Anda di halaman 1dari 14

BAB 4

MEDAN MAGNET

Standar Kompetensi
Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan
dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi
Kompetensi Dasar
 Menerapkan induksi magnetik dan gaya magnetik pada
beberapa produk teknologi
 Memformulasikan konsep induksi Faraday dan arus bolak-balik
Serta penerapannya.
Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus

Medan magnet di sekitar arus listrik


Gejala kemagnetan yang terjadi pada
kawat penghantar pertama kali diselidiki
oleh ilmuwan yang bernama Christian
Oersted.

Garis-garis gaya magnet.

Kaidah tangan kanan.


Hukum Biot-Savart

Jika pada titik P yang berjarak a dari


kawat berarus listrik l, dan kawat
berarus terdiri atas bagian-bagian kecil
kawat dl maka tiap bagian kecil ini
menimbulkan induksi magnet kecil (dB)
terhadap P
Kawat berarus listrik.

Menurut Biot dan Savart, besarnya induksi magnet


di P dinyatakan dengan persamaan:
Medan magnet di sekitar kawat
lurus panjang berarus

Besarnya induksi magnet pada kawat


lurus panjang berarus dihitung dengan
menurunkan kembali persamaan

Medan magnet di pusat


penghantar melingkar berarus

Untuk kawat melingkar dengan sejumlah


N lilitan maka

Kawat melingkar berarus. Keterangan:


N : banyaknya lilitan
a : jari-jari penghantar melingkar (m)
Medan magnet pada solenoida

Solenoida adalah kumparan yang lilitannya saling berdekatan.

Gambar di samping merupakan solenoida yang


panjangnya l dialiri arus I dan terdapat N lilitan.
Pada solenoida berlaku persamaan induksi
magnet sebagai berikut.

Solenoida

Keterangan:
N : banyaknya lilitan
l : panjang solenoida
B : induksi magnetik (tesla (T)
I : arus listrik (ampere)
6. Medan magnet pada toroida

 Toroida merupakan solenoida yang


berbentuk lingkaran.
 Cara penurunan rumus induksi magnet
pada toroida sama dengan pada
solenoida hanya saja l = 2πa (berupa
keliling lingkaran) sehingga besar induksi
medan magnet pada sumbu toroida
adalah
Solenoida dan toroida sebagai elektromagnet
 Solenoida maupun toroida dapat dimanfaatkan
sebagai elektromagnet, yaitu magnet yang
terbentuk dari adanya aliran arus listrik.
 Medan magnet yang dihasilkan oleh
elektromagnet dapat diperbesar maupun
diperkecil dengan mengubah besarnya arus listrik
yang dialirkan.
 Magnet yang dihasilkan dapat menjadi lebih kuat
jika di dalamnya diletakkan inti feromagnetik.
 Beberapa alat yang menggunakan konsep
elektromagnet adalah pengangkat besi yang
mampu mengangkat sampai beberapa ton besi.
B. Gaya Lorentz

1. Gaya lorentz pada kawat lurus berarus


Besarnya gaya Lorentz yang dialami kawat berarus
- sebanding dengan panjang kawat;
- sebanding dengan kuat arus yang mengalir;
- sebanding dengan induksi magnetik;
- sebanding dengan sinus sudut antara arus dan induksi magnetik.

Keterangan:
F : gaya Lorentz (newton (N))

Jika besar sudut a adalah 90’, maka: I : kuat arus (ampere (A))
l : panjang kawat panghantar (meter)
B : induksi magnetik (Weber per meter
persegi)
α : sudut antara I dan B
Gaya Lorentz yang terjadi
Kaidah tangan kanan pada
pada kawat berarus listrik
gaya Lorentz pada medan magnet.
2. Gaya Lorentz pada dua kawat lurus berarus
Kawat 1
Pada kawat 1 akan timbul gaya Lorentz oleh medan
magnet kawat 2 dengan sudut I dan B besarnya 90o,
maka dari persamaan (4-5) dan (4.14) diperoleh
persamaan:

Kawat 2
Pada kawat 2 akan timbul gaya Lorentz oleh medan
magnet kawat 1 dengan sudut I dan B besarnya 90O,
maka dari persamaan (4-5) dan (4-14) diperoleh
Keterangan persamaan:
C. Sifat Magnetik Bahan

• Kemagnetan secara sederhana didefinisikan sebagai tarikan sebuah


magnet pada benda-benda lainnya.
• Benda-benda yang ada di alam ini tidak semuanya dapat ditarik oleh
magnet.
• Berdasarkan sifat kemagnetan, bahan dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu
 bahan feromagnetik
 Paramagnetik
 diamagnetik.
1. Bahan feromagnetik
 Bahan ini menimbulkan induksi yang besar karena μ bahan jauh lebih
besar daripada μ0.
 Contoh bahan yang termasuk feromagnetik adalah nikel, baja, besi,
kobalt, gadolinium, ferrit, dan disprosium.

2. Bahan paramagnetik
 Bahan paramagnetik adalah bahan yang menarik sedikit garisgaris
gaya magnet luar.
 Atom-atom penyusun bahan paramagnetik memiliki sedikit elektron
dengan spin tidak berpasangan, sehingga bahan ini memiliki
suseptibilitas positif yang kecil.
 Bahan ini menimbulkan induksi yang agak besar karena μbahan lebih
besar daripada μ0.
 Contoh bahan yang termasuk paramagnetik adalah tembaga, platina,
aluminium, oksigen padat, dan kayu.
3. Bahan diamagnetik

 Bahan diamagnetik adalah yang sukar menarik garis-garis gaya magnet


luar. Hal ini dikarenakan bahan diamagnetik memiliki suseptibilitas
negatif.
 Atom-atom penyusun elektron memiliki elektron-elektron yang hampir
semuanya berpasangan, sehingga medan magnet antarelektron tersebut
saling meniadakan.
 Bahan yang sedikit menolak pengaruh gaya magnet dari luar.
 Contoh bahan diamagnetik adalah bismuth, emas, seng, dan sodium
klorida.

Anda mungkin juga menyukai