• Elemen dan Unsur Negara • Bentuk-bentuk Negara Asal Mula Negara 1. Secara Primer/pendekatan teoritis. Secara primer, negara bertahap yaitu dimulai dari adanya masyarakat hukum yang paling sederhana, kemudian berevolusi ketingkat yang lebih maju dan tidak dihubungkan dengan negara yang telah ada sebelumnya. 2. Secara sekunder/pendekatan fakta. Negara baru yang dihubungkan dengan negara lain yang telah ada sebelumnya, berkaitan dengan hal tersebut maka pengakuan negara lain dalam teori sekunder merupakan unsur penting berdirinya suatu negara baru. Teori terbentuknya negara 1) Teori kontrak sosial/perjanjian – Thomas Hobbes (keadaan alamiah tidak memberikan jaminan) – John Locke (kelompok masyarakat membuat perjanjian untuk melindungi HAM) – Jean Jacques Rousseau (zaman pra negara vs zaman bernegara) 2) Teori Ketuhanan - Negara ada bukan karena kehendak manusia, tetapi kehendak Tuhan - Raja/Penguasa adalah wakil Tuhan Teori terbentuknya negara 3) Teori Kekuatan, negara lahir karena ada dominasi kelompok yang kuat 4) Teori Organis, negara sama dengan makluk hidup, adalah tulang belulang, UU adalah syaraf, Raja adalah Kepala dan individu adalah daging. 5) Teori Historis, lembaga-lembaga tidak dibuat, tetapi berevolusi sesuai dengan kebutuhan manusia. Menurut G. Jellinek, terjadinya negara secara primer melalui 4 tahapan (Fase) yaitu : 1) Fase Persekutuan manusia. 2) Fase Kerajaan. 3) Fase Negara (staat). 4) Fase Negara demokrasi dan diktator Tujuan pembentukan Negara • Memperluas kekuasaan • Menyelenggarakan ketertiban umum • Menciptakan kesejahteraan umum • Mencapai kehidupan dan penghidupan yg aman dibawah pimpinan Tuhan (Thomas Aquinas dan Agustinus) • Memajukan kesusilaan manusia sbg makhluk sosial (Plato) Tahapan terjadinya Negara 1) Genoot Schaft (Suku). Terdapat istilah Primus Interpares yang artinya yang utama di antara sesama. Rijk/Reich (Kerajaan). Di sini muncul kesadaran hak milik dan hak atas tanah. 2) Staat/negara. Kesadaran akan perlunya demokrasi dan kedaulatan rakyat. 3) Diktatur Natie. Pemerintahan yang dipimpin oleh seorang pilihan rakyat yang kemudian berkuasa secara mutlak. Pembentukan Negara berdasarkan sejarah 1. Penaklukan/Pendudukan (Occupasi). Suatu daerah belum ada yang menguasai kemudian diduduki oleh suatu bangsa. Liberia diduduki budak–budak negro yang dimerdekakan tahun 1847. 2. Pelepasan diri (Proklamasi). Suatu daerah yang semula termasuk daerah negara tertentu melepaskan diri dan menyatakan kemerdekaannya. Belgia melepaskan diri dari Belanda tahun 1839, Indonesia tahun 1945, Pakistan tahun 1947 (semula wilayah Hindustan), Banglades tahun 1971 (semula wilayah Pakistan), 3 negara Baltik (Latvia, Estonia, Lituania) melepaskan diri dari Uni Soviet tahun 1991 3. Peleburan menjadi satu (Fusi). Beberapa negara mengadakan peleburan menjadi satu negara baru. Kerajaan Jerman (1871), Vietnam (1975), Jerman (1990), dsb. 4. Pencaplokan/Penguasaan (Anexatie). Suatu negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai (dicaplok ) oleh bangsa lain tanpa reaksi berarti. Negara Israel ketika dibentuk tahun 1948 banyak mencaplok daerah Palestina, Suriah, Yordania dan Mesir. Elemen dan Unsur Negara Menurut Oppenheim-Lauterpacht, unsur-unsur negara adalah: 1) Unsur pembentuk negara (konstitutif): wilayah/ daerah, rakyat, pemerintah yang berdaulat 2) Unsur deklaratif: pengakuan oleh negara lain Add 1. Wilayah/ Daerah (Darat, Laut dan Udara) 1. Daratan. Wilayah daratan ada di permukaan bumi dalam batas- batas tertentu dan di dalam tanah di bawah permukaan bumi. Artinya, semua kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi dalam batas-batas negara adalah hak sepenuhnya negara pemilik wilayah. 2. Lautan. Lautan yang merupakan wilayah suatu negara disebut laut teritorial negara itu, sedangkan laut di luarnya disebut laut terbuka (laut bebas, mare liberum). Ada dua konsepsi pokok tentang laut, yaitu: a) Res Nullius, yang menyatakan bahwa laut tidak ada pemiliknya, sehingga dapat diambil/ dimiliki oleh setiap negara; b) Res Communis, yang menyatakan bahwa laut adalah milik bersama masyarakat dunia dan karenanya tidak dapat diambil/ dimiliki oleh setiap negara. 3. Udara. Wilayah udara suatu negara ada di atas wilayah daratan dan lautan negara itu. Kekuasaan atas wilayah udara suatu negara itu pertama kali diatur dalam Perjanjian Paris pada tahun 1919 (dimuat dalam Lembaran Negara Hindia Belanda No.536/1928 dan No.339/1933). Perjanjian Havana pada tahun 1928 yang dihadiri 27 negara menegaskan bahwa setiap negara berkuasa penuh atas udara di wilayahnya. Hanya seizin dan atau menurut perjanjian tertentu, pesawat terbang suatu negara boleh melakukan penerbangan di atas negara lain. Wilayah Ekstrateritorial Wilayah ekstrateritorial adalah tempat-tempat yang menurut hukum internasional diakui sebagai wilayah kekuasaan suatu negara – meskipun tempat itu berada di wilayah negara lain. Tempat bekerja perwakilan suatu negara, kapal-kapal laut yang berlayar di laut terbuka di bawah suatu bendera negara tertentu. Di wilayah itu pengibaran bendera negara yang bersangkutan diperbolehkan. Demikian pula pemungutan suara warga negara yang sedang berada di negara lain untuk pemilu di negara asalnya. Add 2. Rakyat Rakyat (Inggris: people; Belanda: volk) adalah kumpulan manusia yang hidup bersama dalam suatu masyarakat penghuni suatu negara, meskipun mereka ini mungkin berasal dari keturunan dan memiliki kepercayaan yang berbeda. Selain rakyat, penghuni negara juga disebut bangsa. Para ahli menggunakan istilah rakyat dalam pengertian sosiologis dan bangsa dalam pengertian politis. Rakyat adalah sekelompok manusia yang memiliki suatu kebudayaan yang sama, misalnya memiliki kesamaan bahasa dan adat istiadat. Beberapa istilah yang erat pengertiannya dengan rakyat: 1) Rumpun (ras), diartikan sebagai sekumpulan manusia yang merupakan suatu kesatuan karena berciri jasmaniah yang sama, misalnya: warna kulit, warna rambut, bentuk badan, wajah, etc. 2) Bangsa (volks), diartikan sebagai sekumpulan manusia yang merupakan suatu kesatuan karena kesamaan kebudayaan, misalnya: bahasa, adat/ kebiasaan, agama dan sebagainya. 3) Nation (natie), diartikan sebagai sekumpulan manusia yang merupakan suatu kesatuan karena memiliki kesatuan politik yang sama. Rakyat merupakan unsur terpenting dalam negara karena manusialah yang berkepentingan agar organisasi negara dapat berjalan dengan baik. Rakyat suatu negara dibedakan a) antara: Penduduk dan bukan penduduk; • Penduduk ialah mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili tetap di dalam wilayah negara. • Sedangkan bukan penduduk ialah mereka yang ada di dalam wilayah negara, • tetapi tidak bermaksud bertempat tinggal di negara itu b) Warga negara dan bukan warga negara. • Warga negara ialah mereka yang berdasarkan hukum merupakan anggota • dari suatu negara. • Sedangkan bukan warga negara disebut orang asing atau warga negara asing (WNA). Pemerintah yang sah Suatu organisasi yang melaksanakan keputusan- keputusan. Pemerintah diartikan secara Luas dan Sempit; 1) Secara luas keseluruhan dari badan pengurusan negara dgn sgl organisasinya yg menjalankan tugas-tugas negara dari pusat ke daerah. 2) Secara sempit kepala pemerintah dengan para menteri- menterinya (kabinet) Sifat – sifat pokok (penting) “kedaulatan” 1) Absolut : Kekuasan negara merupakan kekuasaan mutlak, paling tinggi dan tunggal. 2) Permanen : Kedaulatan hanya akan runtuh (hilang) jika negara sudah tidak ada. 3) Utuh : Kedaulatan bersifat satu kesatuan tidak bisa dibagi – bagi. 4) Asli : Kedaulatan muncul dari sejarah terbentuknya negara itu sendiri. 5) Tidak terbatas : Kedaulatan meliputi seluruh warganya tanpa kecuali. Bentuk-bentuk Negara 1) Negara Kesatuan CF. Strong, bentuk negara yg di tandai dgn wewenang tertinggi di pusatkan di badan leglisatif, sedangkan kekuasaan pemerintah bersifat tdk langsung (derivatif) yakni melalui pemberian otonomi. Cirinya; Supremasi dari parlemen pusat, Tidak ada badan lain yg berdaulat. Lanjutan . . . 2) Negara Federasi, Negara yg ditandai dgn pembagian kekuasaan antara pusat dan negara bagian, shg hubungannya keduanya bersifat sederajat. Ada 3 ciri negara federal: adanya supremasi dimana federal itu terwujud adanya pembagian kekuasaan antara negra federal dgn negara bagian adanya satu lembaga yg diberi wewenang utk menyelesaikan perselisihan antara pemerintah federal dgn negara-negara bagian. 3) Negara Konfiderasi , Bentuk serikat, negara negara berdaulat, tetapi kedaulatan tetap dipegang oleh negara negara bagian Negara dilihat dari jumlah yg berkuasa • Monarkhi, perintah berada di satu orang • Oligarkhi, negara yang dipimpin oleh beberapa orang • Demokrasi, rakyat berkuasa penuh.