Anda di halaman 1dari 75

KEBIJAKAN KESEHATAN MENTAL

PADA PEREMPUAN
Data Riskesdas 2013 menunjukkan
prevalensi gangguan mental
emosional yang ditunjukkan dengan
gejala depresi dan kecemasan
mencapai sekitar 14 juta orang atau
6% dari jumlah penduduk Indonesia.
Sedangkan prevalensi gangguan
jiwa berat mencapai sekitar 400.000
orang atau sebanyak 1,7 per 1.000
penduduk PENDAHULUAN
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur
adipiscing elit. Etiam aliquet eu mi quis
lacinia. Ut fermentum a magna ut.

TREY 2
research
• Kebijakan KESEHATAN MENTAL di
Indonesia
• Undang-undang KESEHATAN
MENTAL Nomer 18 Tahun 2014
disusun dengan tujuan
menghentikan pelanggaran
terhadap hak asasi manusia yaitu
perlindungan terhadap
pemasungan ODGJ berat,
mengubah stigma dan diskriminasi
terhadap penderita.
PENDAHULUAN
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur
adipiscing elit. Etiam aliquet eu mi quis
lacinia. Ut fermentum a magna ut.

TREY 3
research
Strategi Penanganan gangguan Jiwa

• Pengembangan Kecamatan Sehat Jiwa


• Pengembangan Desa Sehat Jiwa
Strategi
• Pembentukkan POSGAJAH (Pos Gangguan Jiwa)
sebagai bagian dari UKBM
• Bekerja sama dengan Pemerintah Desa menindak
lanjuti setiap laporan kasus Gangguan Jiwa /
pemasungan
• Pemahaman Kader KESEHATAN MENTAL di desa.

Add a footer TREY 4


research
Estimasi WHO:
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang belum mendapatkan
layanan KESEHATAN MENTAL di Negara-negara dengan
penghasilan rendah-menengah termasuk Indonesia adalah >85%.

• menurunkan status kesehatan fisik


• menimbulkan dampak psikososial antara lain: tindak kekerasan,
penyalahgunaan napza, pemasungan, maupun tindakan
percobaan bunuh diri.

5
Data Riskesdas (2013)
1
Gangguan mental emosional
(gejala depresi dan anxietas)
≥15 tahun  6% (>14 juta jiwa)
2

Gangguan jiwa berat (psikosis) adalah


1.7/1000 (> 400.000 jiwa)

14,3% penderita
gangguan jiwa berat
www.themegallery.com
tersebut pernah dipasung
Company Logo
Data Riskesdas (2018)
1

Kasus Gangguan Jiwa --- Data Riskesdas 2018 oleh


(Kemenkes) dilakukan pada 300.000 sampel rumah tangga
(1.2 juta jiwa) jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013 naik
dari 1.7 persen menjadi 7 persen. Artinya per 1.000 rumah
tangga terdapat 7 rumah tangga yang ada ODGJ
 

Sekitar 14 juta orang di Indonesia yang 2

berusia di atas 15 tahun mengalami


gejala depresi dan gangguan kejiwaan
Sekitar 450 Ribu menderita Gangguan Jiwa berat
3

Dari laporan Human Right Watch


Indonesia, 18.000 orang dipasung
karena gangguan kejiwaan.
www.themegallery.com Company Logo
• Pemasungan pada ODGJ:
bentuk pengekangan kebebasan yang dilakukan
pada ODGJ di komunitas  melanggar HAM
Berakibat perampasan kebebasan mengakses
layanan untuk membantu pemulihan fungsi ODGJ
tersebut
sebagian besar dilakukan oleh keluarga inti
Beberapa alasan pemasungan: kurangnya
pengetahuan, kesulitan akses dan keterjangkauan
ke layanan KESEHATAN MENTAL.
KESEHATAN MENTAL KELUARGA
Gangguan jiwa

kumpulan gejala dari gangguan pikiran, gangguan perasaan dan


gangguan tingkah laku yang menimbulkan penderitaan dan
terganggunya fungsi sehari-hari (fungsi pekerjaan dan sosial) dari
orang tersebut

Gangguan Gangguan Gangguan Gangguan Fungsi


Gejala Fisik
Pikiran Perasaan Perilaku Pekerjaan /Sosial
• Sulit konsentrasi • Cemas • Menyendiri • Gangguan tidur • Tidak mampu
• Pikiran berulang berlebihan dan • Gaduh gelisah dan makan kerja/sekolah
• Bingung, kacau, tdk masuk akal • Perilaku yg terus • Pusing, tegang, • Sering bolos
ketakutan yang • Sedih yang diulang sakit kepala sekolah/kerja
tidak beralasan berlarut • Perilaku kacau berdebar-debar, • Prestasi menurun
• Gangguan • Marah tdk • hiperaktif keringat dingin • Tdk mampu
penerimaan beralasan • Sakit ulu hati, bergaul
pancaindera yang diare, mual • Menarik diri dari
ada • Kurang gairah pergaulan
objek/sumbernya kerja dan seksual
4 JENIS GANGGUAN JIWA TERBANYAK
DI MASYARAKAT

GANGGUAN GANGGUAN
CEMAS DEPRESI

GANGGUAN
GANGGUAN
PSIKOTIK/
BIPOLAR
SKIZOFRENIA
GANGGUAN CEMAS
Gejala Utama:
Rentang emosi: mudah tersinggung, tidak sabar,
gelisah, tegang, frustasi
Ciri Fisik : gelisah, berkeringat, jantung berdegup
kencang, kepala seperti diikat, gemetar dan sering
buang air kecil
Ciri Perilaku: gelisah, tegang, gemetar, gugup, bicara
cepat dan kurang koordinasi
Ciri Kognitif: sulit konsentrasi, gejala panik, merasa
tidak bisa mengendalikan semua, merasa ingin
melarikan diri dari tempat tersebut, serasa ingin mati
GANGGUAN DEPRESI

Gejala Utama:
Merasa sedih berkepanjangan
lebih dari 2 minggu dan
bertahan selama 2 bulan
Hilang minat dan ketertarikan
terhadap aktivitas yang
biasanya menyenangkan
Mudah lelah
• Depresi sering disertai dengan keluhan fisik seperti
nyeri kepala, gangguan lambung, dan keluhan fisik lain
yang kronis atau tidak sembuh-sembuh dengan
pengobatan fisik biasa.
Gejala tambahan:
Rasa bersalah
Merasa tidak berguna
Pandangan masa depan suram/
pesimis
Harga diri dan kepercayaan diri
berkurang
Gangguan tidur
Gagasan/perbuatan yang
membahayakan diri (ide bunuh
diri)
Gangguan pola makan
GANGGUAN BIPOLAR
Definisi: gangguan suasana perasaan yang berganti-ganti
antara episode manik dan depresi dalam periode
waktu yang berbeda
EPISODE MANIK: EPISODE DEPRESI:
 Suasana hati yang Murung (sedih) sepanjang
gembira berlebihan waktu
 Sangat Kehilangan minat/keinginan
bersemangat Mudah lelah/tak bertenaga
 Tidak mudah Lelah
 Harga diri tinggi
 Gagasan/ide yang Gejala tambahan :
melompat-lompat Rasa bersalah
 Banyak bicara Merasa tidak berguna
 Perhatian mudah Pandangan masa depan
teralih suram/ pesimis
 Kebutuhan tidur Harga diri dan kepercayaan
diri berkurang
berkurang
Gangguan tidur
 Dorongan untuk Gagasan/perbuatan yang
membelanjakan membayakan diri (ide bunuh
sesuatu tanpa diri)
perhitungan Gangguan pola makan
 Pengendalian diri
kurang
GANGGUAN PSIKOTIK/SKIZOFRENIA
Gejala Utama
• Perilaku aneh atau kacau (pembicaraan
tidak nyambung /tidak relevan)
• Rentang emosi labil, mudah
tersinggung, gelisah sampai tidak
terkontrol
• Menarik diri dari lingkungan (diam dan
atau mengurung diri),
• Kecurigaan atau keyakinan yang jelas
keliru dan dipertahankan
(delusi/waham)
• Halusinasi (mendengar suara / melihat
sesuatu tidak nyata), kadang terlihat
bicara sendiri dan sulit tidur
• Tidak dapat bertanggung jawab
terhadap yang biasa dikerjakan
(aktivitas pekerjaan, sekolah, rumah
tangga, dan sosial)
FAKTOR RISIKO GANGGUAN JIWA

Faktor Biologik
  Faktor Psikologik
Faktor Sosial:
• Genetik/Keturunan  
• perubahan struktur • Tipe kepribadian
• Relasi interpersonal
otak dan (dependen,
yang kurang baik
keseimbangan kimia perfeksionis,
(disharmoni
otak introvert) kurang
keluarga)
• penyakit fisik motivasi
• Stress yang
(kondisi medis • kurang dapat
berlangsung lama
kronis dan kondisi menyesuaikan diri
• Masalah kehidupan
penggunaan terhadap
• Kurangnya
obat2an/narkoba) perubahan
dukungan keluarga
kehidupan
dan lingkungan
DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA
 Adakah anggota keluarga yang sering mengalami:
» marah-marah tanpa alasan yang jelas, memukul, merusak barang, mudah
curiga berlebihan, tampak bicara sendiri, bicara kacau atau pikiran yang
aneh?
» sedih terus menerus lebih dari 2 minggu, berkurangnya minat terhadap
hal-hal yang dulunya dinikmati, dan mudah lelah atau tenaganya
berkurang sepanjang waktu?
» cemas, khawatir, was-was. Kurang konsentrasi disertai dengan keluhan
fisik seperti sering berkeringat, jantung berdebar, sesak, mual?
» gembira berlebihan, merasa sangat bersemangat, merasa hebat dan lebih
dari orang lain, banyak bicara dan mudah tersinggung?
» gejala tersebut di atas mengalami pengekangan kebebasan berupa
pengikatan fisik atau pengurungan/pengisolasian?
 Adakah anggota keluarga yang pernah mencoba melakukan tindakan
menyakiti diri sendiri atau berusaha mengakhiri hidup?
Penanganan awal dan perawatan ODGJ
(Orang Dengan Gangguan Jiwa) di keluarga

Gangguan Jiwa dapat 1. Tanyakan riwayat gangguan


diobati jika diketahui jiwa sebelumnya atau dalam
dan ditangani sejak keluarga
awal 2. Tanyakan apa yang dipikirkan
dan dirasakan? Apakah ada
Peran keluarga dalam pikiran yang mengganggu?
memperhatikan 3. Keluarga dapat menjadi
tingkah laku anggota tempat berbagi cerita dan rasa
keluarga lain, kalau 4. Kalau sulit /tidak teratasi minta
ada perubahan,
segera telusuri: bantuan kader kesehatan,
dokter atau datang ke PKM
5. Jika ada ODGJ dipasunglapor
kader/pamong setempat
INFORMASI PENTING BAGI KELUARGA

Jelaskan bahwa gejala dari keluhan di atas merupakan gejala


gangguan mental, yang juga termasuk penyakit medis.
Pengobatan tergantung kepada jenis, berat-ringannya
penyakit/gangguan jiwa yang dialami.
Dukungan keluarga penting untuk kepatuhan berobat
(compliance) dan rehabilitasi.Organisasi masyarakat dapat
menyediakan dukungan yang berharga untuk pasien dan
keluarga.
KONSELING PASIEN DAN KELUARGA

Bicarakan rencana pengobatan dengan anggota keluarga,


minum obat secara teratur dapat mencegah kekambuhan.
Informasikan obat tidak dapat dikurangi atau dihentikan tiba-
tiba tanpa persetujuan dokter.

Informasikan juga tentang efek samping yang mungkin


timbul dan cara penanggulangannya (bagi dokter).

Dorong pasien untuk melakukan fungsinya dengan


seoptimal mungkin di pekerjaan dan aktivitas harian lain.
KONSELING PASIEN DAN KELUARGA
Dorong pasien untuk menghargai norma dan harapan
masyarakat (berpakaian, berpenampilan dan berperilaku
pantas).
Menjaga keselamatan pasien dan orang yang
merawatnya pada fase akut
Meminimalisasi stres dan stimulasi
Gaduh gelisah yang berbahaya untuk pasien, keluarga dan
masyarakat memerlukan pengamatan ketat di tempat yang
aman.
4 Dimensi pendukung pemulihan
(SAMHSA)

• Kesehatan : mempunyai kemampuan mengatasi atau


mengelola penyakit /gejala. Mampu membuat keputusan yang
sehat untuk mendukung KESEHATAN MENTAL dan raganya.
• Tempat tinggal: tempat tinggal yang aman dan stabil
• Tujuan hidup: mempunyai kegiatan harian yang berarti
(pekerjaan, sekolah, volunter, kegiatan rumah tangga, dll),
mandiri, dan mempunyai pendapatan serta sumber daya
untuk berkontribusidi masyarakat.
• Masyarakat: menjalin hubungan dan jaringan sosial
yang memberikan dukungan, kasih sayang , pertemanan dan
harapan
Kasus kasus
7
Kasus Bunuh Diri

 Bunuh diri berasal dari kata Latin Suicidium untuk


"pembunuhan diri" (Sui=diri, Cidium=bunuh).

 Bunuh diri didefinisikan sebagai


tindakan fatal yang mewakili
keinginan seseeorang untuk mati.

TREY
research
TREY
research
Angka Bunuh Diri 11

tahun 2005 s/d 2010

2010 angka bunuh diri di Indonesia mencapai angka rata


rata 24 orang per 100.000 penduduk.
SEPULU
H TAHU
Indonesia menempati peringkat 9 sama seperti Jepang YANG L N

Diperkirakan ada 50 ribu orang yang bunuh diri dari 220 ALU
juta orang penduduk Indonesia, setiap tahunnya
(Saraceno, 2005)

TREY
research
TREY
research
Angka Bunuh Diri di Indonesia
• Bila dilihat tingkat bunuh diri di Indonesia pada tahun 2000 adalah 4,3. ..turun
menjadi 4 pada 2010. Pada 2015 angka itu menjadi 3,7. Terakhir pada 2016,
tingkat bunuh diri Indonesia tetap pada angka 3,7.
• Dengan angka 3,7 itu, Indonesia berada di peringkat 159 dalam hal tingkat
bunuh diri di dunia. Negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di dunia adalah
Guyana dengan angka 30,2. Disusul di peringkat kedua ada Lesotho dengan
tingkat bunuh diri 28,9. Di ranking ke-3, ada Rusia dengan tingkat bunuh diri 25,5.
• Korea Selatan berada di urutan ke-10 dengan angka 20,2. Jepang berada di
urutan ke-30 dengan tingkat bunuh diri 14,3. Amerika Serikat (AS) ada di urutan
ke-34 dengan angka 13,7. Posisi paling buncit, yakni di urutan ke-183, ditempati
oleh Barbados dengan angka 0,4.

TREY
research
9
Angka Bunuh Diri
 Sejak tahun 2000, 1 juta orang melakukan tindak
bunuh diri di seluruh dunia (setiap 40 detik
seseorang melakukan tindak bunuh diri, dan
setiap 3 detik seseorang melakukan percobaan
bunuh diri).
 Hanya 39 dari 166 anggota PBB yang
menyediakan data bunuh diri, Indonesia
termasuk yang tidak memasukkan data
(WHO, 2009).

TREY
research
17

Aspek-Aspek
Mengenai Percobaan
Bunuh diri dan Bunuh
Diri

TREY
research
Perbedaan antara percobaan
bunuh diri dan bunuh diri

B un u h diri Bunuh D
n
Percobaa iri
s ia m uda k me nikah • Dew
qsa dan
po k u ang t a usia lanj
e lo m ud a y • Bany ut
• K w a n i ta m ak pada
U m u mnya • Bers
pria (bu
jangan,

a m b i valen g tak
ifat tega
s
duda)
rs if a t a y a n • Men
• Be k a n m etod ggunaka
M e n gguna • Doro
n cara ya
ng mem
• tikan ngan ku atikan
m e m a
p e r hatian at untuk
enari k • Cara mati
r i la k u m
in u m racun ekstrim,
• Pe e nc o ba m diri gantung
, racun k
ra ta m eras me
• R a t a
i k k eluarga • Peny
akit stad
nusuk
a l a h k onfl ium term
• Mas • Masa
lah ekon
inal
omi sep
erti terli
lit hutan
g d sb

TREY
research
18
Aspek aspek utama dalam " Bunuh diri "

1. Gangguan Psikologis, 2. Krisis kepribadian 4. Penyakit jasmani


3. Alkoholism
seperti depresi dan (Personality Disorder) /narkotika
Schizo

5. Genetika 6. Ekonomi 7. Masalah 8. Media sosial 9. Budaya


Keluarga TREY
research
Deteksi Psikologis dan Perilaku
Cenderung Bunuh diri
1. Merasa sedih
2. Sering menangis
3. Cemas dan gelisah
4. Perubahan moody, mulai sedih atau senang berlebihan
5. Menjadi perokok berat dan alkohol berat 10. Menurunnya minat dalam aktifitas
6. Gangguan tidur menetap dan berulang 11. Sulit membuat keputusan
7. Gangguan makan 12. Sering menyakiti diri
8. Mudah tersinggung 13. Ada masalah dengan pasangan atau
9. Sering Bingung anggota keluarga
14. Penganut paham tertentu
15. Membagi barangnya atau uang dengan
cara khusus

TREY
research
Perhatikan lagi

• Bagaimana ia mengungkapkan rasa sakit yang dirasakan,


entah itu emosi atau fisik
• Sering berbicara tentang rasa bersalah atau malu.
• Merasa seperti membebani orang lain.
• Memperlihatkan amarah atau berbicara tentang balas
dendam.
• Mengungkapkan perasaannya yang sepi, putus asa, dan
tidak lagi memiliki alasan untuk hidup.
• Mengutarakan keinginan untuk mati atau bunuh diri.
• Sering berpikir atau berbicara tentang kematian

TREY
research
Insert or Drag and Drop your Photo Here

Kasus Kekerasan pada


Perempuan

39
Data Kekerasan seksual Terhadap Perempuan di Indonesia
Sepanjang 2018, 2019 dan 2020
• Komisi Nasional anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan)
mencatat jumlah kekerasan seksual selama 2019 mencapai 4.898 kasus.
Jumlah ini menurun jika dibandingkan tahun 2018.
• Dinayatakan bahwa jumlah kasus kekerasan seksual terhadap perempuan
yang dilaporkan kepada berbagai lembaga selama 2018 masih tinggi.
Kekerasan terjadi di ranah privat dan publik, dengan pelaku terentang dari
orang yang tak dikenal hingga ayah kandung.
• Dari 4.898 kasus kekerasan seksual tersebut dibagi menjadi dua yaitu ranah
personal berjumlah 2.807 kasus dan ranah komunitas 2.091 kasus
• Sedang tahun 2020, 5 bulan pertama saat pandemi, 258 kasus adalah
kekerasan seksual di ranah KDRT/Relasi Personal kemudian untuk ranah
komunitas berjumlah 203 kasus kekerasan seksual

TREY
research
TREY
research
TREY
research
Bentuk kekerasan yang tidak bisa ditolelir tersebut adalah :

1. KEKERASAN FISIK : perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh


sakit atau luka berat

2. KEKERASAN PSIKIS : perbuatan yang mengakibatkan ketakutan,


hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak
berdaya dan/atau penderitaan psikis berat pada seseorang
3. KEKERASAAN SEKSUAL
pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan terhadap orang yang menetap
dalam lingkup hidup rumah tangga tersebut.
pemaksaan hubungan seksual terhadap salah seorang dalam lingkup rumah
tangganya dengan orang lain untuk tujuan komersial dan/atau tujuan tertentu
4. PENELANTARAN RUMAH TANGGA : setiap orang yang mengakibatkan
ketergantungan ekonomi dengan cara membatasi dan/atau melarang untuk
bekerja yang layak didalam atau diluar rumah sehingga korban berada
dibawah kendali orang tersebut

TREY
research
Bentuk-bentuk kekerasan terhadap wanita
Kekerasan Fisik
memukul, menendang, dan lain-lain yang mengakibatkan luka, rasa sakit, atau
cacat,seperti bilur-bilur, muka lebam, gigi patah atau bekas luka lainnya..

Kekerasan Psikis / emosional


tindakan penyiksaan secara verbal (seperti: menghina, berkata kasar dan kotor) yang
mengakibatkan menurunnya rasa percaya diri, meningkatkan rasa takut, hilangnya kemampuan
untuk bertindak dan tidak berdaya.

Kekerasan seksual:
perbuatan yang berhubungan dengan memaksa melakukan hubungan
seksual dengan cara-cara yang tidak wajar.

Kekerasan Ekonomi
tidak memberi nafkah istri, bahkan menghabiskan uang istri. tindakan
eksploitasi, manipulasi dan pengendalian lewat sarana ekonomi

TREY
research
Bentuk-bentuk kekerasan terhadap anak

Kekerasan Fisik
: dipukul, dibakar, digigit, diracun, diberi obat salah atau ditenggelamkan.

Kekerasan seksual
: ketika anak laki-laki atau perempuan dianiaya secara seksual oleh orang dewasa dapat berupa
hubungan seksual (penetrasi), masturbasi (seks oral), hubungan seks anal (sodomi) atau
menjual untuk kepentingan pornografi.

Kekerasan Psikis atau emosional


: ketika anak kurang mendapatkan kasih sayang dan cinta, sering dikritik, diancam
dan dicela sehingga anak kehilangan percaya diri dan harga diri.

Kekerasan Ekonomi
:suatu tindakan yang mengakibatkan anak menjadi depresi
karena secara fisik dieksploitasi untuk menghasilkan uang
TREY
research
Apa perbedaan
1. KEKERASAN FISIK
Lebih mudah diperoleh dan lebih mudah diusut melalui aparat penegak hukum
(polisi, jaksa, hakim, pengacara dan semacamnya.
2. KEKERASAN PSIKOLOGIS
• Tidak mudah diperkarakan. Karena tidak ada alat bukti fisik yang terlihat sesuai
dengan bahasa hukum
3. KEKERASAN SEKSUAL
• Kadang ada bukti kadang juga tidak, keluarga sering menutupi kareana malu dan
dampak lainnya

TREY
research
BENTUK PERILAKU KEKERASAN PSIKOLOGIS

WANITA
1. Menghina, komentar-komentar yang menyakitkan atau merendahkan harga diri
2. Perilaku cemburu berat atau posesif
3. Menghalang-halangi bekerja atau sekolah, menghambat karir dan karya prestatif
4. Meludahi, intimidasi dan mengancam dengan kekerasan atau meninggalkan;
5. Merusak barang pribadi korban
6. Menyangkal telah melakukan kekerasan dan menyangkal luka pada korban;
7. Menyalahkan korban telah memprovokasi munculnya perilaku kekerasan yang dilakukannya,
atau menyatakan korban layak diperlakukan kasar;
8. Berusaha merusak atau menghambat hubungan korban dengan keluarga atau teman
9. Mengontrol pengeluaran keuangan;
10. Memaksakan perilaku seksual walau korban tidak menginginkannya
11. Mudah marah dan agresif jika sedang menggunakan alkohol atau narkoba
TREY
research
BENTUK PERILAKU KEKERASAN PSIKOLOGIS

ANAK
1. Pengabaian :
• Orang tua telah gagal menyediakan kebutuhan anak secara tepat.
• Kebutuhan emosi seperti sentuhan, cinta dan pengasuhan, tidak terpenuhi.
• Kurangnya kebutuhan makan, bermain, rasa aman, kesehatan, perlindungan
(rumah) dan pendidikan.
• Mengacuhkan anak, tidak mengajak bicara.
• Membeda-bedakan kasih sayang dan perhatian antara anak-anaknya.
• Dipisahkan dari orang tua, jika tidak ada pengganti yang stabil dan memuaskan

2. Kekerasan Emosi/Verbal. Kekerasan yang ditujukan untuk mengendalikan


dengan cara menakut-nakuti, mengancam.

TREY
research
FAKTOR PENYEBAB KEKERASAN SUAMITERHADAP
ISTRI
1. Masyarakat membesarkan anak laki – laki dengan menumbuhkan keyakinan
bahwa anak laki – laki harus kuat, berani dan toleran
2. Laki – laki dan perempuan tidak diposisikan setara dalam masyarakat
3. Persepsi mengenai kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga harus ditutup
karena merupakan masalah keluarga dan bukan masalah sosial
4. Pemahaman yang keliru terhadap ajaran agama mengenai aturan mendidik istri,
kepatuhan istri pada suami, penghormatan posisi suami sehingga terjadi persepsi
bahwa laki – laki boleh menguasai perempuan
5. Budaya bahwa istri bergantung secara ekonomi pada suami
6. Kepribadian dan kondisi psikologis suami yang tidak stabil/buruk
7. Pernah mengalami kekerasan pada masa kanak – kanak
8. Anggapan bahwa laki – laki superior dan perempuan inferior
9. Melakukan imitasi, dimana anak laki – laki dengan orang tua yang melakukan
kekerasan pada ibu dan dirinya.

TREY
research
BENTUK PERILAKU KEKERASAN SEKSUAL
Menurut Komnas Perempuan, setidaknya ada 15 perilaku yang
bisa dikelompokkan sebagai bentuk kekerasan seksual, yaitu:
•Penyiksaan seksual
•Perkosaan
•Penghukuman tidak manusiawi dan bernuansa seksual
•Intimidasi seksual termasuk ancaman atau percobaan perkosaan
•Praktik tradisi bernuansa seksual yang membahayakan atau
•Pelecehan seksual
mendiskriminasi perempuan (misalnya sunat perempuan)
•Eksploitasi seksual •Kontrol seksual, termasuk lewat aturan diskriminatif
•Perdagangan perempuan untuk tujuan seksual beralasan moralitas dan agama.
•Prostitusi paksa •inses
•Perbudakan seksual •Pemaksaan hubungan seksual terhadap pasangan, termasuk
•Pemaksaan perkawinan, termasuk cerai gantung istri atau suami dan pacar
•Pemaksaan kehamilan •Menyentuh atau melakukan kontak seksual tanpa persetujuan
•Pemaksaan aborsi •Menyebarkan foto, video, atau gambar organ seksual atau
•Pemaksaan kontrasepsi seperti memaksa tidak mau tubuh telanjang seseorang kepada orang lain tanpa
menggunakan kondom saat berhubungan dan sterilisasi persetujuan yang bersangkutan
•Melakukan masturbasi di depan publik
•Mengintip atau menyaksikan seseorang atau pasangan yang
sedang melakukan aktivitas seksual tanpa sepengetahuan
yang bersangkutan
TREY
research
Dampak Umum Psikologis dan Perilaku
WANITA ANAK
1. Kehilangan minat untuk merawat diri 1. Mundur kembali ke fase perkembangan sebelumnya
2. Kehilangan minat untuk berinteraksi dengan orang lain 2. Gangguan perkembangan bahasa seperti
3. Depresif keterlambatan perkembangan bahasa, gangguan
4. Terganggunya aktivitas atau pekerjaan sehari-hari bicara seperti gagap,
5.  Ketidakpercayaan diri, ketidakmampuan melihat kelebihan
diri, tidak yakin dengan kemampuan diri, dan 3. Depresi yang tampil dalam bentuk perilaku menolak
kecenderungan membandingkan diri dengan orang lain ke sekolah; prestasi menurun; tidak dapat
yang dianggapnya lebih baik. mengerjakan tugas sekolah atau pekerjaan rumah
6. Kehilangan keberanian untuk melakukan tindakan , menjadi dengan baik yang ditandai dengan banyaknya
tertutp, pasif, sulit berpendapat kesalahan, kurangnya perhatian pada tugas atau
7. Stres pascatrauma pada penjelasan yang diberikan orang tua/guru, dan
8. Kebingungan-kebingungan dan hilangnya orientasi berbagai keluhan fisik
9. Menyakiti diri sendiri 
10. Stress tersebunyi bedampak seperti tertawa sendiri
11. Perilaku agresif
12. Sakit tanpa ada penyebab medis (psikosomatis)

TREY
research
llanjutan
•1. Kehamilan tak terencana 1. Traumatis, permasalahan emosi,
•2. Munculnya gangguan di alat vital seperti takut stress tersembunyi
•3. Infeksi menular seksual 2. Pada anak anak, biasanya muncul
•4. Gangguan kesehatan mental saat berinteraksi, menarik diri,
•5. Muncul keinginan untuk bunuh diri masalah belajar
•6. Dikucilkan dari lingkungan sosial 3. Reaksi ekstem terhadap kontak
•7. Gangguan kognitif fisik. Sangat ,menarik diri ,
menurunnya keinginan seksual
atau mempermainkan alat vital

1. Hak keamanan diri dan keluarga


2. Hak bantuan hukum
3. Hak informasi penyelesaian perkara
4. Hak bantuan biaya hidup, medis dan psikososial
5. Hak memberi kesaksian di luar persidangan
6. Hak tidak dapat dituntut atas kesaksian/laporan

TREY
research
• Mengurangi angka kejadian kekerasan
seksual memang bukan perkara mudah,
karena ini adalah permasalahan sistemik
yang melibatkan banyak pihak. Namun,
dengan semakin gencarnya edukasi untuk
mengubah stigma seputar korban dan
tindakan yang termasuk sebagai kekerasan
seksual, diharapkan kesadaran mengenai
permasalahn ini akan terus meningkat.

TREY
research
TREY
research
RUU Penghapusan Kekerasan Seksual

Filosofi, Perlindungan 1. Korban perkosaan akan terlindungi karena


korban, pemenuhan hak sekalipun pelaku mengatakan suka sama suka,
korban , menjemput tidak membuatnya lepas dari jeratan pidana
keadilan 2. RUU Penghapusan Kekerasan Seksual tidak
melindungi kelompok tertentu, tetapi
melindungi setiap orang tanpa kecuali
melindungi 3. Melindungi setiap orang dari pemaksaan
masyarakat dari prostitusi dan pemaksaan aborsi.
kekerasan seksual, 4. RUU Penghapusan KS memaknai perkosaan,
perbudakan seksual, dan bentuk-bentuk
kekerasan seksual lainnya
5. RUU ini melindungi setiap orang yang
Sembilan jenis tindak pidana tersebut yakni mengalami perkosaan di ranah apapun
pelecehan seksual, eksploitasi seksual,
pemaksaan kontrasepsi, pemaksaan aborsi,
perkosaan, pemaksaan perkawainan, pemaksaan
pelacuran, perbudakan seksual, dan penyiksaan
seksual.
TREY
research
Etiket Berinteraksi
dengan penyandang
disabilitas
Hal-hal Dasar
• Bertanyalah terlebih dahulu sebelum
membantu
• Peka terhadap kontak fisik
• Pertimbangkanlah
• Jangan berasumsi
• Responlah dengan sopan permintaan
mereka

TREY
research
Ketika menawarkan pertolongan kepada penyandang disabilitas,
ingatlah:
 Sebagian besar penyandang disabilitas tidak membutuhkan pertolongan
ekstra, alasan utama mereka membutuhkan bantuan adalah karena
adanya hambatan lingkungan
 Penyandang disabilitas juga manusia biasa sama seperti yang lain, ada
yang dengan percaya diri akan meminta pertolongan dan ada pula yang
tidak.
 Jangan pernah berasumsi bahwa pertolongan dibutuhkan dan bagaimana
melakukan pertolongan tersebut. Tawarkan pertolongan/bantuan jika
Anda merasa mereka membutuhkannya, dengan bertanya “Anda tidak
apa-apa?” atau “Apakah Anda perlu bantuan?”
 Penyandang disabilitas juga punya hak untuk berkata “Tidak”

TREY
research
PENGGUNAAN ISTILAH

• Jadikan dia orang pertama


• Hindari penggunaan istilah seperti pengkhususan terhadap kecacatannya “sibisu,
sibuta, situli, dll atau bentuk bentuk fisik yang menantang
• Dengan segala tipe disabilitas hindari
istilah- istilah yang tidak bisa
memberdayakan mereka seperti “korban”, “penderita”, dll.

TREY
research
Tuna netra atau orang dengan kesulitan penglihatan

• Kehilangan penglihatan bukan berarti melupakan kata


“MELIHAT”.
• Para tuna netra menggunakan tangan mereka
sebagai penyeimbang. Berikan tangan anda - jangan
tangan dia yang diambil – jika dia memerlukan untuk
dipandu.
• Berjalanlah disampingnya dan gambarkanlah keadaan
sekeliling, beritahukan perubahan arah dan rintangan-
rintangan yang ada.
• Beritahukan tentang diri anda sebelum melakukan
kontak fisik. Beritahukan nama anda dan peran anda .
Seorang teman Anda Tuna netra berkunjung ke
rumah Anda, Apa yang akan Anda lakukan?

TREY
research
Tuna rungu atau orang dengan kesulitan
pendengaran

• Gunakan tulisan atau gambar

• Gunakan bahasa Indonesia yang sederhana.

Ingatlah!
• Tidak perlu berteriak kepada orang yang mengalami kesulitan
pendengaran.

• Untuk mengerti apa yang anda katakan, maka dia melihat gerak bibir anda,
bicaralah dengan saling berhadapan dan pelan- pelan. Jangan makan
permen karet atau meletakkan tangan anda didepan mulut.
• Orang dengan kesulitan pendengaran perlu untuk dilibatkan dalam
pengambilan keputusan yang menyangkut dengan dirinya, jangan
memutuskan sesuatu untuk mereka.

TREY
research
Orang yang mengalami kesulitan berbicara
• Jika anda bermasalah untuk memahami apa yang dikatakan
maka minta untuk diulangi
• Jika anda tidak yakin apa yang telah anda pahami, anda bisa
megulangnya untuk verifikasi
• Berikan perhatian penuh kepada orang tersebut. Jangan
mengganggu atau memotong pembicaraannya
• Jangan tertawa atau tersenyum-senyum saat orang tersebut
berbicara.

TREY
research
Orang yang menggunakan kursi roda atau yang mengalami kesulitan
mobilitas

• Berjalanlah dekat dengan orang tersebut sesuai


dengan irama mereka. Menawarkan bantuan
terhadap perubahan arah.
• Tempatkan diri Anda sama tinggi dengan mereka
untuk menciptakan hubungan yang setara atau
adil.
• Mereka yang menggunakan kruk membutuhkan
lengan mereka untuk menjaga keseimbangan
mereka, jangan pernah memegang lengan mereka.
• Terjatuh adalah masalah besar ,maka usahakan
selalu memberikan peringatan kepada mereka
apabila lantai basah.

TREY
research
Tuna grahita

• Berbicara secara normal dengan kalimat- kalimat


yang mudah dimengerti, jangan menggunakan
kalimat yang panjang
• Luangkan waktu untuk mendengar dan mengerti apa
yang orang tersebut bicarakan
• Bersabarlah
• Jangan menggunakan kata-kata yang biasa Anda
gunakan untuk komunikasi dengan balita, ingatlah
bahwa dia juga orang dewasa yang dapat membuat
keputusan sendiri.
• Mereka bergantung pada kebiasaan yang sudah
dikenal dalam mengatur tugas atau kegiatan sehari-
hari, sehingga jika terjadi perubahan dilingkungannya
mereka memerlukan tenggang waktu tertentu untuk
mampu menyesuaikan dirinya.

TREY
research
Orang dengan Kelayuhan Otak (CP)

• Berbicaralah dengan jelas, dan jangan memotong atau


menghentikan pembicaraan
• Jika memang Anda belum paham, jangan ragu untuk
meminta lawan bicara mengulangi kembali perkataannya
• Kadang orang dengan kelayuhan otak membuat gerakan
diluar kesadaran mereka, perhatikan dengan baik-baik
apa yang hendak disampaikan

TREY
research
INGAT !

• Jangan membuat keputusan bagi para penyandang disabilitas tentang apa yang
mereka bisa lakukan dan apa yang tidak bisa mereka lakukan

• Para penyandang disabilitas adalah pribadi- pribadi dengan keluarganya, pekerjaan,


hobi, sesuatu yang disukai atau tidak, dan juga permasalahan serta kegembiraan.
Jangan perlakukan mereka seperti korban ataupun pahlawan. Perlakukan mereka
sebagai individu.

TREY
research
Ingat!
Bahwa penyandang disabilitas memiliki kebutuhan
individual terkait dengan hambatan lingkungan yang
mereka hadapi dan bukan karena disabilitasnya.
Bahwa aksesibilitas sangat penting bagi penyandang
disabilitas.
Sangat penting untuk bertemu dan mendengarkan
apa pendapat penyandang disabilitas.

TREY
research
Insert or Drag and Drop
Berduka dan
kehilangan
your Photo Here

Add a footer TREY 68


research
Insert or Drag and Drop
your Photo Here

Add a footer TREY 69


research
DEFINISI
• Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah
dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi
tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan
FAKTORYANG MEMPENGARUHI
1. Arti dari kehilangan
2. Sosial budaya
3. kepercayaan / spiritual
4. Peran seks
5. Status social ekonomi
6. kondisi fisik dan psikologi individu
TREY
research
TIPE KEHILANGAN

Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu:


1. Aktual atau nyata
Mudah dikenal atau diidentifikasi oleh orang
lain, misalnya amputasi, kematian orang yang
sangat berarti / di cintai.
2. Persepsi
Hanya dialami oleh seseorang dan sulit untuk
dapat dibuktikan, misalnya; seseorang yang
berhenti bekerja / PHK, menyebabkan perasaan
kemandirian dan kebebasannya menjadi
menurun.

TREY
research
JENIS KEHILANGAN

• Kehilangan seseorang  seseorang yang


dicintai
• Kehilangan yang ada pada diri sendiri (loss
of self)
• Kehilangan objek eksternal
• Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal
• Kehilangan kehidupan/ meninggal

TREY
research
RENTANG RESPON KEHILANGAN

ACCEPTANC
DENIAL ANGER BARGAINING DEPRESI
E

TREY
research
1. Fase denial (penolakan)
- Reaksi pertama adalah syok, tidak mempercayai kenyataan
- Verbalisasi;” itu tidak mungkin”, “ saya tidak percaya itu terjadi ”.’
- Perubahan fisik; letih, lemah, pucat, mual, diare, gangguan
pernafasan, detak jantung cepat, menangis, gelisah.

2. Fase anger / marah


- Mulai sadar akan kenyataan
- Marah diproyeksikan pada orang lain
- Reaksi fisik; muka merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan
mengepal.
- Perilaku agresif.

TREY
research
3. Fase bergaining / tawar- menawar.
-Verbalisasi; “ kenapa harus terjadi pada saya ? “ kalau saja
yang sakit bukan saya “ seandainya saya hati-hati “.

4. Fase depresi
- Menunjukan sikap menarik diri, tidak mau bicara atau
putus asa.
- Gejala ; menolak makan, susah tidur, letih, dorongan
libido menurun.

5. Fase acceptance
- Pikiran pada objek yang hilang berkurang.
- Verbalisasi ;” apa yang dapat saya lakukan agar saya
cepat sembuh”, “ yah, akhirnya saya harus operasi “

TREY
research
Insert or Drag and Drop your Photo Here

Terimakasih
Rosnalisa Psi

76

Anda mungkin juga menyukai