REPUBLIK INDONESIA
Disusun oleh :
Presiden Soeharto menandatangani kesepakatan dengan IMF disaksikan oleh Michel Camdessus selaku Managing Director.
Namun, tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dari 1987-1997, menutupi beberapa kelemahan struktural
dalam ekonomi Indonesia. Longgarnya kebijakan pemerintah dan institusi jasa keuangan saat itu dan
meningkatnya nilai ekspor barang non-migas, membuat banyak jasa keuangan berupa bank, asuransi dan
berbagai lembaga keuangan lainnya muncul dengan tujuan mendapat keuntungan dari fasilitasi ekspor,
namun dengan modal inti yang sering kali kurang Tanpa disadari oleh pemerintah dan institusi keuangan
sendiri, besarnya kesempatan untuk membiayai fasilitasi ekspor tersebut, perlahan-lahan mulai menunjukkan
bahwa pertumbuhan jasa keuangan tidak berkualitas, mulai memakan korban berupa tutupnya beberapa bank
secara berantai akibat gagal menarik kredit yang macet, hingga modal inti yang kurang mulai menandai
gelapnya perkembangan jasa keuangan yang saat itu tengah tumbuh pesat. Belum lagi dengan sistem legal
sangat lemah, dan tidak ada cara efektif untuk menjalankan kontrak, mengumpulkan hutang, atau menuntut
atas kebangkrutan.
Orde baru ( 1968-1998 )
puncaknya ketika Krisis finansial terjadi di Asia dan merembet hingga ke Asia Tenggara,
termasuk Indonesia pada akhir 1997 dengan cepat berubah menjadi sebuah krisis ekonomi
dan politik. Dengan defisit anggaran yang sudah mencapai lebih dari 60% dari PDB nasional,
ditambah dengan rasio NPL (kredit macet) yang sudah mencapai 20% lebih membuat
pemerintah dan institusi pengawasan kegiatan keuangan hanya bisa memperlambat dan
mengurangi parahnya krisis tersebut dengan menaikkan tingkat suku bunga domestik untuk
mengendalikan naiknya inflasi dan melemahnya nilai tukar rupiah, dan memperketat
kebijakan fiskalnya.
Pasca soeharto
Di bulan Agustus 1998, Indonesia dan IMF
menyetujui program pinjaman dana di bawah
Presiden B.J Habibie. Presiden Gus Dur yang
terpilih sebagai presiden pada Oktober 1999
kemudian memperpanjang program tersebut.
Pada 2010, ekonomi Indonesia sangat stabil
dan tumbuh pesat. PDB bisa dipastikan
melebihi Rp 6,300 triliun, meningkat lebih dari
100 kali lipat dibanding PDB tahun 1980.
Setelah India dan China, Indonesia adalah
negara dengan ekonomi yang tumbuh paling
cepat di antara 20 negara anggota Industri
ekonomi terbesar didunia G20.
2
Perekonomian Indonesia
sekarang & pertumbuhan
ekonominya
]
Ekonomi Indonesia sekarang
Tabel berikut menunjukkan indikator ekonomi utama tahun 2010– - PDB = produk domestik bruto
2022. Inflasi di bawah 5% berwarna hijau. - KKB = keseimbangan kemampuan berbelanja
3
Export & import RI
NILAI EKSPOR JANUARI – AGUSTUS 2022 &
PERBANDINGAN SECARA YOY
Udang
Negara tujuan ekspor : Japan, Hong Kong, China, Singapore, Malaysia, Australia, Taiwan, Thailand, South
Korea, Vietnam, USA, Belgium, England, Spain, French, Canada, Dutch, Italy, German.Japan, Hongkong,
Cina, Singapore, Malaysia, Australia, Taiwan, Thailand, Korea Selatan, Vietnam, USA, Belgia, Inggris,
Spanyol, Prancis, Kanada, Belanda, Itali, Jerman
Kopi
Negara tujuan ekspor :USA, England, German, Panama, Italy, Canada, Mexico, Dutch, Spain, French,
Japan, Australia, Singapore, Hong Kong, Sri Lanka, South Korea, PCA, Saudi Arabia, Ethiopia, Nigeria,
Kenya, Tunisia, Sudan
Alas Kaki
Negara tujuan ekspor :USA, Belgium, England, French, Italy, German, Mexico, Spain, Canada, Chili,
Panama, Turk, Japan, Malaysia, Thailand, South Korea, Australia, China, Hong Kong.
Elektronika
Negara tujuan ekspor :Japan, Taiwan, South Korea, China, Malaysia, Hong Kong, Australia, Singapore,
Thailand, Vietnam, German, Dutch, Italy, Belgium, Poland, USA, England, Denmark, French, Yunani.
Daftar Komoditas Impor Indonesia & negara penyuplai
Migas
Pada November 2021, total nilai impor migas mencapai USD 3,02 miliar. Nilai import migas akan
meningkat jika terjadi lonjakan harga minyak mentah serta gas yang ada di pasar internasional.
Negara asal import minyak mentah langganan Indonesia adalah Arab Saudi. Selain minyak mentah,
Indonesia juga masih langganan mengimport gas dari Timur Tengah. Nilai gas yang diimport
mencapai USD479,7 juta pada akhir tahun 2021.
● Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, persentase penduduk miskin di
Indonesia sebesar 9,54% per Maret 2022.
Angka ini menurun 0,17 poin dibandingkan September 2021 yang sebesar 9,71%.
Angka kemiskinan Indonesia pada Maret
2022 menunjukkan perbaikan alias yang terendah semenjak pandemi Covid-
19 melanda Tanah Air.
● Meski demikian, turunnya angka kemiskinan Indonesia belum mampu mencapai angka yang
lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.
Souce : https://www.bps.go.id/galeri#infografis1
Grafik angka kemiskinan RI ( 2011-2022)
JUMLAH
31,000,000 PENDUDUK
TANGGAL MISKIN
30,000,000 1 31 Maret 2011 30.020.000
2 31 Maret 2012 29.132.400
29,000,000
3 31 Maret 2013 28.066.600
28,000,000
4 31 Maret 2014 28.280.010
27,000,000 5 31 Maret 2015 28.592.790
6 31 Maret 2016 28.005.390
26,000,000
7 31 Maret 2017 27.771.220
25,000,000 8 31 Maret 2018 25.949.800
24,000,000 9 31 Maret 2019 25.144.720
10 31 Maret 2020 26.424.020
23,000,000
11 31 Maret 2021 27.542.770
22,000,000 12 31 Maret 2022 26.161.160
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2
3/1 3 /1 3 /1 3 /1 3 /1 3/1 3 /1 3 /1 3 /1 3 /2 3/2 3 /2
/0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 Source :
31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/07/21/angk
a-kemiskinan-indonesia-maret-2022-terendah-semenjak-
pandemi
TERIMA KASIH