Anda di halaman 1dari 14

TEKNIK SAMPLING DAN FLEBOTOMI

Nama:wa ode nursakinah


Kelas:E3
Nim:A201901086
Dosen:Aldiana astuti S.ST.,M.BIOMED
telah lama dikenal untuk membantu klinisi menegakkan diagnosis suatu
PEMERIKSAAN FESES
penyakit. Meskipun saat ini telah berkembang berbagai pemeriksaan
laboratorium yang modern , dalam beberapa kasus pemeriksaan feses masih
diperlukan dan tidak dapat digantikan oleh pemeriksaan lain. Pengetahuan
mengenai berbagai macam penyakit yang memerlukan pemeriksaan feses , cara
pengumpulan sampel yang benar serta pemeriksan dan interpretasi yang benar
akan menentukan ketepatan yang dilakukan oleh klinisi. diagnosis
TUJUAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan ini dapat mendeteksi adanya infeksi yang berasal dari bakteri,
virus, atau parasit, dan berbagai penyakit, mulai dari penyerapan gizi yang
kurang baik hingga kanker.
Pemeriksaan feses
PEMERIKSAAN FESES terbagi
TERBAGI ATAS 3 YAITU3 yaitu
1.PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS
-Warna  normal; kuning coklat; hitam; merah ;hijau ;
coklat
-Bau  bau tinja disebabkan oleh indol, skatol dan
asam butirat.
-Konsistensi  agak lunak,
kons. Keras  konstipasi,lembek/watery  diare.
-Lendir  iritasi/radang dinding usus. Apabila jumlah
sangat berlebih  villous adenoma.
-Darah  Adanya darah dalam tinja dapat berwarna
merah muda,coklat atau hitam. Darah itu mungkin
terdapat di bagian luar tinja.
mikroskopis
2. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
-Sel epitel : sel epitel dinding usus bag. Distal dapat
ditemukan pada bag. Tinja yg berlendir.
-Lekosit :  pada disentri basiler, kolitis ulserosa.
Kristal : normal; tripel fosfat, kalsium okslat, asam lemak.
Patologis; kristal charcot leyden, kristal hematoidin.
-Sisa makanan
-Telur Cacing : Ascaris Lumbricoides, Necator Americanus,
Enterobius Vermicularis, Trichiuris Trichiura.
3.PEMERIKSAAN KIMIA
Darah samar
Pemeriksaan kimia
      Pemeriksaan kimia tinja yang terpenting adalah pemeriksaan
terhadap darah samar. Tes terhadap darah samar dilakukan untuk
mengetahui adanya perdarahan kecil yang tidak dapat dinyatakan
secara makroskopik atau mikroskopik.
      Adanya darah dalam tinja selalau abnormal. Pada keadaan
normal tubuh kehilangan darah 0,5 – 2 ml / hari. Pada keadaan
abnormal dengan tes darah samar positif (+) tubuh kehilangan
darah > 2 ml/ hari.
Macam-macam metode tes darah samar yang sering dilakukan
adalah guajac tes, orthotoluidine, orthodinisidine, benzidin tes
berdasarkan penentuan aktivitas peroksidase / oksiperoksidase dari
eritrosit (Hb).
a. Metode benzidine basa
1.    Buatlah emulsi tinja dengan air atau dengan larutan garam kira-kira 10 ml
dan panasilah hingga mendidih.
2.    Saringlah emulsi yang masih panas itu dan biarkan filtrat sampai menjadi
dingin kembali.
3.    Ke dalam tabung reaksi lain dimasukkan benzidine basa sebanyak sepucuk
pisau.
4.    Tambahkan 3 ml asam acetat glacial, kocoklah sampai benzidine itu
5.    Bubuhilah 2ml filtrate emulsi tinja, campur.
6.    Berilah 1ml larutan hydrogen peroksida 3 %, campur.
7.    Hasil dibaca dalam waktu 5 menit ( jangan lebih lama )
Catatan :
Hasil dinilai dengan cara
Negative ( - ) tidak ada perubahan warna atau samar-samar hijau
Positif ( +) ( Hijau)
Positif(2+) biru bercampur hijau
Positif(3+) biru
Positif (4+) biru tua
Metode Benzidine Dihidrochlorida
Jika hendak memakai
benzidine dihirochlorida
sebagai pengganti benzidine
basa dengan maksud supaya
test menjadi kurang peka dan
mengurangi hasil positif palsu,
maka caranya sama seperti
diterangkan diatas.
C. Cara Guajac

Prosedur Kerja :

1)Buatlah emulsi tinja sebanyak 5ml dalam tabung reaksi dan tambahkan 1ml asam
acetat glacial, campur.
2) Dalam tabung reaksi lain dimasukkan sepucuk pisau serbuk guajac dan 2ml alkohol
95 %, campur.
3)Tuang hati-hati isi tabung kedua dalam tabung yang berisi emulsi tinja sehingga
kedua jenis campuran tetap sebagai lapisan terpisah.
4) Hasil positif kelihatan dari warna biru yang terjadi pada batas kedua lapisan itu.
Derajat kepositifan dinilai dari warna itu.
Zat yang mengganggu pada pemeriksaan darah samar diantara lain adalah preparat
Fe, chlorofil, extract daging, senyawa merkuri, Vitamin C dosis tinggi dan anti oxidant
dapat menyebabkan hasil negatif (-) palsu, sedangkan Lekosit, formalin, cupri oksida,
jodium dan asam nitrat dapat menyebabkan positif (+) palsu
Prosedur Pengambilan Sampel feses:
1.Gunakan plastik pembungkus untuk mengambil sampel tinja kering
atau kertas koran yang diletakan diatas kloset pada saat buang air
besar.
2. Gunakan sendok khusus atau spatula yang disediahkan bersama
wadah, untuk mengambil sampel feses kira-kira seukuran biji kurma,
dan pindahkan ke dalam wadah.
3. Cegah sampel feses bercampur bersama cairan urine.
4. Setelah sampel feses terkumpul didalam wadah , segera masukan
didalam kantongan.
5.Cuci tangan menggunakan sabun dan bilas hingga bersih.
6. Segerah bawah wadah yang berisih sampel feses
kelaboratorium,sebaiknya tidak lebih dari 24 jam untuk mencegah
pertumbuhan bakteri dan mengaburkan hasil pemeriksaan.
ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN DALAM
PEMERIKSAAN

Alat
1.Cover glass
2. Objek glas
3. lidi/tusuk gigi
4. Pipet tetes
5. Mikroskop
Bahan
1. Sampel feses
2. larutan NaCl
3.Larutan lugol iodin
INTERPRESENTASI HASIL
Pemeriksaan Jumlah : Keadaan normal jumlah tinja berkisar antara 100--
250 gram perhari
Pemeriksaan Bau Feses : Bau khas dari tinja atau feses disebabkan oleh
aktivitas bakteri
Pemeriksaan Warna Feses : Feses umumnya berwarna Kuning di
karenakan Bilirubin
(sel darah merah yang mati, yang juga merupakan zat pemberi warna
pada feses dan urin)
Pemeriksaan konsistensi : Tinja normal mempunyai konsistensi agak lunak
dan berbentuk
Pemeriksaan lendir : Dalam keadaan normal didapatkan sedikit sekali
lendir
Pemeriksaan Darah atau Nanah : Darah dalam tinja dapat berwarna
merah muda,
coklat atau hitam. Darah itu mungkin terdapat di bagian luar tinja atau
bercampur baur dengan tinja.
Interpresentasi hasil
Warna Abu-abu / Pucat biasanya Seseorang sedang mengalami penyakit Liver,
pankreas atau empedu
warna merah darah ini di dapat dari sistem pencernaan bagian bawah
Feses berwarna Kuning kecoklatan Kecolatan feses berwarna kuning adalah
normal

Warna Hitam berwarna Hitam bisa jadi mengandung darah dari sistem
pencernaan sebelah atas,
kerongkongan, lambung atau juga bagian hulu usus
halus
Warna Hijau : Feses warna Hijau didadapat dari
klorofil sayuran , seperti bayam yang dikonsumsi
Gambar telur cacing pada feses

Anda mungkin juga menyukai