Anda di halaman 1dari 33

Peran, Pemikiran dan Sejarah Islam

Dalam Dunia Politik

Presentasi Kelompok 9 :
1.Erliana Permatasari (22150026)
2.Joye Carel Kusumaningrum (22150031)
3.Muhammad Baidlowi ridlo (22110161)
4.Indah Lestari (22110163)
Pengertian dan Istilah
 Politik berasal dari bahasa Latin politicos dan bahasa
Yunani politicos, artinya sesuatu yang berhubungan dengan warga negara atau warga kota
 Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, "politik“ diartikan dengan
1) (pengetahuan) yang berkenaan dengan ketatanegaraan atau kenegaraan (seperti system
pemerintahan dan dasar pemerintahan);
2) Segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dsb.) mengenai
pemerintahan negara atau terhadap negara lain;
3) Cara bertindak (dalam menghadapi dan menangani suatu
masalah).
 Secara hakikat, politik menunjukkan perilaku atau tingkah laku manusia, baik berupa
kegiatan, aktivitas, ataupun sikap, yang tentunya bertujuan akan mempengaruhi atau
mempertahankan tatanan kelompok masyarakat dengan menggunakan kekuasaan
 Politik Islam juga dapat diartikan sebagai aktivitas politik sebagian
umat Islam yang menjadikan Islam sebagai acuan nilai dan basis
solidaritas berkelompok.
 Karena Islam adalah meliputi akidah dan syariat, ad Diiu wad Daulah.
hal ini tentu sangat berbeda dengan agama-agama lain, seperti
Kristen,Yahudi, Budha, Hindu. Sebab agama-agama tersebut hanya
memuat tuntunan-tuntunan moral saja, tidak mengajarkan
sistem politik, sistem ekonomi, sistem hukum, sistem
pemerintahan dan sistem sosial.
 Sehingga wajar jika kemudian pelibatan agama tersebut dalam
kehidupan politik dan pemerintahan akan menyebabkan
"pemerkosaan" dan "penodaan" terhadap agama. Karena pada
dasarnya yang membuat aturan tersebut bukanlah Tuhan, tetapi akal
dan nafsu manusia
Macam-macam Politik Islam
1. Siyasah Dusturiyah merupakan segala bentuk tata ukuran atau teori-
teori tentang politik tata negara dalam Islam atau yang membahas
masalah
perundang-undangan negara agar sejalan dengan nilai-nilai syari'at
(Lidinillah, 2006).
 Artinya, undang-undang itu mengacu terhadap konstitusinya yang
tercermin dalam prinsip-prinsip Islam dalam hukum-hukum
syari'at yang disebutkan di dalam al-Qur'an dan sunnah Nabi, baik
mengenai akidah, ibadah, akhlak, muamalah maupun berbagai
macam hubungan yang lain.
Macam-macam Politik Islam
2. Siyasah Datdiyah merupakan segala bentuk tata ukuran atau teori-teori tentang sistem hukum
internasional dan hubungan antar bangsa. Dalam arti lain politik yang mengatur hubungan suatu
negara Islam dengan Negara Islam yang lain atau dengan negara lainnya (Lidinillah, 2006).

Pada awalnya Islam hanya memperkenalkan satu sistem kekuasaan politik negara yaitu
kekuasaan di bawah risalah Nabi Muhammad SAW dan berkembang menjadi
satu sistem khilafah atau kekhilafahan.
Dalam sistem ini dunia internasional, dipisahkan dalam tiga kelompok
kenegaraan, yaitu :
1) Negara Islam atau darussalam, yaitu negara yang ditegakkan atas dasar berlakunya syariat
Islam dalam kehidupan.
2) darus-harbi, yaitu negara non Islam yang kehadirannya mengancam kekuasaan negara-
Negara Islam serta menganggap musuh terhadap warga negaranya
yang menganut agama Islam.
3) darus-sulh, yaitu Negara non-lslam yang menjalin persahabatan dengan negara-
negara Islam, yang eksistensinya melindungi warga negara
yang menganut agama Islam (Lidinillah, 2006).
Macam-macam Politik Islam
3. Siyasah Maaliyah; Politik yang mengatur system ekonomi dalam Islam (Lidinillah, 2006). Dr.
Abdurrahman al-Maliki menyatakan bahwa politik ekonomi Islam adalah sejumlah hukum
(kebijakan) yang ditujukan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan primer setiap individu
dan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan pelengkap (kebutuhan sekunder dan tersier) sesuai
dengan kadar kemampuannya.

Politik ekonomi Islam didasarkan pada empat pandangan dasar:


1) Setiap orang adalah individu yang membutuhkan pemenuhan atas kebutuhan-
kebutuhannya.
2) Adanya jaminan bagi setiap individu yang hidup di dalam Daulah Islamiyah untuk memenuhi
kebutuhan primernya.
3) Islam mendorong setiap orang untuk berusaha dan bekerja mencari rezeki agar mereka bisa
mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan hidup; alias bisa memasuki mekanisme pasar.
4) Negara menerapkan syariah Islam untuk mengatur seluruh interaksi di tengah-tengah
masyarakat serta menjamin terwujudnya nilai-nilai keutamaan dan keluhuran dalam setiap
interaksi, termasuk di dalamnya interaksi ekonomi.
Prinsip-prinsip Politik Islam
1. Sistem musyawarah (as-Syurah) yang terdapat dalam al-Qur an surah Ali Imran ayat 159

‫ و لوكس فظا غليض آلقلب آلنفضوأ من‬٠‫فبم رحمة من آس لنت له‬


‫حؤلك فاغفعنم واتنغوزهم وشاوزهم ف ألنر فإذا عرن‬
‫فتؤكل على آله إن آللهتحبالمتؤكلين‬

Artinya: "Maka disebabkan rahmat dari AUah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka,
sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu Telah
membulatkan tekad, Maka bertaivakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya."
Macam-macam Politik Islam
Prinsip musyawarah juga terdapat dalam al-Qur'an surah as-Syurah 142 ayat 58.
 

‫والذين آستجابواً لرنم وأقاموأ آلصلؤة وأمرهم شورى بينبم ومما‬


‫ ينفقون‬:‫رزقه‬

Artinya: "Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seman Tuhannya dan mendirikan shalat,
sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka: dan mereka
menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka."
Macam-macam Politik Islam
2. Al-Adl (Keadilan).
Prinsip keadilan merupakan prinsip kedua dalam politik Islam. Keadilan dalam Islam tidak ada
persamaannya dengan keadilan dalam system mana pun.
Keadilan Allah SWT bersifat mutlak sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Ali Imran ayat 18.

‫ال إلة إال هو وآلملتيكة وأؤلوأ آلعلم قآبما بآلقنط آل‬, ‫شهد آللء أنه‬
‫إله إال هو آلعزيؤ آلحكيم‬
Artinya: "Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah),
yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga
menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan
Macam-macam Politik Islam
Para aparat pemerintah diperintahkan agar melaksanakan peraturan dengan adil. Sebagaimana
dipcrintahkan-Nya dalam surah an-Nisa' 141 ayat 58.

‫إن آل يأمركم أن تؤدوأ آألمتت إل أهلها وإذا حكمتم بتن آلناس‬


‫ميعا بصرا‬- ‫هلل'كان‬٢ ‫أن تحكموأ بآلعذل إن آش ع يعظك يهة إن‬

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya
kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat
Macam-macam Politik Islam
3. Al-Httrriyah (Kemerdekaan/kebebasan yang bertanggung jawab). Kebebasan yang bertanggung
jawab pada prinsipnya adalah kebebasan hati nurani. Kebebasan dan kebahagiaan hati nurani tidak
dapat dicapai dengan membebaskan hati dari kenikmatan hidup di dunia. Mengabaikan kehidupan
dunia, dan hanya selalu menghadap ke arah Tuhan di langit.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Ali Imran ayat 144.

‫وما محمذ إال رسول قذحلت ين قبله آلؤسل" أفإنن مات أو قتل‬
ً ‫" ومن ينقلت على عقبته فلن يضرالل شيئا‬:‫أنقلتةم على أغقنيك‬
‫وسيجزى آهلل آلشكرين‬
Artinya: "Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul,sungguh Telah berlalu sebelumnya
beberapa orang rasul. Apakah jika dia leafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang
(murtad‫ ر‬barang siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan
mudharat kepada Allah sedikit pun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang
yang bersyukur"
Macam-macam Politik Islam
4. Al-Musaaicah (Persamaan).
• Prinsip persamaan dalam politik Islam mengandung aspek yang luas, la mencakup persamaan
dalam segala bidang kehidupan. Persamaan itu meliputi bidang hukum, politik, ekonomi, sosial,
dan lain-lain
• Persamaan dalam bidang hukum misalnya memberikan jaminan akan perlakuan dan
perlindungan hukum yang sama terhadap semua orang tanpa memandang kedudukannya,
apakah ia dari kalangan rakyat biasa atau dari kelompok elite.
• Prinsip ini telah ditegakkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai kepala negara Madinah, ketika
ada sementara pihak yang menginginkan dispensasi karena tersangka dari kelompok elite.

Nabi berkata: "Demi Allah, seandainya Fatimah putriku mencuri tetap akan kupotong
tangannya" (Azhary, 2007).
Karakteristik Politik Islam
• Corak sebuah masyarakat termasuk masyarakat Islam pada dasarnya
ditentukan oleh interaksi warga dengan ideologi yang menjadi
keyakinannya, serta pengalaman dalam menghadapi tantangan
eksternalnya.
• Interaksi ideologi dan pengalaman dirinya yang mengkristal dalam sebuah
masyarakat dapat melahirkan karakteristik yang khas, yang menjadi ciri
sosial dan siyazah masyarakat tersebut.
• Sedangkan setiap ideologi melahirkan konsep-konsep dan tata sosial dan
kultural beserta sub sistem-sub sistem, termasuk sub sistem siyasah yang
membentuk perilaku aiyasah dan sekaligus menjadi karakteristiknya yang
unik (Ridha, 2004)
Karakteristik Politik Islam
• Masyarakat Islam merupakan sebuah masyarakat yang unik baik dalam
komposisi unsur pembentukannya ataupun dalam karakteristik spesifiknya,
la adalah masyarakat Rabbani, manusiawi dan seimbang.

• Keanggotaannya mencakup ragam etnisitas dan komunal, la adalah


masyarakat lintas lokal, lintas kultural, dan lintas etnis yang diikat oleh
nilai-nilai dan akidah Islam, sehingga melahirkan tata sosial dan siwMh
yang khas.
Ruang Lingkup Politik Islam
Beberapa ahli kenegaraan Islam membagi ruang lingkup politik Islam )fikih siyasah) atas beberapa
bagian dalam bukunya Al-Ahkani AsSulthaniyyah(peraturan-peraturan pemerintahan) mengatakan
bahwa ruang lingkup fikih siyasal, mencakup lima bagian, yakni
1. Politik perundang-undangan (siyasah diisturiyyah),
2. Politik moneter (siyasah maliyyah),
3. Politik peradilan (siyasah qadaiyyah), politik peperangan (siyasah harbiyyah), dan
4. Politik administrasi (siyasah idariyyah).

Sementara Ibnu Taimiyyah dalam bukunya AsSiyasah AsySyar'iyyah fi Islah Ar-Ra'iwa Ar-Ratyyah (Politik
hukum untuk kemaslahatan penguasa dan rakyat) membagi fikih siyasah atas tiga bagian, yakni
5. Politik administrasi (siyasah idariyyah),
6. Politik moneter (siyasah ntaliyyah), dan
7. Politik luar negeri (siyasah dauliyyah).
Karakteristik Politik Islam
Sedangkan Hasbi Ash-Shiddiejy, ahli Hukum Islam Indonesia membaginya atas delapan
bagian, yaitu

1. Politik perundang-undangan,
2. penetapan syariah atau hukum,
3. peradilan,
4. moneter,
5. administrasi,
6. Luar negeri,
7. Pelaksanaan undang-undang, dan
8. Peperangan
Demokrasi Islam
Di Negara Indonesia

• Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, manusia merupakan mahluk Allah yang dikaruniai
sejumlah karamah (kemuliaan) serta bentuk fisik yang melebihi mahluk lain, sebagaimana
firman Allah dalam QS. Al-Isra: 70:
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam. Kami angkat mereka di daratan
dan lautan.
Kemuliaan ini terutama ditandai dengan ,pemberian (rasio), dengan kemampuan akal ini manusia
bias berkembang dengan pesat, jauh meninggalkan mahluk lain.
Demokrasi Islam Di Negara Indonesia
 Di samping kelebihan-kelebihan ini manusia juga memiliki keterbatasan-
keterbatasan atau kelemahan-kelemahan tertentu, sebagaimana firman Allah
dalam QS. An-Nisaa: 28:

Manusia itu diciptakan dalam kondisi lemah (dalam keterbatasan).

Karena itu, manusia masih tetap memerlukan petunjuk dari Allah, baik dalam
bentuk pedoman wahyu maupun dalam jawaban terhadap doa seseorang kepada-
Nya.
Syariat Islam dalam Kancah
Politik Indonesia

 Pada ranah politik, isu penerapan syariat Islam telah menjadi agenda perdebatan sejak
menjelang kemerdekaan Indonesia. Perdebatan serius dalam BPUPKI (Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada pertengahan 1945 tentang dasar dan
filsafat negara berjalan alot
 Gagasan negara berdasarkan Islam, dengan implikasi pemberlakuan syariat Islam, yang
diperjuangkan sebagian anggota BPUPKI, dan negara sekuler yang diperjuangkan anggota
lain, akhirnya mencapai kompromi dalam bentuk Piagam Jakarta (22 Juni 1945)
Syariat Islam dalam Kancah Politik Indonesia
 Sejumlah partai politik Islam di negeri ini mulai mengajukan tuntutan penegakan
syariat. PPP, Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Keadilan (PK), misalnya,
menuntut tujuh kata dari Piagam Jakarta. "dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya" ditetapkan dalam amandemen pasal 29 ayat 1
UUD 1945. Pencantuman ketujuh kata tersebut dipandang sebagai pintu masuk
bagi penegakan syariat Islam di Indonesia.
 Dalam sidang tahunan MPR tahun 2000 dan 2001, PPP, PBB dan PK mengajukan
proposal pencantuman kembali tujuh kata Piagam Jakarta dalam amandemen UUD
1945. Tetapi, upaya ini mengalami kegagalan,^ sekalipun mendapat dukung
kelompok-kelompok radikal Islam yang menggelar demonstrasi di depan gedung
parlemen
Syariat Islam dalam Kancah Politik Indonesia
• Syariat Islam, sebagai komoditas politik, memang tidak menjadi isu
sentral dalam kampanye pemilihan umum 2004. Dalam kampanye
pemilihan presiden, pasangan calon presiden dan wakil presiden Soesilo
Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla memang sempat dituduh anti
penerapan syariat Islam.
• Sebagaimana dalam pemilihan umum 1999 sempat muncul "fatwa"
bahwa Islam tidak membolehkan perempuan menjadi presiden.
 Tetapi, isu-isu semacam ini tidak memiliki dampak yang signifikan.
Susilo dan Mega, sebagaimana terlihat, unggul dalam putaran
pertama pemilihan presiden dan melaju ke putaran kedua,
meninggalkan tiga pasang calon presiden dan wakil presiden lainnya –
yakni Wiranto-Salahuddin Wahid, Amien Rais-Siswono Yudho-husodo,
dan Hamzah Haz-Agum Gumelar.
Syariat Islam dalam Kancah Politik Indonesia
• Sikap pemerintah menghadapi tuntutan penerapan syariat Islam di
Indonesia hingga sejauh ini masih ambigu.

• Di satu sisi, tidak ada sikap resmi yang dikeluarkan pemerintah tentang
isu tersebut. Tetapi, di sisi lain, Wakil Presiden, Hamzah Haz, serta
Menteri Kehakiman dan HAM, Yusril Ihza Mahendra, sering
mengemukakan pernyataan-pernyataan yang kontroversial tentang
penerapan syariat di Indonesia.
Syariat Islam dalam Kancah Politik Indonesia
• Pada penghujung 2001 dalam salah satu kunjungannya ke Manado,
Hamzah Haz - yang juga ketua umum PPP menjanjikan bahwa Piagam
Jakarta tidak akan masuk dalam pembukaan UUD 1945, karena telah
menjadi komitmen para pendiri Indonesia di masa lalu.
• Di lain kesempatan, ia membantah dirinya tidak konsisten dengan
perjuangan PPP untuk memasukkan syariat Islam dalam amandemen
pasal 29 UUD 1945. Tidak mengherankan jika sebagian pengamat menilai
Hamzah Haz cenderung mendukung tuntutan-tuntut-
an pemberlakuan syariat.
Islam Sebagai Komunitas
 BANYAK orang, bahkan pemeluk Islam sendiri, tidak sadar bahwa Islam
bukan hanya agama, tapi juga sebuah komunitas (ummat) tersendiri yang
mempunyai pemahaman, kepentingan, dan tujuan-tujuan politik
sendiri.

 Banyak orang beragama Islam, tetapi hanya menganggap Islam adalah


agama individual, dan lupa kalau Islam juga merupakan kolektmtas.
Sebagai kolektivitas, Islam juga merupakan kesadaran, struktur,
dan mampu melakukan aksi bersama.
Islam Sebagai Komunitas
Internalisasi
Dalam bagian ini akan dibicarakan kedudukan sbb :
1. Syariah,
Syariah di antaranya, memuat rukun Islam yang lima, yaitu syahadat, shalat, zakat,
puasa, dan haji.Melaksanakan yang lima itu, seseorang merasa sudah menjadi
Muslim
2. Akhlak
Akhlak atau moral dan etika adalah inti dari agama. Rasul mengatakan bahwa dia
diutus tidak lain untuk memperbaiki akhlak
3. sufisme
Sufisme atau usaha untuk selalu mendekatkan diri pada Tuhan (taqarrub)
barangkali keberadaannya dalam politik dianggap sebagai sebuah kontradiksi.  
4. Pembentukan individu.
Individu dalam Islam masa kini dituntut untuk lebih arif, terutama kalau ia jadi
panutan umat.
Islam Sebagai Komunitas
Eksternalisasi
Eksternalisasi agama adalah konsekuensi logis dari internalisasi.
1. Komunitas Islam: pembentukan, sifat, dan fungsinya
Komunitas Islam terbentuk karena keempat pilar Islam, yaitu shalat, zakat, puasa,
dan haji memerlukan sebuah komunitas dalam pelaksanaannya.
2. Budaya
Budaya juga merupakan konsekuensi dari syariah, akhlak,dan sufisme. Di tengah-
tengah dunia modern yang sedang didominasi oleh budaya yang mengagungkan
kebendaan (materialisme) yang menjadikan manusia sebagai pusat
(antroposentrisme), keberadaan budaya Islam yang bersifat etika-religius tampak
sebagai sebuah kontradiksi.
3. Sejarah.
Sejarah Islam Zaman Pertengahan ketika budaya Eropa didominasi teosentrisme
dengan jelas mcnunjukkan hahwa pada waktu yang bersamaan system simbol
ukhrawi berdampingan dengan sistem symbol duniawi: Arsitektur masjid dengan
istana, buku-buku sufisme dengan ilmu pengetahuan.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai