Anda di halaman 1dari 17

Aspek Hukum Dan Legalitas

Wirausaha
Aspek Hukum dan Legalitas dalam
Berwirausaha
Aspek Hukum dan Legalitas mengkaji tentang legalitas rencana bisnis yang akan dibangun
dan dioperasikan, ini berarti bahwa setiap usaha yang akan didirikan dan dibangun diwilayah
tertentu haruslah memenuhi hukum dan tata peraturan yang berlaku di wilayah tersebut. Perlu
diteliti keabsahan,kesempurnaan dan keasliannya meliputi badan hukum, izin-izin yang
dimiliki, sertifikat tanah atau dokumen lainnya yang mendukung kegiatan usaha tersebut.
Beberapa faktor yang dijadikan dasar dalam penilaian suatu rencana bisnis, yaitu :
1. Badan hukum apa yang paling sesuai untuk dijadikan bentuk formal badan usaha yang
akan didirikan
2. Komoditas usaha termasuk jenis barang dagangan yang diperbolehkan atau dilarang
undang-undang
3. Cara berbisnisnya melanggar hukum agama atau tidak
4. Teknis operasional mendapatkan izin dari instansi/departemen/dinas terkait atau tidak.
Pengertian Aspek Hukum dan Legalitas

 PENGERTIAN ASPEK HUKUM


Aspek hukum dalam berwirausaha merupakan suatu kaidah yang bertugas dalam
mengatur segala sesuatu mengenai tata cara pelaksanaan kegiatan perdagangan, keuangan,
industri yang dikaitkan terhadap produksi, jasa, pertukaran barang dengan uang.
Setiap kegiatan dalam melakukan suatu usaha maupun bisnis, perlu adanya hukum
untuk melindungi dan juga menegakkan keadilan. Hukum yang punya sifat mengikat tersebut
dapat membuat siapapun mempunyai rasa tanggung jawab dan takut akan melakukan tindakan
melanggar hukum.
 PENGERTIAN LEGALITAS

Legalitas suatu perusahaan atau badan usaha merupakan unsur yang terpenting, karena
legalitas merupakan jati diri yang melegalkan atau mengesahkan suatu badan usaha sehingga
diakui oleh masyarakat.

Legalitas perusahaan harus sah menurut undang-undang dan peraturan, dimana


persahaan tersebut dilindungi atau dipayungi dengan berbagai dokumen hingga sah di mata
hukum. Bentuk-bentuk Legalitas perusahaan ada beberapa jenis yang melegalkan badan usaha,
diantaranya yaitu : nama perusahaan, dan surat izin usaha perdagangan.

Sedangkan manfaat dari legalitas perusahaan adalah sebagai sarana perlindungan


hukum, sarana promosi, bukti kepatuhan terhadap hukum, mempermudah mendapatkan suatu
proyek dan mempermudah pengembangan usaha.
Tujuan Aspek Hukum Dan Legalitas

Berdasarkan aspek hukum dan legalitas, suatu bisnis dinyatakan layak jika bisnis tersebut
sesuai dengan ketentuan hukum dan mampu memenuhi segala persyaratan perizinan di
wilayah tersebut. Secara spesifik analisis aspek hukum dan legalitas bertujuan untuk :
1. Menanalisis legalitas usaha yang dijalankan
2. Menganalisis legalitas produk yang dihasilkan
3. Menganalisis ketepatan bentuk badan hukum dengan ide bisnis yang akan dilaksanakan
4. Menganalisis kemampuan bisnis yang akan diusulkan dalam memenuhi persyaratan
perizinan
5. Menganalisis jaminan-jaminan
Pentingnya Berbadan Hukum Dan Berlegalitas

 Beberapa pengusaha kurang sadar bahwa berbadan Hukum dan berLegalitas mampu
melindungi usaha mereka, Contohnya :
 Memiliki kesempatan memperoleh kerjasama yang lebih besar dengan perusahaan lain.
 Mempermudah dalam pengurusan pajak dan urusan pemerintah
 Membentuk Badan Hukum dan merupakan dasar yang penting ketika kita mulai bisnis. Maka dari

itu, perusahaan haruslah memiliki badan hukum dan tertentu agar dapat memiliki legalitas dalam

menjalankan kegiatannya. Dengan memiliki badan hukum dan legalitas, maka perusahaan akan

memenuhi kewajiban dan hak terhadap berbagai pihak yang berkaitan dengan perusahaan, baik yang

ada di dalam maupun di luar perusahaan. Badan Hukum dan Legalitas bagi suatu usaha sangatlah

penting. Tetapi dalam kenyataannya, ditemukan hampir sebagian pebisnis di Indonesia, usahanya

belum berbadan hukum dan berlegalitas. Dalam Penelitian ditemukan hampir 47% pebisnis di

Indonesia adalah tidak bebadan hukum dan Ilegal sedangkan yang sudah Legal dan berbadan Hukum

sebanyak 53%.

Mengapa usaha mereka belum Legal dan Berbadan Hukum ?.

 Ada beberapa faktor penyebab. Salah satunya, karena faktor pendidikan para pebisnis tersebut

yang umumnya rendah. Hal ini berpengaruh pada pengetahuan mereka tentang kegunaan berbadan

hukum.
 Mereka sendiri mempunyai beberapa alasan belum melegalkan dan membadan-hukumkan usahanya,

antara lain karena :

 Mereka belum merasa perlu membdan-hukumkan atau melegalkan usahanya karena mennganggap

usahanya masih berskala kecil.

 Oleh karena tenaganya masih dibutuhkan instansi terkait dan pemerintah daerah untuk membantu

pembina perajin dan kelompok perajin di daerahnya. Penundaan dilakukan pebisnis tersebut karena

bila sudah legal dan berbadan hukum maka mau tidak mau orientasi usahanya akan menjadi “Bisnis

Murni” sehingga waktu untuk membina perajin sangat sedikit.

 Tidak dapat menghindari Pajak . Permasalahannya, hasil penjualan produknya tidak dibayar secara

tunai.
Adapun mereka yang telah Legal dan Berbadan Hukum, sebenarnya memiliki manfaat
yaitu :
 Dengan berbadan hukum usahanya terdaftar pada Departemen Perindustrian, Departemen
Perdagangan, Pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya. Dengan usahanya yang sudah
terdaftar itu, instansi terkait pemerintah daerah bisa melibatkan mereka dalam berbagai
pameran baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu, bila ada kunjungan tamu ke
instansi-instansi tersebut, misalnya pejabat atau tamu lain dari luar negeri, mereka ini bisa
diajak mengunjungi lokasi usahanya. Hal ini secara tidak langsungmembantu
memperkenalkan usaha serta membantu pemasaran dan sekaligus perluasan pasar;
 Lebih mudah melakukan ekspor, sehingga pebisnis dapat melakukan transaksi secara
langsung dengan konsumen asing;
 Dengan berbadan hukum dan berlegalitas pebisnis bisa menjadi anak angkat perusahaan
besar atau BUMN;
 Bisa mendapatkan pelatihan mengenai seluk-beluk berwirausaha;
 Bisa mendapatkan bantuanmodal dengan bunga ringan;
 Hubungan kemitraan, dan lain-lain.
Bentuk-Bentuk Usaha Berbadan Hukum dan
Tidak Berbadan Hukum
Badan usaha yang berbadan hukum memiliki ciri yaitu adanya pemisahan kekayaan pemilik dengan
kekayaan badan usaha, sehingga pemilik hanya bertanggung jawab sebatas harta yang dimilikinya.
Contohnya adalah :
 Yayasan
 Koperasi
 Perseroan Terbatas
Sedangkan Badan usaha yang tidak berbadan hukum memiliki ciri yaitu tidak memisahkan antara
kekayaan badan usaha dengan kekayaan pemilik. Contohnya adalah :
 Persekutuan perdata
 Firma
 Persekutuan Komanditier (CV)
Bentuk-Bentuk Dokumen Legalitas Badan Usaha
Yang Harus Dimiliki
Suatu usaha wajib memiliki beberapa dokumen legalitas perusahaan yang harus dimiliki. Tujuannya adalah agar
memperlancar urusan bisnis dari suatu perusahaan. Berikut dokumen legalitas perusahaan yang wajib dimiliki
 Akta Pendirian Usaha, Akta ini adalah akta yang dibuat notaris yang berisi tentang identitas dan
kesepakatan suatu pihak untuk mendirikan usaha dengan anggaran dasarnya dan memberikan penjelasan
tentang tujuan dari usaha tersebut.
 Surat Keterangan Domisili, Dokumen ini merupakan identitas letak dan alamat dari suatu usaha.
 Nomor Pokok Wajib Pajak, Nomor Pokok Wajib Pajak atau NPWP menjadi dokumen legalitas yang wajib
dimiliki oleh suatu badan usaha, karena setiap badan usaha yang berdiri wajib untuk memiliki NPWP yang
terdaftar pada sistem Perpajakan Indonesia. Selain itu Badan Usaha juga wajib untuk melaksanakan
kewajiban perpajakan.
 Surat Izin Perdagangan, Dokumen legalitas usaha ini wajib dimiliki. SIUP adalah surat izin yang
dikeluarkan oleh pemerintah daerah pada pengusaha. Dokumen ini berlaku selama perusahaan menjalankan
kegiatan usahanya.
Usaha tanpa dokumen Legalitas
perusahaan, apa resikonya ?
Badan usaha atau badan hukum yang tidak memiliki legalitas perusahaan sudah pasti
melanggar aturan hukum di Indonesia dan dikemudian hari akan sangat mungkin mendapatkan
beberapa kendala seperti :
 Tidak adanya perlindungan hukum
 Tidak dapat mengembangkan bisnis
 Sulit mendapatkan bantuan dana
Tata cara mendapatkan perizinan Usaha di
Indonesia
1. Mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
2. Menyusun Akta Pendirian Perusahaan atau Badan Usaha di hadapan Notaris
3. Mendaftarkan Akta Pendirian Perusahaan
4. Mengurus NPWP atas nama Badan Usaha
5. Mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai bentuk Izin Usaha Dadsar
6. Mengurus perizinan Lanjutan (Izin Usaha dan Izin Komersial)
7. Mengurus pendaftaran Karyawan Tetap ke BPJS Kesehatan dan BPJamsostek
ketenagakerjaan
Tips Memilih Badan Hukum yang tepat untuk
usaha kita
 Ada beberapa faktor untuk memilih badan usaha yang akan dijalankan. Pertimbangan
utama pemilihan bentuk badan hukum perusahaan antara lain :
 Sesuaikan dengan besarnya modal
Tentu modal kecil dan modal besar mempengaruhi pemilihan jenis badan usaha yang
akan dijalankan. Dengan mengetahui nominal modal awal, badan usaha yang mungkin dapat
didirikan ialah, Unit Dagang, CV, Firma, dan perseroan terbatas (PT).

Anda mungkin juga menyukai