Anda di halaman 1dari 33

STOIKIOMETRI

BEBERAPA DEFINISI

Persamaan reaksi adalah persamaan untuk


menggambarkan reaksi kimia, yang mana pada
persamaan reaksi terdapat pereaksi (sebelah kiri anak
panah) dan hasil reaksi (sebelah kanan anak panah).
Persamaan reaksi harus setara.
Contoh: 2H2(g) + O2(g)  2H2O(l)
Rumus kimia adalah rumus yang menyatakan jenis dan
jumlah atom yang menyusun suatu zat kimia. Rumus
kimia ada dua jenis, rumus molekul (rumus
sebenarnya) dan rumus empiris (rumus yang
menyatakan perbandingan paling sederhana)
Contoh: Senyawa glukosa mempunyai rumus molekul
C6H12O6 sementara rumus empirisnya CH2O
Bobot Atom (Ar) adalah bobot atom suatu unsur yang dinyatakan
dengan satu satuan massa atom (sma), yang mana 1 sma  1,661 x
10-24 gram.
Bobot molekul (Mr) merupakan penjumlahan dair bobot atom dari
unsur yang menyusun senyawa.
Contoh: Mr dari H2SO4 = (2 x Ar H) + (1 x Ar S) + (4 x Ar O)

Pereaksi pembatas: pereaksi yang yang habis bereaksi dan


membatasi kelangsungan reaksi. Ciri pereaksi pembatas adalah
jumlahnya paling sedikit

Rendemen teoritis adalah hasil reaksi jika reaksi berlangsung


sempurna
Bobot Atom (Ar) adalah bobot atom suatu unsur yang dinyatakan
dengan satu satuan massa atom (sma), yang mana 1 sma  1,661 x
10-24 gram yang setara dengan 1/12 x massa atom C-12

Cara menentukan massa atom relative adalah dengan


spektrofotometer massa
 Ion positif dengan e/m yang lebih berat akan lebih terbelokkan.
 MS dapat mendeteksi keberadaan isotop berikut massa atom dan
kelimpahannya.

Berapakah massa atom


relatif rata-rata dari
Ne berdasarkan
spektogram di
samping?

Ar rata-rata Ne = (20x
0,9092) + (21 x 0,0026) +
(22 x 0,082) = 20,179 sma
PEREAKSI PEMBATAS
KONSEP MOL

A. DEFINISI MOL
Mol adalah suatu satuan untuk menentukan jumlah zat yang digunakan
dalam reaksi kimia, yang disepakati bahwa: satu mol suatu zat adalah
banyaknya zat itu yang mengandung partikel zat sebanyak 6,02 x 1023
partikel.

Massa satu mol zat berbeda-beda. Misalkan; 1 mol gas hydrogen (Mr= 2)
memiliki massa 2 gram, sementara 1 mol besi (Fe) (Ar Fe = 55,845) = 56
gram.
KONSEP MOL

B. HUBUNGAN MOL DENGAN JUMLAH PARTIKEL


Jumlah partikel
MOL =
Bilangan Avogadro

C. HUBUNGAN MOL DENGAN MASSA


Massa zat (gram )
MOL =
Ar / Mr
B. HUBUNGAN MOL DENGAN VOLUME: VOLUME MOLAR

MOL GAS (STP) =


Volume gas (Liter)
(0OC, 1 ATM)
22,4 L / mol
LATIHAN:

1. Pada keadaan STP, volume gas propana, C3H8 adalah 11,2 liter.
Hitunglah: a) mol gas C3H8 b) massa C3H8 (Mr = 44)

2. 2,24 L suatu gas pada keadaan STP setelah ditimbang ternyata


massanya 320 gram. Tentukan :
a) mol gas tersebut ! b) massa molekul relatif (Mr) gas tersebut !

3. Gas CO2 dialirkan ke dalam larutan Ca(OH)2 menurut reaksi :


CO2 + Ca(OH)2  CaCO3 + H2O. Berapa volume CO2 yang bereaksi
(STP) untuk menghasilkan 5 gram CaCO3 ?

4. Calculate the weight of oxygen produced during the thermal


decomposition of 100. g of potassium chlorate (Mr = 122,6)
HITUNGAN KIMIA
A. MENENTUKAN KADAR UNSUR-UNSUR DALAM SUATU SENYAWA

Jumlah Ar unsur
% unsur dalam senyawa = x 100%
Mr senyawa

A. MENENTUKAN RUMUS EMPIRIS (RE) DAN RUMUS MOLEKUL (RM)

• Rumus kimia adalah rumus yang menyatakan jenis dan jumlah atom yang
menyusun suatu zat kimia. Rumus kimia ada dua jenis, rumus molekul (rumus
sebenarnya) dan rumus empiris (rumus yang menyatakan perbandingan
paling sederhana)

• Cara menentukan rumus empiris suatu senyawa:


- Cari massa/perbandingan massa dari masing-masing unsur yang
menyusun senyawa.
- Hitung perbandingan mol masing-masing unsur. Perbandingan
mol menyatakan rumus empiris senyawa.
Cara menentukan rumus molekul suatu senyawa:
Ada dua hal yang perlu diketahui pada saat kita akan menentukan
rumus molekul suatu senyawa, yaitu:
a. Rumus empiris senyawa
b. Massa molekul relatif (Mr)

CONTOH SOAL
Suatu senyawa mengandung 75 % karbon dan 25 % hidrogen (Ar. C = 12 ;
H = 1). 0,2 mol senyawa tersebut mempunyai massa 6,4 gram. Tentukan
rumus empiris dan rumus molekul senyawa

Jawab:
Massa C : massa H = 75 : 25
mol C : mol H = 75/12 : 25/1 = 6,25 : 25 = 1 : 4
Rumus empiris senyawa adalah CH4

Mr senyawa = 6,4/0,2 = 32, maka rumus molekul:


(Mr CH4)n = Mr senyawa
 (16)n = 32  n = 2  Rumus molekul: (CH4)2 = C2H8
Latihan soal:
Pemupukan nitrogen, dilakukan dengan memberikan garam-garam
nitrat (NO3-), amonium (NH4+) dan senyawa-senyawa yang lain.

Pupuk yang biasa digunakan : NH3, NH4NO3, (NH4)2SO4, (NH4)2HPO4,


(NH2)CO
 Pupuk manakah yang akan dipilih ?
SOAL LATIHAN
01. Pada pembakaran 12 gram suatu senyawa karbon dihasilkan 22
gram CO2 (Ar C = 12, O = 16). Tentukan persentase karbon dalam
senyawa.

02. Pada pembakaran x gram FeS2 (Mr = 120) yang kemurniannya 90%,
ternyata menghasilkan 5,6 L gas SO2 pada kondisi 7 gram N2 (Ar = 14)
mempunyai volume 2 L. tentukan x!

03. What is the percent composition of Cl in chloroform, CHCl3, a


substance once used as an anesthetic (Ar C = 12; H=1;Cl=35,5)?

04. In a particular experiment 12.0 g of Zn are mixed with 6.50 g S and


allowed to react (Ar Zn = 65, S = 32). Zn + S  ZnS
a. The limiting reactant?
b. grams of ZnS?
c. How many grams of which element will remain unreacted in this
experiment?
MENULIS DAN MENYETARAKAN PERSAMAAN KIMIA
Persamaan reaksi adalah persamaan untuk menggambarkan reaksi kimia,
yang mana pada persamaan reaksi terdapat pereaksi (sebelah kiri anak
panah) dan hasil reaksi (sebelah kanan anak panah). Persamaan reaksi
harus setara.
Contoh: 2H2(g) + O2(g)  2H2O(l)

Menyetarakan persamaan kimia:


Persamaan reaksi kimia harus memenuhi hukum kekekalan massa,
sehingga jumlah atom-atom suatu unsur sebelah kiri anak panah harus
sama dengan yang sebelah kanan.
NaOH(aq) + H3PO4(aq)  Na3PO4(aq) + H2O
belum setara

3 NaOH(aq) + H3PO4(aq)  Na3PO4(aq) + 3 H2O


setara
MENGGUNAKAN PERSAMAAN KIMIA DALAM
PERHITUNGAN
Koefisien dalam persamaan kimia menunjukkan rasio atau perbandingan mol dari
reaktan atau produk Contohnya dalam persaman berikut:
3 NaOH(aq) + H3PO4(aq)  Na3PO4(aq) + 3 H2O
Jika NaOH 1 mol, berapa mol H3PO4 yang diperlukan ? Dan berapa
mol Na3PO4 dan H2O yang dihasilkan ?

Perbandingan mol = perbandingan Koefisien

Mol X = Koefisien X / Koefisien Y * Mol Y


Latihan : Berapa mol asam sulfat H2SO4, yang diperlukan untuk
bereaksi dengan 0,365 mol NaOH berdasarkan reaksi berikut?

2 NaOH(aq) + H2SO4(aq)  Na2SO4(aq) + 2 H2O

Latihan : Jika dihasilkan 0,575 mol CO2 dari pembakaran


propana C3H8, berapa mol oksigen yang dibutuhkan
berdasarkan reaksi berikut ?
C3H8 + 5 O2  3 CO2 + 4 H2O
MENGHITUNG REAKTAN PEMBATAS

Beberapa reaksi dilakukan lebih baik ketika satu reaktan


keadaan berlebih (secara stoikiometri) contohnya
pembentukan amonia, NH3 dari unsur-unsurnya:
N2(g) + 3 H2(g)  2 NH3(g)

Jika dicampurkan 1 mol N2 dengan 5 mol H2, berapa


jumlah maksimum produk yang dapat dibentuk?
Zat apakah yang menjadi pereaksi pembatas ?
ASAM,
BASA
DAN
REAKSI
IONIK
Manakah yang merupakan larutan penghantar
arus listrik (elektrolit) ? Mengapa???

A B
ELEKTROLIT (Gambar A)
Elektrolit adalah senyawa yang terdisosiasi atau terionisasi
jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan kation dan anion.
Kation dan anion akan terhidrasi dalam air. Contoh :
NaCl(s)  Na+(aq) + Cl-(aq)
NONELEKTROLIT (Gambar B)

Contoh larutan nonelektrolit :

1. Gula, dalam air tidak terionisasi. Larutan gula tidak


dapat menghantarkan arus listrik.

2. Senyawa-senyawa organik pada umumnya tidak


dapat terionisasi dalam air, sehingga bersifat
nonelektrolit.
ASAM BASA
A. Teori Asam-Basa Arrhenius
Menurut Arrhenius (1884): “ Asam adalah zat yang dapat melepaskan ion H+ dalam
larutan"
x = valensi asam(banyaknya ion H+ yang dibebaskan 1 mol asam).
+ x-
HxZ(aq)  xH + Z Z = ion sisa asam

Contoh : HCl(aq)  H+(aq) + Cl-(aq)


H2SO4(aq)  2 H+(aq) + SO42- (aq).
 
valensi asam ion sisa asam

Basa menurut Arrhenius adalah “zat yang dapat melepaskan ion OH- dalam larutan"

M(OH)x(aq)  M+x(aq) + xOH-(aq)

Contoh : KOH(aq)  K+(aq) + OH-(aq)


Ca(OH)2  Ca2+ + 2OH-
x = valensi basa
A. Pengenalan Sifat asam dan Basa

Pengenalan asam dan basa harus menggunakan indikator, antara lain:


1. Lakmus
2. Larutan Indikator Asam-Basa

B. Kekuatan Asam-Basa
Kekuatan asam/basa didasarkan atas kemampuan asam/basa untuk terionisasi dalam
larutan. Semakin mudah terionisasi, maka sifat asam/basa semakin kuat. Ukuran dari
kemampuan asam/basa untuk terurai dinyatakan dengan derajat disosiasi (), yang
didefinisikan sebagai:
Jumlah zat terurai

Jumlah zat mula  mula

Harga  berkisar antara 0 sampai 1. Semakin kuat suatu asam/basa, maka harga  makin
besar dan mencapai harga maksimum sama dengan 1 (untuk asam/basa kuat).
Definisi lain tentang kekuatan asam adalah ukuran kecenderungan menyumbangkan sebuah
proton kepada sebuah molekul air.
HA + H2O  H3O+ + A-. jika reaksi ke kanan lebih dominan daripada reaksi ke kiri, maka
HA termasuk asam kuat dan A- basa lemah dan sebaliknya.
Efek Pendataran
Efek pendataran (levelling effect) adalah efek dari suatu pelarut untuk mengurangi reagensia
yang berlainan menjadi sama kuat.

A. PH Larutan Asam-Basa
Derajat keasaman atau kebasaan ditentukan oleh konsentrasi ion H + dan ion OH- dalam
larutan. Derajat keasaman dinyatakan dengan konsep pH yang pertama kali dikemukakan
oleh Sorenson (1909), yang mana:

pH = - log [H+]
[H+] = konsentrasi ion H+ (mol/L)

Analog seperti persamaan di atas:


a. pOH = - log [OH-] ; [OH-] = konsentrasi ion OH-
b. pKw = - log Kw ; Kw = tetapan ionisasi air = 10-14
c. pKa = - log Ka ; Ka = tetapan kekuatan asam lemah
d. pKb = - log Kb ; Kb = tetapan kekuatan basa lemah

Karena: Kw = [H+ ][OH- ] = 10-14 , maka terdapat hubungan:


- log Kw = - log [H+ ] + - log [OH- ] = - log 10-14
pKw = pH + pOH = 14

 pH + pOH = 14  pH = 14 - pOH
Jika : [H+ ] = 10-7 pH = 7 : larutan netral
[H+ ] > 10-7 pH < 7 : larutan bersifat asam
[H+ ] < 10-7 pH > 7 : larutan bersifat basa

Makin banyak konsentrasi H+ (asam makin kuat) maka pH makin kecil. Sebaliknya, makin
banyak konsentrasi ion OH- maka pOH makin kecil dan pH makin besar (basa makin kuat).

1. PH Asam Kuat dan Basa Kuat


Dalam larutan, asam kuat dan basa kuat terionisasi sempurna. Karena asam kuat dan basa
kuat terionisasi sempurna (tergolong elektrolit kuat), maka harga  dianggap = 1.
Contoh reaksi ionisasi asam/basa kuat:
* HCl(aq)  H+(aq) + Cl-(aq)
* NaOH(aq)  Na+(aq) + OH-(aq)
Konsentrasi ion H+ atau ion OH- dari asam/basa kuat hanya tergantung pada valensi
asam/basa dan konsentrasi asam/basa, melalui hubungan:
+ a = valensi asam (jumlah ion H+ )
[H ] = a. [HA]
[HA] = konsentrasi asam kuat (mol/L)
dan dengan demikian:
pH = - log [H+ ] = - log a.[HA]

Untuk basa kuat, konsentrasi OH- dapat dicari sebagai berikut:


-
[OH ] = b.[LOH] b = valensi basa (jumlah ion OH- )
[LOH] = konsentrasi basa (mol/L)

 pOH = - log [OH-] = - log b.[LOH]

pH = 14 - pOH

Soal Latihan
01. Tentukan pH dari 0,49 gram H2SO4 dalam 100 mL larutan (Ar. H = 1; S = 32; O = 32)

02. Tentukan pH dari 2 gram NaOH dalam 500 mL larutan! (Ar. Na = 23; O = 16; S = 32; H = 1)

03. Tentukan pH dari 7,4 gram Ca(OH) 2 dalam 500 mL larutan! (Ar. Ca = 40; O = 16; H = 1)
1. PH Asam Lemah dan Basa Lemah
Asam lemah dan Basa lemah terionisasi sebagian, dengan demikian harga  < 1.
Reaksi ionisasi asam/basa lemah merupakan reaksi kesetimbangan.
a. Ionisasi Asam Lemah
HA  H+ + A-
[H  ][ A  ]
Ka = , karena [H+] = [A-]
[HA ]
 [H+]2 = Ka [HA]

 [H+] = Ka.[HA] atau [H+] =  .[HA]

 pH = ½ pKa - ½ log [HA]


Ka = tetapan kekuatan asam
 = derajat ionisasi asam
[HA] = konsentrasi asam lemah
a. Ionisasi basa lemah
LOH  L+ + OH-
[L ][OH  ]
Kb = , karena [L+] = [OH-]
[LOH]
 [OH-]2 = Kb . [LOH]

 [OH-] = Kb.[LOH ] atau [OH-] =  . [LOH]

 pOH = ½ pKb - ½ log [LOH] Kb = Tetapan kekuatan basa


 = derajat disosiasi basa
[LOH] = konsentrasi basa lemah

Soal Latihan
01. Hitung pH dari larutan-larutan:
a. H2SO4 0,005 M
b. 3,7 gram Ca(OH)2 dalam 10 L larutan (Ar. Ca = 40 ; O = 16)
c. asam cuka 0,2 M jika derajat disosiasi = 0,01
d. 3,4 gram amoniak dalam 2 liter larutan (Kb = 10-5 ; Ar. N = 14 ; H = 1).
02. Larutan asam lemah HA 0,1 M mempunyai pH yang sama dengan larutan HCl 0,001 M.
Tentukan harga Ka dari HA!
A. Reaksi Asam-Basa (Reaksi Penetralan)
Reaksi: Asam + basa  garam + air
H+ + A- + L+ + OH-  LA + H2O
Contoh : HCl + NaOH  NaCl + H2O
Reaksi penetralan asam-basa dapat digunakan untuk menentukan kadar larutan asam atau
larutan basa dengan analisa Volumetri (TITRASI). Salah satu larutan ditempatkan dalam
buret sebagai larutan PENTITRASI. Larutan yang satu lagi ditempatkan dalam labu TITRASI,
sebagai larutan yang dititrasi. Penetesan larutan pentitrasi dihentikan jika sudah tercapai titik
akhir titrasi, yaitu saat zat dalam larutan yang dititrasi tepat habis bereaksi dengan zat
pentitrasi (atau dengan ditandainya perubahan warna INDIKATOR).
Titrasi asam basa, ada dua jenis yaitu:
a. ACIDIMETRI : penentuan konsentrasi larutan basa dengan menggunakan larutan baku
asam.
b. ALKALIMETRI: penentuan konsentrasi larutan asam dengan menggunakan larutan
baku basa.

Perhitungan pada Titrasi asam basa


Prinsip perhitungan pada titrasi adalah:

Jumlah mol H+ (dari asam) = jumlah mol OH- (dari basa)


Soal Latihan
01. Sebanyak 50 mL HCl 0,1 M ditetesi dengan larutan NaOH 0,1 M. Hitung pH larutan pada
saat:
a. sebelum penambahan NaOH
b. volume larutan NaOH yang ditambahkan 25 mL
c. volume larutan NaOH yang ditambahkan 50 mL
d. volume larutan NaOH yang ditambahkan 100 mL
02. Berapa mL larutan NaOH 0,1 M harus dicampurkan dengan 100 mL larutan HCl 0,1 M untuk
membuat larutan dengan pH = 3?
03. Tentukan volume larutan KOH 0,2 M yang diperlukan untuk menetralkan 25 ml larutan H 2SO4
0,2 M adalah …
04. larutan 40 mL NaOH 0,1 M dicampurkan dengan larutan HCl 0,05 M. Tentukan volume H2SO 4
0,05 M yang dperlukan untuk menetralkan campuran ini!
05. Jika 1,71 gram basa kuat L(OH) 2 dapat dinetralkan dengan 100 mL HCl 0,2 M (Ar. O = 16; H
=1), tentukan massa atom relatif L
A. Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry
Menurut teori Bronsted-Lowry, reaksi asam basa adalah transper proton, yang mana:
 Asam adalah senyawa/ion pemberi ( donor ) proton (H+)
 Basa adalah senyawa/ion penerima ( akseptor ) proton (H+)
H+ H+

Contoh : NH3(aq) + H2O(l)  NH4+ + OH-(aq)


basa 2 asam 1 asam 2 basa 1

Soal Latihan
Tentukan pasangan asam basa konjugasi dari reaksi:
a. CH3COOH(aq) + H2O(l)  CH3COO-(aq) + H3O+(aq)
b. H2O(l) + CO3 2-(aq)  OH-(aq) + HCO3- (aq)
c. HNO2(aq) + CH3COOH(aq)  NO2-(aq + CH3COOH2+(aq)
Teori Lewis
Teori yang dikembangkan Lewis memungkinkan penggolongan asam-
basa dimana H+ maupun OH- tidak ada
Asam adalah penerima pasangan elektron. Zat yang mempunyai
orbital yang belum penuh dan kekurangan elektron
Basa adalah donor (pemberi) pasangan elektron. Zat yang memiliki
pasangan elektron yang dapat digunakan bersama.

Anda mungkin juga menyukai