KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN PERIODE 25 1uli - 20 Agustus 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Pembimbing : Dr. Heryanto Syamsuddin. Sp.KK Oleh : Yogie Dwi Nugroho 0461050137 Keberhasilan pengobatan topikal vehikulum yang tepat bahan aktiI yang sesuai dengan etiologi penetrasi obat ke dalam kulit PRINSIP TERAPI TOPIKAL !emilihan vehikulum yang sesuai keringkan bila basah & basahkan bila kering DASAR DASAR- -DASAR DASAR PENGOBATAN TOPIKAL PENGOBATAN TOPIKAL DASAR DASAR- -DASAR DASAR PENGOBATAN TOPIKAL PENGOBATAN TOPIKAL Absorpsi perkutan : Faktor yang berpengaruh Absorpsi perkutan : Faktor yang berpengaruh Faktor biologis a Ketebalan kulit b Lokasi c Keadaan kulit d Umur Faktor Iisikokimia a Kuantitas b Hidrasi c KoeIisien partisi d Ukuran partikel FAKTOR BIOLOGIS FAKTOR BIOLOGIS FAKTOR BIOLOGIS FAKTOR BIOLOGIS a. Ketebalan kulit Stratum korneum lapisan pertama kontak dg obat topikal Makin tebal absorbsi kecil b. Lokasi Tergantung Folikel rambut Keleniar ekrin a. Ketebalan kulit Stratum korneum lapisan pertama kontak dg obat topikal Makin tebal absorbsi kecil b. Lokasi Tergantung Folikel rambut Keleniar ekrin .. Keadaan kulit DeIek stratum korneum absorbsi AgresiIitas pengobatan harus berbanding terbalik dengan deraiat peradangan kulit d. Umur Bayi Iungsi absorbsi orang dewasa !erbedaan : rasio L!B dg BB dipertimbangkan .. Keadaan kulit DeIek stratum korneum absorbsi AgresiIitas pengobatan harus berbanding terbalik dengan deraiat peradangan kulit d. Umur Bayi Iungsi absorbsi orang dewasa !erbedaan : rasio L!B dg BB dipertimbangkan EIek samping sistemik !enekanan aksis hipotalamus - hipoIisis - adrenal Orang tua Iolikel rambut keleniar keringat stratum korneum menipis iritasi FAKTOR FISIKOKIMIA FAKTOR FISIKOKIMIA a. kuantitas Absorbsi berbanding langsung dengan Luas kulit Kontak Frekuensi dg bahan aplikasi b. Hidrasi Hidrasi absorbsi Oklusi alamiah atau akibat pengobatan Salep berlemak mencegah evaporasi Hidrasi .. Koefisien partisi Ditentukan bahan aktiI Larut dalam lemak penetrasi mudah daripada larut dalam air d. Ukuran partikel Makin kecil bahan aktiI Absorbsi b. Hidrasi Hidrasi absorbsi Oklusi alamiah atau akibat pengobatan Salep berlemak mencegah evaporasi Hidrasi .. Koefisien partisi Ditentukan bahan aktiI Larut dalam lemak penetrasi mudah daripada larut dalam air d. Ukuran partikel Makin kecil bahan aktiI Absorbsi 2. Vehikulum : !embawa zat aktiI Ideal : stabil, non iritatiI, non alergik, mudah digunakan, kosmetik baik Dasar : bedak, salap, cairan 2. Vehikulum : !embawa zat aktiI Ideal : stabil, non iritatiI, non alergik, mudah digunakan, kosmetik baik Dasar : bedak, salap, cairan airan airan ( (solusio solusio. . Tin.tura Tin.tura) ) suspensi suspensi emulgator emulgator ( (bedak bedak ko.ok ko.ok) ) bedak bedak ( (krim krim A/M. M/A A/M. M/A) ) dingin dingin padat padat lemak lemak ( (bedak.powder bedak.powder) ) pasta pasta ( (salep salep. . unguentum unguentum) ) airan airan !rinsip pengobatan cairan : Membersihkan kulit yang sakit dari debris (pus, krusta, dan sebagainya) dan sisa-sisa obat topikal yang pernah dipakai Hasil akhir pengobatan adalah keadaan yang membasah meniadi kering, permukaan meniadi bersih sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh dan mulai proses epitelisasi Kompres terbuka Kompres terbuka Indikasi : - Dermatitis madidans - InIeksi kulit dengan eritema yang mencolok (erispelas) - Ulkus kotor yang mengandung pus dan krusta EIek pada kulit : - Kulit yang semula eksudatiI meniadi kering - !ermukaan kering meniadi dingin - Vasokonstriksi - Eritema berkurang Kompres tertutup Kompres tertutup Dasar : Vasodilatasi (bukan penguapan) Indikasi : Kelainan yang dalam, misalnya limIogranuloma venerium BEDAK BEDAK EIek: - mendinginkan - antiinIlamasi ringan karena ada sedikit eIek vasokonstriksi - antipruritus lemah - mengurangi pergeseran pada kulit yang berlipat (intertrigo) - proteksi mekanis Indikasi: - Dermatosis yang kering dan superIisial - Mempertahankan vesikel/bula agar tidak pecah (varisela) Kontraindikasi: Dermatitis yang basah, terutama bila disertai dengan inIeksi sekunder SALAP SALAP Indikasi: - Dermatosis yang kering dan kronik - Dermatosis yang dalam dan kronik - Dermatosis yang bersisik dan berrkrusta Kontraindikasi: - Dermatitis madidans BEDAK KOOK BEDAK KOOK Bedak kocok terdiri atas campuran air dan bedak, biasanya ditambah dengan gliserin sebagai bahan perekat Indikasi: - Dermatosis yang kering, superIisial, dan agak luas - !ada keadaan subakut Kontraindikasi: - Dermatitis madidans - Daerah badan yang berambut KRIM KRIM Krim adalah campuran air (water), minyak (oil), dan emulgator Krim ada 2 ienis: Krim W/O : Iase dalam adalah air, sedangkan Iase luar adalah minyak Krim O/W : Iase dalam adalah minyak, sedangkan Iase luar adalah air Selain emulgator, ditambahkan iuga bahan pengawet, misalnya paraben dan iuga dicampur parIum Indikasi: - Indikasi kosmetik - Dermatosis yang subakut dan luas - Krim boleh digunakan di daerah yang berambut Kontraindikasi : Dermatitis madidans PASTA PASTA Merupakan campuran homogen bedak dan vaselin !asta bersiIat protektiI dan mengeringkan Indikasi : Dermatosis yang agak basah Kontraindikasi : - Dermatosis yang eksudatiI dan daerah yang berambut - Untuk daerah genital eksterna dan lipatan- lipatan badan LINIMEN LINIMEN Linimen atau pasta pendingin merupakan campuran cairan, bedak, dan salap Indikasi : dermatosis yang subakut Kontraindikasi : dermatosis madidans GEL GEL Gel ialah sediaan hidrokoloid atau hidroIilik berupa suspensi yang dibuat dari senyawa organik Zat untuk membuat gel di antaranya ialah karbomer, metilselulosa, dan tragakan Gel akan segera mencair iika berkontak dengan kulit dan membentuk satu lapisan BAHAN AKTIF OBAT BAHAN AKTIF OBAT TOPIKAL TOPIKAL Kortikosteroid Anti iamur Antibiotik Antiseptik Antipruritus Retinoid KORTIKOSTEROID KORTIKOSTEROID Banyak digunakan !otensi penambahan gugus Iluor EIek samping !ertimbangan matang Dimulai dg potensi lemah Gol I-IV !otensi lemah : 4-6 minggu kuat : 2 minggu LOKAL EFEK SAMPING STEROID TOPIKAL EFEK SAMPING STEROID TOPIKAL SISTEMIK a Katabolik AtroIi kulit - Striae Telangiektasi - Hipertrikosis !urpura - Rosasea Akne - Disperioral Ggn penyembuhan luka b !erubahan respon lokal Tinea incognito Glaukoma Hipopigmentasi c Dis Kontak alergi Supresi AHA Ggn !ertumbuhan Sindrom Cushing Iatrogenik ANTI 1AMUR ANTI 1AMUR ANTI 1AMUR ANTI 1AMUR Bervariasi Spektrum Sediaan Harga ANTI 1AMUR Konvensional Mekanisme keria tidak ielas Salep withIield SulIur Asam undeselinat Generasi baru Ggn Sintesis / integritas membran sel Siklopiroksilamin Imidazole Alilamin ANTIBIOTIKA ANTIBIOTIKA Indikasi inIeksi piodermi InIeksi luas antibiotik sistemik Tetrasiklin : - Bakteriostatik - Gram pos, gram neg, aerob, anaerob - Salep Neomisin : Gram pos & gram neg Kombinasi dg antibiotik lain, anti iamur / steroid Gentamisin : - Bakterisid - !seudomonas - Salep & krim Basitrasin: Bakterisid Gram positiI Kombinasi dg neomisin & polimiksin B-sulIat Konsentrasi 4-6 Silver sulfadiazine : !roIilaksis Tx luka bakar Krim silver sulIadiazine Asam fusidat : !enghasil penisilinase Salap & krim Na Iusidat 2 Mupirosin : StaIilokokus Salap, konsentrasi -3 ANTISEPTIK ANTISEPTIK Mencegah teriadinya inIeksi Sabun : antiseptik ringan triklorokarbonilid / tribromosalisilanida Rivanol : kompres larutan 0 - K!ermanganat : oksidator konsentrasi : 0000 !ovidon Iodin : Tidak toksik Tidak iritatiI Sol & salap Konsentrasi - 0 Alkohol Konsentrasi 70 Kompres dan oles ANTIPRURITUS ANTIPRURITUS Simptomatis Kalamin : Kombinasi Seng oksida & Ieri oksida Bedak, bedak kocok, krim & salap Urea : Hidrasi kulit & emolient Konsentrasi 2-0 Krim Fenol, mentol, kamIor Derivat Iraksi oleorisin dari tumbuh-tumbuhan Konsentrasi 0, - Losio, krim !endingin Antihistamin !emeka / sensitizer Krim Tidak dianiurkan RETINOIDS RETINOIDS Indikasi: Akne, !soriasis Kulit menua !IH, melasma, stria Iritasi KESIMPULAN KESIMPULAN Tx Topikal terpenting dalam penatalaksanaan penyakit kulit Tiga Iungsi : !roteksi kulit terhadap lingkungan Membasahi / mengeringkan !embawa obat ke dalam kulit !ertimbangkan : Indikasi Lokasi Stadium penyakit Kesalahan tx topikal !enyakit Iatrogenik Lokasi dan stadium penyakit ienis vehikulum