
Ajarkan klien untuk berjalan dan keluar ruangan
Ajarkan pada klien untuk berhentisecara perlahan,
tidak naik tanggga, danmengangkat beban berat.
Ajarkan pentingnya diet untukmencegah osteoporosis
Ajarkan diet yang mengandung banyak kalsium
Dx 4
Kaji ulang proses penyakit dan harapanyang akan
datang
Ajarkan pada klien tentang faktor-faktoryang
mempengaruhi terjadinya osteoporosis
Berikan pendidikan kepada klienmengenai efek
samping penggunaan obat