Anda di halaman 1dari 5

II.

DASAR BERLAKUNYA HUKUM ADAT


2.1 DASAR BERLAKU HUKUM ADAT

SECARA YURIDIS
• Mempelajari dasar Hukum Berlakunya Hukum Adat
di Negara Kita.
• Harus ditnjau dari UUD yang berlaku:
UUD 1945 • Tidak menetapkan ketentuan bagi Hukum
Adat.
• P II Aturan Peralihan: Ketentuan yang
sudah ada pada saat berlakunya D 1945
in masih tetap berlaku seblum dibentuk
yang baru.
UUD 1950 • P 32 UUDS 1950: Tiap-tiap orang yang ada di wilayah
Indonesia harus tunduk pada peraturan Hukum baik
tertulis/tidak tertulis.

• P 104 ayat 1 UUDS 1950: Hakim dalam


menjatuhkan hukman harus mendasarkan
putusannya pada UU/Hukum Adat.

• P 142 UUDS 1950: Sistem Hukum yang ada pada


saat berlakunya UUDS masih tetap berlaku sebelum
dinyatakan dirubag atau tidak berlaku oleh UU ini.

Konstitusi RIS • P 192 Konstitusi RIS: Peraturan UU yang sudah ada


pada saat Konstitsusi RIS berlaku tetapi berlaku
selama peraturan & ketentan it tidak dicabut.

Osamo Seire • P 3 Osamo Seire: Peraturan sebelumnya masih


dianggap berlaku sampai dinyatakan dirubah ata
tidak berlaku.
• P 31 IS: Pembagian hak
Indische Staatsregeling
(perubahan P 75 RR): yang berlaku bagi tiap
golongan.

• P 163 IS: Pembagian golongan


penduduk:
◘ Eropa
◘ Bumi Putra
◘Timur Asing
Berdasarkan P 131 IS:
Hukum Adat Berlk
untuk golongan BP.
2.2 DASAR HUKUM BERLAKUNYA HUKUM ADAT SEKARANG

UUD 1945: P 24 ayat 1:


Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh sebuah MA dan
lain-lain Badan Kehakiman.

Bab X A yang mengatur tentang Hak Asasi Manusia pada


Pasal 281 ayat (3), semakin memperkuat kedudukan
masyarakat adat dengan dinyatakannya bahwa:
Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional
dihormati selaras dengan perkembangan Zaman dan
peradaban".
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan
Kehakiman yang menyebutkan bahwa:
“Hakim sebagai penegak hukum dan keadilan wajib menggali,
mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup dalam
masyarakat".

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang


Pemerintahan Daerah Pasal 1 huruf P yang menyatakan :
“Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas-batas wilayah yurisdiksi berwenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang
diakui dan/ atau dibentuk dalam sistem Pemerintahan
Nasional dan berada di Daerah Kabupaten/ Kota".

Anda mungkin juga menyukai