Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 3 MS 3A

PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN


BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) di
INDUSTRI RUMAH SAKIT
INTRODUCTION OF OUR TEAM
.

ANDHIKA IQBAL H
4.21.20.0.07

ARDANA PUTRA F
4.21.20.0.08
ARIF SUSANTO
4.21.20.0.09
PENGERTIAN

•Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya


disingkat dengan B3 adalah bahan yang karena sifat dan
atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan
dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup
lainnya (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 74 tahun 2001)

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya
disebut Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau
kegiatan yang mengandung B3 (Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehuatan No. 6, 2021).
Limbah memiliki beberapa karakteristik umum. Di antaranya
berukuran mikro, bersifat dinamis, penyebarannya berdampak
luas, dan berdampak jangka panjang. Dilihat dari jenis
karakteristik limbah dibagi menjadi tiga yaitu karakteristik fisik,
kimia, dan biologi. 

Pengelompokan Limbah Berdasarkan Bentuk atau Wujud,


Mengutip dari buku dari Kemendikbud, kelompok ini dibagi
menjadi tiga yaitu limbah cair, limbah padat, dan limbah gas.

PP 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan


Berbahaya dan Beracun ditetapkan sebagai aturan pelaksanaan
UU 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Pasal 59 ayat (7). PP 101 tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
mendefiniskan bahwa Bahan Berbahaya dan Beracun disingkat
B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat,
konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak
lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup
lain.
PEMBAHASAN
.
JENIS RUMAH SAKIT

RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT


UMUM
Rumah sakit yang dijalankan
TERSPESIALISASI
organisasi National Health Service Jenis ini mencakup trauma center,

di Inggris. Melayani hampir seluruh rumah sakit anak, rumah sakit

penyakit umum, dan biasanya manula, atau rumah sakit yang

memiliki institusi perawatan melayani kepentingan khusus

darurat yang siaga 24 jam (ruang seperti psychiatric (psychiatric

gawat darurat) untuk mengatasi hospital), penyakit pernapasan, dan

bahaya dalam waktu secepatnya lain-lain

dan memberikan pertolongan


RUMAH
pertama.
SAKIT PENELITIAN RUMAH SAKIT LEMBAGA
Rumah sakit penelitian/pendidikan Rumah sakit yang didirikan oleh
adalah rumah sakit umum yang suatu lembaga/perusahaan untuk
terkait dengan kegiatan penelitian melayani pasien-pasien yang
dan pendidikan di fakultas merupakan anggota lembaga
kedokteran pada suatu tersebut/karyawan perusahaan
universitas/lembaga pendidikan tersebut.
tinggi.
JENIS – JENIS LIMBAH MEDIS
Limbah rumah sakit adalah semua sampah dan limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit dan
kegiatan penunjang lainnya..

1. Limbah Medis Padat


Penggolongan kategori limbah medis padat dapat diklasifikasikan berdasarkan
potensi bahaya yang tergantung di dalamnya, serta volume dan sifat
persistensinya yang menimbulkan masalah:

a) Limbah benda tajam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi,
ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit seperti
jarum hipodermik, perlengkapan intravena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau
bedah. Semua benda tajam ini memiliki potensi bahaya dan dapat
menyebabkan cedera melalui sobekan atau tusukan. Benda-benda tajam yang
terbuang mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan
mikrobiologi, bahan beracun atau radio aktif. Limbah benda tajam mempunyai
potensi bahaya tambahan yang dapat menyebabkan infeksi atau cidera karena
mengandung bahan kimia beracun atau radio aktif.
JENIS -JENIS LIMBAH MEDIS

b) Limbah infeksius, memiliki pengertian sebagai limbah yang


berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit
menular (perawatan intensif) dan limbah laboratorium. Limbah
infeksius mencakup pengertian sebagai berikut:

1. Limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan


isolasi penyakit menular (perawatan intensif).

2. Limbah laboratorium yang berkaitan dengan mikrobiologi


dari rumah sakit atau ruang perawatan/isolasi penyakit
menular. Namun beberapa institusi memasukkan juga bangkai
hewan percobaan yang terkontaminasi atau yang diduga
terkontaminasi oleh organisme pathogen ke dalam kelompok
limbah infeksius.
JENIS – JENIS LIMBAH MEDIS

c) Limbah patologi (jaringan tubuh) adalah jaringan tubuh yang terbuang dari
proses bedah atau autopsi.

d) Limbah sitotoksis adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin


terkontaminasi dengan obat sitotoksis selama peracikan, pengangkutan atau
tindakan terapi sitotoksis dan harus dimusnahkan melalui incinerator pada
suhu lebih dari 1.000ºC. Tempat pengumpul sampah sitotoksis setelah
dikosongkan lalu dibersihkan dan didesinfeksi.

e) Limbah farmasi ini dapat berasal dari obat-obat kadaluwarsa, obat-obat


yang terbuang karena batch yang tidak memenuhi spesifikasi atau kemasan
yang terkontaminasi, obat- obat yang dibuang oleh pasien atau dibuang oleh
masyarakat, obat-obat yang tidak lagi diperlukan oleh institusi bersangkutan
dan limbah yang dihasilkan selama produksi obat- obatan.
JENIS –JENIS LIMBAH

2. Limbah Medis Cair Limbah


cair rumah sakit umumnya
mengandung senyawa polutan
organik yang cukup tinggi dan
dapat diolah dengan proses
pengelolaan secara biologis,
baik yang berasal dari buangan
domestik maupun buangan
limbah medis klinis.
DAMPAK POSITIF PENGELOLAAN LIMBAH
MEDIS
Pengaruh baik dari pengelolaan
limbah rumah sakit akan
memberikan dampak postif
terhadap kesehatan masyarakat,
lingkungan dan rumah sakit itu
sendiri. Meningkatkan
pemeliharaan kondisi yang
Keadaan lingkungan
bersih dan rapi, juga
yang saniter serta
meningkatkan pengawasan
esetetika yang baik
pemantauan dan
akan menimbulkan rasa
peningkatan mutu rumah
nyaman bagi pasien,
sakit sekaligus akan dapat
petugas dan pengunjung
mencegah penyebaran
rumah sakit tersebut. .
penyakit (infeksi
nosokomial). .
Keadaan lingkungan
yang bersih juga
mencerminkan
keberadaan sosial
budaya masyarakat
disekitar rumah sakit. .
DAMPAK NEGATIF PENGELOLAAN LIMBAH
MEDIS

PERTAMA KEDUA KETIGA

Apabila pengelolaan bahan Limbah Medis mengandung Limbah medis rumah sakit

buangan tidak dilaksanakan bahan kimia berbahaya, jika juga dapat menyebabkan

dengan baik secara sanitasi, tidak dikelola dengan baik, kerusakan harta benda. Dapat

maka akan menyebabkan dapat memicu Keracunan, disebabkan oleh garam-garam


gangguan terhadap kelompok Resiko penyakit pernapasan terlarut (korosif, karat), air

masyarakat disekitar rumah dan Kulit yang berlumpur dapat

sakit serta lingkungan didalam menurunkan kualitas

dan di luar rumah sakit. bangunan di sekitar rumah


sakit
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS

PERTAMA KEDUA

PEMILAHAN. PEWADAHAN

KETIGA KEEMPAT

PENGANGKUTAN
. TPS dan TPA
TUJUAN PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
PERTAMA
Mencegah terjadinya penularan
infeksi pada masyarakat sekitarnya.

KEDUA
Melindungi terjadinya penyebaran
infeksi terhadap para petugas
kesehatan.

KETIGA
Membuang bahan-bahan berbahaya
(bahaya toksik dan radioaktif)

KEEMPAT
HMelindungi petugas terhadap

kecelakaan kerja.
SYARAT – SYARAT PENGELOLAAN LIMBAH
MEDIS

PERTAMA KEDUA
Limbah tidak boleh Limbah tidak
dihinggapi lalat, tikus, menimbulkan bau yang
dan binatang busuk, dan suasana
sejenisnya yang dapat yang baik.
menyebarkan
penyakit. .

KETIGA KEEMPAT
Limbah tidak boleh Limbah cair yang
mencemari tanah, air, beracun harus
udara. dipisahkan dari limbah
cair dan harus memiliki
tempat penampungan
sendiri/ dipisahkan.
HAL- HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
Penghasilan limbah klinis dan yang sejenisnya harus menjamin
keamanan dalam memilah-milah jenis limbah, pengemasan,
pemberian label, penyimpanan, pengangkutan, pengelolaan,
pembuangan.

Penghasil limbah klinis hendaknya mengembangkan dan secara


periodik meninjau kembali strategi pengelolaan limbah secara
menyeluruh

Menekan produksi limbah hendaknya menjadi bagian integral dari


strategi pengelolaan..

Pemisahan limbah sesuai sifat dan jenis ( kategori ) adalah


langkah awal prosedur pembuangan yang benar..

Limbah radioaktif harus diamankan dan dibuang sesuai dengan


peraturan yang berlaku oleh instansi yang berwenang. .
CLOSING

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai