Anda di halaman 1dari 10

HAK-HAK PENGUASA ATAS TANAH

DALAM HUKUM TANAH NASIONAL

Disusun Oleh
Riky Agustia
Rizky Agustia
Ni Made Riska Anjelia Wijayanti
Glen Mardi Ringu
Sebastian Yusuf
SUB PEMBAHASAN
01
Hak-hak atas Tanah
dalam Hukum Agraria

02
Hak-Hak Penguasa atas
Tanah dalam Hukum
Tanah Nasional
Hak-hak atas Tanah dalam
Hukum Agraria
Hak-hak atas tanah diatur dalam Hukum Agraria
Diatur dalam Pasal 16 Ayat (1) UUPA menyatakan bahwa terdapat hak-hak atas tanah antara lain sebagai
berikut:

• Mengandung
Hak milik hak untuk melakukan atau memakai bidang tanah yang bersangkutan untuk kepentingan apapun. Hak milik
diperuntukan untuk berkewarganegaraan tunggal Indonesia.

• Hak guna usaha


Hak untuk mengusahakan langsung tanah yang dikuasai oleh Negara untuk pertanian, perikanan, atau peternakan. Hak ini diperoleh
oleh perorangan atau perusahaan Indonesia. Jangka waktu hak guna usaha adalah 25 tahun bagi perorangan dan 35 tahun bagi
perusahaan

• Hak guna bangunan


Hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan atas tanah yang bukan miliknya untuk jangka waktu paling lama 30 tahun dan
dapat diperpanjang paling lama 20 tahun. Hak ini dapat diperoleh oleh perorangan atau badan hukum Indonesia. Hak guna
bangunan dapat diletaki di atas tanah negara atau tanah hak milik.
Hak-hak atas tanah diatur dalam Hukum Agraria
Diatur dalam Pasal 16 Ayat (1) UUPA menyatakan bahwa terdapat hak-hak atas tanah antara lain sebagai
berikut:

• Hak pakai
Hak untuk menggunakan atau memungut hasil dari tanah yang dikuasai oleh Negara atau milik orang lain. Hak ini muncul
bukan karena perjanjian sewa atau perjanjian pengolahan tanah. Warganegara Indonesia dan asing dapat memiliki hak
pakai. Begitu pula badan hukum Indonesia dan badan hukum asing.

• Hak sewa
Diartikan bahwa sesorang atau badan hukum dapat menggunakan hak milik tanah orang lain dengan perjanjian sewa, dan juga
dengan membayarkan uang sewa sesuai perjanjian kepada pemilik tanah.

• Hak membuka tanah & memungut hasil hutan


Hak untuk memanfaatkan sumber daya dalam hutan yang bersangkutan tanpa hutan tersebut dimiliki oleh si penerima
hak.
Hak-hak atas tanah diatur dalam Hukum Agraria
Pengaturan hak-hak penguasaan atas tanah dalam hukum tanah dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :

• HakHak pengusaan atas tanah sebagai lembaga hukum


penguasaan atas tanah ini belum dihubungkan dengan tanah dan orang atau badan hukum tertentu sebagai pemegang
haknya. Ketentuan-ketentuan dalam hak hak penguasaan atas tanah adalah sebagai berikut:
a. Memberi nama pada hak penguasaan yang bersangkutan.
b. Menetapkan isinya, yaitu mengatur apa saja yang boleh, wajib, dan dilarang untuk diperbuat oleh pemegang haknya
serta jangka waktu pengusaannya.
c. Mengatur hal-hal mengenai subjeknya, siapa yang boleh menjadi pemegang haknya, dan syarat-syarat bagi
penguasaannya.
d. Mengatur hal-hal mengenai tanahnya.

• Hak penguasaan atas tanah sebagai hubungan hukum yang konkrit.


Hak penguasaan atas tanah ini sudah dihubungkan dengan tanah tertentu sebagai objeknya dan orang atau badan hukum tertentu
sebagai subjek atau pemegang haknya.
Hak-hak Penguasa Atas Tanah
dalam UUPA dan Hukum Tanah
Nasional
Hierarki dan penjelasan hak-hak penguasa atas tanah dalam UUPA dan
Hukum Tanah Nasional,sebagai berikut
• Hak Bangsa Indonesia atas tanah
Hak penguasaan atas tanah yang tertinggi dan meliputi semua tanah dalam wilayah negara, yang merupakan tanah bersama, bersifat
abadi dan menjadi induk bagi hak-hak penguasaan yang lain atas tanah. Pengaturan hak ini dimuat dalam Pasal 1 ayat (1) dan ayat
(3) UUPA.

• Hak menguasai dari negara atas tanah


bersumber pada hak Bangsa Indonesia atas tanah, yang hakikatnya merupakan penugasan pelaksanaan tugas kewenangan bangsa yang
mengandung unsur hukum publik

• Hak ulayat masyarakat hukum adat


Diatur dalam Pasal 3 UUPA mengandung pernyataan pengakuan mengenai eksistensi hak ulayat masyarakat hukum adat menurut
kenyataannya masih ada, artinya bila dalam kenyataannya tidak ada, maka hak ulayat itu tidak akan dihidupkan lagi, dan
tidak akan diciptakan hak ulayat baru.
Hierarki dan penjelasan hak-hak penguasa atas tanah dalam UUPA dan
Hukum Tanah Nasional,sebagai berikut
• Hak perseorangan atas tanah, meliputi:
 Hak-hak atas tanah.
Hak atas tanah adalah hak yang memberi wewenang kepada pemegang haknya untuk menggunakan tanah atau mengambil manfaat
dari tanah yang di milikinya.

 Wakaf tanah hak milik.


Wakaf tanah hak milik adalah hak penguasaan atas tanah bekas tanah hak milik, yang oleh pemiliknya dipisahkan dari harta
kekayaannya untuk kepentingan peribadatan atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran Agama Islam.

 Hak tanggungan
Hak tanggungan merupakan hak penguasaan atas tanah yang memberikan kewenangan kepada kreditur untuk menjual lelang bidang
tanah yang dijadikan jaminan bagi pelunasan piutang.

 Hak milik atas satuan rumah susun


Hak milik atas satuan rumah susun diatur dalam Pasal 4 ayat (1) UUPA, yaitu hak atas tanah dapat diberikan kepada sekelompok
orang secara bersama-sama dengan orang lain.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai