Anda di halaman 1dari 29

Penatalaksanaan

Pemberian Nutrisi Pada Klien


Dengan Gangguan Fungsi
Hepar Dan Empedu

Kelompok 2
01
Pengertian
Penyakit Hati

Hati merupakan salah satu alat tubuh penting yang berperan


dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.

Hati adalah organ dalam kita yang terbesar. Pada orang


dewasa beratnya mencapai kira-kira 1,3 kg. Terbagi atas 2
lobus, kanan dan kiri.

Fungsi utama hati adalah mengumpulkan darah dari saluran


cerna melalui cerna melalui sirkulasi hepatik dan memasukkan
berbagai substansi kimiawi tubuh kedalamnya sebalum
dialirkan kembali kebagian tubuh lain.
Beberapa fungsi dari organ hati adalah:

Pengaturan kadar O1 05 Penyimpanan


gula darah vitamin

Metabolisme lemak 02 06 Produksi empedu

Metabolisme protein 03 07 Ditoksifikasi

Penyimpanan 04 08 Pendauran hormone


mineral
Dua jenis penyakit hati yang sering kita temui :

Sirosis hati
Hepatitis

Kerusakan hati yang


Peradangan hati yang menatap, disebabkan
disebabkan oleh oleh hepatitis kronis,
keracunan toksin alkohol, penyumpatan
tertentu atau karena saluran empedu, dan
infeksi virus berbagai kelainan
metabolisme
Penyakit Kantung Empedu

Kantung empedu terletak dibawah hati dan fungsi


utamanya didalam tubuh adalah untuk menyimpan
empedu yang dihasilkan oleh hati.

Penyakit kantung hati adalah kondisi yang membuat


kantung empedu meradang/membengkak yang berakibat
gangguan berupa infeksi dan batu di dalam kandung
kemih.
Ada berbagai macam jenis penyakit kantung empedu
yang termasuk antara lain :

1. Batu empedu 5. Sclerosing


Cholangitis

2. Kolosistesis
6. Pertumbuhan
jaringan

3. Gangren
7. Cacat bawaan

4. Kronis
acalculous 8. Tumor
Diet Penyakit Hati

Tujuan Terapi Diet


Penyakit Hati
1. Mencapai dan
mempertahankan status gizi
optimal tanpa memberatkan 5. Mencegah koma hepatik 
fungsi hati Meningkatkan
regenerasi jaringan hati dan
mencegah kerusakan lebih
lanjut

4. Mencegah / mengurangi
asites, varises,
esophagus,dan hipertensi
2. Mencegah portal
katabolisme protein

3. Mencegah penurunan
berat badan
Prinsip Diet
Prinsip diet yang harus di perhatikan

1. Pemberian suplemen
vitamin mineral untuk
memberikan 100-200%
AKG

2. Pembatasan garam bila


terdapat asites dan edema

3. Higiene makanan dan


minuman juga perlu
diperhatikan karena salah
satu penyebab peningkatan
amonia
Syarat diet penyakit hati

1. Energi tinggi untuk mencegah pemecahan


protein yang diberikan secara  bertahap sesuai
kemampuan pasien yaitu 40-45 kkal/kgBB

2. Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan


energi total, dalam bentuk  mudah dicerna

3. Protein agak tinggi, yaitu 1,25-1,5 g/kgBB


agar terjadi anabolisme protein

4. Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan


tingkat defisiensi.
Syarat diet penyakit hati

5. Natrium diberikan rendah tergantung tingkat


edema dan asites

6. Cairan diberikan lebih dari biasa

7. Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual


dan muntah atau makanan  biasa sesuai
kemampuan saluran cerna

8. Menghindari pemberian makanan yang


merangsang
Jenis diet khusus penyakit hati
Hal ini didasarkan asarkan pada gejala dan keadaan
penyakit pasien. Jenis diet penyakit hati tersebut adalah

Diet hati I (DH I) Diet hati III (DH III)

Selain itu juga


Diet hati II (DH II) menyertakan
diet garam
rendah
Diet Hati I (DH I)

Diet Hati I diberikan bila pasien dalam keadaan akut


atau bila  prekoma sudah dapat diatasi dan pasien
sudah mempunyai nafsu makan.
Melihat keadaan pasien, makanan diberikan dalam
bentuk cincang atau lunak. Pemberian protein dibatasi
(30 g/hari) dan lemak diberikan dalam  bentuk mudah
dicerna.
Formula enteral dengan asam amino rantai cabang
( Branched  Branched Chain Amino Acid /BCAA)
yaitu leusin, isoleusin, dan valin dapat digunakan.
Bila ada asites dan diuresis belum sempurna
pemberian cairan maksimal 1 liter/hari.
Bahan Makanan Sehari
Bahan Makanan Sehari
Diet Hati II (DH II)

Diet Hati II diberikan sebagai makanan perpindahan


dari diet I kepada pasien yang nafsu makannya
cukup. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan
dalam bentuk lunak atau biasa. Protein diberikan 1
g/ Kg BB dan lemak sedang (20-25% dari kebutuhan
energi total) dalam  bentuk yang mudah  bentuk
yang mudah dicerna.

Makanan ini cukup mengandung energi, zat besi,


vitamin A dan C, tetapi kurang kalsium dan Thiamin.
Menurut beratnya retensi garam/air, makanan
diberikan sebagai diet hati II Garam Rendah. Bila
asites dan diuresis belum baik, diet mengikuti pola
Diet Garam Rendah I.
Diet Hati II (DH II)
Diet Hati III (DH III)

Diet hati III diberikan sebagai makanan perpindahan


dari Diet Hati II kepada pasien hepatitis (Hepatitis
Infeksiosa/A Dan Hepatitis Serum B) dan sirosis hati
yang nafsu makannya lebih baik, telah dapat
menerima protein dan tidak menunjukkan gejala
sirosi hati aktif.

Menurut kesanggupan pasien, makanan diberikan dalam


bentuk lunak atau biasa. Makanan ini mengandung cukup
energi, protein, lemak,mineral dan vitamin tapi tinggi
karbohidrat.
Diet Hati III (DH III)
B. Bahan Makanan yang Dibatasi

Diet Hati I, II, dan III adalah dari sumber  lemak,


yaitu semua makanan dan daging yang banyak
mengandung lemak  dan santan serta bahan
makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang
merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian, dan
nangka.

C. Bahan Makanan yang tidak dianjurkan

Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet


Hati I, II, dan III adalah makanan yang mengandung
alkohol, teh, atau kopi kental.
Diet Penyakit Empedu

Tujuan Untuk mencapai dan mempertahankan


status gizi optimal dan memberi istirahat pada
kandung empedu dengan cara :

1. Mengendalikan berat badan

2. Membatasi asupan lemak

3. Membatasi komsumsi gula murni

4. Menghindari program penurunan


berat badan

5. Membatasi makanan yang


menyebabkan kembung
Prinsip diet kandung empedu

1. Makanan untuk sarapan pagi


jangan terlalu banyak lemak

4. Beli makanan cemilan


rendah lemak

2. Gunakan susu rendah


lemak atau susu skim
5. Makan sayuran yang
tidak menimbulkan gas

3. Gunakan pengganti gula


seperti aspartame

6. Lakukan olahraga santai


seperti berjalan atau
bersepeda
Syarat-syarat diet penyakit kandung empedu

1. Energi sesuai kebutuhan

2. Protein agak tinggi, yaitu 1-


1,25 g/kgBB  

3. Pada keadaan akut lemak diperbolehkan


sampai keadaan akutnya mereda, sedangkan
pada keadaan kronis dapat diberikan 20-25%
dari kebutuhan energi

4. Bila perlu berikan suplemen


vitamin A,D,E,dan K 

5. Serat tinggi terutama dalam


bentuk pectin
Syarat-syarat diet penyakit kandung empedu

6. Hindari bahan makanan yang


dapat menimbulkan rasa
kembung

7. Diet harus baik dan seimbang

8. Diet tidak boleh mengandung makanan yang


merangsang dan menimbulkan gas

9. Diet rendah lemak dapat


dianjurkan selama 4-6 minggu

10. Dalam keadaan akut, biasanya


pasien mendapatkan cairan serta
elektrolit melalui infus
3 jenis diet Terdapat penyakit kandung empedu

Diet lemak rendah I

Diet lemak
rendah III

Diet lemak rendah II


Diet lemak rendah I

1. Diet lemak rendah I


diberikan kepada pasien
kolelitiasis dengan kolik akut

2. Makanan yang diberikan


berupa buah-buahan dan
minuman manis

3. Makanan ini rendah energi


dan semua zat gizi kecuali
vitamain A dan C
Diet lemak rendah II

1. Diet lemak II diberikan


secara berangsur bila
keadaan akut dapat diatasi
dan perasaan mual
berkurang

2. Menurut keadaan pasien


makanan diberikan dalam
bentuk cincang, lunak atau
biasa.

3. Makanan ini rendah


energy, kalsium dan tiamin
Diet lemak rendah III

1. Diet lemak rendah III


berikan kepada pasien
penyakit kandung empedu 3. Makanan ini cukup energi
yang tidak gemuk dan dan semua zat gizi
mempunyai nafsu makan

4. Bahan makanan yang tidak


2. Menurut keadaan pasien
dianjurkan untuk diet
makanan diberikan dalam
penyakit kandung empedu
bentuk lunak atau  biasa
adalah semua makanan dan
daging yang mengandung
lemak, gorengan, dan
makanan yamg menimbulkan
gas seperti ubi, kacang
merah, kol, sawi, lobak,
ketimun, durian, dan nangka
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai