Anda di halaman 1dari 24

SISTEM BILANGAN REAL

22-08-2017
•Semesta pembicaraan dalam Kalkulus : Himp. Bilangan Real.

•Himp. Bilangan Real merupakan gabungan dari himp. bilangan Rasional dan himp. Bilangan
Irasional. Secara lengkap dapat dilihat dari bagan berikut:

R = Himp.Bil. Real

Q = Himp.Bil. Rasional

Z = Himp.Bil. Bulat

N = Himp. Bil. Asli

2
MUH1E3 KALKULUS 2 B
Sifat Urutan Bilangan

1.Trikotomi

Bila x dan y adalah suatu bilangan, maka pasti berlaku salah satu dari tiga berikut, yaitu x y ,
atau xy , atau x  y

2. Ketransitifan

Bila x , y dan z suatu bilangan dan berlaku x y dan yz maka xz
3. Perkalian

Bila z bilangan positif dan x y , maka x z  y z,


sedangkan bila z bilangan negatif, maka xz  yz

MUH1E3 KALKULUS 2 B
Garis bilangan : Interval dan himpunan

•Himpunan Bilangan Real ( R ) secara kongkrit dapat dinyatakan sebagai suatu garis bilangan.

R koordinat
2 
-3 -2 -1 0 1 2 3 4

Garis bilangan Real

•Bagian yang lebih kecil dari garis bilangan disebut interval ( selang ).

4
Interval dan Penulisannya

interval tutup
[ a , b ]  x| a  x  b a b
( a , b)  x| a  x  b a b
interval buka

[ a , b)  x| a  x  b interval setengah buka


a b
(a , b]  x| a  x  b interval setengah buka
a b
( a ,  )  x| x  a interval tak terbatas
a
( , a ]  x | x  a interval tak terbatas
a
( , )  R

5
Operasi Himpunan:

Dua himpunan tak kosong A dan B dapat dioperasikan:

1. Irisan : A  B  x | x  A dan x  B

2. Gabungan : A  B  x | x  A atau x  B

A  B  x | x  A dan x  B
3. Selisih :

6
Contoh:

1. Jika A  (3,8] , B  [ 5,1) , C  [0, 2]

Maka : A  B  (3,8]  [5,1)  ( 3,1)


A  B  (3,8]  [5,1)  [5,8]

B  C  [5,1)  [0, 2]  [5, 2]

B  C  [5,1)  [0, 2]  [0,1)

2. Jika P  (1, 3] , Q  { x | x  2}
Maka : P  Q  ( 1, 3]  {2}  ( 1, 2)  (2, 3]

7
Pertaksamaan

Bentuk umum pertaksamaan adalah :

A( x ) C(x )

B (x ) D( x )

dengan A(x), B(x), C(x) dan D(x) suku banyak ( tanda < dapat diganti oleh : >, ,  ).

Himpunan semua bilangan Real x yang memenuhi pertaksamaan disebut Himpunan Penyelesaian (Hp)
pertaksamaan (berupa selang)

14
Cara menentukan himpunan penyelesaian :
A( x ) C ( x)
• Rubah pertaksamaan kedalam bentuk B( x)

D ( x)
0

P( x)
• Rubah pertaksamaan diatas menjadi  0
Q( x)
• Faktorkan atau uraikan P(x) dan Q(x) menjadi faktor linier dan atau faktor kuadrat definit positif

• Tentukan titik pemecah ( pembuat nol ) dari masing-masing faktor linier , lalu gambarkan
dalam garis bilangan.

• Gunakan satu titik uji untuk menentukan tanda ( + atau - ) interval pada garis bilangan

• Jika tanda pertaksamaan “<“ atau  arsir interval yang bertanda “-”, sebaliknya jika tanda
pertaksamaan “>”, maka arsirlah yang “+”.

• Tulis HP sesuai daerah yang diarsir (perhatikan titik pemecah yang tidak termasuk dalam
HP(pd garis bilangan di”bolongkan”)

15
Contoh 2
Tentukan Himpunan Penyelesaian dari :  x 1
x
Jawab :
2
 x 1  0
x
2  x2  x (1  x )( 2  x )
0  0
x x
titik pemecah : x =1 , x = -2 , x = 0 ++ --- ++ ---

-2 0 1

Maka Hp   ,2  0,1

16
Contoh
Tentukan HP dari
Jawab:

17
Contoh :
Tentukan Himpunan Penyelesaian (HP)
1 2

x 1 3x  1 -- ++ -- ++
1 2 -1 1 3
 0 3
x  1 3x  1
1 
3 x  1  2 x  2   0 Hp =   , 1  , 3

3 
x  13 x  1
x3
0
x  13 x  1
1
Titik pemecah -1, , 3
3
18
Contoh :
Tentukan Himpunan Penyelesaian
x 1 x
 Pembilang 2 x 2  2 x  3 selalu positif ( D < 0)
2 x 3 x
Jadi TP : 2,-3
x 1 x
 0
2 x 3 x -- ++ --
x  13  x   x2  x   0 -3 2
2  x 3  x 
2x2  2x  3
0 Hp = ,3  2,  
2  x x  3

19
Latihan Soal
2x  4x  7 2x 5 x  2
1.  0 6. 
x2 x 1 x6
x9 x  3  2 x 2  4  10
2. 0 7.
2 x 1
3. 6 x  10  5 x  16
8.  3  2 x  3  1

4. 2 x 2  7 x  3  9.0 2x  4  6  7 x  3x  6
x2 4x
5.  1 x 10. 10 x 2  4 x 
4 2x x 1
Pertaksamaan dengan Nilai Mutlak

 x ,x  0
•Definisi nilai mutlak adalah : x  
 x , x  0
•Sifat-sifat nilai mutlak :
1. xy | x || y | dan x | x|
 ,y0
y | y|
2. Jika a maka
0
x  a  a  x  a
 x2  a2
x a  x  a atau x   a
 x2  a2
3. | x  y |  | x |  | y |
4. | x |  | y |  x2  y2
21
5
Contoh : Tentukan Hp dari 2 1
x
Jawab : Dengan menggunakan sifat yang ke 2 bagian 2, kita dapatkan
5 5
2 1 atau 2  1
x x
Ini tak lain merupakan dua pertaksamaan yang akan dicari penyelesaiannya.

5 2x  5  x x5
(i). 2 1  0  0  0  x  5 atau x  0
x x x
5 2x  5  x 3x  5 5
(ii). 2  1  0  0  0    x0
x x x 3
Sehingga Himpunan penyelesaian dari pertaksamaan tersebut adalah :

 ,5  0,      5 ,0    ,5    5 ,0   0,  .


 3   3 

22
Akar Kuadrat

Setiap bilangan positif mempunyai dua akar kuadrat. Misalnya, dua akar kuadrat dari 4 adalah 2 dan -2 ;
dua akar kuadrat dari 16 adalah 4 dan -4.

•Untuk a  0 , lambang a disebut akar kuadrat utama dari a, yang

menunjukkan akar kuadrat tak negatif dari a.

•Jadi 4 2 dan ( 10) 2  100  10

•Jadi , penting untuk diingat bahwa , x2 | x |

MA 1114 Kalkulus 1
23
Latihan Soal

1. 2 x  1  x x 6.1  4 x 1
2
2x2 2
1
2. x  3 x  2
7. 3  6
x

3. 2 x  3  4 x 8. 5 x  x2 6
1 1
4. 2
2 | x  x | 9.
6 
x2 x 1

5. 3 | x || x  1 | 10.
5 4 x  3 x  100

Anda mungkin juga menyukai