Anda di halaman 1dari 17

MODEL MODEL

PEM BELAJARA
N IPS di M I /
SD Sabda Bintang P
2012912
MODEL
PEM BELAJARAN
T O P IK U T A M A D A L A M
P R E S E N T A S I INI

Model pembelajaran Project Based Learning


Model pembelajaran Discovery Learning
Model pembelajaran Inquiry Learning
MODEL
PEM BELAJARAN
PROJECT BASED LEARNING

Pembelajaran Berbasis Proyek adalah kegiatan


pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan
sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi
sikap, pengetahuan dan keterampilan. Inti pembelajaran
berbasis proyek terletak pada aktivitas-aktivitas peserta
didik untuk menghasilkan produk dengan menerapkan
keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai
dengan mempresentasikan produk pembelajaran
berdasarkan pengalaman nyata.
KELEBIHAN PjBL
Memotivasi peserta didik dengan
melibatkannya di dalam pembelajaran.
Menyediakan kesempatan
pembelajaran berbagai disiplin ilmu
Membantu keterkaitan hidup di luar
sekolah Menyediakan peluang unik karena
pendidik membangun hubungan dengan
peserta didik sebagai fasilitator
Menyediakan kesempatan untuk
membangun hubungan dengan komunitas
yang besar Membuat peserta didik lebih
aktif dan berhasil memecahkan problem-
problem yang ada
K E K U R AN GAN PjBL
Memerlukan banyak waktu
untuk menyelesaikan masalah
Membutuhkan biaya yang cukup banyak
Banyak pendidikan yang merasa nyaman
dengan kelas tradisional, di mana
pendidik memegang peran utama di kelas
Banyaknya peralatan yang harus dibeli
Peserta didik yang memiliki kelemahan
dalam percobaan dan pengumpulan
informasi akan mengalami kesulitan
Ada kemungkinan peserta didik ada yang
kurang aktif dalam kerja kelompok,
sehingga dikhawatirkan peserta didik tidak
bisa memahami topik secara keseluruhan
LANGKAH-
LANGKAH
MODEL
PEM BELAJARAN
DISCOVERY LEARNING

Proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak


di sajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya,
tetapi di
harapkan siswa mampu mengorganisasikan sendiri.
Sebagai strategi pembelajaran discovery
mempunyai prinsip yang sama dengan inquiri learning
problem solving.
Discovery learning lebih menekankan pada konsep maupun
atau
prinsip yang sebelumnya tidak diketahui, sedangkan pada
inkuiri dan problem solving masalah yang di hadapkan
pada siswa di rekayasa oleh guru.
KELEBIHAN DISCOVERY L E A R N I N G
Mendukung partisipasi aktif pembelajar dalam proses
pembelajaran. Menumbuhkan rasa ingin tahu pembelajar
Memungkinkan perkembangan keterampilan-keterampilan belajar sepanjang hayat
dari pembelajar.
Membuat pengalaman belajar menjadi lebih bersifat personal
Membuat pembelajar memiliki motivasi yang tinggi karena memberikan kesempatan
kepada mereka untuk melakukan eksperimen dan menemukan sesuatu untuk diri mereka
sendiri.
Membangun pengetahuan berdasarkan pada pengetahuan awal yang telah dimiliki
oleh pembelajar sehingga mereka dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam.
Mengembangkan kemandirian dan otonomi pada diri pembelajar
Membuat pembelajar bertanggungjawab terhadap kesalahan-kesalahan dan hasil-hasil
yang mereka buat selama proses belajar
Merupakan cara belajar kebanyakan orang dewasa pada pekerjaan dan situasi kehidupan
nyata Merupakan suatu alasan untuk mencatat prosedur-prosedur dan temuan-temuan -
seperti mengulang kesalahan-kesalahan, sebagai suatu cara untuk menganalisis apa yang
telah terjadi, dan suatu cara untuk mencatat atau merekam temuan yang luar biasa.
Mengembangkan keterampilan-keterampilan kreatif dan pemecahan masalah
Menemukan hal-hal baru yang menarik yang belum terbayang sebelumnya setelah
K EKURANGAN DISCOVERY L E A R N I N G
kadangkala terjadi kebingungan pada
para pembelajar ketika tidak
disediakan semacam kerangka kerja,
dan semacamnya.
terbentuknya miskonsepsi
pembelajar yang lemah
mempunyai
kecenderungan untuk belajar di bawah
standar yang diinginkan, dan guru
seringkali gagal mendeteksi
pembelajar semacam ini (bahwa
mereka membutuhkan remedi dan
scaffolding)
LANGKAH-LANGKAH
a) Persiapan
1. Menentukan tujuan
pembelajaran.identifikasi karakteristik peserta didik
2.Melakukan
(kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya).
3.Memilih materi pelajaran.
4.Menentukan topik-topik yang harus di pelajari peserta
didik secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi).
5.Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-
contoh, ilustrasi, tugas dan sebagiannya untuk di pelajari
peserta didik.
6.Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks,
dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahapan aktif ikonik
sampai ke simbolik.
7.Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik.
LANGKAH-LANGKAH
b) Pelaksanaan
1. Stimulisasi/pemberian rangsangan. Pertama-tama peserta didik di hadapkan pada sesuatu yang
menimbulkan masalah. Kemudian guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan
pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan
pemecahan masalah.
2.Pernyataan/identifikasi masalah. Guru memberi kesempatan keapada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah
satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk jawaban sementara atas pertanyaan masalah.
3.Pengumpulan Data. Peserta didik mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban sementara atas pertanyaan/masalah. Peserta didik di
berikan kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca literatur,
mengamati objek, wawancara dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya
4.Pengolahan Data. Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi, dsb. Di olah, di
klasifikasikan, dan di tabulasi bahkan bila perlu dihitung dengan model tertentu serta di maknai.
5.Pembuktian. Pada tahap ini peserta didik melkaukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan
benar atau tidaknya jawaban sementara atas pertanyaan masalah penarikan
kesimpulan/generalisasi.
6.Tahap generalisasi/menarik kesimpulan. Tahap generalisasi adalah proses menarik sebuah
kesimpulan yang dapat di jadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah
yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.
LANGKAH-LANGKAH
c) Penilaian

Penilaiannya dapat menggunakan metode tes dan non


tes. Penilaian yang digunakan berupa penilaian kognitif,
sikap atau penilaian hasil kerja siswa. Jika penilaiannya
dalam bentuk kognitif maka dapat di nilai dengan
menggunakan tes tertulis. Jika penilaiannya menggunakan
penilaian proses, sikap ataupun penilaian hasil kerja
maka pelaksanaan penilaiannya dengan pengamatan.
M O D E L PEMBELAJARAN
INQUIRY LEARNING

Model pembelajaran inquiry learning adalah kegiatan belajar yang


menekankan pada pengembangan keterampilan penyelidikan dan
kebiasaan berpikir yang memungkinkan peserta didik untuk
melanjutkan pencarian pengetahuan.
Metode ini memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam
penyelidikan sebuah masalah. Sementara bagi pengajar, inquiry
based-learning adalah seraingkaian proses yang menggerakkan
siswa dalam menemukan jawaban atas rasa keingintahuannya
melalui pemikiran kritis. Dalam kata lain, dituntut untuk
siswa berpikir kritis, melakukan
logis, identifikasi dan
menemukan sendiri jawabannya denganmelibatkan masala
h
maksimal seluruh kemampuan. H al ini dapat meningkatkan secara
atau mengembangkan kemampuan yang mereka miliki sebelumnya.
KELEBIHAN I N Q U I R Y L E A R N I N G
Membantu peserta didik untuk
mengembangkan kesiapan serta penguasaan
keterampilan dalam proses kognitif.
Peserta didik memperoleh pengetahuan
secara individual sehingga dapat di mengerti
dan mengendap dalam pikirannya.
Dapat membangkitkan motivasi dan gairah
belajar peserta didik untuk belajar lebih giat lagi.
Memberikan peluang untuk berkembang dan
maju sesuai dengan kemampuan dan minat
masing – masing
Memperkuat dan menamba kepercayaan pada diri
sendiri dengan proses menemukan sendiri karena
pembelajaran berpusat pada peserta dengan
peran guru yang sangat terbatas.
K EK URANGAN I N Q U I R Y L E A R N I N G
Model ini sulit dalam merencanakan
pembelajaran oleh karena terbentur
dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
Kadang – kadang dalam
mengimplementasikannya, memerlukan
waktu yang panjang seingga sering guru
sulit menyesuaikannya dengan waktu
yang tela di tentukan.
Sulit di implementasikan jika kriteria
keberhasilan belajar di tentukan
oleh kemampuan siswa menguasai
materi pelajaran.
LANGKAH-LANGKAH I N Q U I R Y
LEARNING
1 2 3 5
LAN GKAH L A N4G K A H LAN GKAH LAN GKA LAN GKA
H H
Peserta didik M enyelidik Siswa Mempresentasik Proses
atau siswa i suatu hal melakukan an hasil temuan evaluasi. Siswa
yang dalam analisis baik secara merefleksikan
mengajukan berbagai dan lisan atau tentang
atau situasi memberikan tertulis informasi dan
merumuskan deskripsi pengetahuan
sendiri dalam yang diperoleh
pertanyaan menemukan
. hal-hal
yang sudah
diselediki
SEKIAN
Terima Kasih, Semoga Anda mempelajari
sesuatu yang baru.

Anda mungkin juga menyukai