Anda di halaman 1dari 49

Kesetimbangan dan

Elektro Kimia
Micha Mahardika S.Si, MT
 Larutan?  suatu campuran (zat terlarut dan
zat pelarut) yang saling homogen

 Larutan elektrolit  Larutan yang mampu


menghantarkan listrik
  Suatu zat dapat menghantarkan listrik
karena zat tersebut memiliki ion-ion yang
bergerak bebas di dalam larutan tersebut.
ion-ion inilah yang nantinya akan menjadi
penghantar. Semakin banyak ion yang
dihasilkan semakin baik pula larutan tersebut
menghantarkan listrik.
 Yang dapat menghantarkan listrik  Daya
hantar listrik
 Daya hantar listrik : ukuran kekuatan suatu

larutan dapat menghantarkan listrik


 Daya hantar listrik kebalikan hambatan listrik
 DHL = 1/R. (satuan mho (Ω-1 ) atau siemens

(S)
l
R
A

R = tahanan (satuan Ohm )


A = luas penampang
l = panjang konduktor
ρ= tahanan jenis (mho/cm)
 Daya hantar listrik disebut Konduktivitas.
 Konduktivitas digunakan untuk ukuran larutan elektrolit. Konsentrasi
elektrolit sangat menentukan besarnya konduktivitas, sedang
konduktivitas sendiri tidak dapat digunakan untuk ukuran suatu larutan.
 Ukuran yang lebih spesifik yaitu konduktivitas molar (∆m).
Konduktivitas molar adalah konduktivitas suatu larutan apabila
konsentrasi larutan sebesar satu molar

m = k/C 

Dimana:
k : Konduktivitas spesifik (SCm-1)
C : Konsentrasi larutan (mol/L)
 m: Hantaran molar (SCm2mol-1)
 Besarnya daya hantar jenis dapat dicari dari
tahanan larutan.
 Pengukuran tahanan larutan dapat ditentukan

daya hantar ekivalen.


Faktor yang mempengaruhi
kecepatan ion
   Berat dan muatan ion
   Adanya hidrasi
   Orientasi atmosfer pelarut
   Gaya tarik antar ion
   Temperatur
   Viskositas
 Daya hantar listrik suatu larutan tergantung
dari:
1. Jumlah ion yang ada
Jumlah ion yang ada tergantung dari elektrolit
(kuat/lemah) dan konsentrasi. Pengenceran
larutan baik untuk elektroda memperbesar
daya hantar dan mencapai harga maksimal
pada pengancaran tak tarhingga.
2. Kecepatan dari ion pada beda potensial
antara kedua elektroda.
Jumlah ion ~ Δm
Jumlah ion Rentang Δm (DALAM PELARUT AIR)

2 118-131
3 235-273
4 408-435
5 >560

Jumlah ion Rentang Δm (DALAM PELARUT DMF)

1:1 65-90
2:1 130-170
3:1 200-240
4:1 >300
 Daya hantar ekuivalen didefenisikan sebagai
daya hantar satu gram ekuivalen suatu zat
terlarut diantara 2 elektroda dengan jarak
kedua elektroda 1 cm. Daya hantar ekuivalen
pada larutan encer diberi symbol “0″ yang
harganya tertentu untuk setiap ion.
 Pengaruh konsentrasi pada daya hantar

ekuivalen
[NaCl] 0

0,1 106,7
0,01 118,5
0,001 123,7
~ 126,4
 Konduktivitas molar elektrolit tidak tergantung pada
konsentrasi.
 Jika K tepat sebanding dengan konsentrasi elektrolit.
Walaupun demikian pada praktiknya, konduktivitas molar
bervariasi terhadap konsentrasi, salah satu alasannya
adalah jumlah ion dalam larutan mungkin tidak sebanding
dengan konsentrasi larutan elektrolit, misalnya konsentrasi
ion dalam larutan asam lemah tergantung pada konsentrasi
asam secara rumit dan penduakalian konsentrasi nominal
asam itu tidak menduakalikan jumlah ion tersebut.
 ion saling berinteraksi dengan kuat, maka
konduktivitas larutan tidak tepat sebanding
dengan jumlah ion yang ada.
Pengukuran konduktivitas
 Larutan Elektrolit kuat
Konduktivitas mula-mula elektrolit kuat hanya
sedikit berkurang dengan bertambahnya
konsentrasi
 Larutan Elektrolit lemah

Konduktivitas molar elektrolit lemah normal


pada konsentrasi mendekati nol, tetapi turun
tajam sampai nilai terendah saat konsentrasi
bertambah.
Berdasarkan Daya hantar listrik
didasarkan pada keberadaan ion dalam larutan
yang akan mengalirkan arus listrik.
 Larutan elektrolit

dalam larutan terdapat ion  menghantarkan


listrik
 Larutan non-elektrolit

dalam larutan tidak terdapat ion  tidak dapat


menghantarkan listrik
 100 mol NaCl dilarutkan dalam air. Apa yang
akan terjadi? Apa yang akan terbentuk?
 Lar. Elektrolit kuat
senyawa yang terionisasi secara sempurna ketika dilarutkan di
air. Larutan elekrolit kuat berasal dari tiga jenis larutan, yaitu
Garam yang larut dalam air,asam kuat dan basa kuat.
Derajat ionisasi =1
Menghasilkan banyak ion
Molekul netral dalam larutan hanya sedikit/tidak ada sama sekali
Terionisasi sempurna, atau sebagian besar terionisasi sempurna
Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang
dihasilkan banyak, lampu menyala
Penghantar listrik yang baik
 asam kuat (HCl, H2SO4, H3PO4, HNO3, HClO4); basa kuat (NaOH,
Ca(OH)2, Ba(OH)2, LiOH), garam NaCl
 Lar. Elektrolit lemah
larutan yang terionisasi sebagian di dalam air. Sehingga larutan
jenis ini hanya menghasilkan sedikit ion di dalam air.
Menghasilkan sedikit ion
Molekul netral dalam larutan banyak
Terionisasi hanya sebagian kecil
Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang
dihasilkan sedikit, lampu tidak menyala
Penghantar listrik yang buruk
Derajat ionisasi >0 dan kecil dari 1
Contohnya adalah: asam lemah (cuka, asam askorbat, asam
semut), basa lemah [Al(OH)3, NH4OH, Mg(OH)2, Be(OH)2];
garam NH4CN
 Hukum Khrausch : Hantaran molar sebanding
dengan akar konsentrasi
 m  0m  C 1/ 2

0m = Hantaran molar pembatas yaitu konduktivitas molar


dalam limit konsentrsi nol (ion tidak saling berinteraksi)

 = koefisien yang tergantung pada stoikhiometri elektrolit


 Hukum migrasi bebas ion :
  
0
        
m


= hantaran molar pembatas kation

= hantaran
 molar pembatas anion


= jumlah

kation

=
jumlah
 anion
 Contoh : asam Bronsted (CH3COOH) dan Basa
Bronsted (NH3)

HA(aq) + H2O(l)  H3O+(aq) + A-(aq)

a( H 3O  )a( A  )
Ka 
a ( HA)

Hantaran jenis tergantung : jumlah ion dalam larutan


dan derajat ionisasi elektrolit sehingga untuk asam
lemah HA pada konsentrasi nominal C pada
kesetimbangan
 HA(aq) + H2O(l)  H3O+(aq) + A-(aq)

1
α

1-α C C
 [H3O+] = C [A-] = C [HA] = (1-α )C
 Konstanta kesetimbangan dengan mengabaikan koefisien
aktivitas
2
'  C
Ka 
1
 Harga tetapan kesetimbangan sebenarnya adalah tetapan
kesetimbangan termodinamika Ka yang merupakan fungsi dari
Ka’ dan koefisien keaktifan ion-ionnya. Untuk larutan pada
pengenceran tak hingga koefisien keaktifan sama dengan 1.
Maka harga tetapan kesetimbangan sebenarnya adalah

'
log K a  log Ka  2 A  .C
 Dengan mengalurkan log Ka terhadap dan .C
mengekstrapolasi harga C=0 diperoleh harga ' m
 Jika hantaran molar elektrolit terionisasi
'
sempurna secara hipotesis m 

 maka konduktivitas terukur :

 m  ' m
 Jika konsentrasi ion dalam larutan rendah
maka :
 m  0m
 Hukum Pengenceran Ostwald :

1 1  mC
 0 
 m  m K a (0m ) 2
Gerakan ion
 Kecepatan hanyut (s) :
 Jika dua elektroda yang terpisah dengan jarak l berada pada selisih potensial

( ), maka ion dalam larutan diantara kedua elektroda tersebut, mengalami
medan listrik (E) sebesar : 
E
l

 Untuk ion ze (muatan ion) mengalami gaya sebesar :


ze
F  zeE 
l

 Sedangkan gaya perlambatan (F’), sedangkan gaya gesek (f) maka :


  a
F '  fs
f=6
 
 Kedua gaya ini bekerja dalam arah yang berlawanan dan ion mencapai kecepatan
akhir, yaitu kecepatan hanyut ion (s), jika gaya mempercepat F diimbangi oleh
gaya perlambatan F’. Gaya neto menjadi nol (F=F’) jika :
zeE
s
f
Hantaran elektrolit
 Hantaran listrik/hantaran jenis (κ) untuk larutan
elektrolit tersusun akibat kontribusi setiap jenis ion
yang ada
 Dapat ditentukan dengan menggunakan jembatan

Wheatstone, dimana tahanan yang tidak diketahui


diseimbangkan dengan tahanan yang diketahui.
 Dalam penentuan tahanan sel digunakan arus bolak-

balik.
κ =Ksel/R

Ksel ditentukan dengan pengukuran tahanan sel bila sel


mengandung larutan yang diketahui hantarannya
 Bila sel hantaran tertentu diisi dengan 0,02
mol/L kalium klorida, yang mempunyai
hantaran jenis 0,2768 Ω-1m-1, tahanannya adalah
82,4 Ω pada 25oC seperti yang telah ditentukan dengan
metode jembatan Wheatstone; bila diisi dengan
0,0025 mol/L kalium sulfat, tahanannya adalah 326 Ω
 Hitung Ksel

 Hitung hantaran jenis dari larutan K SO


2 4
Mobilitas ion (U)
 Mobilitas ion adalah kecepatan dorong dalam arah
medan listrik, dibagi oleh kuat medan listrik E
dx
U  dt
Ion mengalami perpindahan
E secara acak sedemikian
rupa sehingga tak bergerak secara garis lurus.
Medan listrik (E) adalah resultan gaya listrik per
satuanmuatan positif, sehingga satuan E adalah N
C-1
Medan listrik adalah besaran vektor, tetapi tidak
digunakan notasi vektor karena yang ditinjau
hanya keadaan medan listriknya dalam arah x
 Potensial listrik yang diukur dalam volt,
adalah energi per satuan muatan
 1 V = 1 J C-1 = 1 N m C-1
 1 v m-1 = 1 N C-1  sehingga medan listrik

dapat dinyatan dalam V m-1


 Dalam sistem SI kecepatan m s-1
 Sehingga kemobilan listrik mempunyai satuan

ms-1/V m-1 = m2 V-1 s-1


Larutan 0,1 mol/L KCl diletakkan di
ats larutan CdCl2.
Ion K+ akan bergerak ke atas menuju
elektroda negatif menjauhi
kedudukan batas awal. Ion ini akan
KCl
diikuti oleh ion Cd2+ yang geraknya
lebih lambat, sehingga tidak terjadi
celah dalam elektrolit
CdCl2 Untuk dapat menghitung kemobilan
listrik (U) dari ion K+, perlu diketahui
kuat medan listrik E dalam larutan
KCl
kuat medan listrik (E) adalah gradien
negatif dari potensial listrik Φ.

E = -dΦ/dx
 Untuk suatu konduktor yang seragam
perbedaan dalam potensial per satuan jarak
dapat dihitung dengan menggunakan hukum
Ohm. Untuk konduktor dengan satuan
penampang satu beda potensial diantara dua
titik sama dengan rapat arus I/A dengan I
adalah arus dan A adalah luas penampang,
dikalikan dengan tahanan jenis 1/κ

E = I / Aκ
 0,1 mol/L KCl, mempunyai batas gerak
KCl 4,64 cm selama 67 menit bila arus
sebesar 5,21 x 10-3 A digunakan. Luas
penampang tabung adalah 0,230 cm2,
CdCl2
dan κ=1,29 Ω-1 m-1 pada 25oC. Hitung kuat
medan listrik dan kemobilan listrik dari ion
kalium
 Elektrokimia : cabang ilmu kimia yang
mempelajari aspek elektronik dari reaksi
kimia
 Sel elektrokimia : suatu sel yang disusun

untuk mengubah energi listrik atau


sebaliknya
Sel elektrokimia
 Elektrolisis : sel yang mengubah energi listrik
menjadi energi kimia. Arus listrik digunakan
untuk melangsungkan reaksi redoks tak
spontan
 Sel Volta/ Galvani : sel yang mengubah energi

kimia menjadi energi listrik. Reaksi redoks


spontan digunakan untuk menghasilkan
listrik
FARADAY
 Hukum faraday 1
Jumlah zat yang dihasilkan elektroda sebanding
dengan arus listrik yang mengalir pada sel
elektrolisis
Bila sejumlah tertentu arus listrik melalui sel,
dengan jumlah mol zat yang berubah di
elektroda adalah konstan tidak tergantung jenis
zat
Misalnya, kuantitas listrik yang diperlukan untuk
mendapatkan 1 mol logam monovalen adalah
96485 C tidak bergantung pada jenis logamnya
 Hukum faraday 2
Jumlah zat-zat yang diendapkan pada masing-
masing elektroda oleh sejumlah arus listrik
yang sama banyaknya akan sebanding
dengan besar ekivalen masing-masing zat
tersebut
Arus listrik suatu faraday (1 F) didefinisikan
sebagai jumlah arus listrik yang terdiri dari 1
mol elektron.
 W = (e i t)/ F

 W = (i t Mr)/ (F val)
 Lelehan Al2O3 dielektrolisis dengan dialiri arus listrik
sebesar 100 A. berapakah massa alumunium yang
diperoleh jika elektrolisis terjadi selama 200 detik? (Ar
Al=27)

 Al2O3  Al3+ + O2-


 K (-) : Al3+ + 3e-  Al
 A (+) : O2-  O +2e-

 W = I t Ar/ F val
 W = 100 A x 200 s x 27 gr/mol / 96500 C x 3
 W = 1,865 gram
 Elektrolisis larutan CuSO4, sel dialiri arus
sebesar 772 A selama 100 detik. Hitunglah
massa endapan Cu dan volume O2 yang
dihasilkan pada elektrolisis tersebut! (Ar
Cu=63,5 gr/mol)
 CuSO  Cu2+ + SO42-
4
 K (-) : Cu2+ + 2e-  Cu
 A (+) : 2H O  O +4H+ + 4e-
2 2
 Hitung logam Cu yang dihasilkan …….. Gram

 Jumlah mol elektron pada anoda

 n e = (I x t)/96500

 n e = (772 x 100) /96500 = 0,8 mol

 Gunakan stoikiometri reaksi


 n O2 = ¼ x 0,8 mol = 0,2 mol
 Volume O2 = … L
Sel Volta
 Anoda (oksidasi)
Zn (s) = Zn2+ (aq) + 2e-
 Katoda (reduksi)

Ag+(aq) + 1e- = Ag (s)

Reaksi keseluruhan
Zn (s) + 2 Ag+ (aq) = 2Ag (s) + Zn2+(aq)
 Zn (s) + 2 Ag+ (aq) = 2Ag (s) + Zn2+(aq)

 Penulisan notasi untuk sel elektrokimia:

yg akan teroks| hasil oks (fasa, konsentrasi) || yg akan terred (fasa, konsentrasi) | hasil
red
 Tuliskan
reaksi di
anoda, reaksi
di katoda,
keseluruhan
reaksi dan
notasi sel
 Eo AgCl/Ag =
0,2223 V
 Eo Fe3+/Fe2+ =
0,771 V
 Esel = -

  

 Esel = -

  

 Esel = -

  Esel = 0,531 V
 Anoda
Ag (s) + Cl- (aq) = AgCl + e
 Katoda

Fe3+(aq) + e = Fe2+ (aq)


 Reaksi keseluruhan

Ag + Fe3+ + Cl- = AgCl + Fe2+


 Notasi sel

Ag| AgCl || FeCl2, FeCl3 | Pt

Pt : logam inert  tidak mengalami reduksi


maupun oksidasi

Anda mungkin juga menyukai