Nyeri Dan Penatalaksanaan Nyeri
Nyeri Dan Penatalaksanaan Nyeri
NYERI
• Katabolisme
• Aktifasi simpatetik
• Hiperkoagulasi
• Imunosupresi
• Kardiovaskular :
– Hipertensi, takikardi, peningkatan kerja jantung
• Respirasi :
– Supresi batuk, penurunan parameter respirasi
• Psikologis :
– Takut, cemas, depresi, respon “belajar”
Efek metabolik dan endokrin
•.
• Bila nyeri mustahil dihilangkan, tujuan
terapi nyeri adalah memberi kenyamanan
untuk pasien
Asesmen nyeri
Pain Rating Methode
• Categorical Rating Scale :
– Verbal pain scoring methode
– no pain, mild, moderate, severe, worst pain
• Visual Analog Scale
– Garis 10 cm dari “no pain” sampai “worst possible pain”
– Pasien memberi tanda sepanjang garis
– Skor VAS adalah jarak (dalam cm) dari “no pain” sampai tanda yang
diberi pasien.
• Depresi nafas
– Nyeri mengantagonis depresi nafas akibat opioid
• Depresi nafas dpt terjadi :
– Overdosis : pemberian dg dosis besar, akumulasi akibat
pemberian secara infus, opioid long acting
– Pemberian sedasi bersamaan (benzodiazepin, antihistamin,
antiemetik tertentu)
– Adanya kondisi tertentu : gangguan elektrolit,
hipovolemia,uremia, ggan respirasi dan pningkatan tek
intrakranial.
– Obstructive sleep apnoes atau obstruksi jalan nafas intermiten
• Penurunan laju nafas adalah tanda klinis yang
terlambat dan tidak dapat dijadikan indikator
klinis terjadinya depresi nafas.
• Sedasi adalah indikator yg baik dan dimonitor dg
menggunakan skor sedasi
• Skor sedasi :
– 0 = sadar penuh
– 1 = sedasi ringan, kadang mengantuk, mudah
dibangunkan
– 2 = sedasi sedang, sering secara konstan mengantuk,
mudah dibangunkan
– 3 = sedasi berat, somnolen, sukar dibangunkan
– S = tidur normal
Efek samping opioid
• SSP :
– Euforia, halusinasi, miosis, kekakukan otot
– Pemakai MAOI : pemberian petidin koma
• Toksisitas metabolit
– Petidin norpetidin nervousness sp tremor, twitching, mioklonus multifokal,
kejang
– Petidin tdk boleh digunakan lebih dari 72 jam utk penatalaksanaan nyeri pasca
bedah
– Morfin morfin 6-glukoronida afinitas thd mu receptor dg analgesik 10 x
lebih poten dari morfin.
– Pemberian morfin kronik, ggan fgs ginjal, usia lebih dari 70 thn
• Efek kardiovaskular :
– Tergtng jenis, dosis dan cara pemberian, status volume intravaskular, level
aktivitas simpatetik
– Morfin vasodilatasi
– Petidin takikardi
Efek samping opioid
• Mual muntah
• Terapi mual muntah :
– Hidrasi dan tek darah adekuat
– Hindari pergerakan berlbihan pasca bedah
– Atasi kecemasan pasien
– Obat- obat antiemetik
Obat- obat antiemetik
Cara pemberian opioid
• Oral
• Intramuscular
• Subcutan
• Intravena
– Intermiten :
• jarang dilakukan di ruang rawat
• Penatalaksanaan nyeri awal dan segera (setelah pembedahan atau
trauma)
• Pasien hipovolemik atau hipotensi
• Untuk mengatasi incident pain (ganti balutan, fisioterapi) atau
analgesia tidak adekuat
• Bolus intravena intermiten dosis kecil
Pemberian opioid iv intermiten
Cara pemberian opioid
• Infus intravena
– Untuk mencegah “peaks and troughs” pd pemberian intermiten
– Bila analgesia tdk adekuat, diberi dosis bolus sebelum
peningkatan kec infus
• Patient Controlled Analgesia
– Alat infus yg dpt diaktifkan pasien utk menyuntikkan sejumlah
kecil opioid intravena
– Sesuai dg kebutuhan analgetik pasin yg variatif
– Pasien dpt menyesuaikan level analgesia sesuai dg level yg
cukup nyaman buat pasien dg efek samping yg dapat ditoleransi
Variabel PCA dan dosis yg umum digunakan
Cara pemberian opioid
• A new opioid
• Analgesia dg sedasi, depresi nafas, stasis
gastrointestinal, dan potensial penyalahgunaan
yang minimal
• Mu opioid agonist, serotoninergic ,
noradrenergic
• Opioid dan nonopioid analgetik
• Ef samping :
– Dizziness,nausea, sedasi, mulut kering, berkeringat
Regional Analgesia
• Kardiovaskular :
– Mengurangi kebutuhan oksigen miokard
• Reduksi aktivasi simpatetik
• Reduksi respon stress
– Meningkatkan suplai oksigen miokard :
• Reduksi vasokonstriksi koroner
• Reduksi insidns hiperkoagulasi pasca bedah
– Efek thd iskemia miokard pasca bedah msh
kontroversi
Keuntungan analgesia epidural
• Sistem respirasi
– Perbaikan fungsi paru
• Reduksi disfungsi diaphragma
• Refleks inhibisi aktifitas nervus phrenikus
– Perlu data yg lebih banyak utk membuktikan penurunan komplikasi
paru pasca bedah
• Respon stress
– Menurunkan pelepasan mediator neuroendokrin dan sitokain,
peningkatan katekolamin, laju metabolisme dan curah jantung.
– Menurunkan gangguan koagulasi
• Gut function :
– Mengurangi durasi ileus pasca bedah dengan memperbaiki motilitas
usus
• Kehilangan darah intraoperatif pd pembedahan tubuh bagian bawah
• Outcome pasca bedah
NSAID
• Gastrointestinal
• Renal
• Platelet
• Aspirin –induced asthma
Analgesia multimodal
• Multimodal analgesia :
– Pemberian berbagai analgetik dengan
berbagai rute untuk mendapatkan analgesia
yg baik disertai pengurangan insidens dan
beratnya efek samping
– Contoh : pemberian ketorolak pd analgesia
berbasis blok interkostal atau morphine based
PCA secara signifikan memperbaiki analgesia
• ACUTE PAIN MANAGEMENT
“It is best to avoid intense, single modality
treatment in acute pain management. The
more modern motif is to strive for an approach
that balances the application of a number of
therapies, each aimed at counteracting “the
pain” in a different way “
Analgesia pre- emptive