Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
- Institute Perbanas
Pendahuluan
Dalam aktivitas operasi, Aset merepresentasi potensi
jasa fisis dan non fisis dalam kemampuannya untuk
menyediakan barang dan jasa
- Cost saham sebagai penghargaan ditentukan dengan berapa harga saham jika perusahaan
menerbitkan saham pada saat tersebut
- Cost dalam reorganisasi atas perusahaan yang sudah berjalan untuk menentukan nilai
perusahaan pada saat tersebut
- Cost dari hadiah/hibah ditentukan dengan nilai wajar atau kemampuan dalam menghasilkan
laba atau tingkat pengembalian investasi
- Potongan tunai/diskon
Penilaian aset
Pengukuran/penilaian dalam akuntansi adalah penentuan jumlah
moneter suatu objek untuk menentukan makna ekonomiknya di masa
lalu, sekarang dan yang akan datang
Tujuan penilaian aset adalah merepresentasi atribut pos-pos aset yang
berpaut dengan tujuan pelaporan keuangan dengan menggunakan basis
penilaian yang sesuai
(i) Sebagai salah satu langkah dalam pengukuran laba
(ii) Sebagai salah satu langkah dalam proses penyajian posisi keuangan
(iii) Memenuhi kebutuhan informasi yang ingin dicapai dalam pelaporan
keuangan
(iv) Memenuhi kebutuhan informasi khusus yang memerlukan penilaian
untuk kepentingan manajemen
Konsep dan basis penilaian
Menurut Hendriksen dan Van Breda, konsep dan basis penilaian aset
untuk tujuan pelaporan keuangan dilihat dari 2 dimensi, yaitu arah
aliran aset dan waktu
Aset merupakan komponen penentu posisi keuangan pada suatu
tanggal tertentu, sehingga basis yang paling valid dan obyektif adalah
harga atau nilai pertukaran
Nilai pertukaran dilihat dari dua sisi, yaitu:
1. Nilai Masukan (input value)
2. Nilai keluaran (output value)
Nilai Masukan (input value)
Menunjukkan jumlah rupiah yang harus dikeluarkan suatu entitas untuk memperoleh aset
(input) yang akan digunakan dalam operasi entitas.
3. Cost harapan
Jika suatu aset diperoleh secara bertahap per bagian, tidak
sekaligus.
Digunakan discounted future input costs atas perolehan per
tahap tersebut.
Nilai keluaran (output value)
Menunjukkan aliran dana (kas) yang diperkirakan akan diterima perusahaan dimasa mendatang sesuai dengan
harga pertukaran output/ produk yang dihasilkan perusahaan
Secara umum, penilaian ini lebih ditujukan kepada aset yang tujuannya dijual atau dijadikan kas/setara kas,
dan bukan untuk proses produksi
Dasar penilaian yang digunakan dalam kategori nilai keluaran adalah sbb:
1. Harga jual masa lalu
Menunjukkan kas yang cukup pasti akan diterima dari konversi pos aset yang timbul dari transaksi masa lalu.
Bentuk khusus dari net realizable value, misal untuk akun piutang.
2. Harga jual sekarang
Didasari dengan konsep nilai tunai sekarang (current cash equivalents).
Misal untuk transaksi anjak piutang.
3. Nilai terealisasi harapan
Merupakan penilaian dari penerimaan kas atau potensi jasa masa datang yang jumlah dan waktunya cukup pasti.
Dinilai dengan dasar penerimaan kas masa mendatang diskonan (discounted future cash receipt/service potensials).
4. Lower cost or market
Merupakan kombinasi nilai masukan dan keluaran.
Konsep penilaian aset menurut FASB:
1. Historical cost
Jumlah setara rupiah yang dikorbankan untuk memperoleh aset.
Aset dicatat berdasarkan historical cost dan disesuaikan dengan depresiasi/amortisasi.
2. Current (replacement) cost
Jumlah setara rupiah yang harus dikorbankan untuk memperoleh aset sejenis saat sekarang.
3. Current market value
Jumlah setara rupiah yang dapat diperoleh kesatuan usaha dengan menjual aset tersebut dalam
kondisi normal (tidak akan dilikuidasi).
4. Net realizable value
Jumlah setara kas yang akan diterima dari aset tersebut dikurangi pengorbanan yang diperlukan
untuk mengkonversi menjadi kas/setara kas.
5. Present (or discounted) value of future cash flows
Jumlah nilai sekarang penerimaan kas di masa mendatang dikurangi pengorbanan untuk
mendapatkan penerimaan tersebut.
Pengakuan
Pengakuan aset pada umumnya dilakukan bersamaan dengan adanya transaksi, kejadian, atau
keadaan tetentu
Pengungkapan dan penyajian pos-pos aset harus dipelajari dari standar yang
mengatur tiap pos
Secara umum, aset disajikan di sisi debit dan diklasifikasi menjadi aset lancar
dan tetap (tidak lancar)