Anda di halaman 1dari 61

BUDIDAYA TANAMAN

AGLAONEMA

Oleh:
Dr. Dewi Sukma,SP.MSi.
Staf Pengajar
Departemen Agronomi dan Hortikultura
Faperta IPB
Jl. Meranti Kampus IPB Dramaga Bogor
Telp/Faks:0251-629353
Sekelumit tentang Aglaonema

• Famili : Araceae, terdiri dari sekitar 50 spesies


• Sebagian besar berasal dari daerah hutan hujan
Asia Tenggara (Burma, Thailand, Kamboja,
Laos,Vietnam, Malaysia, Sumatera, New Guinea,
Filipina.
• Variasi warna dan motif daun membuat
kelompok tanaman ini menarik.
• Tanaman indoor (hidup dilingkungan dengan
intensitas cahaya rendah), kelembaban 25-30%.
Spesies utama yang pernah disilangkan dan daerah
asalnya (Hambali, 2006) :
• A. Brevispathum (asalMalaysia, Thailand, Burma, Laos,
Vietnam)
• A. Commutatum (Indonesia (Sulawesi), Filipina)
• A. Cochinchinense ( Thailand, Kamboja, Burma, Vietnam)
• A. Costatum (Malaysia, Thailand, Burma, Laos, Vietnam)
• A.crispum (Filipina)
• A.modestum (China, Laos, Thailand)
• A.nitidum(Indonesia (Sumatera, Kalimantan), Burma,
Singapura, Thailand, Malaysia
• A.pictum(Indonesia(Sumatera)
• A.rotundum(Indonesia (Sumatera Utara, Aceh Selatan).
• A. stenophyllum(Filipina)
Jenis-jenis Aglaonema
Aglaonema “Silver King” A. commutatum A. nitidum Kunth
(Chinese Evergreen)

A. costatum

A. crispum/
(A. roebelini hort)
A. commutatum Schoot A. commutatum „Treubi‟
“Silver Queen”

A. oblongifolia
Aglonema hibrid hasil penyilang Indonesia
(Greg G. Hambali)

• 1.Pride of Sumatera • 10. Shinta


• 2.Dona Carmen • 11. Jatayu
• 3.Adelia, motif batik
pertama
• 12. Shanti
• 4.Tiara • 13. Juwita
• 5.JT2000 • 14.Petita
• 6. Ria
• 7.Nina
• 8. Srikandi
• 9. Kresna
Tiara Kresna

Jatayu Adelia
Aglaonema hibrid asal Thailand
• 1.Hibrid oranye • 8. Big mama
• 2.Sun sun • 9. Legacy
• 3.Red brownis • 10. Red ruby
• 4.Red hot chili pepper • 11. Sweet heart
• 5.Red diamond • 12. Red aurora
• 6.Superred peacock • 13. Red mascot
• 7.Golden Bay • Dan lain-lain
Red kochien Siam Lemon

Chiang may
Butterfly King of Siam

Berubah warna
Red mascot Sweet heart

Red hot chilli pepper Red Ruby


Perbanyakan
• Seksual dengan Biji
• Aseksual :
• 1.Stek pohon induk,
• 2.Pemisahan anakan (tunas samping yang telah berakar)
• 3.Stek batang/dicacah
• 4.Cangkok
• 5.Kultur Jaringan
1. Perbanyakan dengan biji
• A. Pemilihan tanaman induk :
• Tanaman yang sudah cukup dewasa, daun minimal 6-10
lembar
• Tanaman sehat tidak terserang hama penyakit
• Kokoh, daun tidak terkulai layu
• Ukuran batang normal, tidak miring
• Penyerbukan/persilangan (pemilihan pola warna tetua)
• Pematangan biji
• Pengecambahan biji
Pengenalan Struktur bunga:
• Bunga majemuk berbentuk tongkol (putik dan sari ada dalam satu
bunga)
• Kotak sari ada dibagian atas, putik dibagian bawah tongkol.
• Sari dan putik matang pada waktu yang berbeda (dichogami).
• Masa subur 1-4 hari
• Untuk keseragaman pembungaan tetua jantan dan betina, tanaman
disemprot dengan GA3 50 –100 ppm.
• Putik siap diserbuki 2-3 hari sebelum seludang membuka (ada yang
seludangnya tidak membuka, shg sulit diketahui saat matang putik
dan sarinya)
• Saat seludang membuka, tercium aroma harum merupakan tanda
bahwa serbuk sari akan keluar besok harinya.
• Saat serbuk sari keluar, bunga sudah melewati masa suburnya,
sehingga pembuahan sendiri sulit terjadi kecuali pada beberapa klon
A. Commutatum.
Penyerbukan/persilangan
• Emaskulasi (perlu untuk persilangan, tidak perlu untuk selfing)
• Peyerbukan dilakukan pagi hari saat terbukanya seludang bunga
atau kira-kira 2-3 hari sebelum seludang terbuka.
• Serbuk sari diambil dengan kuas (sebelumnya kuas dioleskan ke
lendir kepala putik), kemudian kuas dioles kembali ke kepala
putik tetua betina.
• Serbuk sari dapat diambil dari tanaman yang sama/jenisnya sama
(selfing) atau dari jenis lain (penyerbukan silang)
• Bunga yang telah diserbuki diberi label tahan air yang ditulis
tetua betina dan tetua jantan yang disilangkan (nama tetua betina
ditulis lebih dulu), contoh :
• A. rotundum x A. commutatum
• 20 Mei 2007
• Pada label juga ditulis tanggal penyerbukan.
Bunga pada Lady Valentine
Kotak sari

Tongkol bunga yang telah diserbuki


Putik
dibungkus dengan plastik es mambo untuk
menjaga kelembaban.
Jika penyerbukan berhasil, selanjutnya
putik akan membesar membentuk buah dan
berwarna merah jika sudah masak.
Buah 2 bulan sesudah penyerbukan Buah yang sudah masak

Kulit buah dan biji Buah matang 8 sesudah penyerbukan


• D. Penyemaian Biji
• Kulit buah berwarna merah tanda biji sudah masak
• Kulit buah dibuang, biji disemai di media pasir atau
campuran pasir dan sekam bakar (1:1).
• Biji dapat diberi fungisida dan bakterisida untuk mencegah
gangguan oleh cendawan dan bakteri.
• Biji akan berkecambah dalam jangka waktu 1-4 bulan.

Pentingnya persilangan/perbanyakan aglaonema dengan


biji
• Menciptakan jenis-jenis baru dengan warna yang bervariasi.
• Persilangan alami di alam dengan bantuan serangga sangat
terbatas (hanya pada bunga yang seludangnya membuka)
• Kendala perbanyakan dengan biji

• Tidak semua spesies mudah berbunga, misalnya A. rotundum


termasuk yang sulit berbunga
• Jumlah bunga betina terbatas (dari 1 bunga terdapat 8-25 putik,
dan maksimal sekitar 10 yang berhasil menjadi buah.
• Jumlah biji terbatas karena satu buah hanya menghasilkan satu biji
• Pembungaan tidak serempak (diatasi dengan pemberian GA3)
• Ada beberapa aglonema yang bersifat steril/mandul sehingga
penyerbukan tidak dapat menghasilkan biji, contoh : Pride of
Sumatera.
• Masa pematangan biji cukup lama (bisa sampai 8 bulan)
• Masa perkecambahan cukup lama (sampai 4 bulan).
• Jumlah bunga per tanaman terbatas, sehingga perlu pohon induk
yang banyak.
2. Perbanyakan dengan stek pohon induk

• Tujuan :untuk mendapatkan tanaman baru yang


besar dan menginduksi tunas/anakan dari bonggol
yang tersisa.

• Beresiko gagalpada potongan induk maupun


bonggol sisa, karena potongan batang atas belum
berakar sedangkan bonggol bisa mengalami stress
dan membusuk).
Cara penyetekan pohon induk
1. Siapkan media tanam berupa kompos:sekam (1:1), siram
hingga jenuh air dan tiriskan.
2. Pilih pohon yang sehat, tinggi tanaman sekitar 20
cm/panjang batang 15 cm.
3. Potong batang yang terlihat diatas permukaan media
dengan pisau yang tajam.
4. Tanam pangkal stek dalam media oasis.
5. Celupkan pangkal stek dan oasis dalam larutan zat pengatur
tumbuh (auksin)
6. Tanam dalam media yang sudah siapkan diatas.
7. Daun disusun dan diikat ke atas untuk mengurangi bidang
penguapan.
8. Siram media hingga jenuh
9. Sungkup tanaman dengan plastik untuk menjaga
kelembaban.
Pemisahan anakan

Anakan muncul dari dasar batang dalam media


Anakan bisa dipindah jika jumlah daun 3-5 helai dan sudah
memiliki akar sendiri, bukan akar dari pohon induk.
Pemisahan anakan yang belum berakar beresiko anakan akan
mati.
Anakan pada pohon induk dapat ditingkatkan dengan
perlakuan auksin dan sitokinin
Auksin (Indol Acetic Acid) dan sitokinin
(Benzylaminopurin) dapat diaplikasikan dalam bentuk cair
dengan cara disemprotkan ke tanaman, disiramkan ke media
atau dioleskan ke batang tanaman dalam bentuk pasta.
Pemberian dalam bentuk pasta lebih efisien karena hanya
diaplikasikan satu kali.
3. Perbanyakan dengan stek batang (dicacah)
Syaratnya Batang harus sudah cukup tinggi pilih stek yang
tidak terlalu tua dan tidak terlau muda
Panjang stek 2-5 cm (minimal memiliki satu mata tunas)
Makin kecil ukuran stek, resiko gagal makin besar karena stek
busuk.
Untuk mencegah kebusukan stek gunakan fungisida dan
bakterisida. Bila batang bergetah banyak, biarkan getah
mengalir dan kering selama 12-24 jam, baru kemudian
ditanam.
Bagian basal stek diberi perlakuan/direndam auksin (IBA)
atau NAA 50 ppm selama 15 menit.
Stek ditanam dalam media sekam bakar steril, penanaman
sedalam 2 cm (stek tidak terbenam seluruhnya).
(Lanjutan....)

Stek disemprot dengan air, lalu disungkup dengan plastik


bening.
Penyiraman dilakukan jika terlihat kering.
Akar dapat terbentuk dalam jangka waktu 2-4 minggu.
Stek dapat dipindah ke pot yang lebih besar setelah
terbentuk 2-3 daun dengan media pasir dan sabut kelapa (1:1)
Pemupukan setiap minggu dengan NPK dengan kadar N
tinggi.
4. Perbanyakan dengan cangkok
Penyiapan tanaman (induk sehat, cukup besar), bahan dan
alat untuk mencangkok (gelas cangkok, pisau), dan Media
Cangkok (sekam bakar yang sudah disiram/basah)
Pemisahan hasil cangkokan : jika sudah keluar akar
Cara mencangkok :
1.Batang aglaonema ditoreh dengan pisau silet 2 mm dan
oleskan hormon perangsang tumbuh pada luka torehan.
2.Pasangkan gelas cangkokan sehingga batang berada dalam
gelas.
3.Gelas ditautkan kembali dengan stepler, lalu isi gelas dengan
media sekam bakar. Rawat tanaman seperti biasa dan
tambahkan vitamin B1 dua kali seminggu. Akar biasanya akan
muncul dalam jangka waktu dua bulan.
4.Cangkokan dapat dibuat bertingkat, dan dipindah jika
cangkokan teratas sudah berakar.
MAWAR (Rossa sinensis)

MAWAR
Mawar: Indonesia
Rose : Inggris
Rosa : Latin
ASAL PENYEBARAN dan KEGUNAAN
• Asal tanaman ini adalah Persia. Hampir semua taman-
taman/kebun mempunyai tanaman ini.
• PenyebarankeBabilonia(terkenaldenganHanging Garden→
→ masuk ke Yunani abad ke 5→ Roma → menyebar luas di
Benua Eropa,Afrika Utara, Timur tengah, Asia, Amerika
Serikat.
• Biasa digunakan untuk:
• Ornament :hiasan berbagai macam
• Industri farmasi :air mawar, minyak wangi, kosmetik
lainnya, sumber vitamin C, obat sakit perut dan sakit mata.
• Dipakai lambang : Pemujaan, Keindahan, Cinta,
Kesempurnaan, dan Ketegaran/selalu terlihat muda.
• Publikasi: Majalah dan Perkumpulan/himpunan.
KLASIFIKASI dan MORFOLOGI
• Kingdom: Plantae • Ciri umum :
• Divisi: Spermatophyta • tanaman semak berkayu →
• Sub Divisi: Angiospermae perdu atau merambat.
• Kelas: Dicotyledonae • Tinggi tanaman : 0,5-2 m,
• Ordo: Rosales ada juga yang 1 m lebih.
• Famili: Rosaceae • Batang bercabang dan
berduri.
• Genus: Rosa
• Spesies: Rosa sp/Rossa
sinensis
MORFOLOGI DAUN: • Kelopak bunga 5 helai
• Majemuk (3, 5, 7 helai daun)• Daun bunga 5 helai
• Tulangnya daun menyirip • Benang sari +10
• Tepinya bergerigi
• Duduknya pada batang BAKAL BUAH
berseling • Tiga karpel
• Pada ketiaknya terdapat • Tiap karpel : 2 bakal biji
titik latent :
→ * cabang
* tangkai bunga

MORFOLOGI BUNGA
ASAL TANAMAN LIAR
• Merupakan tanaman perdu yang berduri, makin bawah
berduri.
• Daunnya hijau mengkilap pada bagian atas, lebih pucat
yang dibagian bawahnya, 5-7 helai.
• Decideous/evergreen
• 5 helai kelopak bunga
• 5 helai daun bunga → putih, merah muda, buahnya
berwarna merah
• Tumbuh dari dataran rendah → 1.000m dpl
Contoh Spesies:
• 1. Rosa arvensis(dataran rendah):Bungamerah, bunga putih
• 2. Rosa cinnamomea(dataran tinggi):Semak tinggi, Bunga
merah muda, ukurannya besar, memiliki 1-3bunga/tangkai.
(Lanjutan....)
3. Rosa pendulina(dataran tinggi)
• Bunga merah muda
• Tidak berduri
4. Rosa moschatadan Rosa rubiginosa
• Mempunyai aroma yang khas
• Tumbuh secara alami di sepanjang pantai Mediteranian.
5. Di Itali Rosa sempervirens
• Berbunga putih
• Aroma yang khas, kuat
6. Rosa centifolia muscosa
7. Rosa gallica
8. Rosa damascena→ banyak dipakai parfum
9.Rosa indica
Contoh jenis-jenis mawar

Dog Rose (Rosa canina) Rosa gallica

Rosa rugosa Old Garden Rose”Rose de Rescht‟


PENGGOLONGAN BERDASARKAN CARA
TUMBUH
 Tanaman merambat
 Tanaman semak
Tanaman semak dibagi menjadi 3 kelompok :
Polyantha
Floribunda
Hybrid tea
Contoh tanaman merambat :
Rosa hucida
Rosa regusa
Rosa hugonis
Rosa kanthina
Mawar tipe merambat

Berries „N‟Cream/ Paul‟s ScarletClimber Steve Jones


Kitty Belendez

American Pillar/ Steve Jones Appleblossom/ Steve Jones


Mawar tipe perdu
POLYANTHA
Penghasil bunga terus-menerus
Bunganya bergerombol kecil-kecil
Diameternya +5 cm
Daun bunga kelipatan 5 → 9x
Merah, kuning, putih,
merah jambu, salmon, oranye
Tinggi sekitar 50-60 cm
Daunnya kecil-kecil
Percabangan pendek namun banyak
Duri batang pendek
Contoh : Caral ann, Margo kester, Snow white.
Contoh mawar Poliantha

Poliantha „Verdun‟ Rosa multiflora


Mawar Tipe Perdu
FLORIBUNDA
• Polyantha x Hybrid
• Daun bunga banyak → kelipatan dari 5 → 12 x
• Diameter bunga 4-10 cm
• Warna bunga bervariasi
• Putih, kuning, oranye, merah, merah jambu, merah tua
• Daunnya besar-besar; sebagian kecil-kecil
• Tingginya hampir mencapai 1 m
Dari kiri ke kanan :
Showbiz, Sexy Rexy, Europeana,
Fabulous, Trumpeter
Contoh mawar Floribunda

Milan Billy Warriner Playfair

Playgirl Floribunda Faboulus


“Sexy Rexi”
• HYBRID TEA
• Bunganya indah menarik dengan aneka ragam bentuk dan
warnanya disamping aromanya yang khas sebagai bahan
industri kosmetik/farmasi.
• Bunganya kelipatan 5-10 x
• Daun bunganya lebar, mengkilap
• Diameter bunga +10 cm, bahkan pernah ada yang 15cm.
• Jumlah Bunga 3 tangkai/cabang
• Warnanya : merah muda, merah tua, merah cerah, putih,
oranye, atau campuran warna pada satu daun bunga
• Tinggi tanaman mencapai 2 m, batang berduri, besar, jarang
• Percabangan sedikit
• Kebanyakan varietas yang ada di Indonesia didatangkan
melalui introduksi
Contoh mawar Hybrid Tea

Gemini Cajun Moon Veterans‟Honor

Black Magic Marilyn Monroe Louise Estees


LINGKUNGAN TUMBUH
TANAH
• Tanah dengan porositas tinggi, gembur
• Drainase baik,Tanah liat berpasir
• pH sekitar 5-7, optimal pH 6-6,5 (pH > 7 mengakibatkan
bunga kerdil, warna pudar)
• Kaya bahan organik

SUHU
• Sangat bervariasi, Tumbuh dari pantai → dataran tinggi
• Pada umumnya varietas-varietas introduksi yang berasal
dari daerah 4 musim/daerah temperate cocok di dataran
tinggi (Suhu siang 15-22 °C dan suhu malam 12-18 °C).
KELEMBABAN

• Toleran terhadap keadaan lembab:


• 60-75 %
• Kelembaban udara
• Kelembaban tanah
• Diatur dengan penyiraman dan bahan media : Kompos, daun kering,
merang, pecahan kayu.

CAHAYA
• Tanaman terbuka
• Intensitas cahaya → 7.000 fc
• Lamanya penyinaran → +12 jam
TEKNIK PERBANYAKAN MAWAR

GENERATIF (BENIH)
• Benih hanya untuk digunakan dalam rangka
pemuliaan tanaman.

• Perkecambahan memakan waktu 60-120 hari.


Persilangan mawar (untuk menghasilkan biji)

Tetua Betina :
Tetua jantan : Miss Flippins
Mawar Mini ‘Fairhope)

Petal dibuang Petal dibuang


(Lanjutan.....)

Kantong pollen diambil/kumpulkan Kantong pollen diambil/kumpulkan

Kantong pollen ‘Fairhope Kantong pollen dari tetua


sudah dibuang, jantan Untuk
Stigma siap diserbuki menyerbuki
(Lanjutan....)

Polen diaplikasikan ke stigma Buah yang sudah


Fairhope’ dengan kuas kecil berumur 6 bulan

Biji mawar Bibit asal perkecambahan biji


(Lanjutan teknik perbanyakan.....)
VEGETATIF
• Stek,cangkok,okulasi, penyambungan

• Batang bawah untuk penyambungan/okulasi → banyak


dilakukan untuk perbanyak

• varietas-varietas baru, terutama yang


• belum mantap Stek : panjang stek 20-25 cm → +3 tunas
selain 4 cara diatas terdapat perbanyakan dengan
menggunakan tunas yang tumbuh dari daerah perakaran
seperti : Rosa rogusa, Rosa nitida, Rosa blonda
Batang atas sumber
OKULASI
Mata tempel

Penempelan mata tempel

Batang bawah yg akan


diokulasi
Tunas hasil okulasi

Mata tempel mulai


tumbuh
PENYIAPAN LAHAN

• Dibuat guludan melalui tahapan :


• Membersihkan lahan
• Membalik dan meratakan kembali (+25-30 cm)
• Pengapuran bila perlu (→ 6-6,5)
• Penaburan bahan organik
• Pembuatan guludan
• Lubang +35-45 cm
• Bahan organik diletakkan dibagian bawah, setelah
dicampur tanah
Bentuk bedengan Tanaman di
tanaman rumah kaca
RUMAH KACA/RUMAH PLASTIK

Tahapan :
• Pot dengan diameter 20-30 cm
• Tanah yang dikering anginkan
• Bahan organik : tanah = 1:4, 1:5
• Petani → tanah hanya sedikit sekali
• ±90% daun kering + merang + kompos/pupuk
kandang.
KESUBURAN TANAH/PEMUPUKAN
• Tanah harus selalu gembur, liat hanya +
• 20-30 %
• Pupuk organik diberikan +1 minggu sebelum tanam
• Pupuk anorganik/mineral diberikan setelah perakaran
tumbuh
• Mawar sensitif terhadap defisiensi N → daun pucat,
pertumbuhan tidak sehat.
• Kekurangan P → perubahan warna daun → ungu; bunga <
kecil, < sedikit.
• Kekurangan K → tepidaunkering, percabangan tidak baik.
• Kekurangan Magnesium → sering menjadi masalah, kaitan
dengan N → dalam pembentukan klorofil; juga Fe.
KONSENTRASI/DOSIS
• Perlu pengamatan yang cermat jenis dan kondisi tanahnya
• Anjuran : 10-6-4,6-8-6,4-14-4,40-60-30 ppm,50-60-40 ppm
• Pupuk organik :
• 5 : 1, 4 : 1, 2 : 1atau0.5kg/lubang 10g/pot: Dekaform 20-10-
5 → berpengaruh baik terhadap jumlah bunga/tanaman
panjang tangkai bunga
• 4,6g/pot: Dekastar 18-11-10 → berpengaruh baik terhadap
jumlah petal/bunga
• 4,6g/pot: Dekastar 22-8-4 → keawetan bunga
• N;P;K : Dari urea, TSP, KCl :25, 50, 25 ppm.
• Tanah : pasir : bahan organik 1 : 1 : 1
(Lanjutan....)
SUKENDAH (1987)
• Tanah : bahan organik 2 : 1
• NPK : 37,5 g/pot → 5 kg berat media

PENYIRAMAN
• Tanah yang berat → tidak membutuhkan penyiraman yang sering
→ pertumbuhan tanaman kerdil.
• Tanah yang baik untuk mawar membutuhkan penyiraman teratur
• → Cukup air
• Karena poros mudah menguap
• → 2-3 hari tergantung cuaca
• Daun hindarkan dari percikan air berlebihan → masalah di lapang
PENUTUP TANAH/MULCHING

• Menghindarkan penguapan tanah yang berlebihan


• Percikan air tanah yang membawa penyakit
• Tidak melebihi line→ 2,5 cm usahakan renggang
agar sirkulasi udara baik
• Sebelum penutup tanah :
• → Pengairan
• → Pupuk
• → Penyiangan
• → Harus sudah dilakukan
PEMANGKASAN

• Ciri khas pemeliharaan mawar


• Tujuan :
• Membuang bagian tanaman yang terkena
penyakit/hama
• Mengatur pertumbuhan percabangan
• Batang yang lunak → akibat perubahan cuaca
• Menstimulir tunas baru → bunga >> baik
Percabangan mawar

Tunas baru untuk produksi bunga

Bekas potongan cabang produksi

Cabang bending
Dipelihara sebagai cabang sumber
fotosintat
PEMANENAN

Tingkat perkembangan bunga waktu panen

PENANGANAN PASCA PANEN


Triming, Seleksi, Grading, Penyimpanan
Cool Storage
HAMA dan PENYAKIT
HAMA
• Spider Mites
• Aphids
• Thrips
• Whiteflies
PENYAKIT
• Powdery mildew
• Downy Mildew
• Botrytis blight

(Sebagian foto dalam presentasi ini diambil dari


SANTA CLARITA ROSE SOCIETY)

Anda mungkin juga menyukai