Anda di halaman 1dari 56

• Seseorang yang mempunyai status

tertinggi, mendapat kepercayaan untuk


membawa kelompok kearah tujuan
bersama (Siti Partini, 1984)
Pemimpin menurut pandangan kuno
dan modern

 Pandangan kuno
Pemimpin harus serba bisa, pandai dan
tidak mengutamakan kelompok tapi
mengutamakan diri sendiri
 Pandangan modern
Pemimpin harus cakap dan ahli memilih
mitranya serta mengutamakan
kepentingan kelompok
George R. Terry
Aktivitas mempengaruhi orang-orang agar dengan sukarela
bersedia menuju kenyataan tujuan bersama
Ordway Tead
Kemampuan untuk mempengaruhi orang-orang untuk bekerja
sama kearah tujuan yang sama-sama mereka inginkan
Prof.Dr. Sondang P. Siagian
Suatu kegiatan untuk mempengaruhi prilaku orang agar
bekerjasama menuju kepada suatu tujuan tertentu yang
mereka inginkan bersama
 Rumusan Lembaga Administrasi Negara
Kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang
lain, melalui komunikasi baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan penuh pengertian,
kesadaran dan senang bersedia mengikuti kehendak
pimpinan itu
 Stogdill (Swanburg,2000)
Suatu proses yang mempengaruhi aktivitas
kelompok terorganisasi dalam upaya menyusun dan
mencapai tujuan
Sullivan dan Decker (1989) :

 Kepemimpinan  Penggunaan keterampilan


seseorang dalam mempengaruhi orang lain
untuk melaksanakan sesuatu dengan sebaik-
baiknya sesuai dengan kemampuannya.
 Kepemimpinan  interaksi antar kelompok,
proses mempengaruhi kegiatan suatu
organisasi dalam pencapaian tujuan.
Prof. Padmo Wahyono, SH
Kemampuan untuk menggerakkan sekelompok manusia menuju kearah cita-
cita atau tujuan yang diinginkan bersama
Pengertian umum
Kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, melalui komunikasi
baik langsung maupun tidak langsung, dengan maksud untuk menggerakkan
orang-orang tersebut agar dengan penuh pengertian, kesadaran dan senang
hati, bersedia mengikuti kehendak pemimpin itu.
• Suatu kegiatan untuk mempengaruhi prilaku staf
keperawatan agar bekerjasama menuju kepada
suatu tujuan yang mereka inginkan
bersama,yaitu untuk dapat memberikan asuhan
keperawatan yang bermutu, profesional dan
kepuasan kepada individu, keluarga dan
masyarakat baik ssehat maupun sakit.
Unsur Kepemimpinan(Azrul Azwar,1996)
1. Adanya pemimpin
2. Adanya pengikut
3. Adanya sifat/perilaku tertentu
4. Adanya situasi dan kondisi tertentu

Tujuan utama kepemimpinan


Mempengaruhi orang-orang untuk berubah
(kepemimpinan proses mempengaruhi orang-orang
menuju pencapaian tujuan).
Hakekat kepemimpinan :
• Kemampuan untuk mempengaruhi, membujuk
dan memotivasi orang lain dimana kemampuan
tersebut berasal dari kekuasaan (power)
yang dimiliki.

Katz dalam Fralic (1987)


terdapat 3 jenis ketrampilan sebagai seorang
pemimpin yang efektif :
1. ketrampilan konseptual,
2. ketrampilan hubungan antar manusia,
3. ketrampilan tehnis.
Tappen (1995) mengatakan bahwa pemimpin yang efektif adalah
pemimpin yang sukses mempengaruhi orang lain untuk
bekerjasama secara produktif dan memuaskan.
Tappen  pemimpin yang efektif yaitu :
(1) Memiliki pengetahuan yang adekuat tentang teori
kepemimpinan dan yang berhubungan dengan lapangan
profesionalnya,
(2) memiliki kesadaran diri dan menggunakan pemahamannya
untuk mengenal kebutuhan personal dan kebutuhan orang lain
(3) berkomunikasi secara jelas dan secara efektif,
(4) menggunakan energinya untuk aktifitas
kepemimpinannya,
(5) menetapkan tujuan yang jelas dan sesuai serta
berarti bagi kelompok,
(6) dan berusaha mengambil prakarsa dalam setiap
kegiatan.
1. Kepemimpinan adalah amanah
2. Kepemimpinan harus dapat
dipertanggungjawabkan
3. Kepemimpinan adalah suatu proses
mengarahkan dan membimbing orang untuk
mencapai tujuan
4. Kepemimpinan adalah serangkaian ujian
5. Kepemimpinan dapat dicapai semua orang
6. Kepemimpinan adalah seni dan ilmu
 Seorang pemimpin
harus bersedia
menerima, menjaga,
memelihara dan
menjalankan amanah
yang diberikan dengan
segala konsekuensinya.
Kepemimpinan harus dapat
dipertanggungjawabkan

Dalam menjalankan kepemimpinan


harus dapat
dipertanggungjawabkan hingga
dihadapan Allah SWT, jadi tidak
hanya dipertanggungjawabkan
didunia saja, tetapi seorang
pemimpin tidak akan lepas dari
pengadilan di akherat kelak
Kepemimpinan adalah suatu proses
mengarahkan dan membimbing orang
untuk mencapai tujuan
• Dalam proses mengarahkan
dan membimbing dalam
kepemimpinan harus
didasarkan pada tujuan dan
cita-cita bersama agar
keadaan menjadi lebih baik,
oleh karena itu diperlukan
kesungguhan, kesabaran dan
keuletan
Kepemimpinan adalah serangkaian ujian

Dapat dikatakan bahwa kepemimpinan merupakan


serangkaian ujian yang bersifat komprehensif
yang meliputi kesabaran, keuletan, ketekunan,
kesungguhan, kebijakan, kearifan dan lain-lain.
Kemampuan seorang pemimpin dalam mengatasi
ujian tersebut, dapat dijadikan tolak ukur, kadar
dan kapasitas seorang pemimpin.
Kepemimpinan dapat dicapai semua
orang
• Kepemimpinan bukanlah hal yang dapat dicapai oleh
segelintir orang
• Setiap orang pada dasarnya adalah pemimpin atas
segala amanah yang allah berikan
• Bedanya hanya dalam ruang lingkup kepemimpinan,
semakin luas ruang lingkupnya maka dituntut bagi
seorang pemimpin yang lebih mumpuni, bijak, arif
dalam menyikapi dinamika ujian dan dalam
pengambilan keputusan
Sebagai seni dan ilmu maka
kepemimpinan dapat dipelajari dan
dibentuk pada diri setiap orang, oleh
sebab itu kalau kita mau belajar tentang
seni dan ilmu kepemimpinan maka kita
bisa menjadi pemimpin dalam arti
sesungguhnya.
1. Teori Genetis (Keturunan)
a. Pemimpin dilahirkan dan tidak dibuat
b. Menjadi pemimpin karena bakat alamiah
c. Dilahirkan menjadi pemimpin karena takdir
2. Teori Sosial
a. Pemimpin dibina dan tidak dilahirkan
b. Melalui proses pendidikan dan pengalaman
c. Kebalikan dari teori genetis
3. Teori Ekologis
a. Reaksi atas teori genetis dan sosial
b. Dilahirkan dengan bakat dan dikembangkan
c. Mengambil segi positif dari teori genetis dan teori sosial
Teori Kepemimpinan
Teori Situasi  The situational Theory
• Harus terdapat banyak fleksibilitas
dalam kepemimpinan hingga dapat
menyesuaikan diri dengan situasi yang
berbeda-beda.

• Kepemimpinan bersifat multidimensional :


pemimpin, para pengikut (bawahan),
organisasi dan pengaruh-pengaruh sosial,
ekonomi dan politik.
• Teori situasi  yang terpenting dalam
keberhasilan seorang pemimpin bukanlah
gaya/tipe kepemimpinan tertentu
melainkan kemampuan seorang pemimpin
untuk menyesuaikan gaya/tipe kepimpinan
dengan situasi yg dihadapinya mencakup :
Waktu, tuntutan pekerjaan, kemampuan
bawahan, para pemimpin, teman sekerja,
dan harapan-harapan serta tujuan
organisasi maupun tujuan bawahan.

• Situasi yang harus diperhatikan seorang


pimpinan sangat bergantung kepada
tingkat kematangan bawahan.
Teori Perilaku Pribadi  The Personal
Behavior Theory
• Teori ini menyatakan adanya suatu
kontinum kepemimpinan, dimana
tindakan-tindakan pihak pimpinan dan
jumlah otoritas yang dipergunakan
berhubungan dengan
kebebasan/partisipasi bawahan dalam
membuat keputusan.
Teori Dukungan  The supportive theory :
• Pemimpin percaya bahwa bawahan akan
melaksanakan tugas dengan sebaik-
baiknya dan pimpinan hanya membantu
usaha-usaha bawahan, pemimpin
melaksanakan pengawasan manajemen
Secara umum dan mendorong
bawahannya untuk menggunakan
kreativitas dan inisiatif mereka dalam
hal mengerjakan detail dari pekerjaan.
Teori sosiologi  Kepemimpinan dianggap terdiri
dari usaha-usaha kerja yang :
• membantu aktifitas para bawahan
• berusaha untuk menyelesaikan setiap konflik
organisatoris antara pengikut
• Pemimpin menetapkan tujuan-tujuan, bawahan
turut berpartisipasi dalam bidang pembuatan
keputusan akhir.
Teori Psikologis--. The psychological theory
• Fungsi pokok pemimpin adalah mengembangkan
sistem motivasi terbaik.
• Pemimpin menstimulasi bawahannya untuk
membantu pencapaian sasaran-sasaran
organisasi maupun untuk memuaskan tujuan-
tujuan pribadi mereka sendiri.
• Pemimpin sangat memperhatikan tingkat
kebutuhan dari bawahannya.
Teori Otokratis  The outocratic theory
• Menekankan perintah-perintah,
paksaan-paksaan dan tindakan-tindakan
yang agak kurang baik pada hubungan
pemimpin yang bersangkutan dengan
bawahannya.
• Pemimpin lebih cenderung memusatkan
pikiran terhadap pekerjaan.
1. Teori sifat bawaan
Dalam teori ini diyakini bahwa pemimpin adalah dilahirkan tidak dibentuk.
Sifat-sifat bawaan pemimpin berkaitan dengan :
a. Intelegensi
Berhubungan dengan kecerdasan, termasuk pengetahuan, menentukan
sesuatu dan kelancaran berbicara
b. Kepribadian
Sikap bawaan dalam kepribadian meliputi : mudah beradaptasi, memiliki
kepercayaan/keyakinan diri, kreatif dan dapat menyatukan diri
c. Kemampuan
Seorang pemimpin memiliki kepopuleran, kewibawaan dan ketrampilan
untuk dipergunakan sebagai simbol daloam menyampaikan sesuatu, dan
memiliki kemampuan untuk menanamkan kesatuan secara mendalam pada
anggotanya dari suatu sistem organisasi
2. Tiga Pendekatan Tentang Kepemimpinan
a. Pendekatan Traits (Pembawaan)
Pemimpin yang efektif harus memiliki kelebihan-
kelebihan yang dibawa sejak lahir yang diperlukan dalam
mencapai tujuan
b. Pendekatan Prilaku Efektif
Pemimpin yang efektif sangat tergantung pada prilaku
individu pemimpin yang bersangkutan
c. Pendekatan Situasional
Pendekatan ini terkait dengan gaya kepemimpinan dan
situasi yang sedang dihadapi oleh seorang pemimpin.
Artinya pada situasi tertentu atau berbeda menuntut
gaya kepemimpinan yang berbeda pula.
3. Teori prilaku
Salah satu teori prilaku yang populer adalah teori yang dikemukakan oleh Mc. Gregor dengan teori X dan Y
Dalam teori X dan Y dikemukakan bahwa :
1. Setiap manusia merupakan kehidupan individu secara keseluruhan yang mengadakan interaksi dengan
individu yang lainnya
2. Apa yang terjadi pada diri individu, merupakan akibat dari individu lain, sehingga emosi dan sikap
individu lain mempengaruhi orang tersebut
3. Bawahan sangat tergantung pada atasan, dan berkeinginan untuk diperlakukkan secara adil
4. Suatu hubungan akan berhasil apabila dikehendaki kedua belah pihak, juga tergantung prakarsa yang
diambil oleh atasan
5. Bawahan membutuhkan rasa aman dan akan memperjuangkannya untuk melindungi diri mereka dari
ancaman yang benar-benar mengakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan dalam situasi kerja
6. Atasan harus berbuat sesuatu untuk memberikan rasa aman bawahan, melalui kesempatan seperti upah
yang layak dan tunjangan tambahan.
7. Atasan harus menciptakan suasana yang dapat diterima bawahan, melalui tingkah laku dan sikap
pemimpin
8. Syarat kepemimpinan yang efektif adalah dimilikinya pengetahuan oleh atasan dan disiplin yang
konsisten dari atasan
1. Task Oriented
Artinya Kepemimpinan ini selalu cenderung
berorientasi pada tugas, sehingga selalu
mengarahkan dan mengawasi secara ketat
bawahannya untuk menjamin bahwa tugas
dilaksanakan secara memuaskan
2. Human Oriented
Artinya pemimpin ini selalu cenderung
berorientasi pada manusia, dengan cara
selalu memberikan motivasi kepada
bawahannya, daripada mengawasi,
mengarahkan dan mengontrol dengan ketat
bawahannya.
Prof. Sondang P. Siagian :
1. Memiliki kondisi fisik yang sehat sesuai dengan tugasnya
2. Berpengetahuan luas
3. Mempunyai keyakinan bahwa organisasi akan berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan melalui
kepemimpinannya
4. Mengetahui dengan jelas hakiki dan kompleksitas tujuan yang hendak dicapai
5. Gemar dan cepat mengambil keputusan, terutama dalam keadaan darurat yang tidak dapat menunggu
6. Memiliki stamina dan antusias yang benar
7. Obyektif dalam arti dapat menguasai emosi dan lebih menggunakan ratio
8. Adil dalam memperlakukkan bawahan
9. Menguasai prinsip-prinsip dalam hubungan anatr manusia
10. Menguasai teknik-teknik komunikasi
11. Dapat atau mampu bertindak sebagai penasehat
12. Mempunyai gambaran yang menyeluruh tentang semua aspek kegiatan organisasi
1. Kelebihan dalam penggunaan pikiran
2. Kelebihan dalam rohaniah
3. Kelebihan dalam badaniah
1. Ing ngarso sung tulodo, artinya kalau pemimpin itu
berada di depan, ia akan memberi tauladan
2. Ing madyo mangun karsa, bilamana pemimpin berada
di tengah, ia akan membangkitkan tekat dan
semangat
3. Tut wuri handayani, bilaman pemimpin berada di
belakang, ia berperan sebagai kekuatan pendorong
dan penggerak
Menurut Abraham dan Shanley

1. Harus mampu mengetahui apa yang terjadi


dalam kelompok
2. Harus mampu berkomunikasi dengan
anggota lain
3. Harus punya cukup rasa percaya diri dalam
mengambil inisiatif
4. Memiliki intelegensi tinggi
5. Tingkat energi yang tinggi daripada
pengikutnya
6. Memiliki pengetahuan khusus sesuai tugas
dan keahliannya.
Gaya Kepemimpinan

 Pola perilaku yang ditampilkan sebagai pimpinan,


ketika pimpinan mencoba mempengaruhi perilaku
orang lain
 Perilaku yg diperlihatkan bawahan pada dasarnya
sebagai respon terhadap gaya kepemimpinan yang
ditampilkan pimpinan dalam rangka pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah.
 Gaya kepepimpinan cenderung bervariasi dan
berbeda-beda
Perilaku kepemimpinan :

a. kepemimpinan positif  pandangan bahwa


orang pada hakekatnya bersedia melakukan
pekerjaan dengan baik bila diberikan
kesempatan dan dorongan yang cukup.
pimpinan memberi motivasi, memperhatikan
dan menyedikan sarana, memperhatikan
beban kerja yang ada
b. kepemimpinan negatif  pandangan bahwa
orang harus dipaksa untuk bekerja, sehingga
pimpinan memotivasi dengan menciptakan
rasa takut
Tipe kepemimpinan menurut Swanburg (2000) yang dikutip dari
Kurt Lewin (1984), bahwa gaya kepemimpinan ada 3 macam
yaitu :
1. Kepemimpinan autokratis/autokratik/diktatorial
2. Kepemimpinan demokratis
3. Kepemimpinan Laissez Faire
1. Berpusat pada pemimpin
2. Pemimpin membuat keputusan sendiri
3. Merasa lebih mengetahui
4. Kecenderungan tidak terbuka/berrahasia bila
berhubungan dengan kelompok
5. Kelompok merupakan alat untuk mencapai tujuan
pribadi atau dalam kata lain cenderung
memperhatikan penyelesaian tugas daripada
memperhatikan karyawan
6. Tidak mau menerima kritik, pendapat dan saran
7. Cenderung menimbulkan permusuhan dan sifat
agresifitas
8. Menimbulkan sifat apatis dan menghilangkan
inisiatif
9. Kecenderungan organisasi milik pribadi
10. Mengidentikan tujuan organisasi dengan tujuan
pribadi
1. Manusia mempunyai harkat, martabat, hak dan kewajiban yang seimbang, sehingga perlu
dijaga dan dijunjung tinggi
2. Pemimpin melibatkan bawahannya dalam proses pengambilan keputusan
3. Berorientasi pada bawahan dan menitik beratkan pada hubungan antar manusia dan kerja
kelompok
4. Perhatian pada anggota kelompok, untuk mengembangkan kreasi, prakarsa dan inovasi
5. Penekanan kepada pemanfaatan pada sumber-sumber yang ada dalam kelompok
6. Menciptakan iklim yang kondusif sehingga anggota dapat mengungkapkan pendapatnya dan
memberikan kesempatan kepada anggotanya bertanggung jawab
7. Selalu mensinkronkan kepetingan dan tujuan organisasi dengan kepetingan atau tujuan
pribadi para bawahannya
8. Saling menerima saran, kritik, dan pendapat dari bawahannya
9. Menimbulkan peningkatan produktifitas dan kepuasan kerja
Laissez Faire
1. Pemimpin memberikan kebebasan dan segala serba boleh,
dan pantang memberikan bimbingan kepada staf
2. Tidak acuh terhadap disiplin anggotanya
3. Pemimpin membantu kebebsan kepada setiap orang dan
menginginkan setiap orang merasa senang
4. Keterbukaan yang berlebihan
5. Hubungan atasan dengan bwahan sangat invormative
6. Enggan memberikan sanksi terhadap anggota
7. Kepemimpinan ini menimbulkan rasa frustasi karyawan dan
produktivitas rendah
1. Dalam menggerakkan bawahan, sering digunakan menggunakan
sistem komando daripada partisipatif
2. Mengandalkan pangkat dan jabatan bukan penerimaan
(akseptabilitas) kepemimpinan
3. Senang pada formalitas yang berlebihan
4. Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku terhadap bawahan
5. Sukar menerima kritik dari bawahan
Paternalistik
1. Menganggap bawahan belum
dewasa, sehingga harus
dibimbing dan dituntun
2. Anggota/bawahan selalu
dilindungi
3. Anggota/bawahan jarang
diberi kesempatan berkreasi,
berkarsa maupun berinovasi
4. Pemimpin bersikap serba tahu
1. Pemimpin yang memiliki daya tarik atau daya pikat yang
sangat besar
2. Diterima dengan mudah oleh kelompok tanpa ragu-ragu
3. Mudah mencari pengikut
Menurut Gardner kekuasaan
adalah suatu kapasitas untuk
memastikan hasil dari suatu
keinginan dan menghambat
mereka yang tidak memiliki
keinginan
• Kekuasaan legitimasi adalah
kekuasaan sah yaitu kemampuan
seseorang untuk mempengaruhi
orang lain sehubungan dengan
posisinya
• Seseorang yang memiliki posisi
lebih tinggi, memiliki kekuasaan
terhadap bawahannya
• Kekuasaan legitimasi tidak
tergantung pada bawahannya
Pemimpin yang menggunakan kekuasaan legitimasi dapat
mempergunakan penghargaan untuk memperoleh dukungan
dan kerjasama dari bawahan.
Bawahan akan menanggapi petunjuk, arahan, permintaan
pimpinan, apabila pimpinan dapat menyediakan
penghargaan/hadiah yang bernilai, seperti kenaikan gaji,
pemberian bonus, dan kenaikan pembayaran karena jasa.
Seseorang yang memiliki keahlian khusus
mempunyai nilai yang lebih tinggi.
Kekuasaan ini tidak terikat pada hierarkis

Seseorang pemimpin yang karismatik dapat mempengaruhi


orang-orang atau pengikutnya, karena pribadi dan
tingkah laku dari pimpinan tersebut
Persiapan pemimpin sebagai
manajer
1. Seseorang perlu mengetahui standar yang diharapkan dari
mereka
2. Seseorang harus tahu dimana mereka berada, mereka harus
dibantu apabila memerlukan
3. Orang harus dipuji apabila mereka layak menerimanya
4. Manajer harus memperlihatkan perhatian kepada orang,
bukan pekerjaan
5. Seseorang harus dijadikan tidak tergantung, dengan cara
membantu mereka untuk mengembangkan potensi semaksimal
ungkin
6. Manajer harus bijaksana, sopan dan diplomatis
7. Manajer dapat belajar dari pegawainya
8. Manjaer harus dapat memperlihatkan keyakinan dirinya pada
pegawainya
9. Orang harus diberi kesempatan mengemukakan pendapatnya
dengan bebas
1. Perencanaan dan pengorganisasian dari tugas
a. Agar semua aktifitas dapat dilaksanakan pada waktunya dengan cara
yang benar
b. Memudahkan dalam melakukkan pengawasan atau supervisi
2. Penugasan dan pengarahan
a. Harus jelas dan singkat agar dapat dimengerti tiap orang
b. Diperuntukkan karena dalam keperawatan terdapat berbagai tenaga yang
berbeda tingkat dan pengalamannya
Teknik kepemimpinan dalam
keperawatan
3. Bimbingan
Dapat membantu anggota melaksanakan tugas
sehingga tercapai kepuasan dalam melakukkan
tugas
4. Kooperatif
Setiap individu mengetahui harapannya untuk
mengembangkan diri serta memberikan pujian
atau kritik yang membangun terhadap
pimpinannya
5. Partisipasi
Ikut berperan serta aktif dalam memberikan
asuhan keperawatan yang dilakukkan oleh staf
keperawatan
Teknik kepemimpinan dalam keperawatan

6. Koordinasi
Penting untuk menghindari kesimpangsiuran dalam pelaksanaan tugas
7. Observasi
Pimpinan keperawatan ikut melakukkan observasi terhadap pasien yang
mendapat asuhan keperawatan
8. Evaluasi
Pimpinan keperawatan harus melakukkan evaluasi terhadap pelaksanaan
asuhan keperawatan yang dilakukkan staf keperawatan, untuk
mengetahui perkembangan, keberhasilan dan kendala yang dihadapi
dalam mencapai tujuan
1. Memberikan laporan tentang semua pasien
2. Memberikan penjelasan atau bimbingan
tentang penugasan dan bagaimana
memberikan asuhan keperawatan
3. Memperlihatkan atau mendemonstrasikan
bagaimana cara memberikan perawatan
4. Mendengar dengan baik ketika anggota
menyampaikan laporan pasien dan
selanjutnya mengecek atau melihat
kepada pasien secara langsung

Anda mungkin juga menyukai