Anda di halaman 1dari 8

TIRANI MATAHARI

TERBIT

Dampak Kedatangan Saudara


Tua
Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia

A. Bidang Politik

Dalam bidang politik, Jepang melakukan kebijakan dengan


melarang penggunaan bahasa Belanda dan mewajibkan
penggunaan bahasa Jepang.

Jepang juga membentuk organisasi-organisasi dengan maksud


sebagai alat propaganda, seperti Gerakan Tiga A dan Gerakan
Putera, tetapi gagal dan dimanfaatkan oleh kaum pergerakan
sebagai wadah untuk pergerakan nasional.

Tujuan utama pemerintah Jepang adalah menghapuskan


pengaruh Barat dan menggalang masyarakat agar memihak
Jepang.

Kebijakan politik Jepang tersebut membangkitkan semangat


perjuangan rakyat Indonesia terutama kaum nasionalis untuk
segera mewujudkan cita-cita mereka, yaitu Indonesia
merdeka.
Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia
B. Sosial-Budaya dan Ekonomi

Untuk membiayai Perang Pasifik, Kondisi masyaraka menyedihkan, bahan


Jepang
mengerahkan semua tenaga kerja t didapat, gelandangan di mana-
makanan sulit
Indonesia. Mereka dikerahkan untuk membuat
dari mana, pasar gelap tumbuh di kota-kota besar.
benteng-benteng pertahanan. Pengerahan Uang yang dikeluarkan Jepang tidak
tenaga kerja yang mulanya sukarela lama-lama jaminannya, bahkan mengalami inflasi
ada
menjadi paksaan. yang parah.

Para pekerja romusa diperlakukan dengan kasar Jepang yang awalnya disambut dengan senang
dan kejam. Mereka tidak dijamin kehidupannya, hati, kemudian berubah menjadi kebencian.
kesehatan dan makan tidak diperhatikan. Rakyat bahkan lebih benci pada pemerintah
Banyak pekerja yang jatuh sakit dan meninggal. Jepang daripada pemerintah Kolonial Belanda.
Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia

C. Bidang Pendidikan

Pada masa pendudukan Jepang, pendidikan di Indonesia


semakin memburuk. Pendidikan tingkat dasar hanya satu,
yaitu pendidikan enam tahun.

Para pelajar wajib mempelajari bahasa Jepang. Mereka juga


harus mempelajari adat istiadat Jepang dan lagu kebangsaan
Jepang.

Para pelajar juga dianjurkan untuk masuk militer. Mereka


diajarkan heiho atau sebagai pembantu prajurit. Pemuda-
pemuda juga dianjurkan masuk barisan seinenden dan
keibodan (pembantu polisi).

Mereka dilatih baris-berbaris dan perang meskipun hanya


bersenjatakan kayu. Dalam seinenden mereka dijadikan
barisan pelopor atau suisintai. Barisan pelopor itu mendapat
pelatihan yang berat.
Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia
D. Birokrasi dan Militer

Dalam bidang birokrasi, dengan dikeluarkannya Pada masa pendudukan Jepang, rakyat Indonesia
UU no. 27 tentang Aturan Pemerintah Daerah dan mendapatkan banyak manfaat dalam bidang
UU No.28 tentang Aturan Pemerintah Syu dan militer. Mereka mendapat kesempatan untuk
Tokubetshu Syi, maka berakhirlah pemerintahan berlatih militer. Mulai dari dasar-dasar militer,
sementara. Kedua aturan itu merupakan baris berbaris, latihan menggunakan senjata,
pelaksanaan struktur pemerintahan dengan hingga organisasi militer, dan latihan perang.
datangnya tenaga sipil dari Jepang di Jawa.
Mereka ditempatkan di Jawa untuk melakukan Melalui propagandanya, Jepang berhasil
tujuan reorganisasi Jepang, yang menjadikan membujuk penduduk untuk menghadapi sekutu.
Jawa sebagai pusat perbekalan perang di wilayah Karena itulah mereka melatih menduduk dengan
selatan. latihan-latihan militer.
Janji Kemerdekaan
Pada tahun 1944, terdesak, Sejak itulah Jepang memberikan izin
Jepang
Angkata Laut Amerika Serikat kepad rakyat Indonesia untuk
n kedudukan penting berhasil a
mengibarkan bendera Merah Putih di
merebut sehingga
Kepulauanjalan menuju samping bendera Jepang Hinomaru. Lagu
Mariana, terbuka.
semakin Jepang Rakyat mulai kehilangan Indonesia Raya boleh dinyanyikan setelah
kepercayaannya terhadap Jepang dalam lagu Kimigayo. Sejak itu pula Jepang mulai
melawan Sekutu. mengerahkan tenaga rakyat Indonesia
untuk pertahanan. Mereka disiapkan untuk
Sementara itu, Jenderal Kuniaki Koiso menghadapi musuh. Pada saat itu suasana
memberikan janji kemerdekaan. kemerdekaan terasa semakin dekat.

Selanjutnya, Letnan Jenderal Kumakici


Harada mengumumkan dibentuknya Badan
Penyelidik Usaha- Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1
Maret 1945. Badan itu dibentuk untuk
menyelidiki dan mengumpulkan
bahan penting tentang bahan-
ekonomi,
dan tatanan pemerintahan
politik,
sebagai persiapan kemerdekaan Indonesia.
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
BPUKPI kemudian dibubarkan setelah tugas-tugasnya selesai. Selanjutnya dibentuklah
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 7 Agustus 1945. Badan itu
beranggotakan 21 orang, yang terdiri dari 12 orang wakil dari Jawa, tiga orang wakil dari
Sumatera, dan dua orang dari Sulawesi dan masing-masing satu orang dari Kalimantan,
Sunda Kecil, Maluku, dan golongan penduduk Cina, ditambah enam orang tanpa izin dari
pihak Jepang. Panitia inilah yang kemudian mengesahkan Piagam Jakarta sebagai
pendahuluan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, 18 Agustus 1945.
TERIM
A
KASIH!

Anda mungkin juga menyukai