Anda di halaman 1dari 32

STUDY CASE

Spondilitis servikal + Hipertensi +


DM + Dispesia
Clinical Preseptor :

Dr. Edi Nirwan, Sp,S., M.


apt. Defi Oktafia, S.Si., M.Farm. Klin

Disusun Oleh :

SYALSHABILLAH (2202055)
SYERLI SARI UTAMI (2202026)
ZAMORA MELINDRAWITA (2202060)

Pembimbing :
Dr. Apt. Adriany Susanty, M.Farm
Spondilitis Servikalis

Definisi

Spondilitisis Tuberculosis servikal adalah


peenyakit tuberkolosis tulang dimana kondisi
yang menyerang sendi dan diskus yang terletak
pada tulang belakang bagian servikal atau
leher. Spondilosis servikal juga dikenal sebagai
servikal osteoarthritis atau arthritis leher.
keluhan Anamnesis
• Nyeri tulang belakang • Demam berulang dalam fase tertentu > 3
• Gangguan saraf seperti bulan
kelemahan tungkai • Nafsu makan berkurang
• Kelainan bentuk pada tulang • Ketidaknyamanan pada posisi tertentu dalam
belakang seperti bengkok jangka waktu > 3 bulan
dan benjolan • Ada abses, gibus, hingga kelumpuhan
• Kelemahan tungkai yang dirasakan bertahap
Pemeriksaan Fisik dalam jangka waktu tertentu > 3 bulan

• Pemeriksaan Penunjang
Ditemukan tanda-tanda infeksi
dan inflamasi • Sinar-X,
• Tidak selalu disertai gizi buruk • MRI
• Ada abses, gibus, hingga • laboratorium (LED dan CRP)
kelumpuhan • mikrobiologi (BKP)
• Tulang yang porotik • histopatologi
TATA LAKSANA TERAPI
SPONDILITIS
SERVIKAL
Pengobatan rutin spondilitis servikal rutin
di lakukan selama 9 bulan smpai 1 tahun.
Lama pengobatan biasnya berdasarkan
dari perbaikan gejala kelinis atau stabilitas
kelinik pasien.

Rehabilitasi dan
Prognosis
• Mengembalikan fungsi duduk,
berdiri, dan berjalan
• Memaksimalkan fungsi dalam
aktivitas sehari-hari, pekerjaan dan
kehidupan sosial
• Mengembalikan kemandirian
Hipertensi
Hipertensi adalah kelainan sistem sirkulasi darah yang
mengakibatkan peningkatan tekanan darah diatas nilai normal atau
tekanan darah ≥140/90 mmHg (Kemenkes.RI, 2014). Hipertensi
merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang
abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya risiko
terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan
kerusakan (Aisyiyah Nur Farida, 2012).
Algoritma HT
Diabetes Melitus
Diabetes mellitus merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang
terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-
Definisi duanya (Perkeni, 2021).

Kriteria
diagnosis
DM
Algoritma
DM
Dispepsia
Dispepsia adalah penyakit yang tidak menular saluran
pencernaan namun banyak terjadi di kalangan masyarakat
PENGERTIAN di dunia. Sindrom dispepsia berupa kumpulan gejala atau
sindrom rasa dari nyeri atau rasa tidak nyaman di lambung,
mual, muntah, kembung, mudah kenyang, rasa perut penuh,
sendawa berulang atau kronis.

• Antasida
Antasida akan menetralisir sekresi asam lambung. Antasida biasanya mengandung zat yang tidak larut
dalam air seperti natrium bikarbonat, Al (OH)3, Mg (OH)2, dan magnesium trisiklat (kompleks hidrotalsit).
Zat magnesium bersifat pencahar sehingga menyebabkan diare sedangkan aluminium menyebabkan
TERAPI konstipasi oleh sebab itu kedua zat ini dikombinasikan.
• NaHCO3
FARMAKOLOGI Kombinasi Bismut dan Kalsium Kombinasi antara Bi dan Ca dapat membentuk lapisan pelindung pada lesi
di lambung.
• Sukralfat
Golongan sukralfat yang sering dikombinasikan dengan aluminium hidroksida, dan bismuth koloidal dapat
digunakan untuk melindungi tukak lambung agar tidak teriritasi asam lambung dengan membentuk lapisan
dinding pelindung.
Antihiperasidita • Antagonis Reseptor H2
• Antasida Antagonis reseptor H2 Obat yang termasuk golongan
Antasida akan menetralisir sekresi asam lambung. Antasida obat ini adalah simetidin, nizatidin, roksatidin, dan
biasanya mengandung zat yang tidak larut dalam air seperti famotidin. Golongan obat ini banyak digunakan untuk
natrium bikarbonat, Al (OH)3, Mg (OH)2, dan magnesium mengobati dispepsia o
trisiklat (kompleks hidrotalsit). Zat magnesium bersifat • Pompa Proton Inhibitor
pencahar sehingga menyebabkan diare sedangkan aluminium Obat-obat yang termasuk golongan PPI adalah
menyebabkan konstipasi oleh sebab itu kedua zat ini omeprazol, esomeprazol, lansoprazol, dan pantoprazol.
dikombinasikan. Golongan obat ini mengatur sekresi asam lambung
• NaHCO3 pada stadium akhir dari proses sekresi asam lambung
Kombinasi Bismut dan Kalsium Kombinasi antara Bi dan Ca pada pompa proton yang merupakan tempat
dapat membentuk lapisan pelindung pada lesi di lambung. keluarnnya proton (ion H+).
• Sukralfat Sitoprotektif
Golongan sukralfat yang sering dikombinasikan dengan • Golongan prokinetik
aluminium hidroksida, dan bismuth koloidal dapat Obat yang termasuk golongan ini yaitu cisapride,
digunakan untuk melindungi tukak lambung agar tidak domperidon, dan metoclopramide. Golongan ini cukup
teriritasi asam lambung dengan membentuk lapisan dinding efektif untuk mengobati dispepsia fungsional dan
pelindung. refluks esofagitis dengan mencegah refluks dan
memperbaiki asam lambung.
• Mengurangi stress. Stress berlebihan dapat
TERAPI NON menyebabkan produksi asam lambung meningkat
• Mengatur pola hidup sehat
FARMAKOLOGI • Pengaturan diet
• Mengurangi asupan garam.
• Olahraga secara teratur
TINJAUAN KASUS
SUBJEKTIF
Nama Pasien Ny. Ne
No. RM 427xxx
Umur 52 tahun
Berat Badan 70 kg
Tinggi Badan 151 cm
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Hari/tanggal masuk RS Sabtu /26 November 2022
Diagnosa Spondilitis cervical, hipertensi, DM,
dyspepsia
Dokter yang merawat dr. Edi Nirwan, Sp.S M.Biomed
Apoteker Apt. Dra. Hj. Rida Ernola
-Keluhan Utama : Nyeri pada dan muntah sejak
3 hari sebelum MRS

-Riwayat Penyakit Sekarang : hipertensi tidak


terkontrol, DM tidak terkontrol,perut kembung,
spondilitis TB dan dispepsia

-Riwayat Penyakit Dahulu: DM tidak terkontrol


dan hipertensi tidak terkontrol

-Riwayat Alergi : tidak ada


-Riwayat Penyakit Keluarga : tidak ada
OBJEKTIF
Data Pemeriksaan Fisik
Data Laboratorium
Nilai
Data labor 26/11/22 27/11/22 28/11/22 29/11/22 30/11/22 1/12/22 2/12/2022
normal
Gula darah < 130
99 - - - - - -
sewaktu mg/dl

4,5 - 10,5 10,66 x


Leukosit - - - - - -
x 103 µl 103 µl

11,4 –
Hb 13.2 - - - - - -
15,1 g/dl

150-450
Trombosit 136 - - - - - -
ribu/mm3
Assessment (Terapi Farmakologi)
Tanggal Tanggal Pemberian Obat
No Nama Obat Regimen Dosis
Mulai Stop 26/11 27/11 28/11 29/11 30/11 01/12 02/12 03/12

 
1. Asering infus - 26/11 30/11 √ √ √ √ Stop      
Omeprazole 20 Dosis awal 1 x 20mg selama  
2. mg kaps 4-8 minggu,dapat di 26/121 3/11 √ √ √ √ √ √ √ √
2x1 tingkatkan menjadi 1 x 40 mg
Dosis 2 x 50 -100 mg /hari  
Cefixime 200 mg
3. dapat di tingkatkan 2 x 200 26/11 29/11 √ √ √ Stop        
2x1
mg/hari untuk infeksi berat
Dosis 500 - 3000 mg/hari di  
Metformin 500 mg
4. berikan dalam 2-3 dosis 26/11 03/12 √ √ √ √ √ √ √ √
3x1
terbagi
Dosis methampyron 1 tab  
Metaneuron
(500 mg) 3-4 kali sehari.  
(methampyrone +
5. Diazepam 2 mg 3 x 1, 26/11 29/11 √ √ √ stop      
diazepam)
dinaikkan bila perlu 15-30 mg
3x1
dalam dosis
Tanggal Tanggal Pemberian Obat
No Nama Obat Regimen Dosis
Mulai Stop 26/11 27/11 28/11 29/11 30/11 01/12 02/12 03/12

 
Blocad 8 mg
6. Dosis 1 x 8 mg/hari 26/11 30/11 √ √ √ √      
1x1  
Patracet Parasetamol dewasa 500-  
(parasetamol + 1000mg/hari 4-6 jam
7. 26/11 30/11 √ √ √ √ √ √ √ √
tramadol) Tramadol dewasa
3x1 50-500mg/hari 4-6 jam
oral: 8 mg, 1-2 jam sebelum  
terapi atau injeksi intravena √
Ondansetron inj lambat, 8 mg sesaat sebelum
8. 27/11 3/12   √ √ √ √ √ √
2x1 terapi, dilannjutkan dengan 8
mg oral tiap 12 jam sampai
dengan 5 hari
 
Antasida tab Dosis 1-2 tab/hari maksima
9. 27/11 3/12   √ √ √ √ √ √
3x1 4x/hari √
 
MST 10 mg
10. Dosis 1 x 10mg 28/11 1/12     √ √ √    
1x1  
Tanggal Tanggal Pemberian Obat
No Nama Obat Regimen Dosis
Mulai Stop 26/11 27/11 28/11 29/11 30/11 01/12 02/12 03/12

 
OAT
11. - 28/11 29/11     √        
1x5  
 
Vitamin B6
12. 50-75 mg/hari untuk pasien TB 28/11 29/11     √        
1x1
 
Cefepime inj Dosis 1-2gr dalam 8-12 jam
13 28/11 2/12       √ √ √ √
2x1 selama 7-10 hari

Methyl  

Prednisolone
Dosis 10-500mg/hari
14 30/11 2/12         √ √ √
 
2 x 62,5 iv

 
Eperison  
15 Dosis 50 mg 3 x 1 30/11 2/12         √ √ √
3x1
Kesesuaian Dosis
NO Dosis yang
Nama Obat Dosis Literatur Komentar
diberikan
1. Dosis yang diberikan sesuai
Asering -  
dengan literatur
2    
Omeprazole 20 mg kaps Dosis awal 1 x 20mg selama 4-8
minggu,dapat di tingkatkan Dosis yang diberikan sesuai
2x1
menjadi 1 x 40 mg dengan literatur
 

3  
Dosis 2 x 50 -100 mg /hari dapat
Dosis yang diberikan sesuai
Cefixime 200 mg di tingkatkan 2 x 200 mg/hari 2x1
untuk infeksi berat dengan literatur
 
4  
Dosis 500 - 3000 mg/hari di Dosis yang diberikan sesuai
Metformin 500 mg 3x1
berikan dalam 2-3 dosis terbagi dengan literatur
 
5 Metaneuron Dosis methampyron 1 tab (500
(methampyrone 500 mg + mg) 3-4 kali sehari. Diazepam 2 Dosis yang diberikan sesuai
3x1
diazepam 2 mg) mg 3 x 1, dinaikkan bila perlu 15- dengan literatur
  30 mg dalam dosis terbagi
6 Dosis yang diberikan
Blocad 8 mg Dosis 1 x 8 mg/hari 1x1
sesuai dengan litertur
7 Parasetamol dewasa 500-
Patracet (parasetamol + 1000mg/hari 4-6 jam Dosis yang diberikan
3x1
tramadol) Tramadol dewasa sesuai dengan litertur
50-500mg/hari 4-6 jam
8 oral: 8 mg, 1-2 jam sebelum
terapi atau injeksi intravena
lambat, 8 mg sesaat sebelum Dosis yang diberikan
Ondansetron inj 2x1
terapi, dilannjutkan dengan 8 sesuai dengan litertur
mg oral tiap 12 jam sampai
dengan 5 hari
9 Dosis 1-2 tab/hari maksimal Dosis yang diberikan
Antasida tab 3x1
4x/hari sesuai dengan litertur
10 Dosis yang diberikan
MST 10 mg Dosis 1 x 10mg 1x1
sesuai dengan litertur
11 Dosis yang diberikan sesuai
Isoniazid 5-15 mg, maksimal 300 mg 1x5
dengan litertur
12 Dosis yang diberikan sesuai
Rifampisin 10-20 mg maksimal 600 mg 1x5
dengan litertur
13 Dosis yang diberikan sesuai
Pyrzinamid 15-40 mg, maksimal 2 g 1x5
dengan litertur
14 Dosis yang diberikan sesuai
Ethambutol 15-25 mg maksimal 2,5g 1x5
dengan litertur
15 Dosis yang diberikan sesuai
Streptomisin 15-40 mg, maksimal 1 g 1x5
dengan litertur
16 Vitamin B6 Dosis yang diberikan sesuai
Dosis 50 - 75mg/hari 1 x 1 tab
1x1 dengan litertur
17   Dosis yang diberikan sesuai
Dosis 1-2gr dalam 8-12 jam
Cefepime inj 2x1
selama 7-10 hari dengan litertur
 
18 Dosis 10-500mg/hari Dosis yang diberikan sesuai
Methyl Prednisolone inj 2 x 62,5 iv
  dengan litertur
19 Dosis yang diberikan sesuai
Eperison Dosis 50 mg 3 x 1 3x1
dengan litertur
Asuhan Kefarmasian

Parameter Efek Akhir Yang


Tujuan Terapi Obat Obat Frekuensi Monitoring
Monitoring Diinginkan

Mengembalika
n elektrolit
Pengganti cairan (elektrolit)
Asering tubuh yang TD <120mmHg Setiap hari
selama dehidrasi
hilang
 
Omeprazole 20 Tidak adanyeri
Tukak Lambung dan tukak mg kaps Nyeri lambung lambung/ tukak Setiap hari
duodenum terkait OAINS
2x1 lambung

Cefixime 200 Infeksi spondilitis


Antibiotik Leukosit Ada waktu tertentu
mg TB servikalis
Kadar glukosa
  Metformin 500 Kadar glukosa
darah dalam Ada waktu tertentu
Terapi Diabetes Mellitus mg darah
rentang normal
Parameter Efek Akhir Yang
Tujuan Terapi Obat Obat Frekuensi Monitoring
Monitoring Diinginkan

Metaneuron
(methampyrone  
  500 mg +    
Menghilangkan
Analgetik sedang - berat diazepam 2 mg) Derajat nyeri Setiap hari
rasa nyeri
 
Terapi Antihipertensi Blocad 8 mg Tekanan darah TD <120mmHg Setiap hari
Patracet
(parasetamol + Menghilangkan
Analgetik sedang – berat Derajat nyeri Setiap hari
tramadol) rasa nyeri
3x1
Menghentikan
Frekuensi mual
Terapi mual dan muntah Ondansetron inj mual dan Setiap hari
dan muntah
muntah
Menghilangkan
Terapi Dispepsia Antasida tab Kembung Setiap hari
kembung
Parameter Efek Akhir Yang
Tujuan Terapi Obat Obat Frekuensi Monitoring
Monitoring Diinginkan

Analgetik opioid sedang – Menghilangkan


MST 10 mg Nyeri pasien Setiap hari
berat rasa nyeri
Infeksi bakteri Pasien sembuh
Terapi infeksi tuberkolosis OAT 1 x 5 Setiap hari
TB  
Efek samping
Mencegah/mengobati neuritis
Vitamin B6 akibat Tidak terjadi
perifer akibat penggunaan Setiap hari
1x1 penggunaan efeks samping
isoniazid
isoniazid
Cefepime inj Infeksi spondilitis
Antibiotik Leukosit Ada waktu tertentu
  TB servikalis
Methyl
Antiinflamasi Nyeri pasien Pasien membaik Setiap hari
Prednisolone inj
Terapi untuk kejang/kaku otot Eperison Kram otot Pasien membaik Setiap hari
Analisis Permasalahan/ Drug Related Problem
Analisis Permasalahan/ Drug Related Problem
Analisis Permasalahan/ Drug Related Problem
Analisis Permasalahan/ Drug Related Problem
PLAN
• Lakukan pengecekan tekanan darah secara berkala
setiap hari
• Lakukan pemantauan kadar glukosa pasien
• Lakukan monitoring leukosit pada pasien
• Lakukan pemantauan cairan elektrolit tubuh
• Lakukan pemantauan derajat nyeri pada pasien
• Lakukan diet sehat dan diet asupan sodium
• Perbaiki gaya hidup dan rajin berolahraga
• Menjaga sanitasi dan kebersihan untuk mencegah
penularan infeksi
TERIMAKASIH..

Credits: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai